NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Hukuman

Sistem Kekayaan Hukuman

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / System
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dee hwang

Seorang ketua mafia yang terkenal kejam dan berdarah dingin serta banyak membunuh manusia dibangkitkan kembali di tubuh seorang pemuda tampan tapi culun, miskin dan lemah. Dia diberi kesempatan kedua karena pesan dari ibunya agar ia menjadi orang yang baik.
Demi memenuhi permintaan ibunya dia menyanggupi kesempatan kedua tersebut, akan tetapi dia dibekali sebuah sistem yang akan mengawasinya.

Dia bisa mendapatkan kekayaan dan kejayaan apabila dapat menahan diri dari perbuatan jahat namun, sedikit saja dia berbuat kejahatan maka ia akan medapatkan hukuman yang berat saat itu juga.

Tubuh yang ia dapatkan adalah tubuh pemuda malang yang mendapat perlakuan buruk dari keluarga pamannya.. tidak hanya itu, dia juga mendapatkan perundungan dari preman-preman sekolah.
Selain mendapatkan misi untuk berubah menjadi orang yang baik, dia pun harus membalaskan dendam dari pemilik tubuh aslinya.

Baca juga:
sistem pemburu penjinak monster
reinkarnasi Menjadi Pangeran Terbuang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi belanja seragam baru

.

.

Mereka sudah sampai di mall terbesar di kota ini, ini merupakan tempat yang Fano belum pernah kunjungi juga, jadi ini akan jadi pengalaman pertama.

Fano tidak ingin mengakuinya, tapi dia sedikit tidak sabar dan bersemangat ingin masuk.

“Ayo Angel!” karena tidak sabar, Fano tidak sengaja menggandeng lengan Angel agar segera masuk ke tempat itu.

“Fa.. Fano.. pelan..”

Oh iya, Angel kan gemuk, pasti susah baginya untuk berlari.

[Bilang maaf padanya]

‘Haruskah? Kan itu salahnya karena dia –’

[Hukumannya..]

“Maaf Angel, kita jalan pelan-pelan saja”

“Maaf merepotkanmu Fano.. hehe”

Entah mengapa, Fano sangat menyukai suara Angel, sangat lembut dan indah. Dia tidak mengerti kenapa seorang gadis selembut ini diganggu dan dibully.. apa hanya karena penampilannya? Dia tidak sejelek itu kok, bagi Fano maupun Albert Angel cukup manis.

Karena Albert banyak mengenal wanita, dia jadi tau jika kecantikan bukanlah segalanya, karena banyak sekali wanita yang cantik dan sexy tapi sifatnya buruk dan licik, Fano sudah muak dengan yang seperti itu.

Sebenarnya, dia sudah muak dengan banyak orang.

Fano berhenti setelah melihat sesuatu yang unik, Angel yang bingung ikut berhenti “Fano? Tokonya masih di atas sana, Fano?”

Fano pun tersadar dan kembali menoleh pada Angel “Eh? Itu.. itu apa?” Fano menunjuk sesuatu yang mengundang rasa penasarannya.

“Oh boba? Itu sangat enak, mau coba?” tanya Angel, Fano hanya mengangguk, jadi Angel menyeretnya untuk mendekat.

Fano membeli boba rasa original sedangkan Angel membeli yang matcha, setelah itu mereka kembali berjalan menuju toko tujuan mereka.

Sepanjang perjalanan banyak orang yang memperhatikan mereka, ada pula yang berbisik-bisik tidak mengenakkan menghina mereka.

Sistem berkali-kali meminta Fano untuk mengurangi keinginan membunuhnya, padahal kalau saja dia dalam tubuh Albert dia pasti sudah membantai mereka semua, menyebalkan!

“Fano? Kenapa kamu tegang gitu? Kamu takut naik eskalator?”

“Hah? Eng.. enggak kok”

Angel tersenyum lalu menyeret Fano menuju tempat lain, ada tangga yang tidak bergerak yang bisa mereka naiki “Kita naik tangga ini saja kalau kamu takut”

Padahal Fano tidak takut, dia hanya sedikit melamun karena bisik-bisik laknat itu.

[Berterima kasihlah padanya]

‘Haruskah?’

[50 koin]

“Terimakasih Angel”

“Tidak apa, aku dulu juga takut naik eskalator saat kecil”

Mereka sudah sampai di lantai atas dengan tangga manual, Angel terlihat capek setelah naik tangga, tapi dia tetap tersenyum dan terus berjalan mengajak Fano menuju suatu toko.

