NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Jebakan yang Dibalik.

Istana Keharmonisan, tempat Raja Tien Long mengadakan audiensi pagi, diselimuti keheningan yang tegang. Di atas singgasana naga, Raja Long mendengarkan dengan raut wajah yang semakin gelap. Di hadapannya, Selir Ning, sekutu setia Permaisuri Xiu Feng, berlutut, memegang perkamen yang tergulung erat seolah-olah itu adalah ular berbisa.

Permaisuri Xiu Feng duduk di sisi Raja, wajahnya dipenuhi ekspresi keprihatinan yang dibuat-buat, meskipun di dalam hatinya ia menari kegirangan. Rencananya telah dimulai.

“Yang Mulia,” kata Selir Ning, suaranya bergetar palsu. “Hamba tahu ini adalah hal yang menyakitkan untuk disampaikan. Hamba takut dicap sebagai penyebar fitnah, tetapi demi keamanan Dinasti, hamba tidak punya pilihan selain menyerahkan bukti ini.”

Raja Long mencondongkan tubuhnya, pandangannya tertuju pada perkamen itu. “Bicaralah, Selir Ning. Bukti apa yang kau maksud?”

“Surat ini, Yang Mulia,” jawab Ning, menyerahkannya kepada seorang kasim yang kemudian memberikannya kepada Raja. “Ditemukan tersembunyi di antara barang-barang yang dikirim ke Istana Dingin. Ini adalah korespondensi rahasia, menggunakan sandi kuno yang sudah lama dilarang, yang ditujukan kepada… Pangeran Liang.”

Aula audiensi seketika membeku. Nama Pangeran Liang, sang pemberontak yang diasingkan, adalah racun di udara istana. Raja Long mengambil perkamen itu, matanya menyipit saat melihat simbol-simbol yang samar. Dia mengenali sandi itu; itu adalah sandi yang digunakan saudaranya untuk berkomunikasi di masa muda mereka, sebuah sandi yang dia pikir telah lama dilupakan.

“Ini… tuduhan serius, Ning,” desah Raja Long, suaranya berat dengan kekecewaan. “Siapa yang mengirim surat ini? Dan mengapa kau menuduh Selir Xia terlibat?”

Xiu Feng segera mengambil peran sebagai mediator yang bijaksana. “Yang Mulia, Ning hanya melakukan tugasnya. Kami tahu Selir Xia adalah wanita yang cerdas, dan mungkin kecerdasannya menarik perhatian pihak yang salah. Dia tidak memiliki akar politik yang kuat; dia bisa saja dimanipulasi.”

Ning mengangguk setuju. “Hamba hanya menemukan ini di tumpukan kain cucian, Yang Mulia. Hamba tidak tahu siapa yang menanamnya. Tetapi jika korespondensi ini menuju Istana Dingin, dan dikirim dari perbatasan utara… Hamba takut, Yang Mulia, takut bahwa Selir Xia mungkin adalah bidak yang ditanam untuk menggoyahkan takhta.”

Wajah Raja Long pucat. Tuduhan itu menghantamnya seperti palu. Dia mulai merasakan benih keraguan yang telah lama ditanam Xiu Feng. "Apakah Xia begitu polos? Ataukah semua perhatian yang dia berikan hanyalah tipuan?"

Tepat pada saat Raja Long akan memerintahkan penyelidikan rahasia—sebuah langkah yang akan mengisolasi Xia dan memungkinkan Xiu Feng untuk bergerak—suara Selir Xia terdengar dari pintu masuk aula. Suaranya terdengar jernih, tenang, dan sama sekali tidak panik, bertentangan dengan gambaran seorang pengkhianat yang tertangkap basah.

“Mohon ampun, Yang Mulia, atas kedatangan hamba yang tidak diundang,” kata Xia (Xiao Ling), melangkah masuk dengan anggun, mengenakan jubah sutra berwarna biru pucat yang melambangkan ketenangan. “Tetapi hamba dengar, nama hamba telah disebut dalam kaitannya dengan kejahatan yang paling mengerikan. Hamba harus membela diri.”

