NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelacur

Aku Bukan Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Malam itu, di sebuah desa terpencil, Alea kehilangan segalanya—kedua orang tuanya meninggal dan dia kini harus hidup sendirian dalam ketakutan. Dalam pelarian dari orang-orang misterius yang mengincarnya, Alea membuat keputusan nekat: menjebak seorang pria asing bernama Faizan dengan tuduhan keji di hadapan warga desa.

Namun tuduhan itu hanyalah awal dari cerita kelam yang akan mengubah hidup mereka berdua.
Faizan, yang awalnya hanya korban fitnah, kini terperangkap dalam misteri rahasia masa lalu Alea, bahkan dari orang-orang yang tak segan menyiksa gadis itu.

Di antara fitnah, pengkhianatan, dan kebenaran yang perlahan terungkap, Faizan harus memutuskan—meninggalkan Alea, atau menyelamatkannya.

Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Aku Bukan Pelacur.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

Keringat dingin mulai bercucuran di dahi Alea, bercampur dengan napasnya yang tersengal-sengal. Matanya memerah, sorot ketakutan yang selama ini ia pendam kini tak lagi bisa disembunyikan.

“Jangan takut… Aku Fandi. Beberapa hari lalu kita sempat bertemu,” ucap sosok di sampingnya. Suaranya terdengar lembut, tapi ada sesuatu di balik nada itu—seolah memaksa Alea untuk mempercayainya.

Perlahan, Fandi mengulurkan tangan, mencoba menyentuh jemari Alea yang gemetar hebat. Sentuhan itu seharusnya menenangkan… namun yang terjadi justru sebaliknya. Seperti sumbu yang tersulut api, ketakutan yang selama ini ia tahan pecah begitu saja.

Panik merambat cepat di seluruh tubuh Alea. Nafasnya tersengal-sengal. Matanya bergerak liar, menatap ke kanan dan kiri, mencari sosok Ibu Maisaroh—satu-satunya pelindung yang selalu ada di sisinya. Namun sampai detik itu, sosok yang ia harapkan belum juga muncul.

“Tenang… aku tidak akan menyakitimu,” suara Fandi kembali terdengar. Tapi kali ini, nada itu justru menambah sesak di dada Alea. Ada ketegangan samar di balik ucapannya, sesuatu yang membuat waktu terasa berjalan begitu lambat, menyiksa setiap detik yang berlalu.

Alea merasa terpojok, terperangkap di ruang sempit yang semakin menutup rapat. Tanpa pikir panjang, tubuhnya bergerak spontan. Ia bangkit berdiri dengan gerakan tergesa. Fandi sontak terkejut.

Infus di tangan Alea terlepas, bergoyang bebas, tetesan cairan berserakan di tanah. Ia melangkah terburu-buru, seolah hanya ingin pergi sejauh mungkin dari situasi yang mencekiknya, tak peduli rasa perih yang menjalar di punggung tangannya.

Namun tubuhnya terlalu lemah. Langkahnya terhuyung, napasnya terputus-putus. Lalu—satu batu kecil di hadapannya membuat segalanya hampir berakhir buruk. Alea tersandung, tubuhnya nyaris terjerembab ke tanah.

Hingga tiba-tiba, sebuah tangan sigap menyambarnya, menghentikan tragedi yang nyaris terjadi. Tangan itu datang begitu cepat, meraih pinggang Alea sebelum tubuhnya benar-benar terhempas. Satu tarikan kuat menghentikannya tepat di tepi selokan yang menganga, seolah memutus garis tipis antara hidup dan petaka.

Alea terdiam. Napasnya memburu, dadanya naik turun tak teratur. Ia hampir tak percaya ada tangan yang menopangnya—hangat, kuat, tapi sekaligus membuatnya gugup. Faizan, Sosok itu.

Dalam sekejap, Alea sadar siapa yang telah menyelamatkannya. Refleksnya bekerja lebih cepat dari pikirannya. Kedua tangannya mendorong dada bidang pria itu dengan panik, seolah sentuhan itu adalah bara api yang harus segera ia jauhi. Faizan terhuyung, langkahnya goyah sesaat, tapi tatapannya tetap tertuju pada Alea.

“Apa yang kau lakukan?!” Suara Faizan pecah, menusuk udara yang sempat hening. Tajam. Dingin. Seakan menembus lapisan hati yang paling rapuh.

Alea mematung. Ketakutan menyergapnya seperti bayangan pekat. Ia melangkah mundur, tubuhnya gemetar hebat, jantungnya berdegup tak terkendali. Saat mata mereka bertemu, Alea seperti terjebak—tak ada yang terdengar selain suara detak jantungnya sendiri dan sorot mata Faizan yang sulit ditebak, membuat ketakutannya semakin nyata.

Faizan merasakan getaran ketakutan yang begitu jelas dari genggaman tangan Alea. Jantungnya berdegup tak beraturan. Spontan, ia melepaskan pelukannya. Namun, tubuh Alea justru terkulai lemas, seolah semua tenaga meninggalkannya begitu saja.

“Alea!” Faizan dengan sigap kembali merengkuhnya. Panik dan cemas tergambar jelas di wajahnya. Namun, sebelum sempat ia berkata apa pun, Alea sudah tak sadarkan diri di dalam pelukannya.

