NovelToon NovelToon
Pendekar Pemburu Yang Diburu

Pendekar Pemburu Yang Diburu

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest
Popularitas:8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.

Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.

Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.

Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.

Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Pemberian Gelar Jenius Muda

Kemampuan yang di tunjukkan oleh Ma Guang saat mengalahkan lawannya begitu mencengangkan.

Seorang jenius muda peringkat satu sekte Tapak Sakti yang adalah sekte besar, dapat di kalahkannya hanya dengan dua serangan saja.

Karena sudah ada 4 orang jenius yang menembus babak semi final, sehingga mereka berempat di juluki dengan Pilar Muda Kekaisaran Zhou.

Ma Guang mendapatkan gelar Dewa Tinju Selatan.

Xia Jiao mendapatkan gelar Dewi Bunga Barat.

Bing Bihai mendapatkan gelar Dewi Es Timur.

Zheng Biao mendapatkan gelar Dewa Harimau Utara.

Namun hal itu tidak merubah situasi penonton yang ingin menyaksikan siapa jenius muda yang akan memenangkan kompetisi ini.

Spekulasi favorit juara untuk kompetisi ini pun mulai menyeruak, kini Ma Guang serta Xia Jiao yang menjadi daftar paling teratas dan di ikuti oleh Bing Bihai serta Zheng Biao yang paling dibawah.

Setelah selesai dengan seremoni pemberian gelar bagi ke empat jenius muda tersebut, akhirnya sang Jenderal pemimpin kompetisi langsung memberikan isyarat kepada ke empat peserta tersebut untuk mencabut undian yang akan menentukan siapa lawan mereka.

Undian pun telah di ambil oleh mereka masing - masing dan langsung di buka oleh mereka berempat secara serentak.

Akhirnya Ma Guang langsung bertemu dengan Zheng Biao.

Sedangkan akan tersaji lagi pertarungan di antara pendekar wanita di babak semi final itu, yaitu antara Xia Jiao dan Bing Bihai.

Yang menjadi partai pertama yang akan melakukan pertarungan adalah Ma Guang dan Zheng Biao.

Zheng Biao sendiri sudah siap dengan kekalahan yang akan dirinya alami, akan tetapi, jenius muda itu ingin juga menunjukkan seluruh kemampuannya kepada seluruh penonton yang ada, bahwa dirinya juga adalah salah satu jenius yang tidak bisa di pandang sebelah mata.

" Saudara Ma...aku ingin memohon bimbingan untuk bertukar jurus tangan kosong dengan Mu." Ucap Zheng Biao.

" Baiklah...keluarkan seluruh kemampuan Mu yang ada...karena aku tidak akan bermurah hati." Ucap Ma Guang.

Ma Guang selalu serius saat menghadapi setiap lawan - lawannya, dan dirinya merasa seperti mempermainkan lawannya jika kembali menurunkan kemampuan tenaga dalamnya.

Ma Guang kini berada di pendekar tahap awal tingkat ke - 7 awal, sedangkan Zheng Biao adalah pendekar tahap awal tingkat ke - 7 akhir.

Sang Jenderal kemudian mengisyaratkan keduanya untuk memulai pertarungan tersebut.

Zheng Biao langsung mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk menyerang Ma Guang dengan cakarnya.

Ma Guang yang mengetahui teknik bertarung tangan kosong milik lawannya, langsung membalas juga serangan lawannya dengan jurus gabungan tinju dan cakar miliknya.

Kedua jurus tersebut banyak mengandalkan serangan jarak dekat, sedangkan kedua kaki mereka saling menyerang untuk melumpuhkan pertahanan kuda - kuda dari kaki lawan mereka masing - masing.

Berbeda dengan serangan teknik kaki milik dari Ma Guang, serangan kakinya selalu menyerang secara horisontal kaki lawannya dan serangan itu bukan hanya sekedar melemahkan kuda - kuda kaki milik lawannya, melainkan seperti ingin mematahkan atau pun juga ingin menghancurkan kaki milik lawannya.

Zheng Biao yang ingin mencoba melemahkan pertahanan kaki milik Ma Guang akhirnya mengurungkan niat setelah merasakan bahwa sebaliknya kakinya yang terasa akan retak saat bertemu dengan tulang kaki dari Ma Guang.

Sehingga Zheng Biao hanya berusaha menghindari setiap serangan kaki milik Ma Guang yang mengarah ke kakinya.

Sambil melompat dan melakukan gerakan salto ke atas, Zheng Biao melancarkan serangan cakarnya ke arah kepala Ma Guang.

Namun tanpa Zheng Biao juga sadari, Ma Guang juga langsung melanjutkan tendangannya dengan kaki yang satunya lagi seperti gerakan salto ke belakang.

Karena posisi tubuh Zheng Biao yang seperti melakukan gerakan salto kedepan yang di pikirnya akan melewati atas kepala Ma Guang dan akan mendarat tepat di belakang lawannya itu, menjadikan posisi tubuhnya seperti membelakangi serangan tendangan salto juga dari Ma Guang yang gerakannya seperti pemain bola yang menyambut umpan dari temannya, sehingga tepat mengenai tubuh bagian belakang dari Zheng Biao.

Jenius muda dari sekte Harimau Putih itu langsung terjatuh dengan posisi tubuhnya tengkurap dan langsung mengeluarkan cairan berwarna merah dari mulutnya.

" Uhuk...uhuk...Puih."

Zheng Biao terbatuk dan langsung mengeluarkan darah yang ada di dalam mulutnya.

Pemuda itu berusaha untuk bangkit berdiri dan kembali ingin melawan Ma Guang.

