NovelToon NovelToon
SUNDIRAH

SUNDIRAH

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:293.1k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Sundirah, adalah anak seorang pekerja upah harian, sebagai pemetik kelapa. Perjalanan cinta Sundirah dengan Mahendra, putra semata wayang juragan kopra adalah sebuah ujian yang tidak mudah ia lalui.
kehilangan kedua orang tua sekaligus bukan fakta yang mudah di terima.
Atmosiman, yang semula sebagai sosok penyayang, melindungi dan penuh kewibawaan. Hanya karena tergiur oleh sebuah kehormatan, Dia lupa akan tujuan utama didalam kehidupannya.
Lurah Djaelani, bersama kamituwo. Sebagai pamong yang seharusnya menjadi teladan pada masyarakat.
Lupa kewajiban sebagai kepala desa, dan lebih memburu harta, berjudi sabung ayam dan menjodohkan anak gadisnya, yang semata-mata untuk menguasai harta sang juragan.
Mampukah Sundirah menghadapi semua cobaan dalam kisah cinta dia, nyawa orang tua nya sebagai taruhan atas nama cinta.
Duri yang paling mematikan disini adalah sosok seorang kamituwo. akan kah ambisi mereka berhasil membawa keberkahan?
Ikuti sebagian dari kisah yang nyata seorang Sundirah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penculikan Sulastri

Prosesi siraman akan dilakukan hari ini, para tamu silih berganti berdatangan. Suara gamelan mengalun bersama tembang Jawa pada eranya.

Komplotan anak buah Sardi, juga ada diantara mereka. Membaur dengan para pelayan, dan tamu. Dandanan mereka layak, tidak mungkin orang mencurigai bahwa mereka adalah penyusup. Mata dan telinga mereka siaga mendengar dan jeli melihat.

Prosesi demi prosesi, berjalan dengan lancar. Penuh haru dan hikmat. Sungkeman prosesi pertama dalam acara, Sulastri cantik dengan balutan kebaya yang ia kenakan.

Sulastri, calon mempelai wanita keluar dari kamar rias. Dengan di iringi gendhing ketawang mijil laras pelog pathet barang. Memohon doa restu dari orang tua, Sulastri sungkem dalam pangkuan Djaelani, dan Ratmini pengganti ibu yang sudah meninggal.

Isakan tangis Sulastri, di sela doa, permohonan maaf, dan permintaan restu. Djaelani tergugu dalam isakan nya, memberikan doa dan restu, memeluk Sulastri dalam pangkuan nya.

Siapapun yang menyaksikan, dan melihat apa yang terjadi dalam keluarga Djaelani, tidak kuasa menahan air mata.

Acara berlangsung hingga menjelang sore, hingga puncak acara Midodareni.

Dan pada saat itu, anak buah Sardi sedang melakukan cara untuk menculik pengantin Sulastri. Beberapa pasang mata, tajam mencari celah.

Suara gamelan, dan obrolan para tamu, bisa memecah konsentrasi pendengaran. Para Ledek meliukkan tubuhnya, lemah gemulai. senyum ledek yang penuh daya pikat, kecantikan dan keluwesan nya, seakan mencoba meng hipnotis para pengunjung.

Merdunya suara, sinden mengalunkan tembang, mengikuti alur Gending gamelan.

Malam semakin menuju puncak, sinar bulan seakan ikut menjadi saksi kemeriahan pernikahan Sulastri dan Harjito yang sedang duduk bersanding di pelaminan, menebar senyum kebahagiaan.

Keluarga Atmosiman ikut serta dalam acara tersebut, tentu nya sebagai tamu paling istimewa di antara semua tamu.

Mahendra takjub melihat, kemeriahan, dan suasana sakral. Mahendra turut menyaksikan satu persatu jalan nya proses awal hingga akhir.

"Kang... siap kan kemampuan yang kamu kuasai. kami akan menyebar di tiga titik." Bogel memberikan instruksi kepada yang lain.

"Kau lihat... pemuda pemuda yang ada di setiap sudut itu, adalah kawanan pengaman acara ini. maka, kita harus waspada, jangan sampai pergerakan kita. Mereka akan curiga."

"Aku, akan mengalihkan para tamu yang ada di ruangan tengah. Sedang kan kamu bikin lah keonaran di antara ledek itu." Bogel melanjutkan ide ide nya

"Lalu kamu...!" bogel menunjuk ke arah pemuda, yang lebih tinggi besar dari ukuran nya.

