Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05
"papa pasti meminta Merry melongar kan kunci jendela, lihat saja, kali ini aku tidak akan keluar lagi seperti yang sudah aku lakukan di kehidupan sebelumnya," batin Flora.
Ia tau betul bagaimana sang papa yang galak di hadapannya namun berbeda di belakang nya.
"Pa, aku bukan lah Flora yang dulu lagi, kali ini aku benar-benar akan melakukan dengan baik hukuman yang sudah papa tetapkan padaku," batin nya lagi.
Di dalam ruangan yang gelap itu Flora terus berlutut, ia menatap foto kakek, nenek dan juga mama nya yang tergantung di sana, ruangan yang hanya di terangi lilin-lilin kecil itu sebagai penerang.
"Ma, kakek, nenek, aku kembali untuk merubah takdir, aku tidak akan membiarkan papa sakit lagi, aku juga tidak akan memutuskan pertunangan dengan kak Niel," lirih Flora.
Sementara itu di sisi lain ...
"Aku tidak menyangka Flora yang bodoh itu benar-benar terjun ke kolam hanya untuk membuat papa nya menyetujui pembatalan pertunangan yang dia inginkan, kak Liam kenapa dia benar-benar mencintaimu? Aku merasa tidak nyaman," ucap Tara yang saat ini berada di atas ranjang dengan Liam.
Sepertinya mereka baru saja melakukan olahraga berat, keduanya berada di dalam satu selimut yang sama di sebuah kamar hotel.
"Apapun yang terjadi kita hanya perlu bertahan di rencana awal, kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan pernah tertarik dengan seorang wanita sombong yang bisanya hanya menghambur-hamburkan uang seperti Flora," ucap Liam sambil mengelus pipi Tara.
"Tapi dia punya segalanya, dia bisa membantu mu melakukan apapun yang kau inginkan dengan uang yang dia punya, apa kau benar-benar tidak jatuh cinta padanya?" tanya Tara lagi dengan suara manja.
"Tara, kau adalah wanita yang paling aku cintai, aku tidak akan pernah mencintai Flora, aku hanya memanfaatkan nya, semua ini demi masa depan kita, dia wanita yang manja dan tidak punya kelebihan sama sekali kecuali menghabiskan uang dan bersikap semena-mena, kau tidak boleh iri karena kau jauh lebih baik di mataku di bandingkan dengan nya," ucap Liam yang entah apa sebabnya dia seyakin itu dengan Tara.
"Terima kasih banyak kak Liam, aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin kau jatuh ke tangan Flora," kata Tara sambil memeluk Liam dengan begitu erat nya.
Tiga puluh menit kemudian ...
"Merry, bagaimana dengan Flora? Apa dia sudah pergi?" tanya papa Dermawan kepada Merry.
Merry menatap sang tuan lalu menggelengkan kepalanya. "Nona bahkan bertekad untuk tidak makan demi menghukumnya dirinya sendiri,"
Sang papa seketika semakin di buat terkejut oleh tingkah Flora yang tidak bisa sperti ini,
"Baiklah, terus awasi dia jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan padanya, segera berikan laporan pada ku setiap satu jam sekali," ucap papa Dermawan yang kemudian melangkahkan pergi.
Merry hanya menunduk patuh mendengar instruksi tersebut.
Sementara itu di luar kediaman keluarga Dermawan.
"Liam kau ini dari mana saja? Ayah sudah menunggu mu begitu lama! Ada hal penting yang ingin ayah katakan padamu," ucap Anton, ayah dari Liam yang notabene nya adalah sopir pribadi papa Dermawan yang sudah sangat lama bekerja di keluarga Dermawan.
"Hal penting apa? Aku dan Tara baru saja kembali dari bersenang-senang," ucap Liam dengan mimik wajah yang terlihat angkuh bahkan di hadapan ayahnya sendiri.
"Bersenang-senang!? Lupakan saja kesenangan mu itu, masalahnya sekarang benar-benar rumit Liam, posisi mu menjadi menantu keluarga Dermawan mungkin sudah sangat tipis," ucap sang ayah sambil geleng-geleng kepala terlihat sangat menyesal.
