NovelToon NovelToon
Penyesalan Balas Dendam

Penyesalan Balas Dendam

Status: tamat
Genre:CEO / Balas dendam. / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Tamat
Popularitas:14.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Malam itu di sebuah ruang VIP karaoke, seorang CEO perusahaan besar sekaligus pemilik tempat hiburan malam, merenggut kesucian Nisa dalam keadaan mabuk.

"Sakit Andreassss,,,,!!" Teriak Nisa.
Pikirannya kalut dengan kejadian mengenaskan yang sedang menimpanya.

"Hentikan.!! Kau ib liss.!! Lepaskan aku.!!"

Nisa begitu frustasi dengan kejadian itu. Kebencian dan rasa sakitnya pada Andreas, membuat Nisa bertekad untuk membalas dendam pada laki - laki yang telah merenggut paksa kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Jadi Devan mengatakan semua itu.?" Nisa mengukir senyum kecut. Dia pun tak habis pikir dengan jalan pikiran Devan yang selalu mengatakan jika Andreas memiliki maksud tertentu dalam menikahinya, yaitu untuk balas dendam.

Mella mengangguk mengiyakan. Devan memang mengatakan semua itu padanya kemarin malam saat datang ke club.

Laki-laki itu seperti sengaja mengatakan pada Mella agar sampai di telinga Nisa.

"Menurut kamu, apa hubungan Devan dan istrinya baik-baik saja.?" Tanya Mella penasaran.

"Kenapa dia masih terlihat mengharapkan kamu.?"

Mella dibuat bingung dengan sikap Devan. Dari cara dia menanyakan bagaimana awal mula pertemuan Nisa dan Andreas, sampai memberi peringatan pada Nisa tentang seperti apa sosok Andreas, Mella bisa merasakan dan melihat masih ada cinta yang begitu besar di hati Devan untuk Nisa. Laki-laki itu juga tidak terlihat bahagia menjalani pernikahannya.

"Dengan hamilnya istri Devan, bukankah itu sudah cukup menjadi jawaban kalau hubungan mereka baik-baik saja.?" Nisa membalikkan pertanyaan Mella. Pertanyaan yang menurutnya tidak masuk akal mengingat Irene sedang mengandung darah daging Devan.

Jika sudah melakukan hubungan suami istri bahkan sampai hamil, bisa dipastikan mereka berdua memang baik-baik saja dalam menjalani pernikahan sebagai mana mestinya.

"Tapi Nis, hamilnya istri Devan nggak bisa menentukan kalau mereka bahagia kan.?"

"Bisa saja Devan nggak sengaja menghamili Irene." Kata Mella setengah yakin dan tidak. Dia berani memberikan dugaan seperti itu setelah melihat bagaimana interaksi Devan dan istrinya saat di acara pernikahan Nisa. Juga melihat tatapan mata Devan yang terlihat hancur ketika menyaksikan Nisa menikah bersama Andreas.

Mella jadi merasa ada keterpaksaan dalam diri Devan untuk meninggalkan Nisa dan akhirnya menikah dengan Irene.

"Entahlah Mel,, aku sudah nggak tertarik lagi mencari tau tentang kehidupan Devan. Dia hanya masa lalu, masa lalu yang menyakitkan,," Nisa tersenyum kecut. Merasa bodoh karna selama 2 tahun ini masih memikirkan Devan dan mengharapkan dia kembali. Semua yang dia lakukan hanya menyiksa diri sendiri, menjerat hati dengan rasa rindu yang tak pernah terbalaskan.

Pada akhirnya hanya semakin membuatnya terluka saat mengetahui bahwa Devan telah menikah dengan wanita lain.

"Kamu kapan berhenti kerja di club Mell.?"

"Lebih baik jalankan bisnis kita secepatnya."

Nisa tidak mau membiarkan Mella berlama-lama bekerja di tempat itu. meski sekarang tempat itu adalah milik suami Nisa sendiri.

Lagipula dia sudah janji pada Mella ingin menjalankan bisnis secepatnya. Agar segera menghasilkan banyak uang untuk Mella, juga untuk mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu Nisa akan melanjutkan tujuan awalnya, yaitu pergi sejauh mungkin dari hidup Andreas setelah dia berhasil membuat laki-laki itu jatuh cinta padanya.

Untuk saat ini Nisa memang belum menentukan keputusannya. Masih bingung akan tetap melanjutkan balas dendamnya atau tidak.

Masa lalu kelam Andreas tentang keluarganya yang membuat Nisa akhirnya harus berfikir dua kali untuk melanjutkan balas dendamnya terhadap Andreas.

"Ternyata nggak semudah itu Nis. Bang Antoni mempersulitnya,," Keluh Mella dengan wajah yang terlihat malas. Bagaimanapun juga Mella sudah lama bekerja di sana, dan kehadiran Mella cukup menarik minat pengunjung club, terutama para laki-laki yang membutuhkan kepuasan di atas ranjang.

