NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen Dingin

Menikah Dengan Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Alya, mahasiswi tingkat akhir yang cerdas dan mandiri, tengah berjuang menyelesaikan skripsinya di tengah tekanan keluarga yang ingin ia segera menikah. Tak disangka, dosen pembimbingnya yang terkenal dingin dan perfeksionis, Dr. Reihan Alfarezi, menawarkan solusi yang mengejutkan: sebuah pernikahan kontrak demi menolong satu sama lain.

Reihan butuh istri untuk menyelamatkan reputasinya dari ancaman perjodohan keluarga, sedangkan Alya butuh waktu agar bisa lulus tanpa terus diburu untuk menikah. Keduanya sepakat menjalani pernikahan semu dengan aturan ketat. Tapi apa jadinya ketika batas-batas profesional mulai terkikis oleh perasaan yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Reihan segera memakai pakaiannya dengan stelan rumahan. Saat mengambil baju matanya tidak sengaja melihat ke arah tumpukan bajunya Alya. Reihan tersenyum singkat, rasanya aneh banget tiba-tiba ada pakaian milik perempuan di ruangannya.

" Lo kenapa sih Han, masa gitu aja Lo baper" ucapnya pada dirinya sendiri.

Reihan segera keluar dari kamarnya. Ayah dan ibunya juga kedengaran sudah sampai. Sedangkan Alya masih berada dikamar mandi melakukan ritual mandinya.

" papa sama mama udah sampai" tanya Reihan sekedar basa basi

" menantu mama mana kok ngga keliatan sih " ucap Bu Laras menatap ke sekeliling rumah.

" Ada kok ma, Alya lagi mandi. Bentar lagi juga turun itu."

Orang tua nya Reihan kemudian di ruang tamu diikuti dengan Reihan. Sebenarnya Reihan kurang setuju jika orang tuanya pulang kerumahnya secara mama dan papanya juga punya rumah yang tidak jauh dari rumahnya apalagi dia sudah menikah yaa biarpun pernikahannya tidak jelas.

papanya menatap ke arah Reihan " kamu sudah berhenti jadi dosen kan"

" udah pa, Reihan udah ngundurin diri beberapa hari yang lalu, sekarang Reihan akan fokus ke perusahaan aja"

Prasetyo, papanya Reihan terdiam sejenak seolah memikirkan sesuatu. Sedangkan mamanya hanya diam saja enggan ikut campur urusan ayah anak itu.

" papa harap kamu kali ini tidak main-main dengan semua yang telah kamu pilih, papa ngga mau jika suatu hari nanti papa kecewa karena tindakan mu sendiri." ucap Pras dengan nada serius.

" Reihan ngerti pah, aku juga sudah memikirkan semuanya sebelum mengambil tindakan"

Entah lah, entah apa maksud papa nya saat ini, dia juga bingung sekarang, apalagi papanya mengucapkannya dengan nada serius seolah itu peringatan.

" baguslah, jika kamu paham sekarang"

Tak berapa lama Alya turun ke bawah untuk menyambut kedua mertuanya itu. Dia sedikit heran melihat ekspresi wajahnya suaminya yang sedikit berubah masam.

" mama sama papa udah lama datangnya. Maaf yah ma tadi Alya mandi dulu setelah habis masak" ucap Alya seraya memeluk ibu mertuanya itu.

" ngga papa kok sayang mama juga baru aja datang" ucap Dewi menatap menantunya itu.

" kamu kok masak sih, emang Reihan ngga nyediain pembantu di rumah kalian. Nanti kalo kamu kecapean gimana. Mama tuh ngga mau kamu kenapa-kenapa "

Alya tersenyum simpul mendengar ucapan mertuanya itu " ngga papa kok mah, Alya juga udah bisa ngerjain urusan rumah"

Dewi menghelai nafas " ya sudah kalo mau kamu gitu, mama ngga akan paksa"

" mama sama papa udah makan malam belum, Alya sama mas Reihan udah masakin makan malam"

Alya lalu menuntun mertuanya ke meja makan diikuti dengan Pras dan juga Reihan. Meja sudah tertata rapi dengan hidangan yang baru saja ia dan Reihan masak.

“Wah… keliatannya enak banget,” ucap Bu Dewi sambil duduk di salah satu kursi diikuti dengan suaminya.

“Ini Alya yang masak semua?” tanya Bu Dewi lagi sambil menoleh ke arah Reihan.

Alya baru mau menjawab, tapi Reihan lebih dulu membuka suara. “Aku juga ikut bantu, Ma.”

“Iya ma, Mas Reihan ikut bantuin. Jadi kalo rasanya agak aneh, jangan salahin aku sendirian ya, Ma,” ucap Alya dengan senyum kecil.

Bu Dewi tertawa pelan. “Ya ampun… jarang-jarang Mama lihat anak Mama mau turun ke dapur. Bagus deh, rumah tangga itu memang harus saling bantu.”

Alya mengambil piring Reihan, lalu menaruh nasi ke atasnya. " segini cukup mas"

" iya, segitu saja" jawab Reihan. Alya lantas mengambil berapa lauk dan menaruhnya di piring Reihan.

“Terima kasih,” gumam Reihan pelan.

“Gimana Reihan sebagai suami? Dia tanggung jawab sama kamu?” tanya Prasetyo.

