NovelToon NovelToon
CupidCore System

CupidCore System

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Sistem / Romansa
Popularitas:570
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di masa depan, kota futuristik Neo-Seraya mengandalkan sebuah algoritma canggih bernama CupidCore untuk menentukan pasangan romantis setiap orang. Dengan skor kompatibilitas hampir sempurna, sistem ini dipercaya sebagai solusi akhir bagi kegagalan hubungan.

Rania Elvara, ilmuwan jenius yang ikut mengembangkan CupidCore, selalu percaya bahwa logika dan data bisa memprediksi kebahagiaan. Namun, setelah bertemu Adrian Kael, seorang seniman jalanan yang menolak tunduk pada sistem, keyakinannya mulai goyah. Pertemuan mereka memicu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh angka: bisakah cinta sejati benar-benar dihitung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Di ruang kerja pribadinya, Liora menerima pesan singkat dari dewan: Tingkatkan pengawasan internal. Ada kebocoran informasi. Ia menatap layar lama, kemudian membuka folder rahasia yang berisi foto mural Adrian. Ia menduga Adrian memiliki kontak di dalam CupidCore, tetapi belum tahu siapa.

Malam itu, Rania dan Adrian bertemu lagi di pasar lama. Mereka berdiri di dekat kios yang tutup.

“Sensor di distrik selatan gagal beberapa kali,” kata Rania pelan.

“Itu bukti pertama,” jawab Adrian.

“Aku tidak bisa mengeluarkan data langsung. Sistem sudah memblokirku.”

“Kita bisa ambil sinyal mentahnya sebelum terhapus,” kata Adrian.

“Milo punya drone perekam.”

Rania ragu. “Kalau kita ketahuan…”

“Kau sendiri yang bilang sistem ini mungkin tidak sempurna. Kita harus melakukannya sekarang.”

Setelah berpikir sejenak, Rania setuju. Mereka menyusun rencana sederhana: Adrian dan Milo akan menerbangkan drone di dekat server luar distrik selatan. Rania akan memberi tahu jam ketika sensor sering gagal.

Keesokan malam, Adrian dan Milo bersembunyi di atap gedung tua. Drone kecil milik Milo terbang rendah menuju menara komunikasi. Lampu indikator berkedip, merekam sinyal. Adrian memantau melalui layar kecil.

“Tunggu… sinyal masuk,” kata Milo.

Adrian melihat grafik yang aneh: lonjakan emosi negatif diikuti data kosong.

“Ini dia,” katanya.

Tiba-tiba, drone patroli kota muncul di kejauhan. Milo segera menurunkan drone mereka dan mematikannya. Mereka berlari meninggalkan atap sebelum drone patroli mendekat.

Di apartemennya, Rania menerima pesan dari Adrian: Kita punya sesuatu. Data mentah tertangkap. Ia menatap pesan itu lama, kemudian menyalakan tablet untuk memeriksa jadwal kerja esok hari. Ia tahu bahwa langkah berikutnya akan lebih berbahaya.

Keesokan paginya, dewan mengumumkan bahwa distrik selatan akan menjalani pemeliharaan jaringan “rutin”. Liora melihat pengumuman itu dan tahu bahwa dewan mencoba menutupi masalah. Ia mulai meragukan kesetiaan dewan, tetapi juga belum siap menentang mereka.

Pagi hari berikutnya, ruang kontrol CupidCore terasa lebih sibuk dari biasanya. Teknisi berlalu-lalang, memperbaiki koneksi sensor dan memperbarui perangkat lunak. Suasana tegang meski semua berpura-pura tenang.

Rania masuk lebih awal. Ia menyadari beberapa rekan kerjanya mulai bertanya-tanya mengapa ia sering bekerja lembur dan mengakses arsip lama. Ia menahan diri untuk tidak menatap layar mereka terlalu lama.

Di sudut ruangan, Liora mengawasinya. Setelah semua orang sibuk, Liora menghampiri.

“Aku melihat laporan aktivitasmu,” kata Liora.

Rania menatapnya cepat. “Aku hanya mencari pola.”

“Pola atau alasan?” tanya Liora datar.

Rania menahan napas. “Aku tidak akan merusak apa pun. Aku hanya butuh kebenaran.”

Liora menatapnya lama sebelum berkata, “Berhati-hatilah. Dewan akan memperhatikan setiap langkahmu.”

Di gudang, Adrian memeriksa data mentah yang berhasil direkam oleh Milo. Mereka menemukan anomali: setiap kali sensor gagal, ada pola sinyal aneh yang tidak cocok dengan protokol CupidCore.

Kai menunjuk grafik, “Ini bukan hanya kesalahan teknis. Ini seperti… ada sesuatu yang mengganggu sistem.”

Milo menambahkan, “Atau seseorang.”

Adrian berpikir. “Kalau ini ulah pihak luar, dewan tidak akan mengakuinya. Kita harus memverifikasi.”