"Kenapa harus bingung.? Aku bisa meminta Andreas agar kamu boleh keluar dari sana."

"Aku bisa pastiin Andreas akan ngijinin kamu keluar."

Mendengar ucapan Nisa, seketika Mella bernafas lega.

"Ya ampun, kenapa aku nggak kepikiran sampai ke sana." Mella menepuk keningnya sendiri. Dia sampai lupa kalau sahabatnya itu sudah jadi istri pemilik club, jadi bukan persoalan yang rumit jika meminta bantuan Nisa untuk keluar dari club.

"Makasih Nis, kamu emang the best." Mella mengacungkan dua jempolnya pada Nisa.

...****...

"Saham terbesar atas nama Devan Chandratama." Orang kepercayaan Andreas menunjukkan bukti kepemilikan saham perusahaan yang baru di dirikan oleh Tuan Chandra.

Dari banyaknya perusahaan yang didirikan oleh sang Papa, hanya 1 perusahaan yang memiliki jumlah saham terbesar atas nama Andreas, yaitu perusahaan yang saat ini di pimpin oleh Andreas. Sisanya hampir seluruhnya dilimpahkan pada Devan.

Bukan hanya tidak adil dalam memperlakukan kedua anaknya, Tuan Chandra juga tidak adil dalam membagi harta kekayaan miliknya. Padahal nama Andreas tercantum dalam daftar nama anak kandungnya secara hukum. Dan sudah seharusnya Andreas juga mendapatkan hak yang sama seperti Devan.

"Lakukan hal yang sama, pastikan mereka tidak tau perusahaan itu dibawah kuasa ku.!" Perintah Andreas.

Dia memberikan isyarat pada orang kepercayaannya untuk membawa kembali bukti yang tadi di tunjukkan padanya.

"Baik Tuan, saya mengerti."

Sahutnya lalu pergi meninggalkan ruangan Andreas.

Andreas mengukir senyum smirk. Selama bertahun-tahun dia menyembunyikan hal besar dibelakang Tuan Chandra dan Devan.

Diamnya dia selama ini menerima pembagian dan perlakuan yang tidak adil, ada rencana besar yang selama ini dia kerjakan diam-diam sejak 5 tahun lalu.

Seandainya saja sang Papa bisa berlaku adil dan memperlakukan dia dengan baik, mungkin bendera peperangan itu tidak akan di kibarkan oleh Andreas.

Bahkan mungkin tak pernah terbesit dalam hatinya untuk menyakiti keluarganya sendiri.

Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Semua yang Andreas lakukan tak lepas dari sikap buruk orang tuanya sendiri.

Karna seorang anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

"Kalian pikir bisa seperti ini tanpaku.?!" Geram Andreas, dia mengepalkan kedua tangannya.

Perusahaan milik sang Papa berkembang pesat sejak dia bergabung memimpin perusahaan. Namun apa yang sudah dia lakukan untuk keluarganya seolah tak berarti apapun di mata Tuan Chandra. Kerja kerasnya selama ini tidak di hargai.

Seperti yang pernah Andreas katakan pada Nisa waktu itu. Seandainya Andreas tak bisa memberikan apapun untuk perusahaan, mungkin dia tak akan dibutuhkan lagi oleh Tuan Chandra.

1
Asih Akbar
Luar biasa
Julia Juliawati
mampir
Rika
bagus
Anugrah Senjakala
Luar biasa
Fransiska Ida Toruan
Devan kali Thor
nobita
aku mendukung mu Nisa utk balas dendam ke Andreas
nobita
tuh kan Nisa.. kamu punya sahabat baik yg begitu peduli sama kamu
nobita
hmmm awal yg menarik
nobita
menyedihkan sekali masa lalu Nisa
Mei Prw
luar biasa
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
Luar biasa
Yuningsih Nining
Lumayan
Yuningsih Nining
Kecewa
Yuningsih Nining
orang satu yng lagi baca / simak ini koq... jadi was² sii ya sm nisa, takut nya si andre bener² ngWujudin kata² nya buat ngancurin nisa
Thiva ShiRegarr II
Luar biasa
Thiva ShiRegarr II
Lumayan
emak chayank anak
luar biasa...
alurnya menarik...
konfliknya buat emosi naik turun...
ga bs berhenti baca...penasaran terus...
jadi dendam mana yang didustakannnnn....👍👍✊️
Tika Sartika12
Luar biasa
Tika Sartika12
orang tua punya cara masing masing dalam mendidik anak anaknya,,cuma terlambat bagi papa Candra menjelaskan kenapa dia begitu keras terhadap Andreas,,dendam sudah tertanam rencana sudah di jalan kan tinggal tunggu kehancuran
Eva Dewi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!