"Kamu siapkan, kain mu dengan cairan penghilang kesadaran itu, lalu bawa lari pengantin perempuan."

"Awas...! jangan ada yang melanggar perintah kang Sardi." salah satu teman mengingat kan.

"Baik kang..! Kita mulai rencana kita. he..he..he . kita pastikan rencana kita akan berhasil." laki-laki berperawakan tinggi tegap itu, percaya akan keberhasilan nya.

Karmilah dari awal keberangkatan, sudah tidak nyaman duduk di atas dokar. Raga nya terbawa sampai ke desa kawedusan, namun hatinya gelisah memikirkan Sundirah yang di rumah, di temani Surip dan Warti saja.

Karmilah membisikkan sesuatu ke telinga Atmosiman "Mas... kita sebaiknya pulang saja, perasaan ku kepikiran sama Sundirah."

"Sebentar dek, kita menunggu manten masuk kedalam ruangan, lalu kita menemui Djaelani. Untuk berpamitan."

Mahendra, duduk dengan Naris. Dia juga merasakan ada sesuatu yang sedang berkecamuk dalam hati Naris.

"Kang... pengantin perempuan cantik, saya pangling dengan dandanan nya."

"Ohm. iya den, Lastri cantik." Naris berkata sambil menatap ke arah Lastri, tanpa berkedip.

"Apa, kang Naris juga menaruh hari pada Lastri?"

"Kita sesama laki-laki, kang Naris. jujur saja." Mahendra menatap Naris.

Yang di tatap dengan pertanyaan, hanya tersenyum kecut.

"Dia sudah milik orang den, dan mereka saling mencintai."

"Cinta tidak harus bersanding di pelaminan, sebab... Saat saya melihat dia bahagia, dan bisa melindungi dia. Ini sudah menjadi rasa tersendiri, dan harus saya syukuri." Naris membalas senyuman Mahendra.

"kang.. terimakasih, semoga kang Naris segera mendapatkan gadis seperti Lastri."

Di saat mereka asyik berbincang, seorang laki-laki paruh baya lari tergopoh-gopoh mendekati mereka.

"Den.. anu... di sana..."

"Heh... Ono Opo pak..!"

"Penggantinya....! laki-laki tua itu sulit mengatur nafas.

Naris sudah tidak bisa menunggu penjelasan yang terputus-putus dari pak tua itu.

Dia langsung berlari ke arang bangunan utama.

"Pak... tenang, katakan! ada apa dengan pengantin perempuan?"

"Seseorang menculik nya den."

Sontak saja, Mahendra lari mengikuti Naris menuju arah yang sama.

Harjito sudah berlumuran darah, Rusuk sebelah kanan nya robek terkena sabetan pisau.

"Anak ku... piye to le...! duh Gusti... cobaan apalagi ini..." Jerit Paini sambil memegang dada nya. Paini yang tidak jauh dari kamar pengantin, dan mendengar teriakan Jito, segera buka pintu kamar.

"Mbok... saya ndak apa-apa. hanya luka sayatan saja, jangan menangis. Dimana Lastri mbok?" Harjito berlari keluar ruangan. semua mata yang memandang nya, menjadi kegaduhan.

Naris menyeruak kerumunan, dan menyaksikan pemandangan yang tidak seharusnya terjadi.

"Jito..! Katakan apa yang terjadi."

"Lastri kang..."

Keributan tidak bisa di elak kan, suara gamelan seketika menjadi senyap.

Ratmini tidak bisa, menahan kesedihan dan khawatir yang sangat dalam. Ratmini pingsan dalam pelukan Djaelani.

Dargo membaur ikut dalam pengejaran, Naris bersama gabungan keamanan, berpencar. Desa kawedusan telah terjadi kegaduhan yang luar bisa.

segala penjuru sudah di kepung, namun pengejaran lagi-lagi membuahkan kegagalan.

Bersamaan dengan kehebohan, pekerja dari keluarga Atmosiman lari tergopoh-gopoh, mencari tuannya. Naris mengetahui, lalu berlari mengarah kepada seseorang yang sedang terlihat kebingungan.

"Hei... kamu siapa? Berhenti..."