Raja Long mendongak, terkejut dengan kehadirannya yang tepat waktu. “Xia'er, Apakah kau tahu tentang surat ini?”

Xia membungkuk rendah. “Hamba tahu, Yang Mulia. Hamba telah menunggu hari ini.”

Jawaban itu mengejutkan semua orang, terutama Xiu Feng, yang kini duduk tegak, tatapannya tajam. "Mengapa dia mengakuinya?"

Selir Ning, melihat peluang untuk menghancurkan, segera angkat bicara. “Lihat, Yang Mulia! Dia mengakui korespondensi rahasia! Apakah Anda masih membutuhkan bukti lebih lanjut?”

Xia berdiri tegak, matanya bertemu dengan mata Mei dengan pandangan dingin yang membuat Selir Ning sedikit gemetar. “Aku mengakui bahwa ada surat. Tetapi aku tidak mengakui bahwa aku adalah penerimanya, atau bahwa aku adalah pengkhianat.”

Raja Long menggebrak sandaran tangannya. “Jelaskan, Selir Xia! Jangan bermain teka-teki denganku!”

“Yang Mulia, hamba adalah wanita yang cerdas, tetapi hamba bukan orang yang bodoh,” kata Xia, suaranya kini mengambil nada instruktif, seperti seorang guru yang mengoreksi kesalahan. “Sejak hamba menerima perhatian Yang Mulia, hamba tahu bahwa hamba menjadi sasaran. Hamba tahu Permaisuri Xiu Feng tidak akan mentolerir kehadiran hamba, sama seperti beliau tidak mentolerir Selir Hong.”

Xiu Feng terkesiap. “Itu tidak relevan!”

“Sangat relevan, Yang Mulia,” balas Xia tanpa mengalihkan pandangan dari Raja Long. “Hamba tahu ada mata-mata yang berkeliaran di Istana Dingin, dan hamba tahu bahwa Tabib Hao telah ditekan untuk memberikan laporan palsu. Maka, hamba memutuskan untuk memberikan umpan.”

“Umpan?” tanya Raja Long, bingung.

“Hamba tahu bahwa musuh hamba akan menyerang loyalitas hamba. Maka, beberapa hari yang lalu, hamba sengaja membuat pelayan hamba menyebarkan bisikan halus tentang kemungkinan surat yang mencurigakan yang hamba terima, yang mungkin berasal dari luar Istana. Tujuannya adalah untuk melihat siapa yang akan bereaksi dan bagaimana mereka akan menyerang,” jelas Xia, berbohong dengan fasih. Ini adalah kebenaran yang diputarbalikkan: dia tidak membuat bisikan itu, tetapi dia bertindak seolah-olah dia melakukannya, berdasarkan informasi yang dia peroleh dari Jin.

Dia menoleh ke Selir Ning. “Dan yang bereaksi adalah Selir Ning. Mengapa, Selir Ning, Anda begitu bersemangat dan terburu-buru untuk menuduh hamba pengkhianat, sehingga Anda bahkan tidak memeriksa detail kecil dari surat yang Anda ‘temukan’?”

Selir Ning, yang hanya disuruh untuk menemukan dan menyerahkan surat itu, mulai panik. “Hamba… hamba tidak mengerti maksud Selir Xia! Hamba menemukannya di cucian, Yang Mulia!”

Xia tersenyum kemenangan. “Oh, di cucian. Betapa cerobohnya seorang mata-mata menaruh dokumen paling memberatkan di tumpukan cucian, bukan? Tetapi mari kita lihat sandi itu, Yang Mulia. Sandi Pangeran Liang. Sandi itu sangat tua dan rumit. Siapa yang bisa menguraikannya?”

Raja Long, yang telah berusaha menguraikan sandi itu, menjawab, “Hanya seseorang yang sangat mengenalnya, atau yang memiliki kunci sandinya.”