Alya refleks melirik ke arah Reihan. Tapi yang dilirik hanya diam saja. Dia menghela napas kecil, lalu tersenyum tipis. “Mas Reihan bertanggung jawab kok pah. Mas Reihan ngga pernah ngebentak atau marahin aku, mas Reihan baik banget kok pah sama aku"

Prasetyo masih menatap lekat ke arah menantunya itu, seperti mencari celah kebohongan. Reihan yang dari tadi diam akhirnya angkat bicara. “Papa ngga usah khawatir, Alya baik-baik sama aku, dan aku akan tanggung jawab penuh.”

“Mama senang dengarnya. Mama cuma mau kamu bahagia, sayang. Kamu sekarang bagian dari keluarga ini, jadi jangan ragu cerita kalau ada apa-apa.” timpal dewi

Alya mengangguk penuh rasa haru. “Iya, Ma…”

Usai makan, Alya dengan sigap membereskan meja. Reihan ingin membantu, tapi Dewi lebih dulu mencegah. “Kamu temani papa kamu aja, biar Alya sama mama yang beresin.”

Reihan menoleh sekilas ke arah Alya yang sedang mengumpulkan piring, lalu meneguk pelan.

Di dapur, Alya dan Bu Dewi mencuci piring sambil mengobrol ringan bertanya bagaimana kehidupannya selama ini .

Sementara itu di ruang tamu, Prasetyo dan Reihan duduk berdua

“Han,” suara Prasetyo pelan namun tegas. “Papa tau kamu pintar, tapi jangan pernah ulangi kesalahan yang dulu. Kali ini kamu sudah berumah tangga. Hargai pilihanmu, jaga istrimu.”

Reihan menunduk sedikit, menahan napas“Aku ngerti, Pa."

Malam semakin larut. Dewi dan Pras juga sudah masuk ke kamar yang sudah disediakan dari dulu jika mereka pulang. Alya menaik ke lantai dua menuju kamarnya sedangkan Reihan sudah duluan tadi.

Alya kembali ke kamarnya. Namun baru saja membuka pintu, ia teringat sesuatu, semua barang-barangnya sudah dipindahkan ke kamar Reihan. Tak mungkin pula dia tidur di kamar terpisah disaat ada mertuanya.

Ia menelan ludah pelan. “Ya ampun… berarti malam ini aku tidur sama Mas Reihan di kamar itu.”

Dengan langkah sedikit ragu, ia berjalan menuju kamar Reihan. Begitu pintu terbuka, lelaki itu sudah duduk di tepi ranjang sambil memainkan iPad nya, hanya mengenakan kaus tipis dan celana santai.

Alya terdiam di ambang pintu, jantungnya berdebar tak karuan.

“Kenapa berdiri di situ aja? Masuklah,” ucap Reihan tenang.

Alya melangkah pelan, menunduk. “Aku… beneran tidur di sini, Mas?”

Reihan menaikkan sebelah alisnya. “Terus kamu mau tidur di mana? Semua barangmu sudah pindah ke sini.”

Alya hanya tersenyum kikuk. Kemudian mengambil bantal dan selimutnya niat hatinya ingin tidur di sofa saja tapi suara Reihan menghentikan nya.

" kamu mau tidur di mana" tanya Reihan sedikit heran melihat tingkahnya Alya.

"Emm....itu aku mau tidur di sofa aja mas"

Reihan menatapnya lama, lalu menggeleng. “Nggak perlu. Kamu tidur di ranjang.”

“Tapi Mas—”

Reihan langsung memotong, suaranya tenang tapi tegas. “Ranjang ini cukup luas buat kita berdua. Jadi, udah, kamu tidur di sini.”

Alya masih bingung " emang boleh mas"

Reihan menepuk sisi kosong di sebelahnya. “Udah, sini. Tidur.”

Alya akhirnya menurut, meski tubuhnya kaku saat berbaring di samping Reihan. Mereka saling membelakangi, masing-masing pura-pura tenang.

Hening sesaat, lalu Reihan berkata pelan, “Tidurlah. Tenang aja, aku nggak akan ngapa-ngpain kamu.”

Alya hanya bisa menggumam, “Iya, Mas…” sambil menarik selimutnya lebih tinggi menutupi wajah yang sudah merah padam bak kepiting rebus.

1
Goresan_Pena421
semangat Thor 👍💪
nur adam
luhut
Nurhikma Arzam
semangat thor next nya. 😁
Nurhikma Arzam
saran aja ini, please thor aku agak bingung povnya yg awalnya sudut pandang orang ketiga jadi sudut pandang orang pertama. kalau bisa kasih peringatan untuk peralihan pov ha
Erwinda: ihh makasih banget kak sarannya 🥰
total 1 replies
Nurhikma Arzam
awas jatuh cinta Al
Nurhikma Arzam
bagus semangat thor semoga kamu bisa menyelesaikan tulisan ini dan jadi penulis yang keren kelak. jangan menyerah
Nurhikma Arzam
Farel calon calon sad boy haha
Nurhikma Arzam
roman-romannya Reihan ini naksir duluan keknya sama Alya hmm
Nurhikma Arzam
semangat, saran aja ya kak ujung percakapannya jangan lupa pakai tanda titik biar lebih enak di baca☺
Nurhikma Arzam
Halo thor semangat upnya ya. jangan lupa mampir di cerita aku juga 😁
Pandaherooes
Ceritanya seru banget, semangat terus thor!
Gấu bông
Gila seru abis!
Arisu75
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!