Artefak User

Enam Bulan Kemudian

Sebuah kendaraan mewah melaju di tengah kota. Didalam kendaraan tersebut hanya ada Joe yang menyetir dan Kate duduk di belakang. Mereka habis pulang dalam perjalan bisnis.

“Mau kemana kita sekarang, Kate? “ Tanya Joe.

“Aku tak tahu. “  Kate mencoba memikirkan sejenak. “Bagaimana kalau kita makan? Kita sudah lama tidak makan bersama. “

“Baik Tuan Putri, Apapun kehendakmu hamba akan lakukan. “ Lewat spion, Joe melihat kalau Kate sedang loyo. Dia kurang interes dengan guyonan Jonah. Seperti biasa Kate tidak pernah menceritakan masalah kerjaannya. Gadis ini type orang yang mencintai pekerjaannya sehingga semua masalah hanya mau di selesaikan sendiri.

“Bagaimana kalau kau duduk di depan sebagai seorang sahabat. Bukankah pekerjaanmu hari ini sudah selesai? Jadi kita bisa lebih santai. Aku juga ingin melihat wajahmu. “

“Baiklah. Pinggirkan mobilnya. “ Kate tersenyum lewat spion kepada Joe. “

Joe pun menghentikan mobilnya membiarkan Kate pindah tempat duduk ke depan di samping sopir.

“Nah. Kalau mencium aroma wangimu, kan, aku menjadi bersemangat. “ Ucap Joe setelah Kate duduk di sampingnya. “Mau makan dimana, Kate? “

“Terserah kau saja. “ Kate terlalu lelah untuk memikirkan nya.

“Kalau begitu kita makan makanan yang mewah karena aku habis gajian. Jadi aku ingin mentraktirmu. setelah itu kita jalan-jalan di taman. “ Joe mencoba tersenyum.

“Kita lewati jalan-jalan di taman. Aku terlalu capek. “

“Baik. Kalau begitu kita ke tebing melihat kegiatan orang di luar Cubex. Bagaimana? “

“Terserah.” Kate mencoba menutup mata. Hari ini Kate mendengar berita dari pabrik kalau produk baru belum bisa diselesaikan. Jika dalam bulan ini tidak ada produk baru maka saham akan merosot.

“Kate, beristirahat lah. Dengarkan saja aku bicara seandainya kau belum tidur. Aku hanya ingin bercerita. “ Joe terus ber cerita membiarkan Kate tidur. “ Pada suatu hari ada seorang pria sedang putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tiba-tiba ada wanita berteriak dan sangat mengganggu sekali. Dia  berlari ke arah pria itu hendak meminta tolong. Dia memandang wajah pria itu dan memegang kedua tangannya. Pria itu menatap gadis itu bagai terkena hipnoptis oleh aroma wangi tubuhnya. Sejak saat itu dia bertekad akan menolong nya dengan sisa nyawanya yang tidak lama lagi... “

Cerita itu terputus ketika Kate mulai tertawa. Dia belum tidur rupanya. “Pria bodoh itu tidak perduli pada gadis itu dan tidak ingin menolong gadis itu. “ Kate melanjutkan ceritanya. “Kata Pria itu, ‘Aku tidak perduli jika kau mau merampok asal jangan ganggu aku.’ Ha ha ha.. “ Kate tertawa.

Joe senang telah membuat Kate tertawa. “Pria itu tidak pernah melupakan tatapan penuh harap. Sorot matanya tajam. “

“Tentu saja tidak terlupakan karena gadis itu sangat cantik. “ Balas Kate.

“Sebenarnya wajahnya sih biasa saja. Hanya gadis itu memiliki mata yang indah. Jika memandangnya seperti memandang pemandangan yang indah dan rasanya enggan berkedip. Pemandangan itu tidak mudah terlupakan. “

Kate membuka matanya lebar-lebar dan memandang Joe dari samping. “Tahukah kau apa yang tidak terlupakan dari gadis itu? Ketika pria itu meminta hati gadis itu dan dia juga ingin memberikan hatinya kepada gadis itu. Sejak saat itu gadis itu terus memikirkannya.”

“ Apakah itu bisa terjadi. “ Jonah melanjutkannya.

Kate terdiam memikirkannya.

“Hahaha... Akhirnya kita sampai di tempat rumah makan. “ Joe mengakhiri cerita. Tentu saja cerita itu tidak dapat di teruskan.

Setengah tahun kemudian. Tepat satu tahun semenjak pertemuan Joe dengan Kate. Di sebuah rumah makan mewah yang sama. Terlihat seorang pria berlari ke arah rumah makan itu karena hari itu sedang gerimis.

Pria itu memasuki rumah makan. Matanya menjamah setiap sudut hingga menemukan tempat yang di tuju. Disana ada seorang gadis yang sedang menyalakan lilin di kue ulang tahun.

“Kate? Ulang tahun siapa ini. “ Pria itu menghampiri si gadis.

“Kau ingat baik-baik Jonah. Aku mengundangmu karena ini hari spesial. “

“Ini bukan ulang tahunmu dan juga bukan ulang tahun ku. “ Joe duduk di hadapan Kate. “Hmm... Jangan-jangan kau merayakan karena sahammu sedang naik jadi kau merasa bahagia. “

“Bukankah pernah kukatakan apa yang tidak dapat dilupakan oleh gadis itu ketika si pria meminta hatinya dan juga ingin memberikan  hatinya. “

“Astaga Kate. Tidak terasa sudah setahun yah. “ Joe baru mengingat kalau ini setahun umur perkenalan mereka. Selama beberapa bulan ini mereka jarang bertemu namun hubungan mereka semakin baik dan. Kate sibuk dengan pekerjaan dan Joe sibuk dengan ekspedisi di Cubex dengan teman-temannya.