Mereka sampai ke toko yang menyediakan seragam dari berbagai sekolah, selain itu mereka juga menjual tas sekolah dan buku-buku juga.

Angel yang berbicara pada seorang pelayan untuk mengambilkan seragam yang sesuai dengan ukuran Fano, lalu sambil menunggu pelayan tadi, mereka berdua duduk di sofa yang tersedia disana.

“Aku akan melihat-lihat tas, ku rasa tasku sudah jelek” kata Fano

“Baiklah, jangan lama-lama”

Fano pun beranjak melihat-lihat tas ransel yang menurutnya bagus. Tapi baik Albert maupun Fano sendiri tidak pandai dengan yang namanya fashion, keduanya kaku jika tentang memilih sesuatu.

“Ada yang bisa dibantu?” seorang pelayan datang mendekat, dengan senyuman genitnya dia berusaha memikat Fano.

“Eum.. itu – saya butuh tas untuk sekolah”

“Saya sarankan anda membeli tas yang ini” pelayan tersebut menunjukkan sebuah tas ransel hitam dengan bahan yang kualitasnya bagus. Meski tidak mengerti fashion, Fano juga tau mana yang bahannya bagus dan tidak. Setelah Fano periksa harganya, bukan main, jutaan!

“Hmm.. ini bagus juga, apa ada yang lain?” tanya Fano

Tatapan pelayan tersebut sudah berubah “Cih, pasti miskin” gumamnya, dia pikir Fano tidak mendengarnya hanya karena dia masih tersenyum.

‘Kurang ajar’

[Jangan bunuh dia]

‘Aku tidak sudi juga membunuhnya’

[Alasan!]

“Baiklah aku membeli ini, hanya dua juta kan? ini murah sekali” kata Fano

Pelayan tersebut kembali tersenyum lebar “Terima kasih, membayarnya di kasir ya”

Fano sudah kehilangan semangat untuk melihat-lihat tas yang lain, pelayan macam apa itu tadi, dasar pemaksa! Kalau saja tidak ada sistem yang menghentikannya..

[Mau apa?]

‘Tidak’

Fano kembali menghampiri tempat Angel berada, sudah ada pelayan yang membawakan seragam milik Fano, tapi terdiam melihat yang terjadi pada Angel.

Ada seorang perempuan yang berdandan cukup berlebihan, bisa dikatakan menor sih.. tapi tidak terlalu juga, tapi tetap menor. Pokoknya begitu lah, Fano juga tidak mengerti make up.

Perempuan itu mengatakan hal-hal yang menyakitkan pada Angel.

“Heh gendut, kamu disini? Sama siapa?”

“Fa.. Farel..”

“Si miskin itu? Dengar ya ndut, jangan terlalu berharap.. aku tau Farel tampan, yah meski dia miskin, tapi kau pikir dia mendekatimu karena suka padamu? Hahaha tentu saja tidak, dia pasti ingin memorotimu saja, aku mengatakan ini bukan karena apa aku hanya kasihan padamu.. makanya diet dong biar langsing dan cantik – ups! Maksudku.. yah, meski kau langsing juga gak mungkin berubah cantik sih hahaha”

Setelah berkata seperti itu si perempuan dengan dandanan berlebihan mendorong Angel hingga Angel jatuh, untung saja jatuhnya menimpa sofa.

“Ups! Maaf ya.. aduh, kasihan banget sofanya”

Ting!

[Tolong dia, segera bawa dia pergi dan tenangkan dia, hadiah 100 koin dan hukuman berat jika gagal]

Fano menghela nafas lelah, memang enak mendapatkan koin atau uang, tapi berbuat baik begini membuat Fano tidak nyaman. Tapi karena Angel sudah baik membantunya yang miskin ini... maka tidak ada salahnya membantu Angel.

Fano pun menghampiri Angel dan perempuan aneh itu.

“Kau pikir kau siapa bisa mendorong orang lain seenaknya?” Fano

“Oh, ternyata kamu belum mati”

Keinginan Fano untuk melempar perempuan aneh ini keluar jendela meningkat drastis, tapi dia harus sabar.. tenang.. kau tidak boleh mendapat hukuman.

“Dengar ya perempuan tidak dikenal –”

“Hei!!”

“Meski aku tidak mengenalmu, memangnya kau pikir kau lebih baik dari Angel? Aku yang miskin dan kumal ini juga akan pikir-pikir untuk melirikmu, kau pikir kau sangat menarik? Hah - mimpi”

Perempuan itu melayangkan tangannya untuk memukul Fano, tapi tentu saja Fano berhasil menangkapnya, tapi kemudian ia lepaskan lagi, dia tidak mau terkena hukuman karena memelintir tangan kurus perempuan itu.

