(S1)
"Gabisa, pokonya gue gamau hamil sampe gue lulus SMA" - Dini
"idihh siapa juga yg nafsu liat lo yg kerempeng" - Raka
bagaimana kisah pernikahan terlalu (Dini) mereka.
(S2)
"Cowo ngeselin, tapi aku suka"- Mela
"Nona aneh yang punya banyak kejutan" - Bima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dillah Dillot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34 Liburan #5
Mereka memasuki kebun strawbery, Dini dan Raka berjalan berdua, begitu pula dengan Dewi dan Adi juga Rendra dan Dea hanya tersisa Mela dan Bima, mela berusaha mengejar Dea namun di tolak oleh nya karea ia ingin berduaan dengan Rendra tanpa di ganggu gugat, begitu pula dengan Dewi dan Dini yang memberi jawaban yang hampir sama membuat Mela frustasi dan memutuskan jalan sendiri.
"Mela" teriak Bima karena di tinggal oleh Mela
"Apa?" jawaban singkat dari Mela
"Lo kenapa?"
"Kesal, yang lain pada berdua aku di tinggal sendiri"
"Kan ada gue"
"Ah males, aku tuh pengen kaya mereka gandengan tangan, romantis-romantisan. Ah emang nasib jones kaya aku mah ngayal doang bisa nya"
"oohh"
"Iya" Mela kesal dengan jawaban dari Bima karena hanya menjawab singkat seperti mengejek.
Tanpa sepengetahuan dari Mela, Bima terus mengikuti Mela di belakang. Ia terus mendengar ocehan Mela yang mengata-ngatai dirinya sendiri. Bima teruas tersenyum mendengar ocehan Mela.
"Kesel banget deh, diajak liburan tapi cuma jadi kamcong" (Kambing Conge)
"Emang nasib jadi cewek jelek kaya aku mah gabakal ada yang suka"
"Tapi kata ibu aku cantik ko, kenapa ya sampe sekarang aku jomblo"
"Ish, kadang kesel sama si Panda ia mah enak punya suami mau ngapain ajh juga halal. Lah aku pacar aja gak punya"
"Apalagi si curut Dea dan Dewi, mereka enak ada yg nemenin"
"Aku mah udah merasa sendiri, gak punya pacar apa lagi suami"
"Kesel sumpah"
"Si Bima lagi, padahal gue tuh suka sama dia dari jaman jadi siswa baru tapi ga peka-peka"
"Ah nasib nasib"
Bima kaget mendengar ocehan Mela dengan menyebut-nyebut namanya, apa lagi mendengar Mela menyukainya dari masa orientasi. Bima tersenyum mendengar Mela terus mengoceh tanpa mau meladeninya karena Mela tidak akan menyadari kalau Bima berada di tak jauh di belakang.
Tanpa sadar ternyata Mela sudah jalan sangat jauh, ia kaget bukan main karena saat ia membalikan badanya karena sudah merasa lelah, ia melihat Bima yang sedang jalan menuju ke arahnya dengan wajah tertunduk dan terlihat beberapa kali tersenyum. Bima tersadar dari lamunanya karena melihat Mela yang sudah berdiri tegak di depan nya.
"Me,,, Mell?"
"Ngampain kamu, Ngikutin aku hah?"
"Nggak kok Mel"
"Bohong"
"Kaga Mel, Sumpah"
"Oh, yaudah minggir"
Duh Bima denger gak ya ocehan aku tadi, malu. Gumam mela dalam hati
Mela berjalan melewati Bima, ia mengambil ponsel untuk chat di grup,
**Celoteh Pig's
ImMela**
"Woy"
"Kalian dimana dah"
"Laper nih"
"Udahan kek"
DeaMutz
"Lo yang dimana"
"Kita udah nungguin lo sama @BimaRN dari tadi"
DiniRlove
"Sini Mel, kita di tempat tadi waktu masuk"
ImMela
"Oh hehe, kiarain aku yang nungguin kalian"
Dhedew
"Iya udah sini, buruan"
ImMela
"Oke meluncur"
Mela terus berjalan menuju tempat dimana teman-temannya sudah berkumpul, ia tak melihat jalanan karena fokus pandangnya kedepan, hingga ia tersandung karena menginjak tali sepatunya sendiri.
