NovelToon NovelToon
SABDA CINTA

SABDA CINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:563.4k
Nilai: 5
Nama Author: AYSEL

Menikah bukan berarti jodoh sudah bermuara pada tempatnya. Terkadang Tuhan hanya mempertemukan, namun tidak menyatukan.

Senja adalah perempuan korban dari perjodohan kedua orangtuanya, niat hati untuk mengabulkan keinginan orang tuanya, membuat Senja harus menelan pahit sekelumit kisahnya sendiri.

Seperti apa kehidupan Senja setelah menikah????
Akankah ia temukan kebahagiaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYSEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyiksaan batin

AWAN

Tepat saat lonceng jam berbunyi yang menunjukkan pukul 4 dini hari, Awan dan Viona tiba di rumah dari perjalanan bisnisnya.

Viona tak membuang waktu, Ia langsung pergi ke kamarnya dan merebahkan diri di kasur, menikmati lembutnya alas kasur mewahnya, setelah pekerjaan yang menyita seluruh waktu beberapa hari terakhir.

Sedangkan Awan, Ia berlalu ke kamarnya dan membersihkan diri sebelum menemui Biru di kamar sebelah.

Ia menenteng beberapa kotak mainan yang Ia beli di Singapore untuk anak laki-lakinya itu, Awan berniat memberi kejutan untuk Biru yang sudah Ia tinggal berhari-hari.

"Tumben gelap," gumamnya terheran melihat kamar Biru yang tidak biasanya mematikan lampu saat tidur.

Ia mengendap-endap berjalan menuju meja belajar dan meletakkan kotak-kotak mainan disana, kemudian berjalan perlahan ke arah ranjang, Ia sibak-kan selimut yang menutupi tubuh anaknya.

"Eemmmmhhhh,"

Deg! Awan sangat terkejut mendapati suara seorang perempuan yang melenguh dan membalikkan badan kemudian mencengkram erat kaki kirinya.

Luckily, Ia menyempatkan diri menyibakkan selimut sebelum merebahkan tubuhnya di kasur, karena yang terlihat setelahnya justru kepala berambut panjang, mungkin perempuan itu terusik saat selimut yang menutupi tubuhnya terbuka.

Senja?! Kenapa dia bisa disini?!

Demi apapun Ia menyesali keputusannya untuk langsung menemui Biru begitu tiba di rumah dan membersihkan diri sebelumnya, ini tidak ada dalam obrolannya bersama Mama semalam.

Mama Utari hanya mengatakan jika biru sudah pulang ke rumah diantar oleh Senja, dan sama sekali tidak menyinggung persoalan perempuan yang saat ini tengah mencengkram erat celananya juga menginap di rumah mereka.

Niatnya yang ingin memberi kejutan untuk Biru, menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk dirinya sendiri.

Awan berdiri mematung di samping ranjang, kakinya terkunci oleh tangan Senja dan tidak dapat melangkah mundur. Hampir 15 menit Awan membiarkan tangan Senja bebas memeluk pahanya.

Namun, Hanya karena satu sentuhan tangan pada paha kirinya itu, mendadak membuat dirinya menggila. Dadanya bergemuruh merasakan denyutan kepala, akibat reaksi otak kiri yang begitu cepat menanggapi rangsangan dari sentuhan itu, serta merta meruntuhkan segenap pertahan-an yang sudah Ia pendam bertahun lamanya.

Arrgghhh!! damn it! that's crazy!

Ia tepis pelan tangan Senja, dan berlari kekamar mandi yang berada di kamarnya. Kemudian Ia menuntaskan seorang diri perihal sesuatu dibawah sana yang seakan berteriak dan memberontak karena menginginkan haknya yang telah terkurung sangat lama.

Aahh!! Sial! Sial! Bodohnya!

Awan terus saja merutuki nasib dan memaki kelakuannya sendiri, karena ini adalah kali pertama nya bermain solo setelah bercerai dengan Perempuan yang sudah melahirkan Albiru.

...----------------...

SENJA

Ia mengerjapkan matanya, dan terkejut Biru tak lagi dalam dekapannya, "Bi.." Ia mencari-cari Biru, namun Saat memutar badannya, Ia merasa heran karena ternyata Biru berada dibelakangnya, "Perasaan tadi meluk Biru,"

Betapa Senja tak menyadarinya, jika seonggok daging gempal yang Ia anggap tubuh Biru kemudian memeluknya, adalah suatu penyiksaan batin terhadap seseorang.

