Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.
Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Serigala Memakan Serigala
Keesokan harinya, berita pengunduran diri Logistik Raksasa Pasifik dari Provinsi Silverhaven menjadi topik utama di dunia bisnis. PT Tremaine Logistik, yang tadinya dipandang sebelah mata, kini menjadi buah bibir. Mereka bukan lagi sekadar bisnis keluarga yang beruntung; mereka adalah sang David yang telah merobohkan Goliath.
Di base camp Gunung Hantu, suasana begitu gegap gempita. Para pekerja menyambut Bastian dan Elara dengan sorak-sorai. Lyra, dalam euforianya, bahkan membawa puluhan kotak nasi istimewa untuk mentraktir seluruh kru. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, masa depan keluarga Tremaine tampak begitu cerah.
"Aku masih tidak percaya ini nyata," kata Bastian sambil menatap konvoi truk pertama yang secara resmi mulai mengangkut material ke puncak. "Kita berhasil, Elara. Kita benar-benar berhasil."
Elara tersenyum, matanya mencari sosok suaminya. Jay berdiri agak jauh dari keramaian, mengamati semuanya dengan ketenangan yang biasa. Kemenangan ini terasa seperti riak kecil di danau yang dalam baginya. Ia tahu bahwa sementara keluarganya merayakan akhir dari sebuah perang, ia sedang bersiap untuk memulai perang yang baru dan jauh lebih besar.
Sementara itu, di sebuah griya tawang super mewah di Aethelgard, Suryo Wijoyo gemetar ketakutan. Ia telah menjadi paranoid. Setelah diputuskan oleh "Sang Pelindung", ia tahu hidupnya tidak ada harganya lagi. Ia adalah aib, sebuah jejak yang harus dihapus. Ia mengelilingi dirinya dengan pengawal pribadi terbaik yang bisa ia sewa dan sibuk mengatur pelariannya ke luar negeri.
Di tengah kesibukan proyek di Silverhaven, Jay menerima pesan terenkripsi di ponsel tuanya dari Paman Chen.
"Target [Suryo] terisolasi. 'Sang Pelindung' telah mengirim 'Juru Bersih'. Perkiraan waktu kontak: dua jam. Apa perintah Anda, Tuan Muda? Perlu intervensi?"
Jay melihat ke arah Elara dan ayahnya yang sedang tertawa bahagia. Mereka akhirnya mendapatkan kedamaian yang layak mereka dapatkan. Mengintervensi dan menyelamatkan Suryo hanya akan menyeret mereka lebih dalam ke dunia gelap yang berusaha Jay jauhi dari mereka. Suryo telah menabur angin, dan kini ia harus menuai badai.
Ia mengetik balasannya.
"Jangan intervensi. Biarkan serigala memakan serigala lain. Fokus pada 'Juru Bersih'. Aku mau identitasnya, metodenya, dan yang terpenting, jejak uang yang membayarnya. Aku mau benang yang mengarah kembali ke 'Sang Pelindung'."
Malam harinya, di griya tawang Suryo Wijoyo, semua sistem keamanan canggih tiba-tiba mati. Para pengawal elite-nya dilumpuhkan satu per satu dalam keheningan total oleh seorang penyusup tunggal yang bergerak seperti hantu.
'Juru Bersih' itu akhirnya berdiri di hadapan Suryo Wijoyo yang gemetar di ruang kerjanya. Tidak ada pertarungan. Suryo hanya menatap pria di hadapannya dengan mata penuh kekalahan.
"Dia... dia yang mengirimmu, bukan?" bisik Suryo.
'Juru Bersih' itu tidak menjawab. Ia hanya menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan profesional.
Beberapa jam kemudian, berita kematian Suryo Wijoyo tersebar. Laporan resmi menyatakan ia bunuh diri karena depresi setelah kehancuran bisnisnya. Kasus ditutup. Jejaknya tampak bersih.
Namun, di luar gedung apartemen mewah itu, tim 'Protokol Bayangan' milik Jay telah mengamati semuanya. Melalui lensa kamera jarak jauh dan perangkat penyadap canggih, mereka tidak hanya merekam wajah sang 'Juru Bersih' saat ia meninggalkan gedung, tetapi juga berhasil mencegat sebuah ledakan data terenkripsi super singkat yang ia kirimkan untuk mengkonfirmasi penyelesaian misinya.
Saat keluarga Tremaine sedang menikmati makan malam penuh kemenangan di rumah, ponsel Jay bergetar. Sebuah pesan baru dari Paman Chen.
Pesan itu berisi sebuah foto—wajah sang 'Juru Bersih' yang tertangkap dengan jelas—dan beberapa baris teks di bawahnya.
"Suryo Wijoyo telah dihapus. Laporan resmi: bunuh diri. Pengirim data teridentifikasi sebagai pembunuh bayaran lepas yang dikenal sebagai 'Gecko'. Jejak pembayaran untuk misinya mengarah ke sebuah transaksi rumit melalui bank privat di Swiss yang dijuluki 'Kasir Para Raja'. Ini adalah jejak pertama kita, Tuan Muda."
Jay menatap foto dan informasi di layarnya. 'Kasir Para Raja'. Sebuah bank yang terkenal karena kerahasiaan absolutnya, melayani para tiran, diktator, dan para pemain terkuat di dunia bayangan.
Ia mengangkat kepalanya dan menatap keluarganya yang sedang tertawa riang, sama sekali tidak menyadari pertumpahan darah sunyi yang terjadi ratusan kilometer jauhnya. Mereka merayakan akhir dari masalah mereka.
Bagi Jay, masalah yang sebenarnya baru saja menunjukkan wajahnya. Perburuannya kini memiliki tujuan dan arah. Dan jejak itu mengarah langsung ke jantung kegelapan finansial dunia.