NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Hukuman

Sistem Kekayaan Hukuman

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / System
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dee hwang

Seorang ketua mafia yang terkenal kejam dan berdarah dingin serta banyak membunuh manusia dibangkitkan kembali di tubuh seorang pemuda tampan tapi culun, miskin dan lemah. Dia diberi kesempatan kedua karena pesan dari ibunya agar ia menjadi orang yang baik.
Demi memenuhi permintaan ibunya dia menyanggupi kesempatan kedua tersebut, akan tetapi dia dibekali sebuah sistem yang akan mengawasinya.

Dia bisa mendapatkan kekayaan dan kejayaan apabila dapat menahan diri dari perbuatan jahat namun, sedikit saja dia berbuat kejahatan maka ia akan medapatkan hukuman yang berat saat itu juga.

Tubuh yang ia dapatkan adalah tubuh pemuda malang yang mendapat perlakuan buruk dari keluarga pamannya.. tidak hanya itu, dia juga mendapatkan perundungan dari preman-preman sekolah.
Selain mendapatkan misi untuk berubah menjadi orang yang baik, dia pun harus membalaskan dendam dari pemilik tubuh aslinya.

Baca juga:
sistem pemburu penjinak monster
reinkarnasi Menjadi Pangeran Terbuang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percayalah padaku

.

.

Fano mencubit pipi Angel pelan, Angel yang dari tadi melamun akhirnya tersadar lalu menoleh pada Fano. Saat itu, sudah jam istirahat, Angel baru sadar jika bu guru sudah pergi, kelas juga mulai sepi.

“Fano..”

“Kau melamun terus, ada apa?” tanya Fano, dia melihat akhir-akhir ini Angel bertingkah aneh dan tidak biasa. Dia banyak melamunkan entah apa, saat Fano memanggil juga tidak mendengar.

“Aku baik-baik saja” jawab Angel singkat sambil membereskan buku dan alat tulisnya.

“Baik-baik saja bagaimana? Ayo ikut aku!” Fano berdiri lalu menggandeng lengan Angel dan pergi dari kelas.

“Kalian mau kemana?” tanya Andy yang baru sadar mereka sudah pergi, tadinya dia sibuk dengan ponselnya.

“Nanti kami menyusul ke kantin!” balas Fano sambil terus membawa Angel pergi.

Fano membawa Angel menuju rooftop sepi yang dulu mereka datangi untuk makan siang, setelah sampai sana rooftop itu masih saja sepi.

Fano duduk di salah satu meja, Angel juga mengikuti Fano. Dari atas sini pemandangan kota terlihat jelas.

“Jika kau punya masalah kau bisa Selalu bercerita padaku, bukankah kita teman?” tanya Fano.

Angel menatap Fano dengan mata bulat besarnya, Fano juga ikut menatap Angel, menunggu kata-kata terucap dari bibir merah alami yang mungil itu.

“Angel? Kau tidak mempercayaiku?”

Angel menggeleng “Bukan begitu, aku.. memang banyak pikiran”

Angel mengalihkan pandangannya, kemana saja Selain wajah Fano, wajah tampan itu selalu membuatnya tidak fokus.

“Kau tidak mau menceritakannya padaku?” tanya Fano lagi, Angel masih terdiam.

Fano melanjutkan “tidak apa, tidak perlu cerita jika itu sulit”

Keheningan mulai menyelimuti mereka berdua, Fano tidak ingin memaksa meski dia sudah tidak tahan lagi, sedangkan Angel masih belum berani bercerita.. tapi, dia harus bercerita agar Fano tidak kecewa padanya. Pasti Fano akan lebih kecewa jika mengetahui bukan dari Angel sendiri.

“Fano – sebenarnya...” Angel kembali mendongak menatap pada wajah Fano, dia kembali terdiam menatap wajah Fano dari samping yang terlihat begitu sempurna, dengan rahang tegas dan hidung mancung.

Apa angel yang berlebihan atau Fano memang setampan itu?

Tapi biasanya jika sedang jatuh cinta, bagaimanapun dia akan terlihat lebih sempurna.

Fano kembali menunduk menatap Angel “Kenapa?”

“Itu.. eum – aku mendapat rekomendasi untuk ke salah satu universitas terbaik di Korea, jadi...”

“Bukankah itu bagus? Kenapa kau terlihat bimbang?”

