NovelToon NovelToon
Dinikahi Tapi Tidak Dicintai

Dinikahi Tapi Tidak Dicintai

Status: tamat
Genre:Duda / Pengganti / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:890.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nita.P

Entah ini mimpi atau nyata, namun Jenny benar-benar merasakannya. Ketika dia baru saja masuk ke dalam rumah suaminya setelah dia menikah beberapa jam lalu. Jenny harus dihadapkan dengan sikap asli suaminya yang ternyata tidak benar-benar menerima dia dalam perjodohan ini.

"Aku menikahimu hanya karena aku membutuhkan sosok Ibu pengganti untuk anakku. Jadi, jangan harap aku melakukan lebih dari itu. Kau hanya seorang pengasuh yang berkedok sebagai istriku"

Kalimat yang begitu mengejutkan keluar dari pria yang baru Jenny nikahi. Entah bagaimana hidup dia kedepannya setelah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Mempercayai Hildan!

Tidak pernah merasakan kebahagiaan yang lebih besar dari saat ini bagi Hildan, bagaimana dirinya yang mendapatkan kesempatan kedua dari istrinya yang begitu sabar menghadapi sikapnya selama ini.

Jenny juga merasa tidak percaya ketika dia memutuskan untuk memberikan suaminya kesempatan kedua, dia bisa merasa lebih tenang dan bahagia. Mungkin memang ini yang diinginkan oleh hatinya. Seperti ucapan Ibu, jika Jenny hanya perlu mengikuti kata hatinya untuk masalah yang sedang di hadapinya saat ini.

Hildan terus berdiri di samping ranjang pasien yang di tempat Jenny dengan menggenggam lembut tangan Jenny saat Dokter sedang memeriksa kondisinya.

"Saya sudah boleh pulang 'kan Dok?"

Rasanya baru hampir satu hari berada di rumah sakit sudah membuat Jenny merasa bosan. Dia ingin segera pulang dan beraktivitas kembali.

"Untuk hari ini anda tetap harus di rawat dulu, karena sekarang kami sedang memantau perkembangan janin juga. Takutnya sakit anda ini akan berpengaruh pada perkembangan janin dalam kandungan anda"

Penjelasan Dokter benar-benar membuat Jenny tidak bisa mengelak untuk tetap di rawat inap di rumah sakit. Karena Jenny juga tidak mau jika sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada janin dalam kandungannya ini.

Jenny mengelus perutnya dan berharap jika calon bayinya akan baik-baik saja dan tetap sehat dalam kandungannya sampai waktunya lahir. Hildan duduk di kursi samping ranjang pasien, dia ikut mengelus perut Jenny untuk yang pertama kalinya sejak dia mengetahui jika istrinya sedang hamil.

"Dia akan baik-baik saja kalau Bundanya juga baik-baik saja"

Jenny mengangguk dan tersenyum, dia juga berharap begitu. "Tapi Mas, bagaimana Ibu? Dia pasti akan khawatir dengan keadaan aku"

"Aku sudah memberi tahu Ibu tadi, dan dia ingin menyusul kesini. Tapi aku larang saja, kasihan Ibu biar istirahat di rumah saja"

Jenny mengangguk mengerti, dia menghela nafas pelan dan melirik suaminya yang terus menggenggam tangannya. "Seandainya Ibu tidak menyetujui keputusan aku ini, bagaimana  ya? Karena Ibu pernah bilang jika dia lebih mendukung jika aku berpisah saja dari kamu"

Mendengar itu Hildan jadi ikut merenung dan bingung. Karena memang dirinya juga tahu kalau tidak akan mudah mendapatkan restu mertuanya. Hildan mengerti jika tidak akan ada seorang Ibu yang rela melihat anaknya tersiksa lahir dan batin oleh suaminya. Jadi wajar saja jika Ibu begitu mendukung Jenny untuk berpisah dengannya.

"Aku akan berusaha untuk meyakinkan Ibu, jika memang Ibu tidak mau menerima aku nantinya"

Jenny menatap suaminya, dia melihat jika suaminya begitu bersungguh-sungguh mengatakan hal itu. Namun sekarang dia jadi bingung sendiri harus melakukan apa agar bisa membantu suaminya untuk meyakinkan Ibu.

