NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Menemui nek sumi

Pagi harinya....

Pagi-pagi sekali galuh sudah terbangun dari tidurnya dan langsung bergegas menunju keluar untuk mencuci muka. Setelah sampai diluar ia melihat saras yang sedang duduk.

"Tumben saras tidak kemana-mana." Ucap galuh dalam hati, ia segera berlalu untuk mencuci muka tanpa ambil pusing.

Saras yang melihat galuh buru-buru pergi kedapur lantas menyeritkan jidatnya, wanita cantik itu heran tak biasanya galuh pagi-pagi seperti ini sudah bangun dan langsung kedapur.

"Hmm ada apa dengan galuh, sebaiknya aku tanyakan saja." Ucap saras sembari menunggu galuh yang lagi cuci muka.

Tak lama muncul lah galuh, pria itu tampak segar.

"Galuh, kesini sebentar." Panggilan saras menghentikan galuh yang ingin masuk kedalam kamar. Dan pria itu segera membalikan badannya.

"Ada apa saras?." Tanya galuh yang sudah berdiri didepan saras.

"Kau tumben sekali pagi-pagi seperti ini sudah bangun." Selidik saras dengan curiga.

Galuh yang dipandang seperti itu lantas salah tingkah, ia tak menceritakan pertemuannya dengan nek sumi kemaren sore.

"Aku ingin pergi ke air terjun itu." Ucap galuh dengan gugup, ia takut saras akan marah.

Dengan kening yang menyerit bingung, saras bertanya. " Buat apa kau ke air terjun itu?."

"Hmm saras, aku hanya ingin menemui nek sumi saja." Jawab galuh dengan kepala menunduk.

"Nek sumi? Dia menemui mu?." Tanya saras sekali lagi.

"Iya saras, nek sumi menemuiku dan menyuruhku untuk kerumahnya yang dibalik air terjun itu." Jawaban dari galuh membuat saras terdiam. Ia tak menyangka nek sumi akan menemui galuh, padahal ia kemarin hanya bercerita saja.

"Bolehkan aku menemui nek sumi, saras.?" Pertanyaan dari galuh membuat saras tersentak.

"Hmm, pergilah galuh, tapi jangan pulang terlalu sore." Ucap saras seraya mengingatkan galuh untuk tidak pulang terlalu sore.

Galuh hanya mengangguk dan segera melangkahkan kakinya untuk keluar rumah, tiba-tiba suara saras menghentikan langkahnya.

"Galuh, kau taukan arah ke air terjun itu." Tanya saras, ia takut nantinya galuh akan tersesat.

Galuh menoleh dan tersenyum kearah saras. "Aku tau saras." Jawaban galuh membuat saras menarik napas panjang.

Pria itu segera berbalik badan dan melanjutkan langkahnya.

"Hmm tumben sekali putih tidak kesini, ada apa dengan kunti satu itu." Gumam saras, oa segera meleset keluar dari rumahnya menuju arah barat hutan tersebut.

***

Beda halnya dengan galuh, saat ini pria itu sudah sampai di air terjun kembar, ia menoleh kiri dan kanan untuk menyari tangga yang dimaksud nek sumi kemarin. Saat menoleh kearah kanan tak sengaja galuh melihat jalan yang menyerupai tangga.

"Pasti itu tangganya." Ucap galuh sembari berjalan kearah jalan yang menyerupai tangga tersebut.

Galuh sudah sampai dijalan itu, ternyata memang tangga yang dimaksud nek sumi. Saat galuh menundukkan kepala nya sedikit untuk melihat kearah bawah.

"Apa benar nek sumi tinggal dibalik air terjun ini? Kok aku gk yakin ya." Ucap galuh dengan ragu.

"Sebaiknya aku turun aja dulu." Pria itu segera menuruni tangga yang curam itu satu persatu sembari berpegangan pada batu lainnya. Tak lama galuh segera sampai dibawah tanpa ada hambatan sama sekali, ia memindai sekeliling ternyata hutan juga.

"Huh akhirnya aku sampai juga." Ucap galuh seraya menarik napas untuk menetralkan detak jantungnya.

Pria itu melihat sekeliling untuk mencari dimana rumah nek sumi.

"Sebaiknya aku duduk disini dulu, capek sekali." Galuh duduk dibawah pohon dengan menyandar, angin sepoi-sepoi membuat galuh ngantuk, ia akan menutup matanya, tetapi tiba-tiba dari arah semak terdengar bunyi langkah kaki. Pria itu segera terjaga dari tidurnya.

