NovelToon NovelToon
Parting Smile

Parting Smile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alyanceyoumee

Mahren Syafana Khumairoh tidak pernah menyangka dalam hidupnya, jika pertemuannya dengan penyanyi religi —Laki Abrisan Gardia akan membawanya pada kekacauan tak berujung.

Berawal dari bantuan lelaki itu yang membawanya masuk ke dalam hotel, menjadi berita media yang tak ada habisnya. Ditambah sulutan amarah dari keluarga besar sang idola yang terus menuntut sebuah penyelesaian. Pada akhirnya membuat Laki dan Syafa menyepakati perjanjian dalam jalinan suci di luar nalar manusia normal.

Apakah keputusan yang mereka ambil mampu membebaskan mereka dari masalah? Atau malah semakin dalam menyiksa keduanya?

AWAS! ZONA BAPER!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alyanceyoumee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 Annoying Guy

Lagi-lagi Syafa menengok putaran jarum yang melaju di jam dinding. Kali itu jarum pendek nya menunjuk angka lima. Subuh hari. Sudah lebih dari setengah jam Syafa duduk di musola rumah. Wanita itu berulang menatap keluar musola, mengarahkan pandangannya pada tangga. Dia menunggu Laki untuk mengimami nya shalat. Ya, subuh kemarin Laki sendiri yang mengatakannya langsung. Kalau bisa dapat dua puluh tujuh pahala, kenapa tidak? Tapi, apa ini? Sejak tadi Syafa ready jadi makmum, tapi imamnya tak kunjung datang.

Cukup lama Syafa merenung. Setelah melaksanakan shalat subuh munfarid, otaknya mulai berfikir keras. Kalau di ingat-ingat, sudah hampir 19 jam lebih 15 menit, dia tidak bicara dan bertegur sapa dengan Laki. Ya, sejak kepulangan kunjungan Bara kemarin. Tepatnya setelah Laki membanting pintu kamarnya.

Kenapa? Apa aku ada salah padanya?penasaran Syafa dalam hati, sambil melipat mukena yang sudah di gunakan.

Bertepatan dengan itu, dari arah luar terdengar suara khas pintu tertutup. Dengan segera Syafa keluar dari mushala, berjalan cepat menuju arah pintu niatnya. Tapi, tepat di depan tangga menuju tingkat dua, wanita itu menemukan Laki berjalan ke arah dirinya. Ke arah tangga menuju kamar tepatnya. Laki menggunakan pakaian koko hitam, sarung putih bergaris, dan peci hitam. Jika lebih diperhatikan, pakaian itu membuat ia berkali lipat lebih tampan dibanding ketika dia menggunakan sejumlah pakaian hoodie kebangsaan kesukaannya. 99, kemampuan asesmen Syafa secara otomatis menyebut angka tersebut. Hampir sempurna.

Habis berjamaah? Oh... Syafa mengangguk sendiri setelah mengingat penunjuk arah menuju mesjid tepat ketika keluar dari lift kemarin. Ya, ada mesjid di tingkat delapan puluh.

"Pantesan di tunggu gak dateng-dateng. Habis berjamaah di mesjid, ya?" tanya Syafa riang.

Laki tidak menjawab. Lelaki itu malah tetap melanjutkan Langkah sambil sekilas menatap Syafa dengan ujung mata.

Ya Allah, asem banget ekspresinya...

"Laki, pagi ini makan nya boleh DO saja? Atau makan di luar, boleh?" tanya Syafa. Dia berani bertanya begitu karena teringat dengan makan siang dan makan malam kemarin pun sebenarnya pesan dari luar juga. Entahlah, dua waktu makan kemarin dia makan sendiri tanpa bertemu Laki. Dan makanan yang ia makan berlabel semua.

Laki menghentikan langkah di anak tangga pertama. Lalu tanpa mengarahkan tatapannya pada Syafa dia menjawab, "Tidak. Masak saja."

Mendengar jawaban Laki yang singkat, serentak Syafa seolah merasakan tiupan angin bersuhu -15 derajat celcius menghempas tubuhnya. Dingin. Dengan tingkatan kedinginan yang membuat dirinya merasa hampir membeku.

"Oh, ya," komentar Syafa singkat. Jutek banget perasaan, rutuknya.

"Tapi Lak..." oke diam. Syafa tidak lanjut bicara. Laki sudah berlari kecil menaiki anak tangga, tanpa permisi padanya. Ih..., menyebalkan! Salah makan obat kali! Maunya apa sih?! Apa salah ku?!

Dengan cepat Syafa googling resep masakan. Dan pilihannya jatuh pada opor ayam. Satu jenis saja lah dulu, ini juga belum tentu enak rasanya.

Wanita itu mulai sibuk men-thawing potongan daging ayam. Mengupas bawang-bawang. Membersihkan jahe, kunyit dan yang lainnya. Sesuai resep. Tapi...