"Tuan...saya pekerja dari rumah ndoro Siman, di rumah ndoro Siman telah terjadi kebakaran, api melahap semua bangunan kopra."

"Hah.... kebakaran?"

Sungguh kekacauan yang luar biasa. Naris segera memberikan aba-aba berkumpul nya para anggota keamanan.

dan membagi menjadi dua bagian, sebagian segera pergi mengarah ke tempat Atmosiman.

Naris kembali kedalam ruangan dan mencari Mahendra. lalu membisikkan pesan, Wajah Mahendra tegang seketika.

Mahendra lari, tanpa menoleh. Seperti orang kesurupan, hingga menabrak siapapun yang ada di ruangan.

"Saudara semua...! mohon kewaspadaan di tingkatkan. Tempat kita sedang ada penyusup, mereka telah menculik pengantin wanita yaitu Sulastri, dan bersamaan waktu gudang kopra milik tuan Atmosiman saat ini telah terjadi kebakaran." Suara lantang Naris mengejutkan semua yang hadir pada acara.

Atmosiman berdiri terpaku, Karmilah menjerit terlebih dulu.

"Sundirah... mas .. Sundirah....! Bagaimana nasib dia pak"?

Sedangkan Mahendra, sekuat tenaga mengayuh sepeda nya. Sepanjang jalan dia berteriak, meraung, memanggil nama Sundirah.

Menabrak, jatuh dan bangkit lagi. mengayuh lagi, seakan jarak antara kawedusan menuju jatilengger bagaikan Beratus ratus mil.

Marah, menyesal, menjadi satu, peluh dan air mata tidak ia hiraukan.

"Duh Gusti... lindungi istri dan anak ku."

Jauh di belakang menyusul, Atmosiman bersama karmilah, Slamet menghela Dokar yang mereka tumpangi melaju dengan kencang, kuda pun mengerti akan ketakutan dan kecemasan yang sang tuan rasakan.

Kobaran api, menggila. mereka saling bahu membahu, memadamkan api dengan alat seadanya.

Karung karung goni mereka celupkan ke dalam air lalu melemparkannya ke arah api yang sulit di jinak kan. Mengingat pada waktu itu pemadam kebakaran, hanya berada di kota tertentu.

Jerit karmilah menyayat hati, Jatuh bersimpuh di tanah hingga tidak mampu bergerak. kebas kaki terasa, lemas tubuh tanpa daya.

Mahendra berlari masuk ke dalam rumah utama yang selamat dari kobaran api.

Kosong...

tanpa penghuni...

kemana Sundirah... dan lain nya....?

#

#Dalam catatan historis, damkar di Kota Surabaya menduduki posisi tertua di Indonesia. Seperti dituliskan Von Faber, dalam Oud Sorabaia, Uitgegeven Doorde Gemeente Soerabaia, berdirinya de Brandweer (Damkar) Surabaya sudah ada jauh sebelum de Brandweer Batavia. Pada tahun 1931, di Kota Surabaya urusan de Brandweer mulai diorganisir oleh pemerintah Hindia Belanda, tanggal 4 September 1810. Kemudian di Batavia (Jakarta), yang mulai diorganisir tahun 1873.#

😔😔😔😔

Ayuk...kasih semangat para pemadam kebakaran.😉

Terimakasih kawan rasa saudara ku. dukungan kalian adalah semangat 💪 bagi ku

Love end cheers for all of you 😘😘

1
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/dagdig dug duarrrrr
dengan warti kali ya🤔
bakwan dong😭😭🤣
flash back kah🤔
kmna belahan jiwaku/Grimace/
next.lnjuttt
knpa naris jadi maria🤭
/Sleep//Sleep/emng sih masa lalu susah buat di lupain...tp kenyataannya harus di lupain .
klo rondo kmbang apa/Silent/
iyuppp.btul itu pastinya/Hey/
cieeee yg masih ngerasa mudaaa/Facepalm/
/Sneer//Sneer/udah tuapun teteppp
uenak iki🤤
apa itu bneran ada/Sleep/
🙄udah susah payah mosok amnesia
/Facepalm//Facepalm/yg nulispun jdi ikutan emosi
imut nggk sih/Facepalm//Facepalm/pling juga karatan/Joyful//Joyful/
typo..# naris
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/yg bner ja karatan
wuaduhhh😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!