Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlibur ke Bandung
.
.
Amora dan Nadia kini sudah siap dengan koper mereka masing-masing dan besok pagi mereka akan berangkat ke bandung dan tentu nya hanya mereka berdua saja yang pergi.
di meja makan ketiga nya sedang menikmati makan malam bersama
" besok Amora dan Oma akan ke Bandung " ucap Amora kepada Shaka
Shaka yang sedang mengunyah makanan itu melihat putri nya dan juga ibu nya yang terlihat sangat santai
" Bandung.... untuk apa ? " tanya Shaka
" untuk berlibur Daddy , sudah dua bulan lebih aku di Indonesia tetapi tidak pernah berlibur sekalipun, jadi nya aku minta cuti selama satu minggu " jelas Amora
Shaka menghembuskan nafasnya dengan kasar " ibu juga ikut? " tanya Shaka kepada wanita paru baya itu
" tentu dong ibu ikut , dimana cucu ibu berada di situ juga ada ibu, kecuali cucu ibu yang cantik ini bekerja " jawab Nadia
Shaka hanya pasrah saja, ia tidak bisa melarang kedua nya, yang penting itu lah yang membuat kedua wanita yang di cintai nya itu bahagia.
.
.
.
keesokan hari nya Amora dan Oma nya sudah bersiap mereka berdua memasukkan koper kedalam mobil, dan dengan setia Shaka berdiri di belakang kedua wanita itu
" kami pergi dulu Daddy " pamit Amora memeluk Daddy nya itu
" iya sayang, Hati-hati dan jika sudah sampai disana jangan lupa kabari daddy " ucap Shaka seraya pelukan ayah dan anak itu terlepas
" siap Daddy " ucap Amora dengan tersenyum
" ibu juga jangan sampai telat minum obat nya " ucap Shaka kepada ibu nya itu karena keadaan mental Nadia sekarang ini masih belum pulih sepenuhnya
" kamu juga jangan hanya bekerja terus sekali-kali cari janda pirang " canda Nadia
" eehhh... tidak boleh, daddy tidak boleh menikah lagi " kesal Amora
" heheheee.. oma hanya bercanda sayang, ayo kita berangkat " ucap Nadia mengelus pundak cucu cantik nya itu dengan lembut
Shaka hanya tertawa melihat kedua wanita itu, setelah nya Amora dan Nadia masuk kedalam mobil dan mereka tidak menggunakan sopir untuk mengantar mereka Amora menyetir mobil nya sendiri.
Shaka terus menatap kepergian kedua nya dengan tersenyum, kebahagian ibu dan putrinya itu prioritas utama bagi nya.
di perjalanan Nadia tidak henti-henti nya menatap kagum bangunan-bangunan megah yang mereka lewati dan tak henti-henti nya juga wanita paru baya itu mengoce, dan Amora bahagia melihat oma nya itu bahagia
setidak nya sekarang oma nya itu sudah banyak perubahan dan sudah tidak sering termenung lagi seperti pada saat Amora kembali ke Indonesia
" apa oma senang " tanya Amora melirik sekilas kearah oma nya itu dengan terseyum
" oma sangat senang, bertahun-tahun oma berada di rumah sakit jiwa dan hanya melihat tembok setiap hari nya, dan sekarang oma baru bisa menghirup udara segar " jelas Nadia dengan tersenyum menatap Amora
" setelah sampai di bandung aku akan membawa oma ke suatu tempat, disana oma bisa melampiaskan amarah sesuka hati " Amora tersenyum
" terimakasih cucu cantik nya oma " Nadia sangat bahagia, ia tidak sempat menemani masa kecil Amora karena keadaan nya saat itu masih belum stabil dan masih harus di rawat di rumah sakit jiwa, ia baru kembali ke Mansion Arnold tiga bulan lalu. dan hari ini ia baru bisa kembali menghirup udara segar selama berpuluh tahun lama nya .
sesampainya di bandung tepatnya di perkampungan yang cukup terpencil, dimana dulu Amora dan Maura di lahirkan dan dimana saksi bisu perjuangan Moana yang menghidupi kedua putri nya di kampung itu
Amora melajukan mobil nya masuk ke dalam pekarangan Villa di mana dulu tempat mommy nya bekerja, Villa itu sudah banyak perubahan sekarang terlihat lebih cantik dari beberapa tahun sebelum nya .