Namun sang Jenderal langsung datang memeriksa kondisi tubuh milik Zheng Biao.

Setelah itu, sang Jenderal pun langsung menghentikan pertarungan antara mereka berdua dan menyatakan bahwa Ma Guang sebagai pemenangnya.

Ma Guang pun langsung mendekati tubuh dari Zheng Biao yang di sambut dengan hormat oleh pemuda tersebut.

Ma Guang langsung menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam tubuh Zheng Biao dan langsung membuat Zheng Biao mengeluarkan lagi cairan merah dari dalam mulutnya.

Namun setelah itu, tubuhnya telah merasa sudah lebih baik.

" Terima kasih saudara Ma." Ucap Zheng Biao sambil menangkupkan tangannya.

Jenius muda itu langsung berdiri dan secara bersama - sama menuruni panggung pertarungan.

Akhirnya pertarungan antara Xia Jiao dan Bing Bihai pun tiba.

Sang Jenderal langsung mengisyaratkan untuk memulai pertarungan mereka berdua.

Kedua gadis itu langsung mengeluarkan jurus andalan mereka masing - masing.

Bing Bihai dengan aura dinginnya menyerang ke arah Xia Jiao.

Namun Xia Jiao masih dengan tenang menghindari dan kembali menyerang lawannya itu.

Pertarungan kedua gadis itu pun semakin lama, semakin meningkat kecepatan serta kekuatannya.

Setiap penonton yang menyaksikan pertarungan kedua gadis tersebut, begitu tercengang dengan kemampuan dari kedua gadis itu.

Suhu udara di atas panggung sudah menurun drastis, itu karena di sebabkan oleh Bing Bihai.

Gadis itu sudah meningkatkan tingkat tenaga dalamnya ke tingkat 9 pendekar tahap awal, begitu juga halnya dengan Xia Jiao.

Kedua gadis itu sudah bertukar ratusan jurus, namun belum ada yang bisa menentukan siapa pemenang di antara mereka berdua.

Bing Bihai lebih di untungkan dengan serangan jurus Es Abadi tingkat dasar miliknya.

Karena mempengaruhi suhu yang ada di sekitar lawannya dan membuat fokus tenaga dalam Xia Jiao terbagi menjadi dua bagian. Untuk menyerang dan bertahan dari suhu udara yang begitu dingin.

Akhirnya Xia Jiao melancarkan serangan perubahan bentuk tenaga dalam ke arah lawannya.

Serangan jurus angin yang sudah di padatkan oleh Xia Jiao sebesar bola kasti melesat ke arah Bing Bihai.

Bing Bihai tidak menyangka lawannya akan melakukan serangan ke tahap yang lebih tinggi.

Gadis itu secepatnya memadatkan suhu dingin di depan tubuhnya untuk di jadikan perisai untuk membendung serangan yang di lancarkan oleh Xia Jiao.

Duaaaar

Bunyi benturan serangan Xia Jiao dengan perisai es yang di ciptakan oleh Bing Bihai.

Namun usaha gadis itu sedikit terlambat, perisai es yang di buatnya, tidak mampu menahan kekuatan serangan dari Xia Jiao, sehingga dirinya terdorong 5 langkah ke belakang.

Dari bibir gadis itu mengeluarkan cairan berwarna merah.

Bing Bihai langsung melakukan penyembuhan atas luka yang di akibatkan oleh serangan lawannya.

Xia Jiao langsung melesat menyerang Bing Bihai. Karena tidak ingin memberikan kesempatan bagi lawannya untuk memulihkan lukanya.

Bing Bihai langsung menyerang Xia Jiao sebagai pengalihan dengan serangan pisau Es nya.

Pemandangan itu membuat peserta kompetisi yang telah tersingkir merasa tersentak dengan apa yang di lakukan oleh ke dua gadis yang berada di atas panggung arena itu.

" Ternyata mereka sudah bisa melakukan perubahan bentuk tenaga dalam."

" Apa?, mereka sudah mencapai pendekar ahli?."

Kata - kata yang keluar dari setiap penonton yang menyaksikan pertarungan ke dua gadis itu.

" Akhirnya Kekaisaran kita ini telah memiliki tiga generasi muda yang super jenius." Ucap Patriak Chang Wu sambil menatap ke arah Kaisar yang duduk tidak jauh darinya.

Kaisar Zhou Muwang pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum menanggapi perkataan dari Patriak Chang Wu.

~Bersambung~

1
eddy
luar biasa
Sakirun
super .. lanjutkan
@rt
udah tahu bininya pengkhianat, hrsnya kontrak darahnya sama elu guang...dasar tolol..🤮🤮
@rt
jurus langkah seribu 😜😜
@rt
lagi ngelamun jorok jd gak konsen 🤭🤭
@rt
sikat bleh.../Drool//Drool/
@rt
pake shareloc ? 🤔🤔🤭🤭
Muhammad Taufik
Luar biasa
Cak Eri
bosan jadinya
@rt
padahal nambah satu lagi juga gpp 🤭🤭
@rt
jurus andalan....langkah seribu 😜😜
@rt
apa ada yang berontak dibawah sana ? 🤔🤔😜
Sakirun
Luar biasa
@rt
wkwkwwk....ketahuan deh 😍😍😍
@rt
kayaknyabudah kebelet kultibasi ganda nih😍😍🤭🤭
@rt
jadi inget sama cerita to liong to...golok pembunuh naga..
@rt
api biru ya....jadi inget elpiji 🤭🤭
@rt
koq membunuh...mksdnya menyerang kaleee...🤔🤔
@rt
jeruk bali? 🤔🤔
@rt
waduh....waduh...nantinya jangan jadi akrab sama tante lux ya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!