“Tepat,” kata Xia. “Dan siapa di antara kita, Yang Mulia, yang memiliki akses ke sandi lama Pangeran Liang, selain Yang Mulia sendiri?” Xia membiarkan pertanyaan itu menggantung di udara, mengalihkan kecurigaan dari dirinya.

Xiu Feng menyela dengan marah. “Kau mencoba mengalihkan kesalahan, Selir Xia!”

“Hamba tidak mengalihkan, Yang Mulia Permaisuri. Hamba hanya menunjukkan bahwa kebohongan yang dirancang dengan tergesa-gesa akan memiliki lubang besar. Selir Ning, Anda begitu ingin menjebak hamba sehingga Anda bahkan tidak memikirkan tempat yang lebih logis untuk menanam surat itu. Anda memilih tempat yang paling ceroboh, sebuah tumpukan cucian yang akan segera dicuci, seolah-olah Anda ingin surat itu ditemukan dengan cepat dan tanpa verifikasi.”

Xia melanjutkan serangannya, kini memojokkan Selir Ning ke dalam detail yang hanya diketahui oleh Xiu Feng dan Nyonya Wei.

“Yang Mulia Raja, hamba mengajukan satu pertanyaan: Jika hamba adalah mata-mata Pangeran Liang, apakah hamba akan membiarkan surat sepenting ini ditaruh di keranjang cucian yang akan dibersihkan oleh pelayan yang kebetulan adalah pelayan dari Istana Keharmonisan Agung?” Xia menunjuk ke arah Selir Ning.“Atau mungkinkah Selir Ning, yang dikenal dekat dengan Permaisuri, menerima surat ini secara rahasia dan mencoba menggunakannya sebagai senjata untuk menghancurkan hamba, karena cemburu atas kasih sayang yang hamba terima?”

Selir Ning terhuyung mundur. “Tidak! Hamba bersumpah! Hamba menemukannya!”

“Anda menemukannya, ya,” cibir Xia, kini suaranya dipenuhi otoritas yang mencekik. “Anda menemukannya dan bergegas ke sini, tidak menyadari bahwa sandi itu sendiri adalah umpan yang hamba siapkan. Sandi yang ada di surat itu adalah sandi yang hamba dapatkan dari buku lama Istana yang telah dibuang, dan hamba sengaja membuatnya bocor ke telinga orang-orang yang hamba curigai sebagai mata-mata Permaisuri. Hamba ingin tahu siapa yang akan menggunakannya pertama kali.”

Ini adalah kebohongan brilian yang dikombinasikan dengan kebenaran yang baru saja dia pelajari: sandi Pangeran Liang memang langka. Dengan mengklaim bahwa dia membocorkan sandi itu sebagai umpan, dia membalikkan narasi sepenuhnya. Selir Ning kini tampak seperti seorang pembohong yang bodoh, mencoba menggunakan umpan Xia sebagai senjata tanpa menyadari bahwa itu adalah jebakan yang lebih besar.

Raja Long, yang mulai melihat kebodohan dalam tindakan Ning, menghela napas panjang. Kemarahan karena tuduhan pengkhianatan kini beralih menjadi frustrasi karena manipulasi internal yang konstan.

“Selir Ning,” kata Raja Long dengan suara menggelegar. “Kau telah mengganggu istana dengan tuduhan palsu dan tidak berdasar. Apakah kau benar-benar berpikir aku akan percaya bahwa seorang mata-mata Pangeran Liang akan meninggalkan bukti terbesarnya di tumpukan kain kotor?”

Ning menundukkan kepalanya, ketakutan yang sesungguhnya kini membanjiri dirinya. Xiu Feng, di sisi Raja, tidak bisa melakukan apa-apa selain mempertahankan ekspresi netral, agar tidak terlihat seperti terlibat secara langsung dalam kegagalan Ning.

