NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Selingkuh / Janda / Balas Dendam
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Mulia menipiskan bibir, “udahlah gak usah gitu, Ayo gas kita pergi!”

Davit sebenarnya sedang sibuk, tapi apa kata temannya ini benar. Dia sangat berdosa karena melupakan ulang tahun Ibunya, pantas aja semalam ibunya nampak berbeda.

Akhirnya sekarang Dia terpaksa pergi ikut dengan temannya, untuk mencari kado ulang tahun sang ibu.

Kedua pemuda keren itu kemudian keluar dari kantor.

Beberapa karyawan menatap mereka pertimbangan. “Beh, kalau dapat salah satu juga nggak apa-apa, minimal Pak Mulia lah!” Ucap karyawan yang melihat old money sedang berjalan tersebut.

“Mimpi!” Karyawan yang lain malah menggetok kepala temannya.

Gadis yang kepalanya digetok oleh temannya kemudian menatap dengan mata melotot.

“Heh. Mimpi tuh jangan ketinggian! Takutnya sakit, udah ah sadar yuk, kita naik ke atas!”

Para karyawati itu kemudian masuk lagi ke ruangan mereka.. bukan sekali atau dua kali ketika mereka berpapasan dengan Mulia ataupun Davit, mereka pasti akan berdebat siapa yang akan dipilih oleh kedua laki-laki itu.

“Lebih baik kita godain bapaknya aja gimana! Sugar Bapak lebih mempesona guys!” Tawar yang lain.

Tapi bagi para karyawati itu, “ada yang seger ngapain milih yang peot! Cih,”

Yang peot mereka maksud adalah, ayah Davit.

Sedangkan di tempat lain,,,,,,,,,

Satpam komplek menemukan dua ekor gadis, yang sekarang sedang bermain lumpur di belakang komplek.

“Astaga! Ini anak siapa?” 2 satpam yang sedang berkeliling itu menemukan dua gadis yang sedang bermain lumpur, di dekat pembangunan yang terbengkalai.

“Eh kalian, ngapain di situ?”tanya Pak satpam bingung.

Zeami dan juga Bulan, yang sekarang sudah tidak ada bentuk itu menatap kedua satpam itu.

Keduanya kemudian tersenyum, menampakan gigi mereka yang putih.

Kedua satpam kemudian menegang, “itu anak setan apa anak orang!”ucap keduanya.

“Kalau dilihat dari mata daging, kayaknya mereka berdua anak orang, soalnya kakinya masih napak ke tanah!” Jawab salah satu satpam.

Tapi mereka tidak berani mendekat.

“Om satpam ngapain di situ?! Sini, bantuin kita nangkap kodok!” Ujar Bulan kepada kedua satpam tersebut.

Dengan ragu kedua satpam itu mendekat, “Eh kalian, Nanti dicari ibu kalian nggak! Kenapa kalian main di belakang sini,” dari suaranya satpam bisa menyimpulkan, dua manusia yang ada di depannya ini benarlah seorang manusia dan juga berjenis kelamin perempuan.

“Ya nggak apa-apa, pengen aja!” Jawab Bulan, Gadis itu bahkan sampai melepas jaketnya, untuk menampung kodok-kodok tersebut.

“Eh, Kuromi! Itu tangkap kodoknya satu lagi!” Seru Bulan, masih belum selesai dengan permasalahan kodok tersebut.

Satpam saling lirik, tapi tiba-tiba Zeami bersuara.. “udah aku bilang nama aku itu Zeami, bukan kuromi! Kamu jangan sembarangan ya ganti nama orang!”

“Loh, Zeami, kamu dicariin sama mbak!”seru pak satpam. Mereka harus terpaksa ke belakang sana, dan beruntung Zeami ada di sana.

“Apa iya?” Tanya Zeami sambil keluar dari kubangan lumpur tersebut.

Bulan, melihat Zeami naik, dia juga ikut naik.

2 satpam itu melihat kedua gadis tersebut, “aduh kalian bener-bener ya! Bisa-bisanya Kalian main ke sini, kalau anak perempuan itu mainnya boneka. Bukan main lumpur kayak bajak sawah kayak gini!”

Tapi dua gadis itu tak peduli, Mereka senang, tangkapan Mereka banyak sekali.

“Ya udah ayo kalian pulang, ini udah sore banget! Ibu kalian nggak marah?”

Zeami dan juga Bulan Kemudian dituntun oleh kedua satpam itu untuk pulang. Dan sayangnya tidak ada air, sehingga keduanya tidak bisa disiram terlebih dahulu.

Tapi tiba-tiba keduanya berjongkok, “kalian kenapa lagi?”Tanya satpam itu ketika melihat dua gadis itu malah jongkok.

Dan Bulan menjawab, “bentar Om Pak satpam, kita mau bagi hasil dulu nih!”

Kedua satpam itu membuka mulut mereka, lalu mereka menunggu kedua Gadis itu menghitung hasil buruan yang mereka tangkap tadi.

Satpam juga tak lupa mengabari pembantu Zeami, jika Gadis itu sudah ditemukan.

“Alhamdulillah!” Bibi sampai mengelus dadanya.

Bibi langsung duduk di depan menunggu kedatangan anak majikannya itu, sedangkan pembantu satunya hanya memutar mata. “Kan nggak mungkin dia pergi ke jauh! Dia nggak seberani itu tahu Bi!” Ujar pembantu itu kepada bibi.

Bibi hanya menatap sinis, dia tahu pembantu baru itu tidak akan terlalu khawatir kepada Zeami, tapi dia, dia sudah menganggap Zeami seperti anaknya sendiri.

Setelah beberapa saat.

2 satpam mengantar gadis yang sekarang penuh dengan lumpur.