"Janji untuk tidak menyakitiku lagi ya Mas"

Hildan menatap Jenny dengan tersenyum padanya, bahkan Hildan sudah benar-benar menyesali semua yang pernah dia lakukan pada Jenny. Jadi mana mungkin  Hildan akan mengulangi kesalahannya lagi.

"Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Saat ini aku sudah sangat bersyukur karena kamu sudah mau memberikan aku kesempatan kedua. Jadi tidak mungkin aku akan mengulangi kesalahan yang sama"

Jenny tersenyum mendengar itu, untuk saat ini dia akan mencoba untuk mempercayai suaminya yang telah berubah ini. Jenny akan mencoba untuk memulai semuanya dari awal. Dia tidak mau sampai menyesal di kemudian hari karena anaknya yang mungkin juga akan terdampak jika Jenny benar-benar berpisah dari Hildan.

Hildan berdiri dari duduknya, dia mengelus kepala istrinya dengan lembut dan memberkan kecupan di keningnya itu. "Sekarang istirahat, biar besok sudah bisa pulang"

Hati Jenny beanr-benar tersentuh dengan apa yang Hildan lakukan barusan. Bagaimana Hildan yang mencium keningnya dengan lembut dan hal ini adalah pertama kalinya Jenny rasakan selain pada saat akad nikah mereka saat itu.

"Kamu pulang saja dan istirahat, disini tidak ada tempat istirahat untuk kamu"

Hildan tersenyum dan kembali mengecup kening istrinya itu. "Aku bisa tidur di sofa, kamu tidak perlu bingung. Yang jelas aku akan menjaga kamu sampai sembuh"

Dan malam ini Hildan bisa tidur lebih tenang setelah dirinya mendapatkan kesempatan lagi dari istrinya. Hildan bisa terlelap dengan lebih tenang.

Pagi ini Jenny terbangun lebih dulu, dia merubah posisi tidurnya dengan berbalik dan menatap Hildan yang masih terlelap. Jenny tersenyum tipis melihat wajah suaminya itu. Penampilan Hildan memang terlihat sangat berbeda dari biasanya. Bahkan dia membiarkan beberapa bulu halus di sekitar wajahnya dan rambutnya juga sepertinya belum dia potong hingga terlihat lebih panjang.

"Kenapa sekarang dia tidak terlalu memperhatikan penampilannya. Padahal dulu saja dia begitu mementingkan penampilannya itu. Selalu terlihat rapi"

Dan ketika Hildan terbangun, dia menatap istrinya yang sedang menatap ke arahnya. Hildan tersenyum melihat istrinya itu, dia segera berdiri dan berjalan ke arah Jenny. Mencium keningnya dengan lembut.

"Kenapa menatapku begitu?"

Jenny menggeleng pelan sambil tersenyum tipis. "Aneh saja melihat penampilan kamu seperti ini. Kenapa kamu tidak memotong rambut kamu dan tidak mencukur bulu-bulu halus di wajah kamu? Biasanya kamu selalu tampil rapi"

Hildan terkekeh mendengar itu, dia mengelus kepala istrinya dengan lembut. "Karena aku yang sangat frustasi saat kamu pergi meninggalkan aku, jadi aku tidak lagi memikirkan soal penampilanku"

Jenny menatap Hildan dengan tidak percaya, dia merasa tidak yakin dengan jawaban Hildan barusan. "Ya jangan seperti itu dong, untung aku masih mau kembali sama kamu. Kalau aku melihat penampilan kamu ini, pasti aku tidak akan mau bersama dengan kamu"

"Tidak mungkin, bukannya kamu sudah jatuh cinta padaku sebelum kita menikah? Jadi tidak mungkin kalau kamu tidak mau menerima aku kembali"

Jenny tersenyum mendengar itu, dia tidak bisa mengelak lagi karena memang itu yang dirasakan Jenny pada saat itu hingga sekarang. "Tapi sayang pada saat itu cinta aku tidak terbalas"

Hildan terdiam mendengar itu, dia merasa itu adalah sebuah sindiran penuh telak pada dirinya. "Aku juga menyesal karena sudah melakukan hal itu padamu"

Jenny tersenyum saja karena dia juga sudah mengerti jika Hildan memang sudah berubah saat ini. Semoga saja Hildan tidak akan berubah menjadi sosok Hildan yang dulu.