Fano mengulurkan tangannya untuk membelai rambut Angel yang terasa halus, Angel memakai shampoo aroma mawar. Sebelumnya Albert tidak terlalu menyukai aroma mawar, tapi sekarang setelah Angel memakainya, Fano pikir sekarang dia menyukai aroma mawar.

“Kau pikir itu bagus?” tanya Angel.

Fano mengangguk “Iya, itu sangat bagus untuk mendapat rekomendasi seperti itu, tidak semua orang bisa mendapatkannya”

Andai Fano tau bagaimana Angel bisa mendapatkannya.

“Ku dengar masuk universitas terbaik disana persaingannya sangat ketat, kau tau pelajar di Korea demi lolos ujian masuk universitas mereka belajar tanpa henti dan sangat keras, jauh berbeda dengan disini, bahkan di Eropa saja tidak segitunya” kata Fano

“Bagaimana kau tau itu Fano?”

“Aku tidak sengaja melihat artikelnya di internet” kata Fano, yang sebenarnya itu bohong. Dia bisa mengetahui itu dari adik ipar Albert, ayahnya Dojun, pemilik Royal Ent saat ini. Pria yang sangat baik itu tetap menganggap Albert iparnya, jadi dia memperlakukan Albert dengan baik tidak peduli meski Albert sangat jahat dan kejam.

“Itu memang benar, aku memiliki sepupu disana dan dia juga tidak percaya aku mendapatkan rekomendasi itu” kata Angel

“Karena itu, jangan sedih.. ambil saja” Fano menyelipkan rambut Angel ke belakang telinganya agar Fano dapat melihat wajah cantik Angel dengan jelas, lagipula rambut itu terus berterbangan terkena angin, meski anginnya cukup halus.

“Kalau kau berpikir begitu, aku akan mengambilnya”

“Gitu dong, tersenyumlah..”

Perlahan Angel memaksakan senyumnya.

“Aku lebih suka melihatmu tersenyum, Angel”

Keheningan kembali menyapa, mereka sibuk memandangi rupa masing-masing, tenggelam dalam pesona lawan jenis mereka.

Sampai kemudian Angel menggerakkan bibirnya “Fano..”

“Iya?”

“Boleh aku memelukmu?”

Fano tidak menjawab, dia segera menarik pinggang Angel ke dalam pelukannya.

“Tentu saja boleh”

“Kalau aku pergi kesana aku tidak bisa bertemu denganmu lagi”

“Siapa bilang? Aku akan bekerja keras mendapatkan banyak uang agar mudah untuk menemuimu meski kau sudah berada di negara lain, asal kau tidak pindah planet saja aku masih bisa menemuimu”

Angel terkekeh lalu memukul dada Fano pelan.

“Jangan sedih lagi ya” kata Fano setelah melepaskan pelukan mereka, Angel mengangguk untuk menjawab Fano.

“Ayo ke kantin, kau tidak lapar?” tanya Fano

Angel kembali menggeleng.

“Kau sungguh tidak lapar?” tanya Fano lagi.

“Fano lapar?” Angel malah balik bertanya.

“Ya sudah kita disini saja jika kau tidak ingin pergi ke kantin”

Angel menyandarkan kepalanya pada bahu Fano, lalu Fano meraih pinggang Angel agar lebih mendekat.

Tidak ada pembicaraan, mereka hanya menatap jauh ke depan mereka, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mereka hanya diam menikmati waktu mereka, sudah nyaman dengan keberadaan masing-masing.

Rasanya sangat damai.

Begini juga tidak buruk.

“Angel.. apa kau tau, di Eropa banyak tempat yang indah, gunung Alpen.. menara Eifel.. menara Eifel di malam hari sangat indah, di Prancis banyak restoran mewah”

Angel mendongakkan kepalanya menatap Fano.

“Kau terdengar merindukan tempat-tempat itu, kau pernah kesana”

Fano menunduk menatap Angel, tepat ke dalam matanya lalu mengangguk pelan “Ku rasa kau benar, aku merindukannya.. anggap saja aku pernah kesana dalam mimpiku”

“Aku juga sering bermimpi, berada dalam tempat asing.. ku rasa aku tersesat, aku tidak mengenal tempat itu, tapi kadang aku juga merasa familiar.. kadang tempatnya juga indah, meski begitu juga terasa sangat asing”

Mimpi ya..

“Katanya mimpi itu refleksi dari apa yang pernah kita lakukan atau pikirkan” sahut Fano

“Lalu kenapa aku selalu bermimpi berada di tempat asing? Kadang tempat itu muncul di mimpiku yang lain, dan aku mengenalinya sebagai tempat di mimpiku sebelumnya” kata Angel.

