NovelToon NovelToon
Denganmu Lagi

Denganmu Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Healing / Romansa pedesaan / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: ginevra

"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.

Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.

Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."

Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?

Happy reading~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Day 1 Tinggal di Rumah Mertua

Happy reading~

.

.

.

Setelah 2 hari pasangan suami istri itu tinggal di rumah orang tua Nindya, kini saatnya untuk mulai pindah ke rumah mertua sesuai dengan rencana awal.

Senandung pelan mengiringi sibuknya tangan yang mulai merapikan pakaian. Lari kecil berjingkat menggambarkan perasaan senang untuk menyambut suasana baru di kehidupannya.

Seakan terlupa dengan derai tangis dibelakang antusiasnya, Nindya tiba-tiba terdiam. 'Oh...Ibu.'

Senyum yang indah yang menghiasi wajahnya kini perlahan terkikis. Mata yang mulai basah tak mampu membendung banjir air matanya. Seketika Nindya berlari memeluk Ibunya yang sedari tadi mengamati putri satu-satunya.

"Ibu tenang aja, aku masih sering mampir ke rumah kok. Kan aku masih buka les sore disini," ujar Nindya sembari memeluk dan mengelus punggung ibunya.

"Iya nduk, kamu disana baik-baik aja ya, jangan lupa makan yang teratur dan nurut sama mertua! Jangan suka bantah kayak sama Ibu!" Ucap Ibu masih terisak.

"Idih... Kapan aku suka ngebantah?"

"Tuh.. baru aja Ibu bilangin sudah ngebantah aja."

Perlahan Ibu Nindya tersenyum namun masih terisak menangis.

"Ingat Nin, kamu harus nurut sama suamimu. Tapi kalau Aan berbuat buruk ke kamu, kamu harus bilang ke Ibu. Biar Ibu yang turun tangan," Ibu Nindya tiba-tiba mengubah ekspresinya menjadi garang seperti kucing yang mendesis.

"Hahaha tenang aja bu, anakmu ini sudah terlatih seperti di Barak Militer. Kalau Mas Aan macam-macam akan aku habisi dia!"

"Jangan galak-galak jadi istri!"

"Ih.. Ibu ini punya kepribadian ganda atau gimana?" Hardik Nindya.

"Dek sudah siap?"

Suara berat suami melerai pelukan anak ibu itu. Perlahan Nindya menghapus air mata ibunya dan memeluknya sekali lagi. "Sekarang jatah beras sedikit berkurang, hehe," bisik Nindya menghibur ibunya yang mulai tertawa.

"Hati-hati ya nak, jaga Nindya baik-baik!" Pesan Ibu kepada menantu kesayangannya. (Ya kan emang baru punya satu menantu)

"Inggih Bu, Nindya aman sama saya, Ibu tenang saja," Aan berusaha menenangkan hati mertuanya.

Tidak ada lagi tangis yang mengiringi langkah Nindya, kini hanya tersisa gurau tawa. Mereka berharap kepergian Nindya adalah awal perjalanan menuju kebahagian yang lain.

...****************...

Sesampainya di rumah mertua, hawa sepi terasa berat. Tidak ada satu tanda kehidupan disana. Kemana semua orang? Batin Nindya bergejolak.

"Mas?" Ucapnya memecah keheningan.

"Ada apa dek?"

Nindya masih memindai ruangan yang ada di rumah, berusaha mencari titik kehidupan disana.

"Kok sepi?" Tetetetetet tetet tetetetete tetet hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga~

Ehem... Maaf naratornya gagal fokus.

"Kok sepi mas?" Tanya Nindya. (Kali ini serius)

Tidak ada jawaban yang berarti dari Aan. Mungkin dia tidak mendengar karena suara Nindya sangat lirih.

Nindya masih melihat-lihat setiap ruangan. Rumahnya sebenarnya tidak terlalu sempit namun banyaknya perabotan membuatnya tampak sesak. Bahkan ada mesin jahit di ruang tengah menambah suasana semakin berdesakan.

"Ibu masih di sekolah dek," jawab Aan sedikit telat.

"Loh katamu Ibu itu penjahit, kok di sekolah?"

"Aku belum pernah cerita ya, Ibu memang penjahit tapi itu cuma sampingan. Ibuku mengajar PAI di SD Pelita," jelasnya.

"Ouh, jauh dong. Hampir 45 menit kan dari sini?"

"Iya, Ibu pulang pergi naik bis jadi pulangnya agak sore."

