NovelToon NovelToon
Return

Return

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: AiMila

Radella Hafsah dan Delan Pratama memutuskan mengakhiri pernikahan mereka tepat pada satu tahun pernikahan mereka. Pernikahan dari perjodohan kedua orangtua mereka yang tidak bisa ditolak, tapi saat dijalani tidak ada kecocokan sama sekali pada mereka berdua. Alasan yang lain adalah, karena mereka juga memiliki kekasih hati masing-masing.
Namun, saat berpisah keduanya seakan saling mencari kembali seakan mulai terbiasa dengan kehadiran masing-masing. Lantas, bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah terus berjalan berbeda arah atau malah saling berjalan mendekat dan akhirnya kembali bersama lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AiMila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap

Seminggu berlalu, tapi Rasyafa masih bersikap dingin kepada Radella saat mereka hanya benar-benar berdua. Karena, di depan kedua orangtuanya, Rasyafa akan bersikap normal seperti biasa. Dia tidak ingin kedua orangtuanya curiga lalu khawatir dengan hubungan persaudaraan mereka.

Walaupun, Delan sudah menjelaskan bahwa apa yang dilihat dan dipikirkan Rasyafa tentang kakaknya hanya sebuah kesalahpahaman. Namun, Rasyafa tetap tak acuh selagi keduanya tidak mengatakan dengan logis alasan perceraian mereka. Bukan maksud Rasyafa terlalu jauh ikut campur masalah hubungan kakaknya, hanya saja Rasyafa masih menyayangkan saat tahu keduanya masih diam-diam memendam rindu.

Sampai malam kemarin, saat Rasyafa berniat meminjam laptop kakaknya yang sudah jarang sekali digunakan, Rasyafa kembali mendapati kakaknya terduduk melamun. Kedatangan Rasyafa tidak disadari, karena gadis muda itu seperti biasa, asal nyelonong masuk saja meski dirinya mendiamkan kakaknya. Rasyafa tahu kalau kakaknya merindukan Delan, karena ponsel kakaknya masih menyala menampilkan foto keduanya.

Rasyafa hanya kasihan dan tegak tega, terlebih Divina juga beberapa kali bercerita Delan kepergok melakukan hal yang sama. Saat dua gadis seumuran itu saling mencurahkan, keduanya seakan ikut gila dalam kerumitan hubungan kakak-kakaknya. Padahal, sesederhana itu, mereka sudah saling jatuh cinta dan mereka juga sudah menikah.

Namun, mereka malah berpisah dengan alasan konyol yang tidak sesuai dengan sikap mereka. Lalu, menyakiti diri dengan saling menahan rindu dan melamun mungkin tengah terbayang kenangan mereka. Bukankah, itu sangat gila dalam sebuah hubungan yang seharusnya sudah indah?

"Rasyafa!" Radella tidak bisa seperti ini, dia yang terbiasa dengan sikap cerewet dan keusilan Rasyafa, merasa sakit melihat sikap adiknya.

Kesalahpahaman yang membuat adiknya bersikap dingin satu minggu ini. Hari ini, Rasyafa terlihat di rumah sedang sibuk mengerjakan tugas dengan laptopnya yang kemarin malam diambil begitu saja di depannya. Radella tidak akan mempermasalahkannya, karena dia juga sudah jarang menggunakan benda yang sudah menemaninya selama empat tahun kuliahnya.

Radella ikut duduk di kursi tunggal berseberangan dengan Rasyafa, posisi mereka sekarang berhadapan. Namun, Rasyafa masih sibuk dengan laptop yang menyala dan masih mengabaikan Radella. Sang kakak hanya menghela napas, dia tidak akan menjelaskan semua kerumitan hubungannya, dia hanya ingin meminta pengertian Rasyafa dan meminta maaf.

"Rasyafa, Kakak minta maaf. Tapi, Kakak benar-benar tidak bisa menjelaskan semuanya. Untuk pria itu, itu teman Kakak sedari kuliah. Kita hanya keluar ke pasar malam dan tidak ada lebih dari itu," terang Radella.