“Kita juga bisa berpikir saat bermimpi”

“Begitu ya..”

“Aku juga memiliki mimpi yang aku sukai” kata Fano

Angel kembali mendongak menatap Fano “Apa itu?”

“Mimpi bertemu orangtuaku, ibuku... aku merindukannya”

Angel bisa melihat kepedihan di dalam mata Fano, sepertinya Fano sangat menyayangi ibunya.

“Aku tidak pernah membahagiakan ibuku, aku bahkan membuatnya kecewa” lanjut Fano.

“Itu tidak benar Fano, Ibumu pasti bahagia memiliki putra yang baik sepertimu”

“Tapi aku tidak baik Angel..”

Angel mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Fano yang terasa dingin “Kau orang yang baik”

Fano meraih tangan Angel yang menyentuh pipinya, lalu menggenggamnya erat. Angel tidak mengenal Fano yang dulu, bahkan Angel belum lahir saat Albert sudah meninggal. Tapi, Fano ingin percaya kata-kata Angel yang mengatakan jika dia adalah orang yang baik.

Bel masuk kelas berdering sangat nyaring, mengejutkan mereka yang merasa waktu istirahat begitu singkat.

“Ayo kembali ke kelas”

Fano turun dari meja, hendak pergi, tapi Angel menahan lengan Fano hingga Fano kembali berbalik menghadap Angel yang masih duduk disana.

“Kenapa?” tanya Fano.

“Apa Fano mengenal Queenza?”

Kenapa nama itu harus disebut lagi?

Fano menggeleng “Tidak, kenapa bertanya seperti itu? Ku rasa dia hanya tertarik dengan produk yang ku jual, aku tau Graham Group ada di bawah The Royal Group.. meski kau membujukku, aku tidak akan mau masuk sana”

“Tapi kenapa Fano? Mereka akan membantumu dan tuanmu agar perusahaan kalian bisa –” Angel menghentikan ucapannya saat Fano menaruh jari telunjuknya di depan bibir mungil Angel.

“Aku tidak mau berurusan dengan mereka lagi, tuanku lebih dari mampu untuk membesarkan perusahaan kami sendiri”

“Tapi Fano..”

“Angel..”

“Aku tau tuanmu itu tidak ada! Alfredo Maverick itu tidak ada, iya kan?”

Fano mengerjapkan kedua matanya bingung, kenapa Angel bisa tau itu?

“Angel, kenapa kau berpikir seperti itu?”

“Pokoknya aku tau...”

Fano meraih kedua bahu Angel “Tapi dari mana kau tau itu?”

Angel menggeleng “Aku hanya merasa seperti itu, lagipula... setelah mafia yang dihukum mati itu, tidak ada lagi yang bernama Maverick bukan?”

Fano menggeleng “Kau salah, nama itu masih ada, Alfredo Maverick itu nyata Angel”

“Berarti dia berhubungan dengan mafia itu?”

Fano kembali menggelengkan kepalanya “Kau tidak perlu tau, jangan tanyakan apapun dan percaya saja padaku, okay?”

Angel mengangguk “Baiklah”

“Ayo kembali ke kelas”

.

.

.

ada tg nanya 'Dave udah sma gitu masa sakit doang nangis?'

itu kamu aja yg kurang jauh mainnya ya. manusia punya beragam karakter dan sifat, mau itu sma atau kuliah kalo cengeng ya cengeng aja.

author sengaja ngasih banyak macam karakter pada tokoh novel yg aku buat, kalo ngikutin dr novel pertama udah paham lah ya.

kalo yg sakit itu bukan dave tapi andy, bima, atau yoshi ya ga bakal nangis kayak gitu, semua udah ada karakter masing2.

terima kasih.

1
Ahmad Tamby
/Good/ Mantaaaaap * Sehat Wal'afiat Selalu Thooor & Sukseees Menyrtaimuuuu./Heart//Heart//Heart/
Aden Dm
pengalaman author ini mah
Harman Loke
krrreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnn banget
Anya Forger
Luar biasa
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp
Harman Loke
Fano mulai berbisnis
Harman Loke
Fano mulai sadar
Harman Loke
semoga angel dan Fano berpacaran
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp banget
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Fano
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
Fano jangan selalu bertengkar dengan sistem
Harman Loke
sadar
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
tampaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
MOCH ABDURRACHMAN
lanjut aja dulu
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt
Harman Loke
nex author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!