Brukk
Mela jatuh diantara pepohonan strawbery, dan keranjang yang ia pegang isinya berhamburan kemana-mana.
"Mel?" Bima tidak melihat Mela akan terjatuh hingga ia tidak bisa menangkap Mela.
"lo gapapa Mel?"
"Sakitt, Bim" Bima berusaha membangunkan Mela, Mela meringis kesakitan, Mela memakai celana jeans diatas lutut dengan kaos putih terlihat lutut Mela berdarah dan kaos yang di pakainya kotor karena tanah. Bima kemudian berjongkok untuk menalikan tali sepatu Mela, lalu membantu Mela berjalan.
"BIMA!! "teriak Dini melihat Mela yang sedang dibantu jalan oleh Bima
"Heh, lo apain temen gue?"
"Berisik elah, temen lo jatoh nih. Gue mah bantuin dia dih"
"Ohh"
"Mela gak apa-apa?"
"Gak apa-apa ko, Pan"
"Bim, Dudukin sini" Dini menepuk-nepuk kursi sampingnya. Dini membersihkan luka Mela dengan air mineral.
"Tolong beliin obat merah, perban sama plaster"
"Dan satu lagi, Beliin baju ganti. Kita tunggu di restoran nanti gue sharelok"
Perintah Dini langsung di ikuti oleh teman-temannya, Dea dan Rendra pergi untuk membeli obat-obatan sedangkan Dewi dan Adi membeli baju ganti. Bima dan Dini membantu Mela sesangkan Raka bertugas membawa tas Dini serta Mela, merka berjalan menuju Restoran terdekat.
Sepanjang perjalanan Raka terus mengoceh karena dilihat banyak orang ia membawa tas perempuan.
"So sweet banget ya, udah ganteng gentle lagi bawaain tas pacar nya"
"Iya ya, duh pengen deh di gituin" dan banyak perkataan lain yang membuat Raka malu.
"Yangg, malu ih"
"Kenapa sih?"
"Nih aku di ketawain bawa tas kamu"
"Ya ampun yangg, yaudah nih kamu yg papah Mela"
"Eh ngga deh, dari pada nanti aku di cemburuin sama kamu mending gak usah" Dini menatap jengah pada suaminya karena kesal omongan Raka 100% salah besar, ia tidak akan cemburu walau Raka dekat dengam Mela, Dea atau pun Dewi. Karena ia yakin jika teman-temannya tidak ada jiwa pelakor, tetapi tidak dengam gadis-gadia lain di sekolah maupun di luar sekolah ia akan marah luar biasa.
Setibanya mereka di restoran sunda, mereka duduk di tempat lesehan, karena mereka berdelapan akan tidak muat jika duduk di kursi pasti membutuhkan 2 meja yang digabungkan. Tak lama pelayan datang, Dini pesan makanan yang cukup banyak serta 2 jenis minuman yaitu teh tawa hangat dan berbagai macam jus buah.
Dea dan Rendra datang membawa obat yang di pesan Dini, demgan cekatan Dini mengobati kaki Mela dan memberi perban. Dewi dan Adi juga datang dengan membawa baju ganti, yaitu kaos lengan pendek juga dengan sweater antisipasi takut Mela kedinginan.
"Makasih ya, kalian baik banget. Dan maaf jadi ngerepotin" ucap Mela terharu
"Santai Mel, kaya sama siapa aja" Dea
"Iya Mel, kita kan sahabat" Dewi
"Jangan anggap kamu beban Mel, kita iklas ko" Dini
"Yaudah yuk makan" ucap nya lagi
Mereka semua makan dengan lahap nya, hingga makanan habis mereka terus mengobrol untuk tujuan wisata selanjutnya karena waktu masih menunjukan pukul 2 siang. Akhirnya mereka menutuskan untuk pergi ke wisata kawah putih hanya untuk sekedar ber foto-foto disana dan membeli beberapa camilan untuk di perjalanan dan juga di vila nanti.
*
*
*