"Sayang, kamu makan dulu ya abis itu minum obat"

Jenny menghela nafas pelan melihat menu makanan rumah sakit yang memang tidak  pernah enak dan cocok di semua lidah pasien. "Aku tidak makan ini ya, beli saja makanan di luar"

"Nanti kita beli makanan diluar kalau kamu sudah sembuh. Sekarang harus makan dulu makanan yang ada disini, menunya sudah terjamin sehat"

Jenny hanya menghela nafas pelan dengan bibir cemberut. "Makanan disini tidak enak"

"Tapi sehat Sayang, kalau makanan di luar belum tentu sehat. Sekarang kamu makan dulu ya, aku suapi"

Akhirnya Jenny tidak bisa menolak lagi, dia memakan makanan yang di sediakan oleh rumah sakit.

Bersambung

1
murni l.toruan
Keluarga toxic, tunggu sampai kau jadi budak cinta, semoga cepat sadar
Hera
👍🏻👍🏻
Ernawati
padahal ceritanya bagus sayang yg like sedikit 😭
Nita.P: tapi makasih sudah mampir, kalo berkenan mampir di ceritaku yang lain
Nita.P: sekarang bukan lagi dilihat dari cerita bagus kak. dari ke pemesan authornya. jadi ya gitulah.. haha
total 2 replies
Rani R.i
taiiii🤣🤣🤣🤣🤣
Nita.P
Vania dulu Kakak.. baru cerita Jenny. tapi tidak masalah juga mau baca yang mana dulu.

Kisah Vania judulnya Noda Dan Luka
guntur 1609
oh ia Thor ceritanya vania ada tdk ya. sprtnya seru tuh
Nita.P: kisah Vania judulnya Noda Dan Luka
total 1 replies
guntur 1609
lah kok ucapanya.. bukan burungnya 😄😄😄😄😄
guntur 1609
lah mertuanya masa gak ada ngomong. kalau hikmah gak ada nikah sm erina
Evy
sudah pasti hamil dong...Tokcer betul...
Evy
pasti nanti hamil.. akhirnya kembali juga sama Hildan.Harusnya tidak begitu Thor.Jeni mesti bertemu jodoh yang lain.Hildan biarin nikah sama Erina biar tahu rasa..
Evy
Hanya akal akalan Erina itu pasti.kalo memang ada surat wasiatnya tidak akan menunggu sampai bertahun2.dari bayi skrg anaknya juga sudah sekolah. pakai logika saja...
Evy
Ada ya wanita yang seperti Jeni...kenapa tidak pergi sih...kasih pelajaran untuk suami yang durjana begitu...grigitan aku..
Evy
Tidak di usir saja pasti mau pergi apalagi sudah diusir.pergi aja Jen...sabar banget ngadepin suami Dajal.pasti Erina yang jemput Zaina... cinta boleh... bodoh jangan...
Evy
waduh... suamimu kejam banget ya Jen...kalo nanti dia bucin... jangan langsung dimaafkan...
Lider Kawen
Luar biasa
Kasmiwati P Yusuf
mulut kasar,kdrt lg..hadeh perempuan mn yg mau kuat..aku sausara jenny ku pentung palamu..
Kasmiwati P Yusuf
hari pertama sdh kdrt..baybay klo sm aku..urus sndri tu anak ny..aku perempuan mandiri,bs cr kerja dan bkn jablay..atau aku hajar dlu smpai dia ngemis cinta..trussss tinggalin..😡😡😡😡
devi aryana
Lumayan
nurzia aeni
jeny y slh ketik ko hilda🤭
nurzia aeni
ribet bngt klo udh di tinggal bru nyesel ngemis2 minta maaf sy gk stuju hildan balikan lg sm hilda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!