CERITA TAMAT!
Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.
Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.
Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'
"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "
~Nathan Arkasa
mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5
Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(S2) Episode 4
***
"mama pikir cuma Rei yang protektif ternyata kamu juga. Haha...emmm Tapi, Nathan ganteng gitu wajar sih, di tambah lagi dia anak tunggal keluarga Arkasa. Gak heran banyak yang suka, makanya kamu tuh beruntung banget"
"Jadi ma? Menurut mama Sheryl mesti buat apa ke perempuan itu? "
"Kamu minta jawaban mama nih? "
Sheryl menatap nanar mamanya, sembari mengangguk perlahan. ia selalu yakin akan jawaban yang mama nya berikan.
"sayang... Gini deh, misalnya kamu nanya mama 2 + 2 terus mama jawab 4. Kamu dapat kepuasan gak? Jika seandainya kamu mencari jawaban sendiri. Lebih merasa puas dengan yang mana? " ucap Aryani mencoba memberi penjelasan pada putrinya. Sheryl mengangguk mengerti. Ia paham betul maksud dari mama nya ini. Yah tentu saja maksudnya agar Sheryl mencari jawaban nya sendiri. dengan begitu Sheryl bisa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi banyak masalah.
"yah udah Sheryl ke kamar dulu yah mah. Mau ngerjain tugas" pamit nya mengangkat badan nya dengan lesu.
***
Sheryl menutup buku nya, mengakhiri jadwal belajar nya malam itu, tentu saja karna paksaan Jam yang sudah menunjukkan pukul 22 : 12 . Sebenarnya Sheryl masih ingin belajar, ia menoleh ke kiri, menatap tas nya yang tergeletak manis di sana. Ia ingat sempat memergoki Nathan mengusik tas nya di sekolah tadi.
Ia membuka tas nya perlahan, mendapati ada sebuah kotak hitam kecil di sana. sedikit penasaran, Di buka nya kotak itu secara perlahan.
Kalung? Cincin? Gelang?
Itulah batin Sheryl. Pasal nya kotak yang berukuran seperti itu memang cocok untuk benda - benda yang Sheryl pikirkan.
Haha! Ketipu yah!!
Selembar surat dengan tulisan yang memaksa Sheryl menampilkan raut wajah kesal nya. Ternyata pepatah memang benar. Kenyataan tak seindah dengan Ekspetasi.
Namun, di balik secarik kertas itu terdapat sebuah Jam mungil berwarna putih berkilau.
Kok jam? Mati lagi?
Ia mengambil jam mungil itu, mengenakan nya meski jam itu mati. Ia tersenyum kecil tatkala menyadari betapa pas nya jam yang Nathan berikan. Dirinya berfikir untuk memperbaiki nya di toko jam. Sheryl menyipit kan matanya, menatap Secarik lipatan kertas di kotak itu lagi.
Kok jam sih? Mati pula?
Lo ngomong gitu kan. Gue tau Ryl. Kalau nanya kok jam? Yah jawaban nya simpel. Pengen aja ngasih jam. Kalo lo nanya kok jam nya mati? Jawaban nya lebih simpel lagi. Waktu berhenti saat gue bareng lo.
Simpel kan?
Lagi, Sheryl tersenyum berulang kali karna ulah Nathan. Seperti nya Nathan memang adalah sumber kebahagiaan Shery. Di saat itu, ia menyadari satu hal.
Nathan itu milik gue! Yang udah jadi milik gue, gak bisa jadi milik orang lain! Jangan kan memiliki, gue gak bakal izinin siapapun nyentuh Dia!
Batin nya menatap penuh ke yakinan ke arah jam dari Nathan. Ia memakai jam nya bahkan saat tertidur.
Rei begitu Overprotektif. Apa Sheryl juga begitu?
***
"Jam nya cantik, tapi lebih cantik orang yang pakai nya. Sayang nya satu. Jam nya kok mati? " ucap Nathan menatap Jam yang melingkar manis di pergelangan tangan Sheryl. Seperti biasa, Nathan menjemput Sheryl.. Agar pergi sekolah bersama.
"yah, biar waktu berhenti waktu gue sama orang yang spesial" sahut Sheryl mengelus Jam nya.
"oh gue orang spesial dong? "
"iyah, loe kan manusia limited edition, yang memiliki kegendengan tiada tara"
"Bodoamat gendeng, yang penting ganteng. Apapun itu, intinya gue ganteng " sahut Nathan dengan pede. Sheryl hanya bisa memutar bola matanya dengan jengah, mengatasi tingkah tengil cowok nya ini.
gak jadi deh ke toko jam. gpp dianggap aneh, pake jam mati. hehe
batin nya, terlihat sudut bibir nya tertarik. menandakan sebuah senyuman akan terbit.
***
"Buk, bakso satu yah" pesan Sheryl menarik kursi nya untuk duduk.
"Kita juga buk, es nya samain aja semua jus jeruk" tambah Zizah duduk di samping Sheryl.
Yah tepat istirahat kedua mereka makan di kantin, hanya berempat. Tanpa embel - embel para most wanted itu.
Tiba - tiba Klara memutar bola matanya dengan jengah, sembari mendengus kasar.
"Ada apa Klar? " tanya Airin merasa aneh.
"Tuh liat adek kelas yang kemarin, kesel gue lihat nya" sahut Klara menatap Lisa yang juga makan di kantin.
"bukan nya yang gangguin Si Rega dulu, kok loe nyalahin si Lisa?? "
"Bukan gitu Airin gue.. Iyah sih emang Rega yang ganggu. Tapi gue gak suka liat kelakuan dia. Kayak caper banget"
"udah lah Klar, lagian kan loe tau Rega emang gitu orang nya. Nggak usah di ambil hati. Lagian cewek itu cuma adek kelas" timpal Sheryl.
"Yah deh... "
Kak Nathan gak ke kantin yah?
Batin Lisa celingak celinguk mencari sosok cowok ganteng tambatan hati nya. Ia sudah jatuh cinta sejak pandangan pertama.
"kan.. Gimana cobak orang gak sensi sama dia. Liat tuh dia celingak - celinguk pasti nyari Rega" gerutu Klara semakin kesal, dapat dilihat dari mulut nya yang terlihat manyun.
"Posesif!"
"Protektif"
"Lebay!"
Sahut Ketiga nya secara bergantian menatap tingkah Klara yang sekarang. Bukan nya terhibur, Klara malah semakin memanyun kan mulut nya.
"eh Sheryl, Tumben gak bareng Nathan. Biasa nya mah kayak perangko nempel mulu" ledek Bu kantin yang mengantar kan pesanan mereka. Yah memang bu kantin yang sering tertawa di buat Nathan ini heran. Ketika melihat manusia yang mengatakan dirinya ganteng itu tak ada bersama kekasih nya.
"oh Nathan? Dia lagi latihan basket buk. Bentar lagi kan ada pertandingan sama Sekolah Harapan. Tuan rumah nya sekolah kita, jadi yah mau latihan keras biar menang" sahut Sheryl menerima semangkuk bakso pesanan nya.
"oh pantes. Mereka berempat kan Biasa nya berisik sendiri. Mengagumi kegantengan nya itu. Padahal mah kalah sama suami ibuk" tambah buk kantin. Yang gak kalah pede nya sama Nathan.
Ke empat gadis itu hanya tertawa kecil mendengar keluhan ibu kantin ini.
***
Ayiooo tinggalkan jejak kalian
Jangan lupa like, komen, and vote.
Kalian pasti tau lah yah kan apa yang di inginkan penulis.