Fano membantu Angel berdiri, mengambil seragam dari pelayan yang hanya bisa melihat saja, lalu pergi ke kasir untuk membayar semuanya.

[100 koin berhasil didapatkan! Sekarang jumlah koinmu ada 319]

‘Terima kasih’

[Tumben]

‘Diam kau, aku sedang kesal!’

[Tapi aku salut kau bisa menahan diri di depan perempuan itu! Jadi aku tambahkan satu koin, jadi total koinmu 320]

Mereka berhenti di sebuah cafe yang tidak jauh dari toko yang tadi, Angel memesan banyak donat warna-warni dan minuman manis lagi. Padahal Fano sudah kenyang setelah minum boba tadi.

Angel makan dengan tergesa-gesa, melihatnya saja sudah membuat Fano kenyang.

“Pelan-pelan makannya..” kata Fano

Angel berusaha menelan makanannya lalu meminum minumannya, meski makan dengan rakus, entah mengapa Angel masih makan dengan rapi, mungkin karena dia anak orang kaya.

Bagi pemilik tubuh, hal itu agak asing, namun bagi Albert yang berasal dari Eropa hal seperti table manner sudah biasa.

“Fano.. apa.. apa itu benar kau –”

“Maaf tapi – mungkin kau akan kecewa padaku Angel”

Angel sudah terlihat ingin menangis tapi Fano tetap melanjutkan ucapannya “Tapi.. aku sebenarnya tidak mengenalmu sama sekali, aku bahkan tidak tau apa kita sekelas atau bukan jadi – aku juga baru tau kau anak orang kaya setelah mlihat mobilmu, maaf ya..”

Cih, Fano menggunakan banyak kata maaf!! Ini agak canggung tapi dia harus menenangkan Angel saat ini, biasanya kata maaf akan manjur – eh? Kok nangis?

“A.. angel?”

Angel mencari sapu tangan dari tas kecil yang ia bawa lalu menghapus air mata yang baru saja keluar “Maaf aku – aku sudah berpikir yang tidak-tidak tentangmu, aku sempat mempercayai kata-kata Vero jika kau hanya ingin memanfaatkanku”

“Tidak apa, itu wajar.. karena aku miskin”

“Tapi... ternyata kau punya banyak uang”

“Oh itu.. eum – aku menabung”

Fano tidak berbohong tentang menabung itu, Fano yang asli bekerja setelah membuat rekeningnya sendiri, dia mengumpulkan uang untuk membantu biaya sekolahnya.

“Aku dengar kau bekerja ya?” tanya Angel

“Benar, banyak yang ku kerjakan.. seperti membantu tugas orang lain, asal dibayar aku melakukannya” jawab Fano. Itulah pekerjaan yang dilakukan Fano asli, mengerjakan tugas siapa saja yang mau membayarnya. Dulu kakak kelas banyak yang memintanya mengerjakan tugas, dia dibayar, tapi ada juga yang tidak mau membayar, jika Fano menangih dia malah dipukuli.

Hal seperti itu sudah biasa Fano alami.. tapi tidak bagi Albert.

Mengetahui hal itu membuat jiwa Albert kesal setengah mati, terlalu lemah dan pengecut!

“Tapi kau hebat.. sudah bisa mencari uang sendiri”

“Tapi mungkin setelah ini aku tidak melakukannya lagi”

“Eh? Lalu.. kau mau bekerja dimana?”

Fano juga tidak tau, dia berencana membuat bisnis atau apa.. karena tidak mungkin dia hanya mengandalkan sistem saja, nanti jika orang tau dia mendapat uang padahal tidak bekerja, bisa dicurigai yang tidak-tidak.

“Entahlah, mungkin membuka usaha”

“Itu keren.. aku juga ingin bisa seperti itu”

“Mau membuka usaha denganku?”

“Eh?”

.

.

1
Ahmad Tamby
/Good/ Mantaaaaap * Sehat Wal'afiat Selalu Thooor & Sukseees Menyrtaimuuuu./Heart//Heart//Heart/
Aden Dm
pengalaman author ini mah
Harman Loke
krrreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnn banget
Anya Forger
Luar biasa
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp
Harman Loke
Fano mulai berbisnis
Harman Loke
Fano mulai sadar
Harman Loke
semoga angel dan Fano berpacaran
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp banget
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Fano
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
Fano jangan selalu bertengkar dengan sistem
Harman Loke
sadar
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
tampaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
MOCH ABDURRACHMAN
lanjut aja dulu
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt
Harman Loke
nex author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!