Zahra Amalia,seorang gadis berusia 21 tahun , cantik, pintar dan ramah,berprofesi sebagai seorang perawat di rumah sakit besar.
Zahra banyak d sukai oleh teman - taman, sahabat, rekan kerja dan pasiennya karena terkenal dengan keramahannya dan kebaikan yang suka menolong. Tak sedikit dari keluarga pasien yang banyak menjodohkan Zahra dengan anak mereka,tapi Zahra hanya menggap itu sebagai guyonan biasa aja .
bagi yang tidak tahu kehidupan Zahra yang sebenarnya mereka beranggapan hidup Zahra sudah sangat sempurna.
Tapi siapa yang tahu, di balik senyum di bibirnya ada sebuah luka yang sangat dalam di rasakan oleh Zahra, luka di khianati oleh seorang pria cinta pertamanya , belum sembuh luka tersebut Zahra di kabari lagi dengan statusnya sekarang sebagai seorang istri entah dari pria yang seperti apa yang tidak di kenalnya
Bagaimana kah Zahra menyingkapi semua masalah rumit di hidup nya,akan kak Zahra bisa menerima pernikahan yang tidak pernah di hadirinya itu.....???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febrina Adrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Seorang pria berdiri tegap dan gagah di depan mereka,, banyak yang bertanya - tanya siap gerangan pria asing itu , bahkan ada di antara mereka yang sudah memulai berbisik - bisik mengagumi sosok yang ada di depan tersebut. Pria asing itu terlihat sangat ramah, dengan senyum yang selalu menghiasi bibirnya menambah ketampanan nya yang sudah paripurna . Sebelum pria itu mulai berbicara ,ia mengedarkan pandangan menatap sekeliling , tiba - Tiba matanya menangkap sosok yang tidak asing yang pernah di jumpai dengan tidak sengaja siang tadi, sosok yang tadi siang bertabrakan dengan nya di koridor rumah sakit.Pria itu tersenyum senang ketika ia melihat Zahra ada di antara team yang saat ini berkumpul " Akhirnya kita jumpa lagi, ternyata kamu ada di unit ini gadis manis " gumam pria itu pelan.
Zahra kaget melihat pria yang ada di depan saat ini, Zahra ingat bahwa pria itu yang tadi siang bertabrakan dengan dirinya di koridor yang sudah membuat Zahra telat, ia datang sudah terlambat tambah terlambat gara - gara pria yang ada di depannya saat ini, andai saja tidak ada perdebatan panjang tadi, mungkin ia tak akan terlambat mengikuti overan shif. Padahal Zahra juga tidak terlambat - terlambat kali tadi ,saat datang overan juga belum di lakukan.
Zahra menundukkan kepalanya karena merasa resah ditatap oleh pria tersebut .
" selamat siang semua , perkenalkan saya Gafar Aziz , saya dokter bedah anak, dan mulai besok sudah bergabung di rumah sakit ini, saya harap kita dapat bekerja Sama dengan baik sebagai sebuah team." Ucap Aziz memperkenalkan diri , " demikian perkenalan ini, jika ada yang bertanya silahkan " ujar Aziz lagi .
ya pria itu adalah Aziz ,dokter bedah anak termuda saat ini di rumah sakit tersebut , Aziz seorang pria yang pintar dan gigih dalam belajar, sehingga tidak heran ia bisa meraih gelar spesialisnya dalam usia yang sangat muda yaitu dua puluh tujuh tahun .
" Maaf dok saya izin bertanya , dokter masih sendiri atau sudah menikah dok". Mita mengangkat tangannya bertanya pada Aziz.
Aziz tersenyum mendengar pertanyaan Mita, Aziz tidak heran,pertanyaan itu pastikan akan muncul di setiap ia memperkenalkan dirinya.
" saya belum menikah dan single , tapi saya sudah punya gebetan " jawab Azizi menatap Zahra sambil tersenyum.
" baru gebetan ya dok, masih ada kesempatan lah ya..." canda Mita dan di jawab huhuhu oleh semua yang hadir saat itu.
Setalah proses perkenalan selesai, Zahra kembali melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.
*****
Zahra Merasa lega akhirnya perkuliahan hari berakhir juga, Zahra sedikit lega karena satu Minggu ke depan tidak ada perkuliahan karena kampus diliburkan dalam rangka menyambut lebaran. Zahra merasa seperti terbebas dari beban yang berat, walau cuman libur seminggu lumayan lah bisa sedikit melenturkan otaknya yang sudah menegang akibat dari banyak berfikir untuk menyelesaikan tugas - tugas kuliah yang tidak sedikit .
jadwal kuliah Zahra memang tidak mengharuskan zahra masuk tiap hari, Zahra mengambil jadwal kuliah yang cocok untuk siswa bekerja yaitu hanya tiga hari seminggu.
walau pun demikian , tetap melelahkan karena Zahra harus kuliah full dari pagi hingga sore.
Zahra menatap jam di tangannya, waktu sudah menunjukkan jam lima sore.
"huuff nggak bakal sempat masak, ya udah mending mampir pasar ramadhan aja deh, biar nggak usah masak di rumah " gumam Zahra.dan langsung meluncur ke pasar ramadhan yang berada dekat tinggalnya.
