SANTET PEMBUNUH KELUARGA

"Jadi Aditya juga akan menjadi salah satu incaran santet itu mas? Kok bisa kenapa?" tanya Intan bingung.

"Karena Aditya masih keturunan langsung keluarga kita walaupun hasil dari bapak yang bersikap khilaf dek, dia juga memiliki darah bapak dalam dirinya. Mas Ndak tega jika dia juga menjadi target selanjutnya," ucap Rizky.

Yang tentu hal itu membuat Intan kembali menangis terisak. Intan tidak tega jika anak yang tidak berdosa itu menjadi salah satu korban kekejaman santet tersebut.

"Kenapa bisa jadi kaya gini mas, kasihan mbak Risma walaupun cara bapak salah tetap saja mbak Risma hanya punya Aditya seorang. Apa yang terjadi pada dirinya jika santet tersebut mengambil aditya darinya, aku tidak bisa membayangkan nasib mbak Risma kedepannya...hiks. Aku masih tidak menyangka pada orang yang mengirim santet ini, kenapa dia jahat sekali kepada keluarga kita!" ucap Intan sambil terisak.

"Mendengar tentang kejadian mbak Risma, mas jadi teringat sesuatu dek! Tentu hal ini juga sangat menyakitkan!" ucap Rizky.

"Tentang apa mas, apa mas tahu sesuatu?" tanya Intan penasaran.

"Jadi gini dek, selama sepuluh tahun ini mas mencari orang pintar, nah ada salah satu orang pintar yang berhasil menerawang bahwa yang menyantet kita adalah seorang wanita! Yang sakit hati kepada bapak!" ucap Rizky, yang lagi dan lagi membuat Intan tersentak kaget.

"Apa lagi yang bapak lakukan, hingga ada seorang wanita yang membencinya bukankah mbak Risma sudah memaafkannya, wanita yang mana lagi mas yang sakit hati hingga mengirim kita santet sekejam ini dan juga ia sampai mengorbankan diri sendiri diambil jiwa nya oleh iblis jahat itu demi ambisinya membunuh keluarga kita mas...hiks?" tanya Intan.

Selama ini intan tahu jika bapaknya itu orang yang baik hati dan jarang melukai orang lain.

'Wanita itu anak buah bapak yang tidak sengaja bapak perkosa saat mabuk seperti kejadian mbak Risma dulu," jelas Rizky.

Yang tentunya hal itu membuat hati Intan kembali seperti tersambar petir di siang bolong, ia tak menyangka bapak yang selama ini ia anggap baik dan bahkan tidak pernah menyakiti orang lain malah mempunyai masa lalu yang kejam kepada wanita.

"Hah? Memperkosa mas? Bagaiman bisa? Bukankah hanya terjadi pada mbak Risma saja? Kenapa bapak melakukan itu? Memangnya kapan bapak mabuk mas, selama yang aku tahu bapak tidak pernah mabuk mas!" ucap Intan yang masih belum bisa percaya dengan yang di ucapkan oleh kakaknya itu.

"Bapak pernah Ndak pulang kan waktu itu? Saat berada di cabang ruko kita yang lain? Yang tiba-tiba ibu di telepon sama temannya bahwa katanya bapak lembur dan tidak bisa kembali saat itu, dan juga bapak mengatakan sedang sibuk sehingga menyuruh temannya untuk menelepon, Itu sebenarnya bapak sedang mabuk bersama anak buahnya sehingga tidak di sangka saat mabuk bapak malah memperkosa bawahannya, yang mana saat itu ia bertugas sebagai seorang kasir!" ucap Rizky menjelaskan.

Ia menceritakan semuanya bahwa waktu itu pak Bimo tidak berkerja lembur, melainkan ia sedang mabuk-mabukan bersama teman-temannya dan saat mabuk berat itulah tanpa sadar pak Bimo melakukan hal buruk itu pada anak buah nya hingga wanita itu hamil.

"Lalu bagaimana mas?" tanya intan yang meminta untuk di lanjutkan cerita nya.