“Tujuanmu jelas, Selir Ning. Kau ingin merusak nama baik Selir Xia. Tuduhan pengkhianatan adalah pelanggaran paling serius terhadap loyalitas dinasti,” kata Raja Long. Dia ragu sejenak. Jika dia menghukum Ning terlalu keras, Xiu Feng akan melawannya. Tetapi jika dia membiarkannya, intrik ini tidak akan pernah berakhir.

“Aku tidak percaya kau adalah pengkhianat, Ning,” putus Raja Long, memberikan hukuman yang sesuai dengan rencana outline. “Tetapi kau telah menunjukkan kecerobohan yang serius dan niat yang tidak baik. Aku memerintahkan kau untuk ditahan di Istana Dingin selama dua minggu untuk merenungkan kebodohanmu. Dan kau harus meminta maaf secara terbuka kepada Selir Xia di hadapan semua pelayan.”

Hukuman itu ringan, tetapi yang lebih penting adalah konsekuensi politiknya. Xia telah memenangkan putaran ini, dan Xiu Feng telah kehilangan bidak yang penting.

Selir Ning dibawa pergi, air mata penyesalan dan kemarahan membasahi pipinya. Setelah semua orang pergi, hanya Raja Long, Xiu Feng, dan Selir Xia yang tersisa.

Raja Long memandang Xia. Rasa terima kasih dan kekaguman terpancar di matanya. “Kau sungguh cerdik, Xia. Kau telah membuktikan loyalitasmu, dan kecerdasanmu menyelamatkan kita dari penyelidikan yang sia-sia.”

Xia membungkuk lagi. “Hamba hanya ingin Istana ini dipimpin oleh kejujuran, Yang Mulia. Hamba tidak akan membiarkan intrik busuk menghalangi keadilan.”

Xiu Feng tidak bisa menahan diri. Dia berdiri, wajahnya menunjukkan ketegangan yang hebat. “Meskipun Selir Xia telah membuktikan dirinya tidak bersalah, hamba harus mengingatkan Yang Mulia bahwa dia secara terbuka mengakui bahwa dia telah ‘memberi umpan’ dan memanipulasi situasi. Bukankah itu juga merupakan bentuk intrik yang tidak pantas bagi seorang selir?”

Raja Long lelah dengan perdebatan. Dia hanya melihat satu hal: Selir Xia tidak mencoba menyembunyikan kebenaran, sementara Xiu Feng tampak putus asa melindungi Selir Ning yang jelas-jelas bersalah.

“Cukup, Xiu Feng,” kata Raja Long tegas, sebuah nada yang jarang ia gunakan pada Permaisuri. “Aku tidak akan membahas moralitas intrik ketika subjek diancam dengan tuduhan pengkhianatan yang berujung kematian. Selir Xia hanya membela diri, dan dia melakukannya dengan kecerdasan yang luar biasa. Jika kau ingin menyalahkan seseorang, salahkan Ning atas kecerobohannya, atau salahkan dirimu sendiri karena membiarkan intrik ini tumbuh.”

Xiu Feng hanya bisa menunduk, giginya terkatup. Kekalahan ini pahit, dan itu diakibatkan oleh kecerdikan luar biasa dari wanita yang seharusnya hanya menjadi Selir Xia yang lemah.

Saat Xia meninggalkan aula, dia bertukar pandang sekilas dengan Xiu Feng. Di mata Xiu Feng ada campuran kejutan, kemarahan, dan ketakutan yang baru lahir. Xia tidak tersenyum. Dia hanya memancarkan janji dingin: "Aku tahu apa yang kau lakukan, dan ini baru permulaan."

Di luar, Xia bertemu dengan Jin. “Yang Mulia, Anda luar biasa! Anda membalikkan semua yang mereka katakan!”

“Xiu Feng mengira dia menyerang Selir Xia yang lemah, Jin. Dia lupa bahwa yang ada di dalam tubuh ini adalah pelayan yang pernah bekerja di belakang layar selama bertahun-tahun. Aku tahu cara kerja intriknya, aku tahu cara kerja kebohongan yang tergesa-gesa,” kata Xia, kini rasa puas menyelimuti hatinya.