Setelah melaksanakan sholat subuh bersama di mushola mini yang terletak dilantai bawah, Saat ini Senja tengah berjibaku di dapur bersama Tante Utari dan Art-nya untuk menyiapkan sarapan.

"Mama... Biru cari-cari, taunya Mama disini!" teriak Biru dari gendongan Awan, yang sudah terlihat lebih segar dan wangi.

Senja mengambil alih Biru dari gendongan Awan karena tangan Biru terus meminta dirinya untuk digendong," Hemmm wanginya, udah nggak bau iler nih! Biru mandi sama siapa?"

"Sama Papa! Biru punya banyak mainan baru Ma! Oleh-oleh dari Papa, nanti kita mainan bareng ya, Ma!"

Senja meletakan Biru di kursi makan, "Boleh, tapi kita makan dulu ya,"

Tante Utari, Pak Awan dan Biru sudah duduk dimeja makan menikmati nasi goreng hasil masakan Tante Utari dan Senja, Minus Viona yang masih terlelap karena ternyata mereka baru tiba jam 4 dini hari tadi.

"Makan sendiri dong, Bi! Mama kan juga mau makan," Biru mengerucutkan bibirnya, saat ditegur oleh Awan yang melihat dirinya lebih sibuk menyuapi Biru dan mengabaikan sepiring nasi goreng didepannya, Senja hanya mengulas senyum dan masih melanjutkan menyuapi Biru.

"Kamu makanlah, Biru biar aku suapin," ucap Awan yang sudah menyelesaikan sarapannya. Senja pun menuruti perkataan Awan dengan berpindah tempat duduk.

Saat bersamaan, Viona terlihat keluar dari kamar dengan rambut yang masih acak-acakan, "Ada Kak Senja?, datang kapan, Kak?" tanya Viona heran dengan keberadaan Senja sepagi ini dirumahnya.

"Semalam Vi, niatnya cuma mau nganterin Biru, tapi Kata Tante suruh nginep saja," jawan Senja.

"Ohhhh," jawab Viona singkat, "Mama kenapa senyam-senyum sendiri?"

Mama Utari menunjuk kearah Biru, "Lihat deh pipi Biru, perasaan sejak sering sama Senja, sekarang jadi nambah gemuk kan?!" dalih Mama Utari, padahal yang sebenarnya, Ia tersenyum bahagia saat melihat interaksi antara anak, cucunya dan juga Senja. Apalagi setelah mengetahui status Senja sekarang, ada satu harapan besar yang tercipta dipikiran orang tua itu.

"Iya lah, kan Mama Senja pinter ngurusin anak! Ya kan, Bang..." seloroh Viona mencolek pinggang Awan. Yang mendapat godaan sama sekali tak memalingkan muka dari hadapan anaknya.

Selesai sarapan dan membersihkan diri, Senja pun kembali ke rumahnya, meski Awalnya terjadi drama Biru yang menangis karena tidak mau ditinggal, Dan berakhir dengan mengantarkan Senja untuk pulang kerumah.

Lagi-lagi! sesegar apapun Senja, Ia selalu tak dapat mengontrol diri jika mendapat terpaan AC dari mobil. Hal tersebut seakan membelai kepalanya yang membuat Ia selalu mengantuk saat berada di mobil, apalagi jika duduk di bangku depan.

Anehnya,Biru pun sama. Seolah menjadi habit, Anak ini pun selalu tertidur jika mendekap erat tubuh Senja.

Mobil sudah berhenti lumayan lama dihalaman nan asri yang dipenuhi tanaman aneka warna, Namun Awan belum berniat membangunkan perempuan dan anak kecil yang tertidur saling berpelukan.

Ia menatap lekat Senja, ada perasaan aneh saat melihat perempuan itu tertidur,

"Apa yang membuat Biru begitu menyukai perempuan ini?"

"Kenapa Senja mau saja saat kita menitipkan Biru kepadanya?!"

Seperti kata Mama Utari dba Viona, Senja memnag pintar mengurus anak, Terbukti Biru memang terlihat lebih gemuk dan riang semenjak sering bersama Senja.

"Haruskah?....."

Tiba-tiba terbayang ucapan Alan, rekan kerja Senja saat mereka bertemu dengan suami senja di Lift saat itu, tepatnya mantan suami.

"Istri? Siapa? Senja? Perempuan yang sudah kamu sia-siakan! Kamu kdrt dan diselingkuhi?" ucap Alan saat itu.

Awan tersenyum getir, "Sejauh mana laki-laki itu tahu permasalahan rumah tangga Senja?!"