"Kenapa sih dia?! Kalau aku ada salah harusnya ngomong! Jangan malah di diemin! Gak bisa ya, begini terus!" Syafa menyimpan kasar pisau di tangan. Lalu berjalan cepat menuju tangga. Dia harus bicara dengan Laki. Saat itu juga.

Brak!

Tanpa ragu Syafa membuka kasar pintu kamar Laki. "Laki! Kamu tuh kenapa sih seb- ben- narnya?" Syafa gagap. Amarahnya yang membuncah gagal terucap dengan sempurna. Jangankan marah-marah, wanita itu malah terlihat sibuk menunduk dan memutar balik tubuhnya. Di dalam kamar, dia malah menemukan Laki yang tengah berambut basah dan telanjang dada. Laki hanya menggunakan sehelai handuk yang terikat di pinggang. Lelaki itu baru selesai mandi.

Bibir Laki menyabit. Dia merasa lucu sendiri melihat Syafa yang ekspresinya serentak berubah dari sangar menjadi ciut. Apalagi setelah melihat kedua kepalan tangan Syafa yang bergetar. Lelaki itu merasa puas dan menang.

"Apa?!" tantang Laki.

Mendengar komentar Laki, Syafa berusaha meyakinkan diri untuk kembali memutar tubuh dan menatap wajah Laki. Dia harus pura-pura tenang melihat Laki yang hampir tak berbusana. Pasti bisa Syafa! Fokus saja pada matanya! Jangan yang lain! sekuat tenaga Syafa meyakinkan diri. Tapi dada bidangnya, pundak dan lengan dengan seperangkat otot-ototnya..., perut sixpack nya..., otak Syafa yang super normal mulai berfantasi, astagfirullah... Istigfar Syafa.

Dan satu detik setelah dia berhasil kembali memutar tubuh dan menatap ke arah Laki, "A....!!! Astagfirullah!!!" Syafa menjerit sambil menutup mata. Wanita itu berlari terbirit keluar kamar dan menuruni tangga sambil mengumpat tiada henti. "Dasar Eksibisionis!!! Orang gila! Orang setres!!" teriaknya. Dia syok melihat Laki hendak membuka lilitan handuk di pinggang.

"Hahahaha!!!" Laki terbahak hingga terpingkal. Lelaki itu terlihat puas melihat wajah Syafa yang merah dengan ekspresi ketakutan.

"Dasar otak mesum! Saya pake kolor woy! Ngarep kamu!" teriak Laki.

...🍃🍃🍃...

Jab se mera dil tera hua

Pucho na mujhko mujhe kya hua

Ab teri baahon mein jeena mujhe

Warna hai mar jaana

Di dalam ruang tunggu tempat Laki konser, bibir Syafa turut komat- kamit menyanyikan lagu berjudul Jab Se Mera Dil yang terdengar dari handphone nya. Lagu yang lagi viral di tiktok itu, akhir-akhir ini selalu menggelitik hatinya. Bukan karena beberapa hari ini banyak fans Laki yang mengedit-edit foto Laki dengan dirinya menggunakan lagu tersebut lantas membuat dia menyukainya ya, tapi, nadanya yang seolah menyampaikan harapan dan penantian itu benar-benar berhasil menghipnotis Syafa. Dan selalu membuat dia mau berulang kali mendengarkan lagu tersebut. Merdu. Lagunya benar-benar menyentuh. Begitu menurutnya.

"Dengerin lagu mulu. Kerja kerja!" tekan Laki yang tengah duduk di revolving chair dengan posisi menghadap Syafa. Semua kursi berjenis revolving chair. Termasuk kursi yang di duduki Syafa.

Bibir Syafa mengerucut. Menghentikan musik india yang tengah di dengarkan sambil menghempaskan napas berat.

"Apa? Aku harus kerja gimana?" tanyanya sambil menatap ke arah Laki yang tengah sibuk merapihkan poni.

"Memangnya ngerti bahasa india? So mendengarkan lagu Bollywood segala?!" ejek Laki.

Syafa mendecak. Mengabaikan ejekan yang dilontarkan Laki padanya. "Aku harus melakukan apa?" ulang Syafa.

"Rapihkan make-up saya," perintah Laki.

Sesaat Syafa terdiam. Make-up wajah itu berarti... Menyentuhnya, menatapnya, dan berdekatan. Ah..., ayolah Syafa, profesional saja. Dari awal perjanjiannya memang begitu. Tidak masalah bukan, aku halal dengannya. Syafa sibuk bicara dalam hati.

Perlahan wanita itu mengambil make up yang biasa digunakan Laki. Tidak terlalu banyak juga sebenarnya, tidak seperti make-up perempuan. Lalu dengan ragu Syafa sedikit memajukan kursinya lebih menghadap Laki.

