Amezza adalah seorang pelukis muda yang terkenal. Karakternya yang pendiam, membuatnya ia menjadi sosok gadis yang sangat sulit ditaklukan oleh pria manapun. Sampai datanglah seorang pria tampan, yang Dnegan caranya membuat Amezza jatuh cinta padanya. Amezza tak tahu, kalau pria itu penuh misteri, yang menyimpan dendam dan luka dari masa lalu yang tak selesai. Akankah Amezza terluka ataukah justru dia yang akan melukai pria itu? Inilah misteri cinta Amezza. Yang penuh intrik, air mata tapi juga sarat akan makna arti cinta dan pengampunan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bimbang
Erland mendorong tubuh Kimberly. "Kamu mabuk?" tanya Erland sambil mendorong tubuh Kimberly perlahan. Iyaa tahu kalau mereka sudah selesai konser.
"Erland, biarkan malam ini kita bersama. Seperti saat pertama kita bersama. Saat pertama aku menyerahkan diriku kepadamu."
Erland tahu kalau dialah yang merebut kesucian Kimberly dulu. Ia begitu sayang pada Kimberly namun gadis itu sendiri yang meninggalkan dia.
"Kisah kita sudah usai, Bel. Maaf, hatiku bukan lagi untukmu. Ayo kembali ke kamarmu dan beristirahat." Erland membalikan badannya dan bermaksud akan pergi namun Kimberly memeluknya dari belakang.
"Kamu bilang kalau aku adalah cinta pertama dalam hidupmu. Secepat itukah kamu melupakan aku?"
Erland membalikan badannya. "Kita sudah berpisah lebih dari 3 tahun. Kamu sendiri sudah menikah. Kamu mengatakan kalau kamu bahagia dengan suamimu karena orang tuamu menyetujui hubungan kalian. Aku sudah menata hatiku kembali."
"Aku sudah bercerai dengan Randy Jung. Dia selingkuh dengan teman masa kecilnya. Perceraian kami memang dilakukan secara diam-diam. Bahkan orang tuaku belum tahu kalau kami sudah bercerai." Kimberly memegang tangan Erland.
"Maaf, Bel. Aku memang dulu pernah berjuang untuk mendapatkan mu. Namun setelah kamu berhenti berjuang untuk cinta kita, aku sudah menutup semua kisah diantara kita." Erland melepaskan tangan Kimberly. Ia kemudian berjalan meninggalkan Kimberly yang langsung menangis karena Erland tak memperdulikan dia lagi. Kimberly menyesal karena dulu melepaskan Erland karena kurang percaya dengan kesungguhan cinta Erland yang dulu terkenal sangat play boy.
***********
Gaby terkejut saat Evradt mendorong tubuhnya. Pada hal perempuan itu sudah sangat merindukan saat intim bersama Evradt.
"Ada apa, sayang? Apakah kamu tidak merindukan aku? Sudah hampir 2 bulan kita tak bersama karena kesibukan kita masing-masing." Gaby terlihat kesal.
"Maaf. Aku sedang tak berminat." kata Evradt lalu segera berdiri dari atas ranjang. Ia memakai kembali kaosnya yang tadi sempat dibuka oleh Gaby.
"Sayang, kamu sakit? Atau kamu terlalu lelah karena pekerjaanmu dengan Caleb?" tanya Gaby. Ia ingin menyentuh pipi Evradt namun lelaki itu justru menjauhi nya.
"Gaby, aku mau jujur kepadamu. Aku sudah tidur dengan perempuan lain. Dan aku menyukainya. Aku menginginkannya. Aku ingin hubungan kita berakhir."
"Apa? Sayang, kamu hanya bercanda saja kan? Siapa perempuan yang berani menganggu hubungan kita? Sayang, aku adalah wanita mu. Bukankah kita sudah menikah?"
"Tapi pernikahan sebenarnya sudah lama berakhir kan? Aku bersamamu karena mamaku sangat menyukaimu. Jujur saja, selama 3 tahun ini, aku tak lagi memiliki rasa untukmu."
Gaby langsung memeluk Evradt. "Tidak sayang. Jangan lakukan ini padaku. Aku tak mau berpisah dengan mu. Aku bersedia untuk hamil. Kita akan memiliki anak yang banyak. Aku akan berhenti menjadi model demi bisa melahirkan anak bagimu."
Evradt melepaskan tangan Gaby yang memeluknya. "Maaf. Aku tak bisa." Evradt segera meninggalkan kamarnya. Ia langsung menelepon Caleb dan meminta kamar yang lain.
***********
Pagi hari tiba. Erland menjemput Amezza di kamarnya untuk sarapan.
"Aku sebenarnya tak lapar, Er." ujar Amezza. Sebenarnya gadis itu merasa tak enak badan karena ia tak bisa tidur nyenyak malam itu.
"Kamu minum susu saja." Erland langsung menggenggam tangan Amezza. Keduanya berjalan bersama menuju ke restoran. Erland ternyata sudah memesan sarapan khusus untuk Amezza. Ia memilih meja yang menghadap ke pantai. Beberapa wisatawan nampak sedang berjemur di pagi hari.
Mata Amezza langsung terbelalak melihat siapa koki yang sedang menyajikan makanan untuk mereka.
"Bianca kan?" tanya Amezza.