Selama ini mereka saling mengingat dan saling menjauh. Meskipun mereka saling menyukai namun ada batas yang tidak bisa di lewati.

“Aku senang kau masih mengingatnya di waktu-waktu yang sibuk. “ ucap Joe.

“Aku berikan kesempatan padamu untuk memandang mataku sepuasnya. “ Kate tersenyum manis. Dia telah selesai menyalakan lilin. “Tapi sebelum itu tiup dulu lilinnya. “

“Make  a wish. “ Joe berdoa sebelum meniup lilin. Kate juga melakukan yang sama.

“Apa yang kau doakan? “ Tanya Kate.

“Kau dulu. “ Balas Joe.

“Bagaimana kalau kita menulisnya di kertas lalu saling bertukar. “ Usul dari Kate.

“Baik. Disitu ada kertas restoran. Karena pulpennya satu maka kau dulu yang tulis, setelah itu baru aku. “

“Setuju. “ Kate mengambil kertas Restoran dan pulpen. Dikertas itu ada logo dari restoran.

Sementara Kate menulis, Joe memanggil pelayan. Dengan sigap pelayan itu datang. Joe meminta pesanan sambil berbisik.

“Aku sudah menulisnya. “ Kate melipat kertasnya.

Pelayan itupun akhirnya pergi.

“Tolong robekan satu kertas lalu tanda tangan di belakang kertas. “ pinta Joe.

“Kenapa harus pakai tanda tangan segala. “ walau mengatakan seperti itu, tetap saja Kate memberikan tanda tangannya. “ Nih kertasnya. “

Joe mengambil lalu menuliskan nya. Rupanya kalimatnya agak panjang jadi Kate menjadi gelisah.

“Lama amat. “

“Sudah selesai. “ Joe melipat kertasnya.

Mereka akhirnya saling bertukar. Keduanya membaca tulisan masing-masing. Mereka tertawa bersama.

Kate menulis : Semoga Jonathan Kesek selalu sehat dan bahagia selalu. Amin.

Joe menulis. :  Semoga Catherine Smith mendapatkan apa yang diharapkannya.

Pada saat itu pelayan datang membawa amplop pesanan dari Joe.

“Amplop? “ Kate bingung

“Tolong tanda tangan di bagian lipatan amplop. Anggap itu sebagai segel. “

Walaupun Kate bingung tapi tetap dilakukan nya juga. Joe mengambil amplop itu dan memasukan kertas yang sudah dilipat kedalam amplop. Dia melepaskan perekat nya dan di rekatkan.

“Aku akan menyimpannya sebagai kenangan. Jika kita saling berjauhan maka amplop ini baru akan di buka sebagai pelepas rindu. “

“Kau terlalu norak. Sekarang Ayo potong kue nya. “ Kate mengambil pisau kue dan memotong.

“Kate. Bagaimana menurutmu jika aku mengundurkan diri? “

Kate Berhenti memotong kue. “Kenapa? Apa aku tidak bisa memberikan pekerjaan lebih baik? Bukannya kau sendiri yang tidak mau pindah dari satpam. Katanya supaya kau bisa begadang dan bermain di Cubex. “

Kate pernah menawarkan jabatan kepada Jonah tapi pemuda itu menolaknya.

“Bukan begitu. Aku berencana ingin menjadi guide Cubex Putih. Bayarannya sih biasa saja  tapi pengalaman nya mengasikkan. “ Ucap Joe ceria.

“Apakah kau sengaja agar kita saling menjauh? “ Kate menembak langsung.

“Aku... “ Joe sangat sulit menjawabnya. “Aku butuh kegiatan agar dapat melupakan gadis yang pernah kutolong itu. Kita jarang bertemu. Aku sering merindukanmu tapi aku juga tidak ingin mempermalukanmu. “ Bagaimanapun Joe adalah karyawan kecil dan tidak mendapat pendidikan yang tinggi. Kadang kondisi ini membuat Joe tidak bisa seenaknya. Apa lagi Kate sering pasif karena kesibukannya. Mau tak mau, Joe juga jadi mengimbanginya.

Kate tidak jadi memotong kue. Dia berdiri lalu berjalan di sebelah Joe. Kemudian duduk tepat di samping pria itu  tangannya merangkul lengan Joe dan kepalanya di sandarkan di pundaknya.

Joe hanya berdiam mengikuti gerakan Kate. Mereka sama-sama berdiam menatap kue. Selama Kate sibuk, Joe merindukannya. Hanya sampai di rasa rindu tidak bisa lebih.

“Maaf, aku terlalu sibuk. Kalau kau merindukanku, hubungi aku maka aku akan datang. “ Kate berkata lembut.

“Tahukah kau. Aroma tubuhmu membuat aku mabuk kepayang. “  Joe mencium rambut Kate.

“Aku tahu. Justru itu aku mendekatimu supaya kau tidak menjauh dariku. “ Kate juga menciun lengan Joe. “Selama kau menjadi milikku, Aku tidak perduli dunia akan runtuh. “

Kemudian keduanya berdiam lagi. Momen seperti ini sangat mahal. Tidak ada seorangpun yang mau merusaknya dengan kata-kata yang nanti menyakiti hati.

Sama-sama saling mengetahui bahwa hubungan ini tidak akan berjalan lancar. Dari pada salah bicara lebih baik berdiam diri. Menikmati momen indah.