NovelToon NovelToon
Bukan Dia, Tapi Aku!

Bukan Dia, Tapi Aku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni

Livi Camella Seorang gadis berusia duapuluh tahun yang tiba-tiba menikah dengan Idol nya. Saat itu perasaan nya tak menentu antara senang, bingung dan entahlah. Livy hendak menoleh pernikahan itu, namun Tatapan menusuk Damian begitu menghunus tajam.

"Bukankah aku Idolamu?" tanya Damian.

"Tapi bukan berarti aku harus menikah denganmu? Aku–"

"Menurut lah, maka kau akan aman. Aku akan membantumu menemukan orang tuamu."

Deghhh..
Livy terkejut saat Damian mengatakan hal itu. Tapi bagaimana bisa dirinya tahu bahwa Cyra sedang mencari kedua orang tuanya sampai saat ini.

"Apa kau tak ingin bertemu orang tuamu?" tanya Damian.

"Aku–" Livy semakin ragu dengan tindakannya. Ingin sekali dirinya bertemu kedua orang tuanya,dan bertanya banyak hal kenapa dirinya tak bersamanya, jika saja dirinya tahu orang tuanya masih hidup.

"Aku bisa membantumu mencarinya, dan aku akan mendapatkan alasan kenapa orang tuamu membiarkanmu sendirian seperti ini." ucapnya tanpa beban.

"Baiklah, aku terima"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Damian terbangun dari tidurnya, Ia menatap sekeliling kamarnya. Hening, Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangan lalu menghela nafas. Kehilangan Livy masih seperti mimpi baginya, Ia masih belum siap untuk kehilangan. Hari ini dirinya harus kembali kerumah sakit untuk melihat kedua putra dan satu putrinya.

Ia memang tidak tidur di rumah sakit semalam karena Daniel mengatakan bahwa yang Via akan menjaganya. Daniel mengerti bahwa Damian masih butuh waktu untuk sendiri dan ia ingin Damian bisa istirahat meskipun dirinya tak yakin. Tapi semalam Damian memang kelelahan menangis sehingga dia tertidur diranjang nya seraya memeluk figura fotonya dan Livy.

Setelah dirinya bersiap memakai stelan casualnya, ia kelantai utama disana sudah ada Lily dan Antoni yang menunggu untuk sarapan. Rasanya Damian ingin langsung pergi, namun panggilan Lily menghentikan langkahnya.

"Sarapan dulu ya Nak, Kita sarapan bersama."

"Aku tidak lapar Mami, aku akan langsung kerumah sakit."

"Ayo Kita sarapan dulu Mian. Ada yang ingin papi bicarakan denganmu." Damian menghela nafas dan akhirnya menurut. Ia duduk tepat disebelah Lily, ia mulai memakan sarapannya meskipun dirinya tak selera makan.

"Kapan anak-anakmu bisa pulang?" tanya Antoni membuka suara.

"Kurang lebih satu bulan di dalam inkubator, dokter ingin memastikan kondisi mereka. Jika memang sudah siap dan stabil, Dokter mengizinkan mereka pulang." jawab Damian.

"Bagaimana dengan susu mereka?" tanya Lily khawatir.

"Mami tenang saja Dokter sudah menyiapkan segalanya, Mian juga tidak ingin ada sedikit saja yang kurang untuk kebutuhan mereka. Dokter sudah mempersiapkan Susu formula khusus yang memang untuk Mereka konsumsi." jelasnya lagi. Damian mengatakan hal itu karena memang Dokter sudah menjelaskan bagaimana baiknya untuk ketiga anaknya itu. Damian yang sudah selesai makan pun meneguk air mineral dalam gelas.

"Ini... Livy menitipkan ini untukmu pada Myra setelah persalinan selesai kemarin. Myra ingin menyerahkan langsung padamu, tapi saat itu dirinya harus segera kembali ke desa." ucap Antoni yang menyerahkan satu buku dan seperti nya itu buku diary milik Livy. Sampulnya berwarna merah muda dengan gambar bunga tulip didepannya. Damian diam, Ia mengambil buku itu dan segera berpamitan pada Kedua orang tuanya jika dirinya akan kerumah sakit.

