NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Teen School/College / Enemy to Lovers
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Ingin Berkorban.

Nadilla masih tertahan di rumah Disky, emang niat berada dirumah itu hanya untuk menemui pak handoyo.

Selagi beliau masih belum datang, banyak kesibukan yang diambil dari Nadilla disini.

Yang tadinya menemani Disky latihan basket, sekarang gadis itu sedang dinyanyikan oleh Disky lewat gitar yang ia mainkan.

Lagu yang Disky nyanyikan tak jauh dari lagu pop romantis jaman sekarang.

Sebagai pendukung, Nadilla menggerakan tubuh ke kiri dan kanan dengan ritme lambat sambil menepuk tangan sesuai gerakan tubuh hingga ikut bernyanyi bersama Disky.

Tak lama Disky memberhentikan petikan gitar sementara untuk mengganti lagu yang lebih bagus dan related sesuai kondisinya.

Hanya saja kelakuan random Nadilla kembali terjadi saat bernyanyi. "Keloas ati sun kaya keloas, Krungu sampean mbalek ning rabi lawas"

Disky sampai melongo, bahkan gitar yang ia pegang di abaikan begitu saja. Bukan karena tidak tau liriknya, tapi arti dari lagu itu tidak related dengan apa yang terjadi.

"Siapa juga yang mau balik ke pacar lama"

"Loh kan saya lagi nyanyi A"

"Seenggaknya jangan lagu itu"

"Kenapa sih? Tapi neng hafal lirik nya A"

Disky menepuk kening. "Keciri banget sih ya kamu suka lagu koplo lawas"

"Ya gimana ga hafal ya A, setiap pagi waktu papah masih hidup, papah selalu putar lagu itu"

"Bukan karena kamu suka kan dengan lagu nya?"

"Iya jujur si neng suka HaHaHa"

"..."

"Kalau kita udah tinggal satu rumah, siap-siap aja bakal berisik dari arah kamar mandi"

"Kan parah, sepertinya Aa perlu beli peredam suara untuk kamar mandi di rumah"

"Dih berarti cuma saya aja dong yang denger saya nyanyi?"

"Becanda sayang, sok kamu lanjut nyanyi ya"

Nadilla mengerut kening "Aa mau kemana?"

"Ada bakso lewat, mau beli gak sekalian?"

"Bayarin ya"

"Iya tapi mau ga neng"

"Mau dong jelas" Nadilla semringah dengan tautan senyuman yang nyebelin.

"Oke bentar ya sayang" Disky meninggalkan Nadilla di taman samping rumahnya.

Gadis itu menghubungi Pak Handoyo selagi ada kesempatan yang pas untuk ia bicara di balik sambungan telepon.

Tak lama, Pak Handoyo mengangkat telepon dari Nadilla. Nadilla memberi salam sapa lebih dulu, Pak Handoyo pun menjawabnya.

"Ada apa Nadilla?" Tanya Pak Handoyo.

"Ayah handoyo dimana?" Nadilla balik tanya.

"Di lampu merah Dil"

"Dilla mau ngobrol serius ke ayah"

"Oh gitu? Tapi dirumah aja ya Dil ngobrol nya. ayah masih perjalanan pulang"

"Sebentar doang yah, ini soal turnamen Disky"

"Oke sebentar, ayah minggirin mobil dulu."

"Iya ayah"

Merasa posisi mobil sudah aman gak bikin macet, Pak Handoyo kembali berbicara lagi "Dilla"

"Udah ayah?" Kata Dilla.

"Iya sudah Dilla. Jadi, apa yang ingin kamu sampaikan?"

"Dilla mau ayah batalin semua rencana ayah biar Disky ikut turnamen basket"

"Kenapa begitu Dilla?" Tanya Pak Handoyo.

"Dilla gak mau Disky berlarut-larut mikirin turnamen, Dilla cuma mau mengembalikan senyuman dia aja ayah" Jawab Nadilla.

"Kamu bakal tau kan apa konsekuensi nya jika ayah cabut semua rencana itu?"

"Iya tau, Dilla rela sakit hati demi lihat Disky kembali tersenyum lagi"

"Kalau itu maaf ayah ga bisa turutin kemauan kamu"

"..."

"Ikut turnamen antar sekolah kemungkinan kecil buat masuk ke timnas basket Dil, ayah juga tau kalau cita-cita Disky itu mau masuk timnas basket indonesia"

"Ayah, ini bukan soal timnas. Tapi disky ingin sekali juara sebagai pemain terbaik turnamen basket antar provinsi sejawa barat"

"Tetap gak bisa Dilla. Asal dilla tahu dengan keinginan disky kaya gitu cuma buat tepatin janjinya aja ke Maurel. Sama-sama menjadi pemain terbaik" Pak Handoyo menjelaskan lebih detail agar Nadilla paham.

"Ayah, Intinya Dilla pastikan pemain terbaik perempuan bukan tertuju untuk Maurel"

"..." Pak Handoyo terdiam.

"Dilla janji ke ayah, Dilla akan selalu menjadi support sistem terbaik Disky dimana pun berada"

"Terserah dilla mau ngomong apa, yang jelas ayah tidak akan mencabut semua keputusan ayah soal turnamen, ini demi perasaan kamu"

Tut!

Sambungan telepon itu di tutup sepihak oleh Nadilla.

Tak lama Disky kembali ke rumah membawa dua mangkuk bakso. Melihat ke arah nadilla, kemudian menaruh mangkuk itu sebelum akhirnya menghampiri Nadilla.

"Sayang kenapa kamu nangis?"

"Saya lagi kangen papah A" Nadilla menangis sambil memeluk Disky.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!