NovelToon NovelToon
Amarahmu Kekuatanku

Amarahmu Kekuatanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Sistem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Ketika hidupnya diinjak-injak dan harga dirinya dihancurkan, Raka Wiratama menemukan sebuah kekuatan misterius—Sistem Upgrade Emosi.
Semakin besar amarahnya, semakin kuat pula dia menjadi.

Dari seorang pemuda biasa yang diremehkan semua orang, Raka Wiratama perlahan bangkit. Setiap penghinaan, setiap luka, dan setiap pengkhianatan… hanya membuatnya lebih kuat!

Dengan amarah sebagai bahan bakar, Raka Wiratama bertekad untuk membalikkan takdir.
Musuh yang dulu meremehkannya, kini gemetar ketakutan.
Dunia yang menertawakannya, kini dipaksa berlutut di bawah kekuatannya!

💥 Inilah kisah seorang pemuda yang menjadikan amarah sebagai senjata untuk menaklukkan dunia!

[Karya ini hanyalah ide yang muncul tiba-tiba. Jadi kalau tiba-tiba gak update, maaf banget ya]

[Jadwal Update: Setiap hari jam 0.00 WIB]

#Kalau telat berarti belum selesai dan sedang ada kendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 - Digigit

Udah jam dua belas lewat, habis makan sate di pinggir jalan, suasana kota udah sepi banget. Hampir nggak ada orang lewat.

Raka dengan pelan bantuin Ratna pulang ke rumahnya.

Ratna Dewi tinggal di Komplek Taman Lestari, daerah Cempaka Timur. Katanya dulu pas pertama dibangun, konsepnya “kota taman”, biar kelihatan adem, hijau, dan modern.

Dan emang bener, komplek itu keliatan lebih mewah dibanding daerah lain. Harga rumahnya pun sebanding sama keindahannya.

Bisa tinggal di tempat kayak gini, keluarga Ratna Dewi bisa dibilang kelas menengah atas lah.

Begitu mobil berhenti, Raka Wiratama langsung ngangkat tubuh Ratna Dewi naik ke atas. Pas ngerasa kulit lembut dan aroma samar dari leher cewek itu, Raka ngerasa agak tenang dan senang entah kenapa.

“Masuk aja dulu, duduk sebentar.” kata Ratna Dewi sambil senyum.

Tapi belum sempat mereka masuk, suara aneh kedengeran dari dalam rumah.

“Ratna! Gue bunuh lo!”

“Dasar perempuan sial! Kalau bukan gara-gara bokap lu kerja di Dinas Pendidikan, lu pikir gue mau sama lu? Berani-beraninya lu mutusin gue! Hari ini gue habisin lu!”

Teriakan cowok dari dalam kamar makin kenceng, kayak lagi ribut sama ceweknya.

“Kak Kevin! Kalau lu udah nggak mau sama dia, ya udah tinggalin aja. Dia juga nggak bisa bikin lu puas kayak gue!”

Suara cewek lain nyamber, nadanya jelas marah.

Wajah Ratna Dewi langsung pucat. Dia mandang pintu kamar dengan mata kosong.

“Klik…” Pintu kamar kebuka dan di sana, Kevin Anggara lagi bareng cewek asing… di atas tempat tidurnya sendiri.

Cowok itu nengok, kaget, “Ratna? Ratna Dewi? Lu udah balik?”

“Keluar! Kalian berdua keluar dari rumah gue sekarang juga!” teriak Ratna Dewi sambil lempar tas ke arah mereka.

“Kenapa? Rumah ini juga atas nama gue di sertifikatnya.” Kata Kevin santai sambil pake bajunya pelan-pelan.

Cewek yang bareng dia cuma ngumpet di balik selimut, sama sekali nggak niat bangun.

“Nama aku juga ada di sertifikatnya! Kalau kamu nggak keluar, aku telepon polisi!” bentak Ratna, udah mau ngeluarin HP-nya.

“Ya ya, gue keluar, gue keluar!” jawab Kevin cepat, sambil nepuk pantat cewek itu buat nyuruh dia bangun.

“Kevin, aku bener-bener nggak nyangka kamu segitu rendahnya.” kata Ratna Dewi dengan mata berair.

Kevin Anggara ngedengus dingin. “Nggak nyangka? Hah! Lu pikir gue bisa tahan nggak nyentuh cewek tiga tahun gitu aja? Badan juga punya batas, tahu!”

Pas itu Raka Wiratama nongol dari pintu. “Wah, ternyata lu lagi-lagi ya.” katanya datar.

Mata Kevin Anggara langsung berubah, kelihatan banget benci.

“Heh, lu juga nggak malu ya, bawa-bawa murid ke rumah!” sindirnya.

“Lu nggak mau gue deketin dulu karena takut ketahuan, ya? Takut gue sadar lu udah main belakang dari dulu?” Kevin nyengir sinis.

“Pergi!” teriak Ratna Dewi marah.

Kevin Anggara cuma ngeliatin dingin, lalu cabut bareng ceweknya keluar rumah.

Begitu pintu ketutup, semua kekuatan yang Ratna Dewi pura-pura tahan langsung ambruk.

Dia duduk di pinggir ranjang dan akhirnya nangis kejer. Raka Wiratama cuma bisa ngeluarin napas panjang.

“Biar aku liat dulu luka di kaki kamu.” kata Raka.