Karena masih ada jarak sekitar satu lengan antara kursi Syafa dengan kursi Laki, akhirnya terlihat Syafa sedikit kesulitan merapihkan make-up di wajah Laki.

Aww.. Desis Syafa pelan. Dia merasakan pegal di pinggang dan lengannya. Sementara Laki, lelaki itu hanya diam bersedekap sambil menatap tajam ke arah Syafa. Ribet banget perasaan ni orang! batin Laki.

"Wajah kamu bisa sedikit maju?" tanya Syafa sambil menggerak- gerakan lengannya yang pegal. Dan di luar dugaan Syafa,

Sreeet...

Kedua lengan Laki menarik kursi Syafa hingga saat itu Syafa tepat berada di depan Laki.

Deg.

Jantung Syafa rasanya copot seketika. Sesaat dia lupa caranya bernapas. Kedua pahanya yang terduduk rapat dihimpit kedua paha laki yang terbuka. Wajahnya dengan wajah Laki hampir bersentuhan. Hanya bersisa jarak satu jengkal.

"Kamu ngapain sih?!" protes Syafa sambil berusaha mendorong mundur kursinya. Wanita itu benar-benar bekerja keras berusaha mengondisikan jantungnya yang berdebaran. Bohong kalau Syafa mengaku dia baik-baik saja saat itu. Kelakuan Laki benar-benar mempengaruhinya. Perasaan Syafa sampai di tahap tidak karuan. Dia tidak lagi sanggup mengingkarinya.

"Rapihkan make-up saya. Sebentar lagi saya on. Ga ada waktu." Laki menahan kursi Syafa, hingga usaha Syafa untuk kembali menjauhinya menjadi sia-sia.

Syafa menelan saliva. Kedua bola matanya menatap wajah Laki yang tengah menutup mata tepat dua jengkal dihadapan. Dan saat itu, hal yang paling menyebalkan menurut Syafa, adalah jantungnya. Kenapa dag dig dug teruuuss?!!!

Ceklek. Knop pintu ruangan terbuka. "Siap-siap Ki, habis ini... Astagfirullah! Saya ganggu ya?!"

Damar yang berniat mengingatkan Laki malah salting sendiri. Lelaki itu refleks memutar tubuh saat menemukan posisi Laki dan Syafa yang sangat berdekatan. Serentak Syafa dan Laki kembali mengambil jarak. "Gak bisa di tahan dulu apa, Ki?! Nanti ke, pas di rumah! Seneng banget lu manas-manasin saya buat segera nyusul nikah!" gerutu Damar sambil kembali keluar ruangan.

Dan, sepeninggal Damar, suasana di dalam ruangan menjadi hening. Baik Syafa ataupun Laki, keduanya bingung menemukan tema pembicaraan.

"Ehm," Laki berdeham sambil berdiri dari posisi duduk.

"Ayo, kamu bisa duduk di samping panggung," ucap Laki.

"Oh, ya," jawab Syafa sambil turut berdiri. Mereka berdua berjalan bersamaan mendekati panggung. Keduanya terlihat sedikit canggung. Entahlah. Entah apa yang mereka pikirkan.

Selang beberapa menit, host memanggil nama Laki. Dengan meyakinkan Laki bergegas menuju pintu belakang panggung. Namun beberapa langkah sebelum benar-benar memasuki panggung, Laki memutar tubuh dan menatap ke arah Syafa yang tengah duduk memperhatikannya. "Sambil nunggu, kamu pikirin mau makan siang apa dan dimana. Kamu sendiri yang memutuskan. Cari tempat yang mahal," katanya.

Syafa langsung sumringah. Dia terlihat sangat bahagia. Sambil bertepuk tangan ringan, Syafa mengangguk dan mengatakan okke.

Tepuk tangan dan seruan panggilan nama Laki mulai bersahutan ketika Laki muncul di atas panggung. Beberapa saat tiga orang aktris yang menjadi host menyapa Laki dan mencandainya sebagai pengantin baru.

Syafa mencebik ketika mendengar Laki berkata, ya Alhamdulillah sangat bahagia. Menikah itu enak, ada yang merhatiin, ada yang manjain, pokoknya buat yang belum nikah disegerakan saja lah...

Bisa banget lelaki itu pencitraan nya, gumam Syafa pelan. Lalu setelahnya terdengar Laki mulai menyanyikan lagu barunya yang berjudul "Akad Bersamamu".

Syafa akui, Laki pintar membuat bait lagu dengan syair romantis. Bahkan beberapa kali wanita itu tersenyum sendiri mendengar nyanyiannya. Berasa lagu tersebut adalah lagu khusus yang diciptakan Laki untuknya. Lagu yang menceritakan betapa berharga dan berkesannya akad bersama dirinya. Baper. Untuk beberapa saat Syafa merasakan itu. Saking bapernya, bahkan wanita itu tidak menyadari bahwa Damar turut senyam-senyum sendiri memperhatikan ekspresi dirinya.