Bianca menatap Amezza lalu kemudian Erland. Perempuan itu langsung tersenyum. "Tuan Erland, masih ingat aku kan? Aku yang dulu meminta tuan untuk menolong....."
"Bianca, boleh bicara sebentar?" Erland segera menarik tangan Bianca untuk menjauh. Ia kemudian menatap perempuan itu.
"Amezza kehilangan ingatannya. Tolong jangan membuatnya bingung dengan cerita masa lalunya yang sudah ia lupakan. Sekarang Amezza adalah tunanganku. Kami akan menikah. Dia tak ada hubungannya dengan Evradt. Kamu tahu kan keluarga Evradt tak menyukai Amezza."
Bianca nampak bingung. Namun akhirnya perempuan itu hanya mengangguk.
"Kenapa Er? Kamu kenal dengan Bianca?" tanya Amezza saat Erland kembali.
"Dia hanya salah orang, sayang. Sebaiknya kita sarapan saja."
Bianca yang masih menyajikan sarapan bagi Erland dan Amezza hanya diam.
Tak lama kemudian Ezekiel dan Faith, orang tua dari Erland datang. Wanita cantik itu langsung memeluk Amezza. "Aunty senang saat Erland mengatakan kalau kamu sudah menerima lamaran Erland. Memang dia sudah pantas untuk memiliki pendamping yang serius." kata Faith lalu memeluk Amezza.
Bianca melihat bagaimana sayangnya mereka terhadap Amezza. Sangat jauh berbeda dengan mamanya Evradt yang sangat membenci Amezza.
Mungkin sebaiknya aku tutup mulut saja. Sepertinya kecelakaan itu sudah membuat nasib Amezza berubah. Batin Bianca sambil terus melayani mereka untuk sarapan.
************
Gaby mencari Evradt. Ia kesal karena lelaki itu meninggalkan ia sendiri di kamar.
Gaby sudah bertanya di resepsionis namun mereka mengatakan bahwa kamar Evradt adalah kamar yang Gaby tempati.
Perempuan itu sudah menelepon Vania dan mengatakan kalau putranya sudah memutuskan hubungan mereka. Vania berjanji akan datang ke Bali.
Sedangkan Evradt, ia baru saja keluar dari kamarnya. Ia memang meminta agar tak diberitahu di mana kamarnya berada karena Caleb menempatkan dia di kamar paling atas yang memang hanya dihuni oleh keluarga Thomson. Kamar itu tak pernah disewakan pada orang lain.
Evradt sudah menelepon Amezza namun telepon gadis itu tak aktif.
Pantai sore ini sangat ramai. Dan Evradt akhirnya menemukan Amezza yang sedang duduk melukis di bagian yang agak sepi.
"Kita harus bicara!" kata Evradt.
Amezza mengangkat kepalanya. Ia menatap Evradt. "Apa yang harus kita bicarakan? Kamu lihat sendiri kan, aku sudah menerima lamaran Erland." kata Amezza sambil mengangkat tangannya dan menunjukan cincin yang melingkar di jari manisnya.
"Gaby ada di sini. Dan aku sudah memutuskannya semalam." kata Evradt.
"Apa urusannya dengan ku?"
"Aku mau kamu, Amezza. Aku mencintaimu. Aku dapat merasakannya saat bercinta dengan mu kemarin. Tubuhmu menerima tubuhku. Kita sama-sama menikmatinya."
Amezza membereskan peralatan melukisnya. "Sebaiknya kita tak berbicara lagi." Amezza akan pergi namun Evradt justru menarik tangannya.
"Ev, lepaskan.....!" tolak Amezza.
Bianca yang baru saja selesai bertugas dan sedang mencari suaminya terkejut melihat kebersamaan Amezza dan Evradt. Ia mendekati mereka dan mencari tahu apa yang terjadi.
"Aku akan berterus terang pada Erland dan mengatakan kalau kita tidur bersama kemarin!"
Amezza menampar Evradt dengan sangat keras. "Kemarin itu kita sama-sama khilaf saja. Kamu pasti sudah lama tak menyentuh wanita karena berjauhan dengan pacar mu dan aku juga sudah lama tak bersama dengan seorang lelaki. Wajarkan kalau kita mencari kepuasan jasmani. Aku yakin kamu sudah biasa melakukan one stand night dengan banyak gadis."
Evradt menarik Amezza dalam pelukannya lalu mencium gadis itu. "Tubuhmu bergetar saat kucium. Itu bukan sekedar napsu, Ame. Tapi karena kita memiliki rasa yang sama. Aku tak tahu ada apa di masa lalu kita. Namun aku sangat yakin kalau kita memiliki perasaan yang sama."
Amezza mendorong Evradt dengan sangat keras. "Kalau kita pernah bersama di masa lalu, maka kamu adalah penjahat yang menyakiti aku."
Evradt tak mau melepaskan Amezza. Ia memeluk gadis itu dari belakang. Tepat di saat itu, Gaby datang dan melihat adegan itu. Ia tak percaya melihat Evradt dan Amezza bersama.
***********
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
harus nya Vania SDR insyaf jgn jht Mulu dong
zaa...bingung...ev.... bingung....er.... bingung.....jadi bingung kan....cinta mo di bawa kmna.....😄🤭
atau layak di pakai Mak.....🤔🤔🤔