Dia ambil sebotol alkohol putih dari meja, tuangin dikit ke pergelangan kaki Ratna Dewi, lalu mulai mijitin pelan-pelan.

Kaki Ratna Dewi kecil, mungil banget, ukuran 35-an. Bersih banget, malah ada aroma lembut dari kulitnya.

“Ahh~” Ratna meringis kecil, nada suaranya setengah nahan sakit.

“Sedikit sakit, tahan ya.” ucap Raka sambil neken agak kuat.

Tak lama kemudian, kamar itu penuh suara kecil dari Ratna Dewi yang kaget kesakitan.

Sementara di luar, Kevin Anggara ngeludah ke tanah. “Cih, dasar perempuan murahan.”

Sekitar tujuh delapan menit kemudian, Raka berhenti. Ratna udah keringetan parah, bajunya sampai basah dan nempel, kelihatan sedikit bagian dalamnya yang hitam.

“Besok udah mendingan.” kata Raka sambil senyum.

Tapi pas Ratna liat wajahnya, dia kaget. Wajah Rama pucat banget, keringat dingin ngalir dari pelipisnya, tubuhnya gemetar. Bibirnya mulai kebiruan.

“Kamu… kenapa?” tanya Ratna panik.

Belum sempat dijawab, Raka Wiratama langsung tumbang ke kasur.

Ratna Dewi buru-buru lihat kakinya, bengkak, ungu kehitaman, dan ada luka terbuka di pergelangan. Darahnya masih ngucur pelan.

Baru saat itu dia inget, tadi siang Raka Wiratama digigit ular kobra di hutan kecil! Ular seberacun itu bisa bikin orang mati dalam hitungan menit.

Tapi mungkin karena fisik Raka lebih kuat dari orang biasa, racunnya baru bereaksi setelah beberapa menit kemudian.

Ratna Dewi langsung panik dan nelpon ambulan.

Rumah sakit penuh banget malam itu, pasien di mana-mana, tempat tidur pun terbatas.

Sementara itu, Raka ngerasa kepalanya berat kayak adonan lengket. Kesadarannya makin hilang, dan dia jatuh ke kegelapan.

“Anjir, gue masih muda, masih perjaka, masa mati gini doang?”

Dia sempet nyesel, kenapa tadi nggak lebih hati-hati.

Kesadarannya perlahan hilang sepenuhnya ke dalam gelap.

...----------------...

Keesokan harinya…

Raka Wiratama nggak dateng ke sekolah. Nabila dan Maya gelisah seharian, sesekali ngelirik kursi kosongnya.

“Apa dia beneran marah?” pikir Nabila dalam hati.

Pas istirahat siang, Nabila dan Maya langsung nyamperin Aldi. Saat itu, Aldi, Bima, dan Fajar lagi ngobrol serius.

“Kenapa Raka nggak masuk?” tanya Nabila dengan alis berkerut.

“Dia digigit ular kobra! Sekarang masih koma!” jawab Aldi panik.

“Kita mau langsung ke rumah sakit.”

“Apa!?” Nabila langsung lemas, hampir jatuh.

“Udah, nggak usah ngomong banyak! Ayo ke rumah sakit sekarang!” kata Aldi sambil lari keluar kelas bareng dua temannya.

Nabila masih bengong. “Digigit ular? Masih belum sadar?”

Dia keinget gimana dia sempat nyakitin perasaan Raka di lapangan hari itu. Kalau bener-bener terjadi sesuatu sama cowok itu, dia nggak bakal maafin dirinya sendiri.

Maya juga panik, “Kita ke rumah sakit sekarang, Nabila! Suruh ayahmu hubungin pihak rumah sakit, siapa tahu masih bisa diselamatin!”

Nabila langsung angguk. “Ayo, kejar mereka!”

Dua cewek itu langsung lari keluar kelas tanpa peduli penampilan, bahkan lebih panik dari anak-anak cowok tadi.

...----------------...

Rumah Sakit Umum Kota Jakut

Pas Raka Wiratama sadar, hal pertama yang dilihatnya… dua gundukan putih besar di depan mata.

“Waduh…” pikir Raka dengan pikiran liar melayang.

Dia pelan-pelan buka mata lebar-lebar, ngeliat sekeliling. Dia terbaring di ranjang rumah sakit serba putih.

Ada infus di tangannya, dan kakinya bengkak kayak kaki ayam rebus. Tapi warnanya udah nggak sehitam tadi, racunnya kelihatannya udah netral.

Pas nengok ke samping, ada suster muda yang lagi ganti perban di kakinya.

Dan di ujung ranjang, Ratna Dewi ketiduran di sandaran tempat tidur. Rambutnya acak-acakan, dan di sudut matanya masih ada sisa air mata.

[BERSAMBUNG]

1
Anul
mau dong kekuatan itu🗿
Anul: apa itu?🗿
total 2 replies
Anul
Raja Sampah? wth😱
Anul: Ndak bahaya Tah 😱
total 2 replies
Anul
Jakut ga tuh🗿
Anul: City of Love aja 🤔
total 2 replies
mu bai
secara keseluruhan alurnya bagus ini, cuma nama mc dan tokoh didalemnya aj agak ke indo, kalau di bikin kek wuxia bagus lagi sih hehe
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Siap, dan makasih ya atas dukungannya 👍
total 9 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!