Perjalanan hidup Tania yang menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya raya karena sebagai penebusan rasa bersalah.
Bukan menjadi enak hidupnya semakin tersiksa dengan mertua nya yang tidak pernah menerimanya karena dirinya berasal dari keluarga miskin
Bagaimanakah kisah selanjutnya apakah Tania akan bertahan? Atau justru memilih menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Loh dimana semua orang kenapa rumah ini sepi" ucap Reno dan berjalan masuk ke dalam untuk mencari Tania
"Papa!! Mama!! Tania!!" teriak Reno memanggil
Namun tak ada sahutan membuat pria itu semakin di landa cemas takut terjadi sesuatu pada Tania
Reno mengelilingi seluruh bagian rumahnya tanpa terkecuali namun ini benar benar sepi dan kosong seperti tak ada tanda kehidupan
"Tania!!" teriak Reno
Dan terakhir Reno berhenti pada area dapur di sana dia kejutkan dengan pecahan piring dan juga ada beberapa bercak darah di pecahan tersebut
Saat Tania menjatuhkan piring itu tangan wanita itu terluka karena terkena pecahannya.
"Astaga apa apaan ini" ucap Reno dan duduk berjongkok untuk melihat pecahan kaca itu lebih dalam
"Apa yang terjadi ini sebenarnya" ucap Reno
Karena takut yang menyerang dirinya akhirnya Reno beralih pada sebuah ruangan dimana komputer pemantau yang terhubung dengan CCTV di letakkan
Tangan tangan Reno sibuk berkutat pada keyboard komputer dan mata pria itu menajam saat melihat tayangan beberapa menit yang lalu
"Gila aku gak nyangka papa dan mama setega itu sama Tania dimana hati nurani mereka" ucap Reno dan menggebrak meja
Pria itu mengusap wajahnya frustasi jika dia melapor pada polisi maka sama saja dia akan memenjarakan kedua orang tuanya dan gosip di luaran sana tentang keluarga Kusuma akan semakin menjadi jadi
Reno membuka ponselnya dan melacak semua mobil yang keluarga Kusuma itu punya. Namun nihil karena lokasi yang di tunjukkan adalah alamat rumah keluarga Kusuma. Itu artinya tidak ada satupun mobil yang mereka gunakan
Benar benar licik apalagi sekarang Hesti ikut bergabung dengan mereka juga dalam aksi penculikan ini
"Arkhhh" teriak Reno frustasi
Reno mendial nomor mamanya namun ponsel Adelia mati. Kini dia beralih pada nomor papanya dan hasil yang sama dia dapatkan
Mau tak mau jalan satu satunya adalah Heati. Hanya wanita itu yang ada bersama dengan kedua orang tuanya
Beberapa menit Reno menunggu namun panggilannya belum terjawab hingga sampai tertolak dengan sendirinya. Tak putus asa Reno kembali menghubungi nomor mantan tunangannya itu
"Jawab Hesti" ucap Reno kesal
Hesti yang tidak memperhatikan jika ada panggilan masuk karena ponselnya dalam mode silent. Wanita itu sibuk mencaci maki Tania yang masih belum sadar sampai saat ini
"Harusnya aku yang menjadi istri Reno bukan kamu Tania" teriak Hesti meluapkan isi hatinya
"Kamu itu gadis kampungan gak pantes buat jadi istri Reno" bentak Hesti
Wanita itu menatap layar ponselnya dan ternyata panggilan dari Reno masuk
"Tante Reno hubungi aku" ucap Hesti
"Dia pasti udah tau" tebak Hendra
"Mana"
Adelia meminta ponsel Hesti dan di berikan dengan suka rela oleh wanita itu
"Hallo Reno" sapa Adelia setelah menjawab panggilan Reno yang ia alihkan menjadi vidio call
"Mama!! Mama apa apaan sih apa mama gak punya hati nurani sampai dengan tega mama menculik menantu mama sendiri" ucap Reno beruntun
"Aduh aduh Reno diem deh sekarang kalau kamu mau Tania selamat maka nikahi Hesti" ucap Adelia
"Ma!! Hanya untuk membuat aku menikah dengan Hesti mama harus mencelakai menantu mama sendiri inget ma Tania sedang mengandung cucu mama" ucap Reno
"Mama gak peduli" ucap Adelia
"Sekarang kau mau atau tidak jika kau menolak maka..." Adelia mengubah cameranya menjadi camera belakang yang menunjukkan Tania yang masih pingsan
"Tania!!" teriak Reno khawatir
Hendra menodongkan senjata tajam di leher Tania membuat Reno semakin khawatir