AKU BUKAN ANAK PELACUR

Disini lah mereka,di taman belakang sekolah, Ara menunggu kai berbicara,tapi seniornya itu masih diam membelakangi nya" Ada apa kak? " Ara bertanya dengan wajah serius,ia menatap punggung tegap kai, senior sekaligus pacar rahasia nya itu masih diam menatap danau buatan yang terdapat di taman belakang sekolah.

" Kak?" desak Ara, walaupun sedikit ragu dan sungkan, Ara memberanikan dirinya menarik sedikit ujung lengan seragam sekolah Kai, hubungan mereka lumayan cukup dekat akhir-akhir ini, keduanya saling mengakui perasaan mereka, perasaan saling menyayangi,entah itu perasaan yang sesungguhnya atau perasaan remaja mungkin.

Kai berbalik, menatap dalam wajah Ara yang terlihat tidak sabaran menunggu nya bicara" Katakan bahwa semua berita itu tidak benar,dan tinggalkan tempat itu" kai berucap tegas, kedua tangannya meraih dan menggenggam kedua tangan Ara.

Ara menatap serius wajah tampan yang terlihat begitu nyaris sempurna,ini pertama kalinya ia berani menatap wajah kai, walaupun kai sudah mengikrarkan padanya bahwa mereka sudah menjadi sepasang kekasih, namun Ara meminta agar hubungan mereka di rahasiakan dan kai sangat menyetujui nya, karena kai juga tidak ingin para pesaingnya tau bahwa ia memiliki wanita spesial selain ibunya,kai mengkhawatirkan keselamatan dan kenyamanan Ara.

" Tidak semua yang ada di Mading itu salah,tapi juga tidak sepenuhnya benar,dan maaf.. Ara belum bisa meninggalkan tempat itu" di ujung kalimat Ara berucap lirih.

" Kenapa Sha? Katakan apa alasan mu? Soal biaya hidup aku janji aku yang akan tanggung semuanya,aku akan kirim ke rekening kamu setiap bulan,atau kamu bisa pegang salah satu kartu aku,tapi please.. minta pada bunda kamu untuk tinggalkan tempat itu,atau pertemukan aku dengan Bunda kamu,aku akan memohon padanya" kai sampai memohon.

Mata Ara berkaca-kaca mendengar permohonan kai,tapi ia juga tidak bisa mengabulkan permohonan itu, terlalu besar resiko yang akan ia akibatkan, terlalu banyak yang akan menjadi korban.

Ara menggeleng pelan" Maaf..untuk sekarang Ara belum bisa kak,ada banyak sekali pertimbangan yang harus Bunda pikirkan,hidup kami aman di tempat itu, walaupun kami tau begitu banyak gunjingan untuk kami"Ara bingung harus bagaimana menjelaskannya, karena ia juga belum tau alasan yang sesungguhnya mengapa ia dan ibunya harus hidup bersembunyi seperti itu.

Kai menggelengkan kepalanya seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar " Sampai kapan Sha? Sampai kapan kamu akan terus berada di tempat itu? please dengarkan aku, tinggalkan tempat itu,aku sudah menyiapkan tempat tinggal lain untuk kamu" kai sudah merasa cukup frustasi memikirkan tentang perintah papanya yang akan mengirim nya kuliah ke luar negeri,di tambah lagi dengan masalah Ara dan ia yakin saat ini mamanya sudah mengetahui tentang hubungan nya dengan Ara.

Ara menggeleng,ia juga tidak tau sampai kapan, yang ia tau ibunya bersembunyi dari seseorang dan juga menyembunyikan nya, Ara pernah secara tidak sengaja mendengar pembicaraan antara bunda nya dan mami Dona " Sampai Bunda siap dan Ara ga tau itu kapan kak, selama ini segala sesuatu kebutuhan hidup kami di penuhi oleh mami".

" Dan sekarang aku yang akan bertanggung jawab atas segala kebutuhan kamu" kai berucap dengan tulus,ia memiliki cukup banyak uang dan uang itu ia hasilkan dari usaha pribadinya yang ia rintis sejak masih sekolah menengah pertama,darah pembisnis tidak akan mungkin berkurang dari dirinya,ia susah cukup handal membaca situasi sekitar dan memanfaatkan peluang yang ada.

Ara tersenyum,bukan senyuman bahagia,tapi senyuman haru,ia merasa miris dengan hidupnya,ia bahkan tidak pernah tau seperti apa rupa ayahnya,punya ayah kah ia atau tidak? Ara tidak pernah berani bertanya pada sang Bunda " untuk biaya Bunda masih punya sedikit tabungan,tidak banyak tapi cukup untuk menopang hidup sederhana kami kak" dengan yakin dan penuh kelembutan Ara mencoba menjelaskan pada kai.