Wajah Liam seketika berubah menjadi khawatir mendengar ucapan sang ayah.
"Ada apa sebenarnya? Katakan padaku," ucap Liam sambil memegang kedua pundak sang ayah.
"Kau tau sendiri kan? Kemarin malam nona muda bodoh itu terjun ke kolam karena ingin meminta papa nya untuk membatalkan pertunangannya dengan tuan muda Daniel?" jelas sang ayah.
"Ya, tentu saja, ide itu aku yang mengusulkan padanya," kata Liam lagi.
"Dan kau tau? Pagi ini, dia malah memohon kepada papa nya untuk tidak jadi membatalkan pertunangan nya, dia tetap ingin bertunangan dengan laki-laki itu, sekarang papa nya menghukum nya berlutut di ruang leluhur keluarga dan dia benar-benar melakukan hal itu," ucap Anton dengan wajah yang terlihat penuh kekesalan.
"Apa? Tidak mungkin, Flora tidak mungkin melakukan hal itu, posisi ku hampir saja berhasil ku gapai, tidak mungkin dia tiba-tiba berubah pikiran," mendengar itu, wajah Liam terlihat semakin panik.
"Ayah juga tidak tau bagaimana dan apa yang sebenarnya dia pikirkan, sebaiknya kau temui dia sekarang dan tanyakan baik-baik, ingat jangan emosi, dia akan marah jika kau bicara kasar padanya," ungkap sang ayah.
"Baiklah, aku akan pergi ke ruang leluhur sekarang," tampa banyak basa-basi lagi, Liam pun akhirnya pergi ke tempat tersebut.
Lima menit kemudian ...
"Stop, kau tidak diijinkan masuk, ini ruang leluhur keluarga Dermawan, bukan keluarga kau tidak layak," ucap seorang bodyguard yang memang bertugas untuk menjaga pintu ruangan tersebut.
"Kau benar-benar tidak kenal aku? Apa kau adalah penjaga baru di sini? Aku Liam. Aku adalah calon suaminya nona muda kalian, Flora." Tekan nya dalam-dalam.
"Hahaha, kau yakin? Bagaimana mungkin nona kami mau menikah dengan anak seorang sopir sperti mu? Sedangkan saat ini di dalam sana dia memperjuangkan hubungannya dengan tuan muda Daniel," ucap penjaga tersebut sambil tertawa renyah.
"Beraninya kau mengolok-olok ku! Lihat saja setelah Flora keluar aku akan mengadukan padanya dan kau pasti akan di pecat, minggir! Biarkan aku masuk," ucap Liam lagi. Ia bersikeras.
"Enyah lah dari sini atau aku akan mengunakan cara kasar untuk membuat mu pergi," kata sang penjaga sambil mendorong Liam.
Tubuh Liam terdorong dalam beberapa langkah ke belakang, dia menatap tajam penjaga tersebut, namun melihat tinggi dan bentuk badan sang penjaga yang cukup tegap dari pada dirinya, ia pun akhirnya mundur.
"Awas saja kau," ucap nya sambil menuding sang penjaga ia pun melangkah pergi.
Sementara di dalam ruangan itu, Flora mendengar semua yang terjadi di luar sana.
"Liam, sepertinya tidak akan lama lagi kita akan bertemu, lihat saja, dunia ini akan segede menjadi neraka untuk mu," batin Flora sambil meremas kuas dress yang dia pakai sebagai bentuk penyaluran emosi dari hatinya.
Liam gagal memasuki ruangan tersebut, dia hanya bisa menunggu sampai Flora keluar untuk mencari tahu kebenarannya.
Waktu berlalu begitu cepat di luar sana, namun tidak dengan Flora, lutut nya sudah tidak bisa merasakan apapun, mata nya mulai mengantuk dan tubuhnya melemah.
Jam kini menunjukan pukul dua subuh dan Flora masih bertahan dengan posisi berlutut nya.
***
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.