Dalam perjalanan menuju kerumah sakit, sesekali dirinya melirik buku berwarna merah muda alias soft pink. Ia menghela nafasnya dan memfokuskan dirinya untuk tetap menyetir dengan benar. Namun saat hendak berbelok kerumah sakit, Dirinya mendapatkan telfon dari Dyla.

"Hallo" ucap Damian dengan memasang earphods pada salah satu telinganya.

"Damian... Lavina dibawa kekantor polisi oleh Reynold. Bagaimana? Kau dimana saat ini?"

"Apa? Aku Dirumah sakit. Aku akan kesana, Bisakah kau kerumah sakit untuk menggantikan Via berjaga. Aku akan segera kembali setelah semuanya selesai."

"Aku memang akan kerumah sakit, Aku akan menjaga mereka. Pergilah." Ucap Dyla. Damian langsung memutar setirnya untuk menuju kekantor polisi yang dengan waktu sekitar duapuluh menitan. Damian menelfon Willy agar datang kekantor polisi. Karena Ia tak ingin tersulut emosi seketika jika Reynold masih egois. Ia tak berbicara dengan Reynold saat berada di pemakaman karena dirinya tahu bahwa ada kesalahan pahaman pada Livy hanya saja Reynold tetap membenci Livy.

Sesampainya di kantor polisi Damian melihat Lavina yang duduk disebelah Barack. Ia segera menghampiri mereka.

"Lavi, Apa yang terjadi?" tanya Damian.

"Kak Damian, Tidak ada kak.. Kakak tenang saja."

"Barack.." tanya Damian. Barack sudah berjanji pada Livy untuk menjaga Lavina. Mereka juga akan segera menikah, Tapi sekarang apa yang sudah terjadi.

"Ini salahku kak, Aku akan segera menyelesaikan nya." ucap Lavina dengan mencoba agar Damian tidak ikut campur.

"Barack." Kali ini Damian menatap Tajam kearah Barack sehingga membuatnya menghela nafasnya.

"Aku sudah menyerahkan semua asetku padanya Damian, Tapi Reynold tidak mau dan tetap akan memenjarakan Lagvina." jelas Barack membuat Lavina menggelengkan kepalanya.

"Ini salahku kak, Sudah tidak apa-apa."

"Tidak bisa begini Lavi, kau memang salah tapi kau sudah meminta maaf pada mereka. bahkan Barack sudah merelakan semua asetnya untuk mengganti rugi semuanya. Data yang diambil tidak melebihi aset perusahaan Lavi, Aku tidak bisa membiarkanmu dipenjara." ucap Damian tak bisa santai. Tidak mungkin dirinya tega membuat adik iparnya dipenjara, sedangkan mereka masih dalam keadaan berduka. Bukankah Reynold sangat tidak berperasaan.

"Kenapa? Ingin membantunya? Kau bisa berbicara dengan pengacaraku." suara itu membuatnya menoleh. Amarah Damian memuncak, Reynold tak memiliki rasa bersalah sedikitpun saat menatap mereka.

"Kau ini apa-apaan, Masih kurang dengan aset yang Barack berikan. Aku akan memberikan asetku padamu Rey, kenapa kau begitu egois."

"Egois? Ini bukan soal aset, Ini soal harga diri Damian. Kau tidak mengerti berada di posisiku saat itu." Damian tak habis pikir dengan pikiran Reynold.

"Ya. Aku memang tidak mengerti berada diposisi mu saat itu Rey. Aku akan mengurus hal ini." ucap Damian menatap Reynold dengan kecewa. Ia menatap Lagi yang dipeluk oleh Barack.

"Aku akan segera kembali, Barack temani Lavina terus ya.. Aku akan segera mengurusnya, kalian tenang saja." ucap Damian dengan lembut pada Lavina.

Willy baru saja datang, Damian pergi dari sana dengan raut wajah murung. Damian tak menyapa Willy yang berpapasan dengannya, Ia menatap Reynold dengan tatapan bertanya.

"Ada apa denganmu Rey?" tanya Willy pelan.

