Ibadah Terpanjangku

Setelah mendengar penuturan harum kedua tersangka diam terpaku terutama Reni dia berfikir ulang, jika nanti dia bersama Adam yang tidak punya apa apa bagaimana dia akan menaikan derajadnya, tapi jika dipikir lagi Adam juga dari keluarga kaya raya, walaupun nanti harus kehilangan harta bersama harum ya setidaknya masih ada harta orang tua Adam, sibuk dengan pemikirannya Reni tidak sadar diperhatikan Adam Lamat Lamat, 'kenapa kemarin kemari aku sempat berfikir tertarik sama wanita seperti ini ya Alloh ampuni hambamu ini, kuat kan lah iman hamba ya Alloh' batin Adam masih memperhatikan Reni ketika di tanya masalah harta.

"apa kamu hanya mau sama aku ketika punya harta saja?"

pertanyaan Adam mengagetkan Reni,

"tentu tidak mas aku sungguh sungguh mencintaimu, aku siap menanggung resiko itu seandainya aku menemaninya dari 0 akupun sanggup mas" jawaban Reni membuat Adam bimbang apa yang harus dia lakukan sekarang.

"bagaimana mas, dia sudah bersedia menerimamu apa adanya, tapi ingat dia masih dibawah umur mas kamu belum bisa menikahinya" kata harum

"mas ngga akan menikahi nya sayang, kamu saja sudah cukup, tolong jangan bicara seperti itu, tolong bantu mas buat bangun dan tuntun mas buat jalan di jalan kita yang searah, mas masih sangat mencintaimu" kata Adam sambil menangis

"lantas jika kamu mencintaiku kenapa bisa bisanya tergoda berciuman sama wanita lain mas , apa aku kurang menarik lagi? Apa yang dia punya yang ngga ada di aku mas, jawab!! Harum hampir berteriak hilang kendali ,hampir saja. Dia menghela nafas dan beristighfar banyak banyak dalam hati.

Adam diam dia pun bingung kenapa bisa sebejad itu, sebenarnya ini belum terlalu fatal tapi bagi Harum yang paham agama dan orang tuanya kyai yang lumayan kondang dia kotanya itu sudah termasuk zina, keluarga Adam sendiri juga akan menentang perbuatan itu mereka orang terpandang hal itu akan mencoreng nama baik mereka, jika sampai kabar ini terendus orang tuan dan mertuanya tamat sudah riwayatnya.

Karena terlalu lama diam harum menyuarakan pendapat lagi

"bagaiman kalau kita undang orang tua kita mas? Biar clear semua aku ngga mau masalah ini berlarut larut" ungkap harum lelah .

"jangan sayang mas mohon jangan sampai mereka tau, yang pasti mas ngga akan menikahi dia jika dia tidak terima karena sudah mas cium mas mu memberi kompensasi ! kamu mau berapa Reni agar masalah ini selesai?" tanya adam memandang Reni yang terpaku

"mas mau buang aku , setelah hari ini kita nikmati. Berdua, kamu munafik mas?" teriak harum histeris

"kalo kamu ninggalin aku mas aku mati aja aku ngga mau hidup kaya gini ngga mau!!" teriak histeris

harum kaget dengan reaksi Reni apa ditolaka akan menjadi depresi, begitulah pemikiran harum.

"DIAAAM DIAAM KAMU" bentak Adam yang lama lama tersulut emosi juga.

Hosh hosh hosss

Saking kalutnya Adam sampai ngos ngosan,

"baik kita selesaikan ini dengan keluarga, sayang kamu hubungin orang tua kita, undang untuk datang kesini, dan kamu juga besok siang orang tuamu suruh datang kesini, sekarang kamu pulang, saya cape!!" jelas Adam sambil berlalu naik ke kamar dari pada disitu takut kelepasan mending dia pergi saja.

Karena baru ini Adam marah dan meledak, mungkin sudah saking kalutnya dia takut kehilangan harum.

"silahkan keluar, pintunya ada disana". kata harum juga berlalu pergi dari hadapan Reni .