"Mmm... Pantesan sepi," Nindya menggut-manggut tanda mengerti.

"Dek.."

"Iya."

"Nggak ada orang nih," bisik suami nakalnya.

"Terus?"

"Ah masa nggak paham sih?" Ucapnya sambil menunjuk kamar dengan dagunya.

"Masih pagi juga mas, nanti ah! Mau beres-beres nih," timpal Nindya.

"Ck,"

Melihat ekspresi memelas dari suami, Nindya menjadi tidak tega. Apakah memang dia memelas atau cuma permainannya saja. Namanya pengantin baru ya kan. Paling nggak bisa lihat rumah sunyi. Sepi dikit langsung hajar bleh.

Mau aku ceritain nggak nih aktivitas ranjangnya?

Nggak usah lah ya, aku males mikir ngeres nih.

Pokoknya mereka melakukan hubungan suami istri di kamar.

Namun di tengah pergulatan panas mereka, terdengar suara langkah kaki kecil dari arah pintu depan.

"Ceklek!"

"Hah?" Nindya langsung mematung.

"Huft, siapa mas? Ibu?" Nindya masih berbisik-bisik takut ketahuan.

"Nggak mungkin, pasti itu Dita keponakanku. Bentar lagi juga dia keluar main," ucap Aan.

Benar saja, selang 5 menit suara pintu yang tebuka dan tertutup terdengar tanda keponakannya sudah pergi untuk bermain.

"Kok tiba-tiba ada keponakan sih mas?"

"Memang keponakan dari mbakku yang ketiga selalu mampir ke rumah kalau sepulang sekolah. Umminya juga suka ke rumah sampai sore."

"Kok begitu? Kenapa nggak langsung pulang?" Tanyanya tanpa melihat posisi suaminya yang telanjang bulat.

"Dia cuma punya 1 sepeda motor, dan itu dipakai sama suaminya kerja. Jadi sepulang kerja, mbakku nunggu jemputan dari suaminya. Mbakku itu guru PAUD belakang rumah."

"Ouh, mas? Aku pengen masak deh, lagi pengen sayur asam," celetuk Nindya.

"Hehehe... Lapar ya? Ya udah... Kita mandi dulu, nanti aku belanja sayurnya kamu masak nasinya. Ada pasar dekat sini,"

"Oke."

...****************...

Masih dengan senandung tak jelasnya, Nindya mencuci beras dan menanaknya. Dengan kecepatan kilat, matanya memindai dimana letak rice cooker milik mertuanya.

"Dek, ini sayuran sama bumbunya," Aan menyodorkan belanjaan yang telah dibelinya. Tak disangka suaminya pandai membeli bahan masakan. Semuanya pas tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang kurang.

"Aku tinggal dulu ya dek, itu pamanku minta tolong nyiapin jajanan buat tukang di sekolahan," pamit Aan.

"Iya Mas, hati-hati,"

Bergegas Nindya meneruskan acara masak-masaknya. Dengan sangat cekatan ia menghaluskan bawang merah, bawang putih, cabai, terasi, dan garam.

Sebelumnya ia rebus sayuran yang teksturnya keras seperti kacang panjang. Setelah bumbu siap dan kacang panjangnya sudah layu, ia masukan bumbu halus dan menunggunya mendidih lagi. Di tengah proses memasak, Nindya memasukkan larutan asam jawa dan sayuran hijau yang lebih gampang layu.

Dan yah... Sayur asam buatan Nindya jadi deh lengkap dengan lauk udang goreng tepung dan sambal.

Dengan hati yang riang, Nindya menyiapkan semua hasil masakannya di meja makan. Fokusnya pecah saat ada keponakannya datang. Tanpa basa-basi, Nindya kenalan dan menyapa keponakannya.

"Kamu mau makan? Aku ambilin ya?" Nindya langsung mengambilkan makanan untuk keponakan dengan senyum lebar di wajahnya.

Saat piring untuk keponakannya siap dengan semua kondimen, Nindya menyerahkannya ke keponakannya.

Namun Dita tidak mau, dia tidak mau menyentuhnya bahkan dia langsung pergi main lagi. Sikap Dita seketika membuat lubang di hatinya. Perasaan sedih menyeruak muncul kepermukaan hingga Nindya hampir menangis.