“Aku pulang ya, Bey beyy!” Ucap Zeami kepada Bulan.

Bulan juga melambai, Dia kemudian pergi ke rumah kakeknya.

Sedangkan bibi, mulutnya terbuka sedari tadi, “Non, dari mana? Astaga ini badan, non kenapa?”

Wanita itu segera membawa Zeami masuk ke dalam rumah, dan dia langsung disiram di depan rumah tersebut, seketika bibi dan juga penghuni rumah itu berteriak sambil Terus berlari, ketika kodok yang dibawa oleh Zeami loncat tak beraturan.

“Non itu apa? Kenapa bawa kodok ke rumah!” Seru bibi, dia geli ketika melihat kodok jelek itu terus berlarian di depan halaman rumah mewah itu.

“Tapi mereka lucu tahu Bi!” ucap Zeami

Seketika para pembantu yang ada di sana saling lirik, sejak kapan Zeami menjawab pertanyaan mereka. “Ini biar aku mandi sendiri!”gadis itu mengambil selang, lalu menyiram dirinya sendiri.

Semua penghuni rumah nampak bingung, Apakah benar yang pulang ini adalah Zeami, Kenapa berbeda sekali.

Sedangkan Bulan. “Banyak Hasil, yuhuuu....” Gadis itu mencuci kakinya di depan, dengan keadaan baju yang penuh lumpur, dan badan yang sudah tidak terlihat bentukan manusianya, dengan percaya dirinya dia masuk ke dalam rumah, dengan gembolan besar di punggungnya.

“Neng Bulan,” panggil Bibi waspada, koki sekaligus kepala pembantu di rumah itu menatap Bulan, memastikan jika itu adalah cucu Diningrat.

“Eh ada bibi!” Ujar Bulan.

Bibi dan kedua pembantu lainnya saling lirik.

“Neng dari mana?”tanya pembantu itu. Pasalnya seharian Bulan tidak ada di rumah.

“Oooo, aku habis dari,,,,,“ belum selesai Bulan berbicara, tiba-tiba pintu rumah besar itu dibuka dari luar.

“Astaga!” Dua wanita yang baru saja datang mundur lagi, ketika melihat penampakan Bulan yang penuh dengan lumpur. “Mah lihatlah, itu apa?”tanya Rina  kepada Sarah, Sarah menggelengkan kepalanya, “Bulan, nak.” Panggil wanita itu pelan-pelan.

“Nenek!” Jawab Bulan sambil tersenyum.

Sedangkan para pembantu dan juga Sarah ataupun Rina, kini menatap lantai yang penuh dengan lumpur, yang terbawa oleh kaki Bulan.

Begitupun dengan Bulan, yang kini mengikuti tatapan orang-orang itu. “Eh, lumpurnya ke bawa. Padahal aku udah cuci kaki!” Ucap gadis itu.. sambil tersenyum manis sekali.

“Kamu ini benar-benar ya!! Ayo balik lagi keluar! Ini tuh bukan saung, ini tuh rumah! Kamu harus mandi dulu di depan dan bersihkan semua lumpur yang nempel di badan kamu, jangan main masuk aja, ini—“ucapan Rina tertahan, ketika Sarah langsung memintanya berhenti.

“Bulan sayang, kamu keluar dulu ya, atau langsung ke kamar mandi di lantai 1, supaya lumpurnya nggak berceceran!” Sarah berusaha untuk sabar, walaupun sebenarnya hatinya sangat jengkel, bayangkan saja, paketnya yang berharga ratusan juta, diinjak oleh kaki Bulan yang penuh lumpur.

“Hooo, iya. Nek.” Jawab Bulan.

Tapi, tiba-tiba Rina berteriak. Apalagi ketika melihat gembolan yang ada di punggung Bulan, terus meneteskan air lumpur.

“Turunin itu gembolan kamu, jangan dibawa ke kamar mandi, kasih ke bibi!” Seru Rina marah-marah.

“Biar aku aja yang nyimpen di luar!” Ucap Bulan,  Gadis itu tidak boleh mondar-mandir ke dalam ataupun keluar, karena badannya kotor, sehingga nanti lumpur makin banyak di sana.

“Kamu udah gede, masa mainan lumpur! Dari mana coba kamu dapat lumpur kayak gini!” Rina benar-benar emosi, Sebenarnya dia bukan marah kepada Bulan, namun dia masih emosi kepada ibunya Bulan yang mendapatkan black card dari sang ayah.

Seorang pembantu kemudian maju ke depan, “sini neng biar sama aku aja bajunya!” ucap wanita itu meminta gembolan yang dipanggul oleh Bulan.

“Beneran mau diangkat sama Bibi?”tanya gadis itu, “ini berat soalnya!”

Semua orang bingung, Memangnya apa isinya sampai berat begitu. “Nggak papa Bibi kuat kok!” Ucap wanita itu.

Bulan kemudian mengangguk, lalu dia langsung memberikan gembolan yang dia bawa. “Nih,”

Tapi, baru juga gembolan itu dilepas oleh Bulan.

Ternyata tangan Bibi tidak bisa menahannya, sehingga gembolan tersebut lepas dari tangan bibi.

Dan,,,,,,,,

Katak-katak hijau nan gemuk, berhamburan dari dalam gembolan itu.

Aaaaarrgrgggghhhhhhh,,,,,,,,,,,

Seketika rumah Diningrat rame, gara-gara katak yang dibawa oleh Bulan lepas dari gembolan yang dia bawanya.

“Aaaa apa itu!” Teriak Rina. Ketika katak berwarna abu-abu berhamburan dari dalam gembolan yang dibawa oleh Bulan.

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Kinah Parinduri: terimakasih kakak, semoga kakak kakak semua suka❤️
total 1 replies
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!