Entah apa yang merasuki Awan, sehinga dengan berani Ia mengankat tangan dan menyentuh Pipi putih bersih Senja, menyibakkan anak rambut yang berayun menutupi wajahnya. Ia tersenyum getir mengingat apa yang sudah Ia lakukan pagi-pagi buta hanya karena pelukan Senja pada pahanya. Sungguh satu sentuhan yang menyiksa batin!

"Cantik...." tanpa sadar pujian itu keluar dari mulutnya.

Dan diantara kesadaran nya yang masih tercecer, Senja begitu terkejut mendengar ucapan Awan yang memuji serta mendapati telapak tangan besarnya tengah mengelus lembut pipinya.

Hah! Apa ini?? aku lagi mimpi kan?

1
Nurhaedah Syarif
hadir
Kejora
Bagus sekali akusuka ceritanya ❤️❤️
Rati Nafi
❤️❤️❤️❤️❤️
y_res
napa senja terlalu lemah,,,tegas dikit kek,,,noh dengerin kt alan
Melisa Febrianelista
cerita nya bagus banget👍
Bunga Dwi Femina
perempuan gilak = jihan
Bunga Dwi Femina
mbak senja orang tangerang toh 😁
Ndhe Nii
samaa Senja...kalo d Yogya..jajan pasar nya bikin kalap ..ini aj ngebayangin sambil nelan ludahh🤤... palagi kuliner nya....ahhhh.. pasti bikin gagal diet 🤣🤣🤣🤣
Ndhe Nii
iih pehape kebangetan d awan 🤣🤣....sudahh insecure... dobel down🤣🤣🤣
Ndhe Nii
wahh ini asal muasal Jihan ga suka sama senja...Krn biru sdh melupakan mama sejatinya🤣🤣🤣
Ndhe Nii
ahhh jangan guoblook senja ...kdrt TDK ada obatnya looo 🤣🤣🤣🤣
Ndhe Nii
pengecut Dewo... nama aja dewa... kelakuan kayak genderewo.. semoga masuk penjara dan membusuk d sono🤣🤣🤣
Sriza Juniarti
makasih banyak ..novelnya menginspirasi banyak orang,penataan katanya sangat bagus dan tak bertele2..aku sangat suka..lanjutkan dong novèl dear khadijjah nya..menggantunh tu kk 🙏
Sriza Juniarti
aku suka karyamu thor...terus berkarya💕🥰🥰🥰
Reliya
Setiap manusia berhak mencari jalan kebahagiaannya sendiri. Karena itu, berhenti memenjarakan diri dalam hubungan yang tidak sehat. Jangan pernah habiskan waktu untuk seseorang yang tidak mengharapkan keberadaan mu. To find Mr. or Ms. Right, karena sebuah pernikahan harusnya mencintai orang yang sama setiap harinya.

Setuju banget mak, mencintai orang yg Sama dg waktu yg lama dan harus setiap hari tanpa lelah Dan bosan.
Reliya
Setiap orang yang hadir dalam kehidupan kita, pasti mempunyai arti masing-masing. Bagaimanapun cara pertemuannya. Sesingkat apapun kehadirannya. Selalu menorehkan rasa yang akan mengajarkan kita bagaimana cara mencintai. Mengatasi penyesalan, juga mengajarkan seperti apa rasa menerima dan diterima.

Mantap mak pesannya. Angkàt topi untukmu.
Reliya
"Yang hadir belum tentu jadi takdir, Terkadang la singgah hanya untuk menampakan keindahannya, kemudian berlalu menuju takdir sesungguhnya."

Alamak.......mantap banget kata²nya Thor.
Zuli Lestary: iyes. kata2nya mengandung banyak gula.. manis 😍
total 1 replies
Reliya
Untuk saat ini, aku masih terikat keadaan, masih ada yang harus aku selesaikan, dan juga... Masih nyaman seperti ini,"

"I know... Tapi, jika suatu saat kamu merasa ingin memulai kembali berpetualang, aku ingin kamu tahu, ada aku dan Biru yang siap menemanimu untuk kembali berpetualang, mencari seperti apa rupa kebahagiaan dan membangun tempat untuk kata Pulang,"

Bukan kata dan rayuan gombal tapi juatru kata² oenuh makna ini yg bikin hati aq juga ikut meleyot Bang Awan.
Sulistyawati
kata2 di novel ini tatabahasa bgs bgt blm pernah aku baca gombal awan kok engga pernah kepikir 👍👍👍
Vivi Bidadari
Akhirnya kebahagian punnn telah di capai bersama 🥰😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!