Kai menatap Adrian. “Kau tahu apa artinya? Kita harus mendekatkan seseorang ke pusat data utama.”

Adrian langsung teringat Rania. Ia tidak ingin menyeretnya lebih jauh, tapi ia tahu tidak ada pilihan lain.

Malam itu, Rania menerima pesan singkat: Kita butuh akses ke pusat data utama. Hanya sebentar.

Ia mengetik balasan: Itu bunuh diri.

Pesan berikut datang cepat: Kalau tidak sekarang, nanti akan terlambat.

Rania duduk lama, menatap layar. Ia tahu dewan mungkin sudah mencurigainya. Tapi bagian dalam dirinya, bagian yang merindukan kebebasan untuk mencintai tanpa algoritma, mendorongnya untuk membantu.

Hari berikutnya, Adrian dan Milo menyusun rencana. Milo akan mengalihkan perhatian drone patroli, sementara Adrian menyusup ke dekat pusat data untuk bertemu Rania. Kai tetap di gudang memantau komunikasi.

Saat malam tiba, mereka bergerak. Milo menembakkan sinyal pengalih untuk membuat beberapa drone berpencar. Adrian bergerak cepat melalui lorong servis. Ia sampai di pintu samping pusat data. Rania menunggunya dengan kartu akses.

“Ini hanya memberi kita tiga menit,” kata Rania.

“Cukup,” jawab Adrian.

Mereka masuk, menghubungkan perangkat kecil ke terminal sekunder. Adrian menyalin beberapa file log. Tiba-tiba, alarm senyap berbunyi di panel. Rania panik.

“Seseorang tahu kita di sini.”

Adrian memutuskan perangkat dengan cepat. “Kita keluar sekarang.”

Mereka berlari keluar melalui lorong servis. Milo memberi tahu melalui komunikasi: “Drone patroli menuju ke arah kalian.”

Adrian dan Rania berhasil keluar melalui pintu darurat dan berbaur dengan kerumunan pejalan kaki di jalan utama.

Liora menerima pemberitahuan tentang alarm singkat di pusat data, tetapi laporan itu ditandai sebagai gangguan kecil. Ia menatap layar dan berpikir. Gangguan kecil? Atau sesuatu lebih besar?

Setelah lolos dari pusat data, Adrian dan Rania berjalan cepat menuju pasar lama yang sepi. Mereka berhenti di gang sempit untuk menenangkan diri.

Rania berkata pelan, “Kita hampir tertangkap.”

Adrian menarik napas dalam. “Tapi kita berhasil membawa datanya.”

Milo muncul beberapa menit kemudian, wajahnya penuh keringat. “Drone patroli hampir menangkapku juga. Kita tidak bisa melakukan ini lagi dengan cara yang sama.”

Adrian mengangguk. “Kita perlu menyusun ulang rencana. Kita terlalu terlihat.”

Di apartemennya malam itu, Rania memeriksa file log yang mereka bawa. Data itu menunjukkan pola sinyal asing yang mengganggu jaringan CupidCore. Pola tersebut muncul secara berkala selama beberapa bulan terakhir, terutama di distrik selatan. Rania membandingkannya dengan catatan lama dan menemukan tanggal yang cocok dengan laporan teknisi yang hilang tahun lalu.

Ia menatap Eon. “Ada yang menyabotase sistem ini, atau ada bug besar yang mereka sembunyikan.”

Eon menjawab, “Keduanya mungkin benar.”

“Apa dewan mengetahuinya?”

“Tidak ada bukti langsung, tetapi tindakan mereka menunjukkan mereka menyadarinya.”

Keesokan harinya, dewan mengadakan pengumuman publik.

Di layar besar kota, seorang juru bicara mengatakan, “Pemeliharaan jaringan di distrik selatan telah selesai. Sistem CupidCore berjalan sempurna. Tidak ada gangguan serius.”

Rania menonton pengumuman itu dari jendela apartemennya. Ia tahu mereka berbohong.

Sementara itu, Adrian menempelkan mural baru di terowongan bawah kota: hati digital retak yang sekarang memiliki garis-garis data di sekelilingnya, menandakan sinyal asing. Kode di bawah mural mengarahkan ke pesan rahasia: “Tidak semua yang terlihat sempurna itu nyata.”

Milo membantu memotret mural itu dari beberapa sudut untuk menyebarkannya melalui jaringan bawah tanah.

Kai, yang menerima fotonya, berkata, “Ini akan membuat orang-orang bertanya.”

Di kantor pusat, Liora memandangi laporan harian. Ia tahu semakin banyak kebocoran, semakin sulit dewan menutupinya.

Ia menulis catatan pribadi: Ada retakan pertama. Jika ini terus berlanjut, sistem bisa runtuh. Ia tidak tahu apakah ia harus memberi tahu dewan atau diam mengawasi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!