Sementara di dalam panggung. Terlihat Laki tengah menyanyikan bagian terakhir dari lagunya dengan penuh perasaan. Segala ekspresinya membuat lelaki itu terlihat lebih tampan. Namun, tepat di dua bait terakhir, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah. Ada raut nelangsa, tidak percaya, dan ragu campur aduk terpancar darinya.

Kedua sorot mata Laki tertumpu pada pintu keluar gedung konser. Tanpa henti lelaki itu menatap tajam sosok seorang wanita yang tengah di dorong di kursi roda. Jika tatap matanya benar, wanita itu adalah sosok yang dicari olehnya selama enam tahun masa hidupnya.

Nayala..., desis Laki bertepatan dengan berhentinya musik yang mengiringi lagu.

Di luar sadar, Laki mengabaikan ketiga host yang mulai kembali menyapanya. Maaf, hanya kata itu yang dia lontarkan pada mereka sebelum berlari keluar panggung dengan kecepatan yang paling cepat semampu dirinya.

"Sudah?" tanya Syafa. Namun, sambutan Syafa pun dia abaikan. Tidak. Bahkan lelaki itu tidak menyadari bahwa Syafa baru saja mengajaknya bicara.

Laki mengejar Nayala.

"Laki?! Ada apa?! Laki?!!" teriak Damar turut berlari mengejarnya. Namun tubuhnya yang banyak mengandung lemak tidak mampu mengimbangi kecepatan lari Laki. Damar menyerah, sambil ngos-ngosan dia hanya terlihat sibuk berusaha menghubungi Laki lewat handphone. Ya. Jangankan Damar, beberapa kru yang bertubuh ideal pun tidak berhasil mengejar Laki. Lelaki itu melesat pergi mengejar sosok yang dicari dan dirindukan hatinya dengan menggunakan mobil sport miliknya.

Menyebalkan! Harusnya dari awal jangan terlalu percaya padanya, makan di tempat mahal apanya?! gerutu Syafa sambil berjalan gontai keluar gedung.

Syafa di tinggalkan tanpa Laki menyadarinya.

...🍃🍃🍃...

To be continued.

.

.

.

Waduuuh... Jantung aman? Laki..., Laki.... Syafa tolong tetap teguh pendIrian ya..., hati-hati sama anak nya Pak Syaki. Berbakhayuaaa... Haha.

Jangan lupa like komen nya ya gaeeesss... Sehat-sehat semuanya.

Jika suka cerita Laki dan Syafa, subscribe, dan follow @Alyanceyoumee ya, love you... 🥰🥰🥰

1
Rezqhi Amalia
sini saya gembok🤣
Kutipan Halu
nekat amat syafaa untuk ngk mati tenggelam dan untung aja laki cma ekting 😅
Iqueena
Syafa alergi cokelat?
Iqueena
Kepedean bngt Laki🤣
Iqueena
Waduh Amiii🤣🤣
Iqueena
Mana tau diserempet cogan 🤭
Adifa N
wkwkwk /Joyful/
Sarifah Aini
Wahhh ini gosipnya udah kayak infotainment level dewa, calon suami sultan, penyanyi terkenal pula, nengnya auto jadi trending topic hahaha 🤣
Anyelir
heh masa anak yang jadi korban. yang utang siapa yang kena dampaknya siapa
Anyelir
setelah beauty and the beast terbitlah handsome and the beast, wkwkwk
yang handsome pangeran kah?
Anyelir
woy kasihan shafa, masa nggak ada yang bantuin sih
drpiupou
wkwkwk si calon mantu nguping tuh Ami abi
PjMaha
kasih paham Aina, si Syafa /Grin//Grin/
Pandandut
gausah bingung Syaf
Afriyeni Official
itu betul Syafa, dia jadi sugar daddy kamu malah jadi mommy meleyot. itu tidak adil /Grimace/
Alyanceyoumee: wkwkwk... ia ya Oma... mana tahan... 😄
Afriyeni Official: Oma gak caya,,, kucing mana yg nolak liat daging /Chuckle/
total 3 replies
Bulanbintang
Ngambek+seblak=baikan. 😌
Alyanceyoumee: meni murah 🤣. ga papa asal jangan murah mareh 😅
Bulanbintang: Ngambeknya seharga itu😂
total 3 replies
Bulanbintang
Rumah tangga tanpa debat itu ... sepi. 🤣✌
R 💤
17 juli... wah Laki punya zodiak cancer nih
R 💤
hiii pede deh Syafa, ya walaupun mungkin benar hehe
sjulerjn29
ini pernikahan kaya tawar menawar di pasar🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!