Kalimat yang sudah dia susun berhari-hari, tentu saja dia perlu menyiapkan kebohongan dan melatihnya. Dia bukan tipe yang pandai berakting, tidak pandai menyembunyikan eskpresinya, terlebih lagi Rasyafa juga sosok yang peka dan tidak mudah dibohongi. Maka dari itu, dia berlatih agar lancar dengan kalimatnya dan bisa menguasai dirinya agar tetap tenang.

"Iya, itu pria yang sama yang pernah mengantarkan Kakak satu tahun yang lalu di gang depan kalau kamu juga melihatnya. Karena, Kita berteman dan memang cukup dekat waktu itu, maksud Kakak, dekat artian teman," sambungnya masih berusaha menjelaskan.

"Kakak tidak mau hubungan persaudaraan kita jadi seperti ini karena kesalahpahaman, Syaf," pungkasnya terdengar lirih.

Sebenarnya, Rasyafa juga tidak bisa bersikap dingin seperti ini, dia bukan tipe orang yang betah diam saja. Dia sudah terbiasa banyak omong dan suka menggoda kakaknya. Selama ini juga, dia menahan diri agar tidak menyerbu kakaknya yang tengah melamun dengan kalimat ejekan seperti biasanya. Segera pergi meninggalkan kakaknya dan menggerutu kesal karena merasa kakaknya sangat bodoh.

"Maafkan Kakak, Syaf," ujarnya lagi.

Rasyafa menghela napas, menekan egonya dan memilih mendongak menatap kakaknya yang sudah memelas. Kepalanya mengangguk, dan tersenyum tipis sebagai respon kalimat Radella. "Aku juga minta maaf, Kak. Tidak seharusnya aku bertindak terlalu jauh dengan kehidupan, Kakak," balasnya mengalahkan ego dan gengsinya. Dia yang memulai semuanya, dia juga harus berani mengambil tindakan.

Radella tersenyum senang, padahal dia berpikir respon Rasyafa akan sedikit susah karena tahu bagaimana keras kepalanya sang adik. "Kakak tahu, Kamu bersikap seperti itu karena peduli dengan Kakak," balas Radella tersenyum lembut.

"Terimakasih, Kakak harap hubungan kita bisa hangat seperti sebelumnya!" pinta Radella berharap sederhana.

***

"Bang Delan, dia siapa?"

Jantung Delan sempat berhenti beberapa detik, terkejut saat dua gadis muda sudah berdiri di sampingnya. Dua pasang mata gadis muda itu memindai sosok perempuan yang tengah duduk di depannya. Mereka sama-sama saling menatap penasaran, terutama sosok perempuan itu yang terlihat kebingungan dengan kemunculan dua gadis tersebut secara tiba-tiba.

Delan mengumpat dalam hati, dari sekian banyak tempat, dari luasnya kota tersebut, mengapa mereka bisa bertemu di sini. Delan terkejut, panik dan gugup yang mencoba dia sembunyikan meski gagal. Pandangan menuntut penjelasan dari ketiga perempuan berbeda usia tersebut membuatnya tanpa sadar mendesah kasar.

Kalau satu minggu yang lalu, salah satu dari gadis muda tersebut melihat Radella bersama kekasihnya, maka malam ini, dirinya langsung didatangi dua gadis itu secara bersamaan. Mata salah satunya, tepatnya sang adik menatap nyalang dirinya yang belum membuka suara. Kalau Radella bisa berbohong soal Reno hanya teman, maka dirinya tidak bisa karena ada Tantri di hadapannya langsung yang juga menunggu penjelasannya.

"Kalian siapa, ya?" Tantri lebih dulu bersuara karena sudah penasaran, menunggu Delan terlalu lama karena pria itu malah terlihat enggan membuka mulut.

"Kakak siapa? Aku adiknya bang Delan," jawab Divina dengan nada datar dan jauh dari kata ramah.