Kai diam, matanya menatap dalam wajah cantik Ara yang menunduk,entah apa yang juniornya miliki hingga bisa membuat ia begitu jatuh dalam pesonanya,kai mengakui Ara memang cantik,dan di matanya sangat malah,tapi ia bahkan sudah begitu banyak bertemu dengan wanita cantik atau mungkin lebih cantik,namun belum pernah ia merasakan perasaan begitu ingin memiliki.

Berbeda saat melihat Ara,bahkan kai pernah hampir tak mempu mengendalikan diri nya saat bersama Ara,andai Ara seusia nya, mungkin kai sudah menjadikan Ara miliknya se utuhnya,kai bagai terobsesi pada gadis cantik itu.

" Hanya satu bulan lagi aku harus meninggalkan kota dan negara ini Sha,aku harus melanjutkan studi ku ke luar negeri, itu perintah wajib dari orang tuaku, lalu bagaimana kamu? aku tidak akan bisa tenang jika saat meninggalkan kamu masih berada di tempat itu, please Sha...agar aku bisa tenang saat di sana nanti,agar aku bisa cepat menyelesaikan pendidikan ku" kai kembali memohon.

Sedangkan Ara ia menatap wajah serius kai.

' melanjutkan studi ke luar negeri?..'

' Lalu mereka akan menjalani hubungan LDR?'

" Kakak akan melanjutkan studi kakak di negara mana? bukannya bulan lalu kakak bilang cuma lanjut ke Singapura? Kan ga jauh kak,cuma nyebrang aja, setiap hari juga kakak bisa bolak-balik" itu yang Ara tau, karena kai pernah berkata bahwa mungkin ia akan kembali melanjutkan pendidikan nya di Singapore,dulu saat kelas sepuluh ia pernah bersekolah di negara itu.

Kai menggeleng " kemungkinan aku akan lanjut ke salah satu negara di Eropa, itu perintah mutlak dari papa" kai menjawab dengan nada lesu,dan dengan cepat ia menarik Ara dalam dekapannya,kai memeluk erat tubuh mungil Ara, mengecup berulang kali puncak kepala Ara yang memiliki aroma manis yang membuat kai seakan merasa candu.

" I love you carabella Anisha" bisik kai lirih di puncak kepala Ara,namun Ara masih bisa mendengar nya walaupun samar.

Ara mengangkat kedua tangannya membalas pelukan hangat kai,ia memejamkan matanya, wajahnya bersandar di dada bidang kai, menghirup aroma maskulin khas milik kai,aroma yang begitu sangat Ara suka' To kak' batin Ara membalas ucapan cinta yang kai bisikkan.

" Sha...aku sangat ingin menjadikan mu milikku seutuhnya, menjadikan mu wanita ku" bisik kai dengan suara serak,ia menempelkan kening nya pada kening Ara.

Ara tidak paham dengan apa yang kai maksudkan" kan sekarang Ara pacar kakak,itu artinya Ara milik kakak kan" Ara berucap polos.

Kai tersenyum,ia membisikkan sesuatu yang membuat Ara akhirnya paham kata memiliki nya seutuhnya " aku sangat ingin memiliki seluruh tubuh mu,bukan hanya hati mu,aku ingin menyimpan benih ku di sini,agar kamu tidak akan bisa lari dari ku Anisha" kai menjelaskan dengan cara berbisik di telinga Ara.

Mendengar bisikan kai, refleks Ara langsung mendorong kuat dada bidang kai, hingga kedua lengan koko kai terlepas dari memeluk pinggang ramping Ara, karena kai tidak memiliki persiapan.

Ara menatap horor wajah tampan kai" kakak mau menodai Ara? " tanya Ara dengan nada hampir berteriak.

Kai tersenyum tipis,ia kembali merengkuh pinggang ramping Ara, membawanya ke dalam pelukannya " jika kita melakukan nya atas dasar suka sama suka dan tidak ada yang merasa terpaksa,itu bukan menodai namanya,tapi making love sayang,tapi kamu tenang aja,aku akan tetap berusaha untuk menahan diri agar tidak melakukan itu sampai kita menikah,aku ingin merasakan indahnya bercinta di malam pertama ' bisik kai.

Wajah ara bersemu merah mendengar ucapan kai,ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang kai" kakak bicaranya ga malu,itu pembahasan orang dewasa" protes Ara.

Kai tersenyum mendengar ucapan protes dari sang kekasih " aku kan sudah dewasa Sha,sudah masuk delapan belas tahun,kamu aja yang masih kecil" ledek kai.

Ara tak terima" udah tau masih kecil kenapa juga di ajak pacaran,itu sama saja dengan kakak memacari anak di bawah umur " ledek Ara gantian.

" Tapi aku sangat menginginkan gadis di bawah umur ini, bagaimana dong?" goda kai.

Ara tersenyum malu,ia memper erat pelukan nya pada tubuh kekar kai, memejamkan matanya menikmati ketenangan yang Ara dapatkan saat bersama kai,tanpa keduanya sadari kebersamaan mereka ada yang mengawasi dan mengambil beberapa foto lalu mengirimkan nya pada seseorang.