'Nggak apa-apa Nindya, dia hanya anak kecil. Bukan masakanmu yang nggak enak,' Nindya berusaha menenangkan dirinya sendiri. Namun tidak berhasil. Mungkin karena di keluarganya tidak ada anggota yang pernah menolak masakannya membuat Nindya merasa gagal kali ini. Apakah ini perasaan tidak dihargai? Derai air mata tak lagi bisa ia tahan. Berulang kali Nindya mengelap air matanya.

'Please lah Nin, nggak usah lebay gini,' protesnya lagi pada dirinya yang cengeng.

"Assalamualaikum," suara halus keibuan terdengar. Nindya cepat-cepat menghentikan tangisnya dan membukakan pintu.

"Waalaikum salam Bu," jawabnya.

"Lho Nindya udah ke rumah, jam berapa tadi sampai rumah?" Tanyanya.

"Tadi jam sepuluh lebih bu," jawab Nindya dengan mata masih sembab.

"Mmm... Kamu masak ya? Baunya sedap banget," Ibu mertua mencium harum masakan Nindya membuat Nindya kembali tersenyum.

"Aku ambilin ya bu?" Katanya bersemangat.

"E.. nggak usah, Ibu bisa ambil sendiri. Lagian Ibu belum ganti baju. Udah kamu istirahat dulu! Pasti kamu capek," sura lembut Ibu mertua membuat damai hati. Seketika kelegaan muncul dan ketegangan mulai menghilang.

Usai ganti baju, sang Ibu langsung menuju meja makan.

"Lah...ini makanan siapa nggak dimakan?" Tanyanya.

"Itu tadi saya ambilin untuk Dita tapi dia tidak mau Bu," jawab Nindya.

"Anak itu! Selalu saja nggak mau sayur. Sampai capek ibu ngasih tahunya!" Gerutu Ibu Zahro.

Ibu Zahro mengambil piring Dita dan menambahkan sesendok sambal. Sesuap demi sesuap Ibu memakan masakan Nindya. Beliau merasakan dengan semua ekspresinya. Beliau tidak berhenti manggut-manggut.

"Enak banget masakanmu Nin, segar dan pedas," komentar Ibu menyejukkan hati.

"Apakah tidak terlalu asam? Saya tadi terlalu banyak menambahkan asam

"Mmm... Ibu malah suka yang asam, ini sesuai selera Ibu," ucap Ibu mertua kesayangan dengan senyum lebar.

Perasaan haru memenuhi hatinya, setitik air mata keluar tanpa komando, senyum indah tak henti Nindya tunjukkan. Bahagia campur kelegaan saling tumpang tindih menyebar di setiap sudut rumah yang awalnya sepi.

'Ah... Kalau begini aku rela memasak untuk Ibu setiap hari,' batinnya menutup siang hari yang indah.

.

.

.

Sampai jumpa ke episode selanjutnya ya guys... Love ya!

1
☕︎⃝❥Haikal Mengare
Novel ini memang tempat pelarianku dari kesedihan 🤧
ginevra: hehehe maaf gak tahu..
total 6 replies
☕︎⃝❥Haikal Mengare
Aki setuju, dari sudut pandang pria, Denis itu gak termasuk jantan, mungkin lebih pejantan loyo
Afriyeni Official
ribut dah ribut 🤣🤭
Afriyeni Official
🤣 nonton Drakor psikopat malah bikin otak Nindya jadi gelap entar
Afriyeni Official
mungkin si Nining berubah pikiran 🤭
Afriyeni Official
dia sengaja cari alasan biar kamu yg bersalah padahal,, dia yg terlalu posesif berlebihan. cwok kayak gitu ego nya tinggi
sjulerjn29
ribetnya punya pacar yang harus kasih kabar setiap detik 🤣
sjulerjn29
tapi nin kamu beneran udah move on kan? jangan sampai nanti kau sakiti hati denis
sjulerjn29
cie udah resmi yang lagi bucin bucinnya
anita
hemmmmm
anita
masih penganten baru itu
anita
duh yang penganten baru
anita
mungkin suamimu juga tidak mau ambil pusing
anita
nindya jadi agresif
anita
mereka hanya basa basi, tidak usah dipikirkan
Oksy_K
skip aja gak sih thor😭 kasian nindyy
Oksy_K
mau pacaran apa belajar. pilih salah satu dulu denis🤧
Oksy_K
agak ribet yaaa.. namanya juga denis kecintaan😂
Oksy_K
fokusnya kebagi ya nin, iya sih namanya juga pacar baruuu...🤭
Xlyzy
oiii muncung minta di kuncir itu ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!