Senyum Tantri mengembang meski sosok yang baru saja memperkenalkan diri itu terlihat tidak sopan. Namun saat tahu, siapa sosok tersebut jelas membuat Tantri senang. Karena, dia bisa bertemu keluarganya Delan meski baru adiknya saja.

"Kamu juga?" balas Tantri berganti menatap gadis di sebelah Divina yang masih terdiam. Suara Tantri terdengar lembut dan bersahabat, senyumannya juga terlihat tulus tanpa ada unsur pencitraan.

Delan semakin panik, apalagi tahu bagaimana karakter adiknya dan teman baik adiknya. Dia merasa malam ini akan terungkap semuanya, karena jelas adiknya akan memaksa dirinya mengenalkan perempuan itu. Atau malah, Tantri sendiri yang mengenalkan kepada adik dan teman adiknya bagaimana statusnya bagi Delan.

Dia atau Tantri sendiri yang membuka suara, semuanya sama tidak akan mengubah kalau dirinya akan ketahuan. Entah bagaimana, pikiran dua gadis itu terutama Rasyafa yang lebih dulu melihat Radella bersama Reno dan sekarang dirinya bersama seorang perempuan juga.

Rasyafa menggeleng, bibirnya mengulas senyum tipis meski hatinya kembali tercubit melihat pemandangan yang tersaji. Kalau beberapa hari yang lalu dirinya mendapati kakaknya dengan seorang pria. Satu minggu kemudian atau malam ini, kembali melihat Delan bersama seorang perempuan. Sebenarnya, bagaimana hubungan Delan dan Radella selama ini.

Memang mereka sudah berpisah sekitar dua minggu secara hukum dan sekitar satu bulan berpisah rumah. Namun, waktu yang sangat singkat kalau keduanya sudah berjalan dengan orang lain. Dan yang membuat Rasyafa bingung adalah, keduanya masih sama-sama saling merindukan. Memikirkan ini, Rasyafa ingin berteriak gila di depan Radella dan Delan secara langsung.

"Dia adik iparnya bang Delan!" sahut Divina membuat suasana langsung hening. Bahkan, orang-orang berlalu lalang sambil berbicara tidak bisa menembus keheningan yang terjadi di antara mereka.

Cukup lama mereka saling diam, lebih tepatnya Tantri yang terkejut berat dan Delan yang sudah mendesah frustasi. Bukan seperti ini yang dia inginkan, dia ingin memperkenalkan Tantri kepada keluarganya dengan lebih resmi dan di waktu yang tepat. Dia tidak bisa buru-buru membawa Tantri ke rumahnya dalam waktu dekat, karena dia baru saja berpisah dari Radella dan alasan paling utamanya adalah dia juga masih menata hatinya kembali.

"Adik i... ipar?" tanya Tantri memastikan. Namun, suaranya sudah terdengar serak, matanya lalu menatap ke arah Delan dengan meminta penjelasan.

"Iya adik iparnya bang Delan. Adik dari istrinya bang Delan!" tegas Divina. Tidak peduli dengan wajah Tantri yang sudah berubah atau kakaknya yang sudah meliriknya tajam.

"Delan, apa maksudnya?" Tantri meminta penjelasan kepada Delan dengan wajah yang sudah terlihat terpukul.

"Kakak siapanya bang Delan?" Rasyafa juga ikut bersuara, dia tidak berniat menyangkal ucapan taman baiknya. Meski hubungan kedua kakak mereka sudah kandas, sudah selesai.

"Aku? Aku ke... kekasihnya?" jawab Tantri dengan perasaan campur aduk.

"Delan, apa Kamu sudah menikah? Apa ini semuanya benar?" Mata Tantri sudah menghangat karena Delan sedari tadi juga tidak membuka suara atau sekadar membantahnya.

"Kakak kekasihnya bang Delan?" seru Divina lalu menatap tajam Delan.

"Apa bang Delan juga selingkuh? Ya Tuhan, drama macam apa ini!"

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Aduh, thor bikin jantungku berdetak kencang
AiMila: Tarik napas pelan-pelan, Kak🙏
total 1 replies
Graziela Lima
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
AiMila: Diusahakan Kak, terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!