" kita akan berlibur disini " tanya Nadia saat mobil mereka sudah berhenti khusus di tempat parkiran villa
Amora menganggukkan kepalanya " apa oma suka tempat nya " tanya Amora
" jika cucu cantik oma menyukai nya oma juga akan menyukainya " jawab Nadia , Amora kembali tersenyum
ke duanya segera keluar dari dalam mobil lalu mengeluarkan koper mereka
" apa oma bisa membawa nya " tanya Amora melihat Nadia yang sudah menarik koper milik nya
" bisa ini ringan aja kok sayang, ayo " jawab Nadia, Amora membiarkan nya saja selagi hal itu tidak membahayakan sang oma
Amora melangkah ke arah resepsionis saat ini ia sangat berharap bertemu dengan MbakYu dan juga kang Jefri, ia sangat rindu dengan kedua nya, karena selama Amora ke Jakarta ia tidak pernah kembali ke Bandung menemui mereka bahkan berkomunikasi pun mereka sudah tidak pernah lagi selama Mommy nya meninggal
dan baru hari ini lah Amora kembali menginjakkan kaki nya di tempat kelahiran nya ini, tempat yang menyimpan banyak kenangan dengan nya Mommy nya dan juga Maura kembaran nya.
" permisi mbak saya ingin memesan satu kamar tapi yang dua tempat tidur nya ya " ucap Amora kepada resepsionis itu
" dan saya ingin memesan nya selama satu satu minggu kedepan " lanjut nya lagi seraya menyerahkan ponsel nya kepada resepsionis itu untuk melakukan pembayaran selama satu minggu kedepan
" baik mbak tunggu sebentar ya " ucap resepsionis itu meraih pesel Amora
Nadia melihat ke kiri kanan nya udara di perkampungan ini sangat lah segar dan dingin, Nadia menyukai suasana yang adem itu.
" kamar nya nomor 09 ya mbak, ini kunci nya " ucap resepsionis itu ramah seraya memberikan kunci kamar dan ponsel milik Amora
" terimakasih " ucap Amora meraih nya lalu segera mengajak oma nya untuk beristirahat, mungkin saat ini oma nya itu kelelahan karena penjalan Jakarta bandung cukup lama apa lagi mereka sempat terjebak macet di jalan.
" ayo oma " ajak Amora, cucu dan oma itu melangkah beriringan, sengaja Amora memesan satu kamar saja karena ia tidak mau membiarkan oma nya tidur di kamar lain, apa lagi ini berada di luar Mansion dan mereka pergi hanya berdua saja tanpa ada nya pengawal
karena Amora dan Nadia tidak ingin di kawal, meskipun Shaka memasak mereka untuk membawa pengawal untuk berjaga - jaga tetapi kedua nya tetap menolak.
sesampainya di dalam kamar Amora dan Nadia meletakkan koper nya di sudut kamar itu
" oma istirahat ya , mungkin oma kelelahan " ucap Amora lembut kepada sang oma
Nadia menurut ia membaringkan tubuh nya di atas ranjang dan Amora segera menyelimuti oma nya itu
saat Nadia benar-benar sudah tertidur Amora melangkah masuk kedalam kamar mandi ia ingin mandi terlebih dahulu terus itu istirahat sebentar, karena ia sedikit capek dan bada nya sedikit pegal akibat duduk berjam-jam di dalam mobil sambil menyetir.
.
.
.