"Ada apa bagaimana? Aku hanya ingin orang ini mendapatkan hukuman yang setimpal Will." Reynold akan memenjarakan Lavina. Hal itu membuat amarah Willy bergemuruh.

"Kau tidak tahu apa-apa, Kau juga tidak tahu rasanya berada di posisiku. Jadi entahlah, jangan ikut campur."

Bughhh...

Tangan Willy membogem wajah mulus Reynold. Matanya jelas memerah menatap Reynold nyalang. Ia tak habis pikir dengan pikirannya, Bagaimana bisa seorang Reynold seperti ini.

"Kau bilang aku dan Damian tidak tahu apa yang kau rasakan. Pria brengsek seperti mulah yang harusnya dipenjara Rey!!! Siapa orang yang pertama kali merangkul mu hah? Siapa orang yang langsung memberikan uang yang sangat banyak untuk mengganti semua kerugian yang terjadi pada perusahaan mu? Siapa Orang yang selalu membuka pintu rumahnya saat kau ingin mengeluh tentang apapun? Siapa Hah!!! Dia adalah Damian!" bentak Willy yang membuat semua orang dikantor polisi tak berani melerai. Reynold terdiam ditempatnya, Ia tak bisa menjawab ucapan Willy.

"Kenapa baru sekarang kau ingin memenjarakannya hah!!! Kenapa baru sekarang? Sialan!!!." Bentak Willy lagi.

"Kau bukanlah orang Bodoh Reynold! Kau bisa melacak beradaan Lavina saat pertama kali dia pergi meninggalkan mu! Mencuri datamu dan mengkhianati mu! Kau bisa langsung memenjarakannya tapi apa yang kau lakukan? Kau membiarkannya pergi, lama sekali tidak setahun dua tahun Rey, ini sudah lima tahun lamanya. Kau baru memutuskan untuk memenjarakan nya karena dirinya yang datang untuk meminta maaf dan ingin mempertanggung jawabkan perbuatannya."

"Kau sudah salah paham membenci Livy, sedikitpun kau tidak meminta maaf padanya. Kau tidak meminta maaf pada Damian yang sudah mengatakan bahwa dia bukanlah orang yang sama. Dimana hatimu Rey? Dimana? Damian yang sudah banyak menolongmu, tapi kau begini padanya. Keluarga nya masih dalam keadaan berduka Rey, dan kau ingin memenjarakan adiknya? Kuburan Livy saja masih basah, baru kemarin Livy meninggal dan kau seperti ini? Kau mengenal kamu sudah lama, dan aku sangat mengerti bagaimana saat kau bertindak. Tapi Kali ini kau bukanlah Rey teman kita, Keluarga kita, Kau sudah berubah! Kau bukan Rey yang ku kenal."

"Jika kau memang ingin kuasa Hukum, tunggu sampai semua nya stabil. Aku yang akan maju paling depan untuk keluargaku! Entah kau mengizinkanku atau tidak tapi aku akan membawa Lavi pulang. Aku tunggu surat laporanmu dari kantor polisi ini dirumahku." ucap Willy dengan kecewa menatap Reynold.

"Ayo kita pulang, Barack bawa Lavina kemansion Damian, kedua orang tua Damian menunggu Lavina. Aku akan kerumah sakit." Barack mengangguk dan merangkul Lavina. Mereka meninggal Reynudan pengacara yang hanya diam menatap ketiganya keluar dari ruangan itu.

1
Wikariani Wardani
udah slsai ya ini novel.. soalnya tdk pernah update cerita lg
Cindy Heni: masih lanjut kak cuma Author lagi sibuk, karena anak anak mau perpisahan kelas 9🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Anita Jenius
Salam kenal kak
Cindy Heni: salam kenal kembali kak/Bye-Bye/
total 1 replies
Juliana Vicky Vicky
uhhh nangis bombay lu Damian...😡
Juliana Vicky Vicky
lanjut dong.. 😘
Wikariani Wardani
ada lanjutan nya ngga
Cindy Heni: ada dung kak🤗
total 1 replies
Selviana
Aku sudah mampir nih kak.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul ( Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
Cindy Heni: terimakasih kakak🤗 Jangan lupa para reader lain mampir di novel ini yaaa😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!