Pemburu (Pembunuh) yang Memburu (Membunuh) di dunia lain.
Zyden adalah mantan pembunuh no.1 di Indonesia pada tahun 2050. Dia meninggal lalu dihidupkan kembali dalam keadaanya yang ditingkatkan.
Zyden diberi tugas oleh dewa untuk membunuh raja iblis dan bawahannya. Sebagai bekal dalam misinya, dia diberi skill yang mumpuni dalam beberapa hal.
Apakah Zyden dapat melaksanakan misinya dengan sukses kali ini? dan Bagaimanakah perjalanan Zyden didunia barunya?
Ceritanya mengikuti perkembangan petualangan MC yang memiliki kepribadian ganda.
Genre : Action, Fantasi, Romance, Reincarnation, Isekai, and Adventure.
Tolong KOMENTAR nya ya!
Kalau bisa LIKE and VOTE nya juga oke!
Thank you for visiting my novel!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.Zidan(alias), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
"Lalu bagaimana caraku mengontrol nya? Aku bahkan tidak tahu apa itu." Ucap Zyden.
"Kemungkinan itu adalah hasrat dari orang-orang yang sudah kau bunuh. Hasrat itu membentuk sesuatu tepat setelah kau sampai di Bessara. " Kata sang dewa.
"Aku juga tidak tahu bagaimana caranya! Tapi aku yakin kau bisa mengontrol nya, dengan kepribadianmu dan kekuatan matamu. Kau pasti bisa melakukannya, kau mengerti kan?" Seru sang dewa yang dijawab dengan anggukan oleh Zyden.
"Pertama, aku akan mengubah warna manamu." Lanjutnya mengangkat tangan kanannya ke atas.
Kabut biru muncul disekeliling Zyden, kabut itu mulai membesar lalu menghilang.
"Aku hanya bisa merubah manamu saja, aku tidak bisa merubah skillmu karena itu sudah menyatu dalam tubuhmu." Seru sang dewa kecewa.
"Warna dari manamu adalah simbol dari sebuah segel dan itu agar kau tidak di panggil 'makhluk' setiap kali kau menggunakan mana. Kau tidak maukan hal seperti tadi terjadi lagi!" Lanjutnya mengingatkan Zyden saat berada di penginapan.
"Yah.. itu memang benar! Terus apa maksudmu dengan segel?" Tanya Zyden.
"Segel itu sebagai penanda, jika warna manamu hitam maka sesuatu itu muncul dari dalam dirimu. Jika warna manamu biru, sesuatu itu tidak muncul. Hanya seperti itu." Kata sang dewa acuh dan memasukkan makanan ke mulutnya.
"Jadi itu hanya peniti dalam buku? Dan kau mengatakan peniti itu adalah sebuah segel." Seru Zyden memprotesnya.
"Bwenar! Bwiar kerwen di dwenger." Ucap dewa itu sambil mengunyah makanannya.
"Kau memang tidak berguna." Seru Zyden menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gulp" dewa itu menelan makanannya. "...Hei, jangan begitu. Begini-begini aku masih seorang dewa kau tahu." Ucap sang dewa membanggakan dirinya.
"Terserahlah. Lalu apa yang ke-dua?" Ucap Zyden seperti biasa.
"Hehe" dewa itu tersenyum. "Kau harus berpetualang dengan nenek-nenek!" Lanjutnya.
"Hah?" Seru Zyden tidak percaya apa yang dia dengar. "Jika kau mengatakan omong kosong lagi, ku habisi kau!" Lanjut Zyden dingin.
"Ini bukanlah omong kosong. Aku dimintai oleh temanku untuk mencarikan seseorang yang bisa berpetualang dengan anaknya." Ucap sang dewa mencari-cari alasan.
"Kau tahukan aku disini untuk memburu raja iblis, bukan untuk berwisata dan menjaga anak orang." Seru Zyden kesal. "Dan lagi, mana ada nenek-nenek yang masih memiliki orang tua. Kau pasti sudah gila!" Lanjutnya mengejek.
"Bukannya kau yang gila, mengatai seorang dewa dengan sebutan gila. Kau memang gila." Ucap dewa itu cepat.
"Aku tidak mau berdebat denganmu, katakan yang jelas." Ucap Zyden dingin.
"Baik-baik..." Seru sang dewa bersiap menjelaskan. "Temanku sedang mencari orang yang bisa berpetualang dengan putrinya. Dia pernah mempunyai hubungan dengan seorang spirit dan dikaruniai anak perempuan."
"Sekarang anak itu berada di benua Xyrus dan umurnya lebih dari 500 tahun. Walau umurnya seperti nenek-nenek, tapi fisiknya masih anak-anak berumur 18-20 tahun."
"Ayahnya menginginkan seseorang yang tidak akan tertarik dengan anaknya, lalu dia meminta bantuan padaku. Dan seseorang itu adalah kau, Zyden ku."
"Seseorang yang tidak akan melirik pada satu wanitapun didunia ini." Ucap sang dewa. "Heh! Aku mengatakan itu seolah-olah kau tidak normal. Hehe." Lanjutnya terkekeh.
"Aku akan menolaknya!" Ucap Zyden langsung. '...tunggu, bukannya tujuanku berpetualang adalah untuk mencari rekan? Apakah dia kuat dan bisa dipercaya.' pikir Zyden melihat dewa yang sedang tersenyum.
"Apakah dia kuat dan bisa dipercaya?" Tanya Zyden penasaran.
"Kalau di bilang kuat? Lumayan, karena dia anak dari dewa dan spirit. Soal dapat dipercaya, tentunya dia dapat dipercaya. Ayahnya sendirilah yang akan berbicara dengannya, aku bisa menjamin nya." Seru sang dewa.
"Jaminanmu sama saja jalan buntu untukku. Tapi aku akan mempercayai mu kali ini, aku akan melihatnya sendiri dengan mataku." Ucap Zyden dingin.
"Bagus, aku akan memberitahu temanku. Untuk sekarang mari kita makan, kau lapar bukan?" Kata dewa itu mulai memakan makanan nya.
Mereka berdua makan selama sepuluh menit lamanya, bukan karena banyaknya yang mereka makan. Tapi, karena lamanya mereka menikmati makanan nya.
Zyden hanya makan buah-buahan dan beberapa anggur digelas, sedangkan sang dewa. Dia makan apa yang bisa dia makan.
'aku masih tidak percaya dia sama denganku. Apakah benar setiap dewa yang mereinkarnasikan seseorang yang sama persis dengannya!' pikir Zyden melihat dewa itu makan seperti kuda.
"Hm... Apa kau tidak suka makanan nya? Kenapa kau hanya minum anggur?" Tanya sang dewa dilihat oleh Zyden saat makan.
"Tidak bukan itu, aku hanya memikirkan sesuatu?" Seru Zyden.
"Apha yank kaw phikirkwan?" Ucap dewa itu mengunyah makanannya.
"Bayaranku."
giman seh
Terkadang Kejahatan itu jg digunakan untuk menyeimbangkan
di kehidupan asli ada kok yg sengaja