Akhirnya, Ibu Maisaroh muncul, napasnya masih terengah-engah setelah kembali dari kamar mandi. “Faiz… apa yang terjadi dengan Alea?” tanyanya dengan suara bergetar.

Faizan menoleh, matanya menyala—campuran antara takut dan panik. “Mama dari mana saja? Dia hampir saja celaka, Ma!” ujar Faizan, berusaha menahan emosinya.

“Mama hanya ke kamar mandi sebentar…” suara Ibu Maisaroh lirih, nyaris tenggelam di antara detak jantung yang berpacu. Penyesalan yang begitu dalam tergambar jelas di wajahnya.

Faizan tidak menjawab. Rahangnya mengeras, matanya berkilat penuh emosi yang tertahan. Tanpa sepatah kata, ia mengangkat tubuh Alea yang lemas tak berdaya, seolah gadis itu bisa pecah kapan saja bila dipegang terlalu keras.

“Kau mau bawa mantu Mama ke mana, Faiz?!” suara Ibu Maisaroh pecah, panik bercampur takut, melihat Alea digendong putranya.

Namun, Faizan tetap diam. Langkahnya cepat, penuh tekad, menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan perawatan. Satu-satunya yang ada di benaknya hanyalah Alea—gadis itu harus segera mendapatkan pertolongan.

Waktu seakan berjalan begitu lambat. Tiga puluh menit terasa seperti seumur hidup sebelum akhirnya dokter keluar dari ruangan Alea. Wajahnya serius, sorot matanya penuh kehati-hatian saat berbicara.

“Mental pasien masih sangat lemah. Karena itu, penting untuk menjauhkan pasien dari segala hal yang berpotensi memicu ingatan tentang traumanya,” ucap dokter, setiap katanya terdengar berat, seperti menancap di hati semua yang ada di ruangan itu.

Sejak hari itu, Faizan mengambil keputusan berat: ia tak lagi menginjakkan kaki di rumah sakit. Semua tanggung jawab ia serahkan kepada Fandi. Bukan karena ia tak peduli—justru sebaliknya. Ia takut kehadirannya hanya akan membuka kembali luka yang berusaha Alea lupakan.

...----------------...

Bersambung...

1
Jumi🍉
Banyak-banyak sabar Faiz menghadapi Alea, karena sebelum-sebelumnya Alea yang udah banyak sabar sama kamu, buat kak author juga sabar ya sama revisinya...😊
Miss Ra: thank u kaka
total 1 replies
Amtaza Syahla Nafiah
up nya jangan lma2...
Miss Ra: iyaa kakak
total 1 replies
yoonamin
serius aku udh gk sabar kak, setiap hari , waktu, aku cek partnya udh bertambah yang baru belom, ituuu teruss, saking gk sabarnya, tapi mau kyk mn lagi yaa... harus sabar
yoonamin: iya kak😊
total 2 replies
Anisa Febriana272
Semangat buat novel nya kak🔥🔥🔥
kalea rizuky
bahasa Inggris aja g bs alea ne oon bgt ya dih
. udik bgt
kalea rizuky
yg A aja lah
Jumi🍉
Banyak banget ulet bulunya disekeliling Faiz🥴moga aja kali ini Faiz jadi laki-laki yang lebih tegas lagi. Sikap Faiz disini penentu rumah tangganya mau dibawa kemana./Grimace/
Mariana Jayanthi
yang B ajah ka
yoonamin
yang B aja kak... gak mauu kalau diubaah lagii😭
Miss Ra: oke..

novel sedang diajukan oleh editor yaa..
agar bisa seperti yg kalian mau alurnya
total 1 replies
Mariana Jayanthi
Luar biasa
Miss Ra
oke..

novel sedang di ajukan oleh editor agar alurnya tetap seperti ini...

trimakasih sudah mau membantu Author yg lagi bimbang..
semoga kedepannya semakin baik yaa say..

/Kiss//Kiss//Kiss/
Dewi Ink: follback ka
total 1 replies
JUWITA TRISIANA
yang B aja
Amtaza Syahla Nafiah
yg b aja...
Helwa Mahara
yang B aja ka buat lah mereka semakin dekat ka
Jumi🍉
Yang B aja kak author soalnya sekarang udah mulai nemu titik terangnya, kalau dibikin pisah malah rada aneh jadinya. 🤭
Helwa Mahara: yang B aja ka 🙏🙏
total 2 replies
Jumi🍉
Jaga baik-baik Faiz istri polosmu selama di LN, takutnya hilang bikin marah ibu Maisaroh, do'a ibumu lagi bertarung sama egomu🤣
Amtaza Syahla Nafiah
jagan lama nya up nya 🤭🤭...💪💪
Miss Ra: /Grin/
total 3 replies
septiana
akhirnya ada secercah harapan hubungan Faiz Alea.. semoga dengan begitu mereka bisa lebih dekat lagi
Jumi🍉
Pada cosplay jadi bisu sih kamu Faiz dan Alea terpaksa ibu Maisaroh turun tangan.🤣
Miss Ra: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Amtaza Syahla Nafiah
💪💪..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!