"Setelah sebulan wanita itu hamil dan meminta pertanggung jawaban bapak untuk menikahinya tapi bapak menolaknya seperti kejadian pada mbak Risma, ia mengatakan bahwa ia sudah memiliki keluarga dan mencintai keluarganya lagi pula menurut bapak saat itu ia sedang mabuk berat hingga melakukan hal itu. Makanya bapak memberikan sejumlah uang untuk wanita itu menggugurkan kandungannya agar dirinya juga aman, bapak menyembunyikan semua itu dari ibu dan kita semua. Bapak benar-benar jahat saat itu dek, ia menganggap wanita di hadapannya seperti boneka setelah di hamili dan di katai seperti itu, ia juga seringkali memarahinya tanpa sebab mungkin bapak berpikir bahwa wanita itu harus segera pergi dari tempat usaha kita agar tidak ketahuan oleh ibu dan warga desa lainnya," jelas Rizky.

"Lalu bagaimana mas? apa wanita itu akhirnya pergi dari tempat usaha bapak?" tanya Intan.

"Ia dek, karena perlakuan bapak dan kondisi perutnya yang semakin membesar membuatnya malu hingga ia memilih untuk berhenti bekerja dan pergi!" ucap Rizky.

"Ia banyak di hujat masyarakat sebab kehamilannya yang tiba-tiba dan tanpa suami. Di desanya hal tersebut masih sangat tabu sehingga dianggap ain oleh keluarganya, makanya ia sampai di usir dan tidak memiliki apa-apa lagi hanya luntang-lantung di jalanan," jelas Rizky lagi.

Tentu nya hal itu membuat Intan merasa sedih sekaligus sakit hati dengan bapaknya, ia tidak menyangka bapak nya akan melakukan hal sekeji itu. Kenapa bapaknya begitu tega pada wanita itu.

"Ya Allah mas, kasihan sekali hiks...pantas saja ia begitu dendam pada bapak dan kita semua ternyata begitu malang nasibnya. Bapak benar-benar tidak punya empati sama sekali bukankah bapak sudah sekali berbuat kesalahan yang sama kenapa bapak tidak belajar dari kesalahan sebelumnya sih bang hiks!" ucap Intan marah sekaligus sedih dan kecewa kepada bapanya. Kini Intan mengerti kenapa wanita itu bisa mengirimkan santet kepada mereka semua karena bapaknya yang berbuat jahat duluan kepada dirinya, kini ia tidak menyalahkan wanita itu lagi.

Wajar saja jika wanita itu melakukan pembalasan karena apa yang telah di lakukan oleh pak Bimo begitu kejam, menghancurkan masa depan wanita itu dan tidak bertanggung jawab malahan menyuruhnya itu menggugurkan bayi yang tidak berdosa itu.

"Karena ulah bapak itu membuatnya frustasi dan memilih untuk ke dukun dek, sebab setalah di usir ia tidak memiliki tempat tinggal bahkan banyak di cemooh oleh orang. Meminta pertanggung jawaban bapak pun percuma, bapak malah menolak dan memberikan uang beberapa juta saja, sehingga uang itu ia gunakan untuk pergi ke dukun serta mengorbankan anak dan dirinya sendiri sebagai tumbal jiwa untuk memberikan santet paling kuat bagi keluarga kita," jelas Rizky yang tentunya membuat Intan semakin terisak tidak percaya dengan sikap bapak nya itu.

"Bapak jahat sekali mas hiks...! lantas apa dukun tersebut tahu siapa wanita itu mas? Biar kita bisa pergi dan meminta maaf kepadanya serta orang tuanya sehingga bisa sedikit meredam amarahnya?" tanya Intan.

"Mas tidak tau dek, penerawangan mbah dukun sakti yang mas datangi cuma sampai disitu, tapi kata Mbah dukun orang tuanya sudah tidak ada di daerah ini mereka sudah pindah ke daerah lain karena menyesal sudah mengusir anaknya dua puluh tahun lalu sejak bapak meninggal!" ucap Intan.

Kini harapan satu-satunya telah sirna, intan hanya bisa menghela nafas panjang karena mereka tidak bisa meminta maaf atas perbuatan keji pak Bimo.