"Suara apa itu." Ucapnya dengan berjaga-jaga

Argrggg. Geraman bintang buas mengejutkan galuh.

Dari arah semak-semak keluar lah harimau, tubuhnya sangat besar dua kali lipat dari tubuh galuh. Hal itu membuat galuh gemetar ketakukan.

"Aaaaaaa, jangan makan aku." Teriakan galuh yang menggelegar membuat burung-burung berterbangan tak tentu arah.

"Arggghhh" Harimau itu semakin menggeram dengan suara keras, ia mendekati galuh yang sedang ketakutan. Tiba-tiba.....

Bughhh. Bunyi tendangan yang mengejutkan galuh yang sedang menutup kedua matanya dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Pergilah simba, ini galuh anak yang ada dirumah saras." Ucap wanita yang sangat dikenali galuh suaranya.

"Nek sumii" Ucap galuh dengan membuka kedua matanya. Ternyata harimau tadi sudah tak ada.

"Berdiri lah galuh." Ucap nek sumi yang menyuruh galuh untuk berdiri.

"Harimau tadi besar sekali nek,, untuk ada nenek, kalo tidak aku sudah dimakan sama harimau itu." Ucap galuh yang membayangkan jika ia dimakan oleh harimau tersebut.

Nek sumi yang diam, seketika menoleh kearah galuh. " Dia simba." Ucap nek sumi singkat.

Galuh yang mendengarnya hanya diam dan tak bertanya lagi, mereka berdua ternyata kini sudah sampai didepan rumah nek sumi.

"Inilah rumahku galuh, ayo masuk." Ajak nek sumi yang sudah masuk lebih dulu.

"Baik nek." Jawab galuh singkat, pria itu segera mengikuti nek sumi.

"Duduk lah galuh." Ucap nek sumi yang melihat galuh sudah masuk kerumahnya. Pria itu segera duduk.

"Nek, nenek bilang ingin mengajari ku beladiri." Ucap galuh tak sabar ingin segera mempelajari ilmu beladiri.

Nek sumi hanya tersenyum tipis saat mendengar ucapan galuh yang tak sabaran.

"Ayo ikut aku." Ucap nek galuh sembari berdiri dan berjalan keluar. Galuh segera mengikuti nek sumi yang sudah keluar rumah.

"Kamu akan berlatih disini galuh." Tunjuk nek sumi kearah halaman belakang yang luas.

Mereka segera pergi kehalaman tersebut. "Galuh ikuti gerakan yang ku tunjukan kepadamu." Ucap nek sumi sembari meragakan gerakan yang akan ditiru oleh galuh nantinya.

"Hmm iya nek." Jawab galuh sembari melihat gerakan nek sumi.

"Sekarang ikuti." Perintah nek sumi.

Galuh segera mengikuti dan meragakan gerakan tersebut, sekitar 4 jam berlatih, suara nek sumi mengejutkan galuh yang sedang berlatih.

"Sudah cukup galuh, sekarang istirahat." Ucap nek sumi.

"Baik nek." Angguk galuh yang segera mendatangi nek sumi.

" Makan dulu galuh, kamu dari tadi berlatih terus." Ajak nek sumi untuk makan.

Galuh segera duduk dan makan, ia memandangi langit yang sudah sore, ia teringat ucapan saras yang menyuruhnya untuk pulang saat sore tiba.

"Hmm sudah sore saja, sebaiknya aku segera pulang." Gumam galuh yang cepat-cepat menghabiskan makannya.

"Ada apa galuh?." Tanya nek sumi yang melihat galuh cepat-cepat makan.

"Aku harus segera pulang nek, saras menyuruhku pulanh saat sore telah tiba." Ucap galuh yang menjawab pertanyaan nek sumi.

"Baiklah, kamu hati-hati." Ucap nek sumi

"LEWAT BELAKANG ini saja langsung tembus kejalan yang tadi." Ucap nek sumi sekali lagi.

"Baik nek, sekali lagi terimakasih." Galuh hanya menjawab singkat dan sembari berjalan untuk pulang.

"Besok kesini lagi." Teriak nek sumi yang melihat galuh sudah menjauh. Galuh yang mendengar teriakan itu hanya mengganguk.

Pria itu sudah sampai di tangga dan segera naik untuk kembali keatas. Saat sudah sampai diatas tiba-tiba......

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!