cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Ilham dan ana pulang ke rumah ikut dengan mobil yang membawa barang yang di beli nya tadi, tak butuh waktu lama mereka telah sampai di rumahnya
"pak minta tolong sekalian di bawa masuk ya" pinta ana kepada pegawai itu
"baik mbak" sahut pegawai itu dan bergegas menurunkan barang barangnya
"wah wah wah orang miskin ternyata bisa punya duit ya" kembali lagi perempuan yang tadi pagi menghina mereka kini datang lagi karena dia kepo ada mobil pick up yang membawa barang menuju rumah ana
"emang nya kenapa kalau orang miskin ga boleh punya uang begitu,kalau bukan karena mertuamu orang kaya kamu itu juga bukan siapa siapa" jawab ana tak kalah ketus
"iya dong aku kan cantik makanya bisa punya mertua kaya" sahut perempuan itu dengan pongahnya
"iya hasil ngejebak anaknya supaya bisa jadi menantu" ejek ana pada perempuan itu
perempuan itu marah dengan kata kata ana walaupun apa yang di ucapkan ana itu adalah kebenaran dan selama ini dia iri dengan kecantikan ana biarpun penampilannya biasa tapi wajahnya tetap cantik
"jangan sembarangan bicara kamu ana" teriak perempuan itu karena malu di liat oleh banyak orang
"aku tidak bicara sembarangan kalau bukan karena kamu hamil duluan ga mungkin kamu akan di terima di keluarga suamimu" ucap ana dengan santai
"awas kamu ana" perempuan itu sangat kesal dengan kata kata ana karena tidak mau di liat orang terus menerus akhirnya dia pergi begitu saja
"huuhuhu dasar perempuan sinting kayak gitu kok jadi menantu juragan besar ya apa mata anaknya juragan itu rabun sampai memilih perempuan kayak modelan begitu" sungut seorang ibu yang juga kesal akan tingkah laku wanita itu yang sangat sombong
"hihihi memang seperti itu bu udah biarin ajalah" ana menenangkan ibu itu
"lagian orang kalau ngomong kok gak bisa di rem apa kayak dia yang lahir dari keluarga kaya aja sampai menghina orang lain" sahut ibu itu yang masih kesal
"sudah sudah bu abaikan saja" kata ana lagi
"iya an kamu yang sabar aja ya"
"iya bu"
Ana dan alif segera masuk ke rumah untuk istirahat
"mas ayo kita hitung uangnya dulu" ajak ana pada suaminya
"iya dek"
Ana segera mengambil kaleng yang dia gunakan untuk menyimpan uang, mereka berdua dengan semangat menghitung uang uang tersebut
"alhamdulillah mas ada 4 juta lebih kalau sama sisa uang tadi kayaknya udah bisa deh buat beli motor bekas" ana memberitahu jumlah semua uangnya
"alhamdulillah biar besok abang tanya sama bang yanto kan dia punya teman yang bisa jual beli motor" alif memberi penjelasan pada istrinya
"iya bang, ya sudah ayo kita istirahat abang besok harus kerja kembali"
"iya dek"
Sedangkan dan di kota andi dan alya bangun dari istirahatnya
"mas gimana keadaanmu sekarang" tanya alya kepada suaminya itu
"sudah lebih baik yang setelah istirahat dan minum air jahe tadi" andi menenangkan istrinya yang masih nampak khawatir
"kita periksa habis makan siang saja ya yang" alya memberitahu suaminya lagi
"iya yang"
Andi dan alya segera turun ke ruang makan untuk makan siang bersama setelah selesai mereka segera menuju rumah sakit yang di rekomendasikan oleh rendra tadi
30 menit berkendara akhirnya mereka sampai di rumah sakit tersebut dan langsung menuju ke antrian dokter kandungan karena tadi alya tadi sudah membuat janji temu
"ibu alya mahendra" panggil seorang suster setelah mereka menunggu selama 30 menit
"alya dan andi segera masuk ke ruangan dokter itu"
"ada yang bisa saya bantu bapak ibu" kata dokter sinta dengan ramah
alya lalu menceritakan apa saja yang dia dan suami alami tadi pagi dokter yang mendengar pun hanya manggut manggut saja tanda mengerti
"silahkan ibu berbaring ya kita langsung USG saja" kata dokter sinta lagi
"iya dok"
Alya lalu berbaring dan seorang perawat mengoleskan gel di atas perut alya lalu dokter sinta segera menggerakkan alat tersebut
"bapak ibu lihat titik hitam ini, dia adalah janin yang sedang berkembang" jelas dokter sinta
"jadi aku beneran hamil dok" tanya alya yang tak percaya akan semua ini
"iya dan usia kandungannya adalah 8 minggu tolong di jaga dengan baik ya dan jangan terlalu kelelahan" dokter sinta kembali menjelaskan dengan sabar
suster itu membersihkan gel yang ada di perut alya dengan tisu lalu menurunkan baju alya, andi membantu alya turun dari ranjang dan segera menuju ke tempat dokter sinta
"ini ada resep yang harus di tebus di apotek nanti dan untuk ibu jangan lupa minum susu hamil ya" tutur sang dokter
"iya dok"
Alya dan andi keluar dari ruangan dokter dengan hati gembira dan senyuman tak pernah luntur dari bibir mereka
"yang kamu punya janji lo sama rendra, jangan lupa kamu tepati ya" andi mengingatkan istrinya itu
"oh iya mas aku hampir lupa," alya menepuk jidadnya sendiri
Andi hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan istrinya itu
tetap semangat thor...