Setelah yang di cari sudah di dapatkan , Zahra langsung pulang ke kos, Zahra membawa motornya sedikit agak kencang , Zahra sedang berburu dengan waktu yang sebentar lagi udah waktu buka masuk.
Sesampai nya di kos Zahra langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah mulai tegas lengket oleh keringat.
kurang lebih lima belas menit kemudian Zahra sudah keluar dari kamar mandi , Zahra terlihat lebih segar. Zahra sedang mengeringkan rambutnya ketika pintu kamarnya diketuk dari luar.
" Siapa " tanya Zahra sambil mendekati pintu kamar dan membukanya.
"aku Ra Rumi " teriak Zahra.
" kita buka bareng di sini ya Ra " kata Arumi setelah pintu kamar dibuka kan oleh Zahra
" Boleh " jawab Zahra singkat dan membuka pintu kamar nya lebar - lebar agar Arumi bisa masuk." tumben mau buka disini " tanya Zahra sambil menutup pintu kamar lagi.
" aku nggak nafsu makan sejak kemaren ,karena buka dan sahur sendiri " jawab Arumi memelas.Zahra mengerutkan keningnya bingung.
" Tumben " tanya Zahra heran " biasanya juga buka dan sahur sendiri " kata Zahra lagi sambil duduk di depan Arumi . Arumi mengangkat bahunya menjawab pertanyaan Zahra .
" hmmmm akun tahu, kamu udah nggak sabar nunggu lebaran ya, biar cepat di lamar bang Alif " goda Zahra sambil mencibirkan bibirnya ke Arumi.
" Apaan sih Ra nggak nyambung tahu "
" Atau kamu lagu kangen bang Alif...." ujar Zahra lagi sambil memicingkan sebelah matanya ke arah Arumi.
" kalau itu mah nggak perlu dikhawatirkan, bang Alif tiap hari hubungi aku, ups " Arumi langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena keceplosan bicara
" hahahaha ...., ketahuan bicin nya " jawab Zahra tertawa ngakak
" Zahra udah deh, jangan mulai lagi Napa " kata arumi kesal dan melempari Zahra dengan bantal yang ada di dekatnya.
Tapi lemparan bantal itu tidak mengenai Zahra karena Zahra cepat mengelak dan Zahra tambah ngakak melihat Arumi makin kesal karena lemparan nya tidak mengenai sasaran.
" udah ah, buka lagi, tun udah azan" ujar Arumi akhirnya.
Arumi dan Zahra pun berbuka dengan menu ala anak kos.walau jauh dari kata mewah dan Hanay makanan sederhana namun mereka sangat menikmatinya .
Selesai berbuka dan menunaikan ibadah sholat magrib, Arumi memilih menonton tv sambil menunggu waktu sholat tarawih masuk.
Sementara Zahra lebih memilih mengerjakan tugas kuliahnya.walau pun besok sudah mulai libur, tapi Zahra tetap mengerjakan tugas - tugas kuliah nya supaya saat perkuliahan di mulai semua tugas - tugasnya sudah selesai dan siap di kumpulkan.
Arumi Menatap Zahra yang sedang serius di depan komputer dan dengan setumpuk buku - buku tebal di depannya .
" Bukannya udah libur ya Ra?" tanya Arumi pada Zahra.
" udah " jawab Zahra singkat dan masih fokus dengan tugasnya
" Kamu nggak capek sekolah terus Ra " tanya Arumi heran . Zahra menatap Arumi sambil tersenyum
" Nggak ada kata capek untuk aku menimba ilmu rum " ujar Zahra dan menghentikan sejenak pengerjaan tugasnya " memang sih kadang ada merasa lelah tapi aku balik lagi dengan tujuan awal aku bisa sampai di sini rum dan apa itu kamu udah tahu jawabannya kan?" kata Zahra lagi sambil menyandarkan tubuhnya di tempat tidur
Arumi menatap Zahra dengan pandangan yang tidak bisa di baca. " Aku heran deh Ra, keluarga lamu kok nggak bosan - bosannya sekolah sih, awal nya kamu, habis itu bang Alif ,kalian berdua apa nggak ada keinginan lain selain sekolah, aku aja udah enek Ra sekolah terus dari aku orok sampai tua gini sekolah terus."
"hahahaha ...kamu karena nggak tahu aja rasanya setelah kita meyelesaikan pendidikan itu rum, puasnya beda " jawab Zahra " malahan kalau udah selesai sekolah yang satu pingin lanjut lagi ke sekolah berikutnya " jawab Zahra lagi tersenyum menatap Arumi yang tercengang mendengar ucapan Zahra
" benar - benar manik ilmu kamu ra " ujar Arumi seraya geleng - geleng kepalanya heran .
Zahra hanya senyum - senyum melihat Arumi yang geleng - geleng kepalanya. Lalu Zahra kembali melanjutkan membuat tugas kuliahnya yang belum selesai .sementara Arumi melanjutkan nontonnya , seketika kamar itu kembali sunyi karena penghuninya sibuk dengan kegiatan masing - masing .hanya siara tv yang terdengar pelan bersuara.
kurang kerjaan apa nungguin elo??
dan.
tinggalkan Rio...
salken Thor
mampir yaa