“Apa langkah selanjutnya, Yang Mulia?” tanya Jin.

Xia melihat ke arah Istana Keharmonisan Agung, di mana Xiu Feng kini pasti sedang merencanakan pembalasan yang lebih kejam. “Sekarang Raja Long tahu bahwa Xiu Feng menggunakan bidak untuk menyerangku. Setiap tindakan Xiu Feng mulai sekarang akan dilihat sebagai serangan yang disengaja, bukan karena loyalitas. Itu adalah kemenangan sejati.”

“Namun,” lanjut Xia, nadanya berubah serius. “Surat palsu itu ditemukan di cucian yang dibawa ke Istana Dingin. Artinya, mata-mata mereka ada di antara pelayan Istana Dingin, atau mereka memiliki akses ke tempat itu dengan sangat mudah.”

“Hamba akan menyelidiki, Yang Mulia,” janji Jin.

“Tidak perlu,” kata Xia. “Aku tahu siapa yang mendesain rencana itu. Nyonya Wei, pelayan Permaisuri. Dan dia pasti mencatat semua pengeluaran untuk rencana ini. Sebelum Xiu Feng bisa membersihkan jejaknya, aku harus bergerak lebih cepat. Malam ini, aku akan mengunjungi kediaman Tabib Hao sekali lagi. Tetapi kali ini, aku tidak hanya mencari catatan Hong. Aku akan mencari catatan yang hilang tentang kemandulan Xiu Feng, dan yang lebih penting, bukti pembayaran kepada Nyonya Wei.” Xia mengepalkan tangan, tekadnya membara. “Kita akan membalas kunjungan ini dengan kehancuran yang sesungguhnya.”

1
Ita Xiaomi
Mantap ini. Makan malam bersama sambil bertukar pikiran utk kesejahteraan kerajaan dan warganya.
Ita Xiaomi
Jd keingat ama ikan koi masak asam pedas.
Ita Xiaomi
Mulai masuk dlm jebakan😁
Ita Xiaomi
Makin seru.
Ita Xiaomi
Jd rajin berkunjung 😁
Ita Xiaomi
Nama yg keramat utk diucapkan😁.
Ita Xiaomi
Efek ndak diberi makanan bergizi dan diabaikan dlm jangka waktu lama.
Ita Xiaomi
Saking serunya aku sampai salah baca jd kripik pula.
Ita Xiaomi
Mantap kata-katanya.
Ita Xiaomi
Dendam 2 org Selir yg baik.
Ita Xiaomi
Udah datang nih. Suratnya aja blm dikirim😁.
Ita Xiaomi
Apapun profesinya usahakan rajin membaca utk menambah pengetahuan dan utk rileks jg.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Suka. Bukan hanya cerita tentang intrik di dlm kerajaan yg berebut harta, kedudukan, penerus dan perhatian dr raja.
Jg bercerita tentang misteri yg harus dipecahkan. Penyelidikan bak seorg detektif profesional yg memecahkan sebuah kasus rumit. Adu strategi, kecerdikan dan kecerdasan. Kombinasi sempurna yg mematikan antara kecerdasan, kecerdikan, kecantikan, kekuatan dan ketangguhan.
Tq kk ceritanya. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi
Nah si Qing kena audit😁
Ita Xiaomi
Mei Lan dah berasa burung lg makan biji-bijian😁
Ita Xiaomi
Efek bangun dr kematian😁
Ita Xiaomi
Bakalan mabok kepayang tuh raja.
Ita Xiaomi
Mari menata istana dingin jd layak tinggal💪
Ita Xiaomi
Kombinasi yg sempurna antara pelayan tua yg depresi dgn Selir Xia yg menyerah krn penderitaan.
Ita Xiaomi
Wah keren. Lanjutkan perjuanganmu Xiao Ling dgn raga yg baru. Berasa nonton film ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!