hai my beloved readers,,,author datang lagi menyapa dengan cerita yang baru,,,
"Kita harus bicara setelah ini ". Kata Arya dengan datar dan dingin
"Pastinya,,,,,". Balas Devania tak kalah dingin.
Devania tiba-tiba menggantikan kakak sepupunya yang bernama Wilona menjadi mempelai wanita pada hari pernikahannya dengan seorang perwira TNI bernama Arya Wiguna
Meskipun bingung dengan nama mempelai wanita yang berubah, namun Arya tetap mengucapkan ijab qabul dengan lantang sehingga semuanya merasa bahagia.
Bagaimana kehidupan pernikahan mereka selanjutnya??? penasaran ???? yuk simak terus ceritanya
kalo ceritanya gak menarik jangan dihujat bisa mematikan halunya othor 🤭🤭🤭
tapi jika sebaliknya silahkan tinggalkan jejak-jejak indahnya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 32
...happy reading beloved readers...
🍬
🍬
🍬
Mentari pagi kembali melaksanakan tugasnya dengan membagikan sinarnya yang hangat pada seluruh penduduk bumi agar bersemangat menyambut harinya dan meraih mimpi dan harapan dalam hidupnya.
Devania melakukan ritual seperti biasanya. Karena jarak kantornya yang sekarang lebih jauh maka Devania harus berangkat lebih awal agar terhindar dari kemacetan.
"Bu,,,,Vania berangkat,,,,Assalamualaikum,,,,". Pamit Devania sambil menggigit sandwich yang telah disiapkan
"Hati-hati dijalan dan ingat antarkan berkasnya ke kantor nak Arya,,,,". Balas Melva sambil mengingatkan Devania
"Iya bu,,,,jangan khawatir,,,,". Ucap Devania kemudian masuk kedalam mobilnya.
Selanjutnya Devania melajukan mobilnya perlahan dan kemudian bergabung dengan para pengendara lainnya membelah jalan raya yang masih sepi, tak sampai 20 menit Devania mengendarai mobilnya untuk tiba diparkiran perusahaan Kusuma Grup.
Berjalan dengan anggun memasuki lobby perusahaan yang masih sepi karena jam masih menunjukkan pukul 07.15 sedangkan jam kantor dimulai pada pukul 08.00.
Tiba dilantai teratas perusahaan yang hanya ada tiga ruangan. Ruangan paling mewah dengan pintu paling lebar adalah ruangan CEO, ruangan kedua dan ketiga merupakan ruangan sang asisten Aska dan ruangan sebelahnya adalah ruangan Devania, meskipun tak semewah ruangan CEO namun sangat nyaman. Sedangkan meja sekretaris berseberangan dengan pintu CEO.
"Selamat pagi mbak Firly,,,,,". Sapa Devania pada sekretaris CEO yang sedang menyalakan komputernya
"Selamat pagi nona Vania,,,,,cepat banget datangnya ". Balas Firly sambil tersenyum
"Gak pake NONA, mbak,,,,, hanya Vania,,,,". Kata Devania dengan menekan kata NONA.
Setelah itu Devania membuka pintu dan masuk kedalam ruangannya kemudian mulai bekerja. Firly tersenyum melihat tingkah Devania.
Firly mengenal Devania sejak sekolah menengah atas ketika Devania dan Wilona mulai diperkenalkan dunia bisnis oleh CEO perusahaan akan tetapi yang lebih menonjol bakat bisnisnya justru Devania bukan putri kandung CEO. Devania yang ceria, ramah dan baik hati dengan mudah bisa bergaul sedangkan Wilona lebih banyak diam hingga terkesan menutup diri.
Devania tidak keluar ruangan karena ingin menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin karena teringat berkas yang harus dibawanya ke kantor Arya. Hingga tak terasa waktu istirahat kurang lima menit, Devania segera membereskan kertas-kertas diatas mejanya.
"Mbak Firly,,,,,aku keluar sebentar mana tau bos mencariku ". Kata Devania kemudian setengah berlari memasuki lift khusus petinggi dan tamu perusahaan.
Ting
Lift tiba dilantai satu, Devania bergegas keluar dan menuju parkiran selanjutnya mengarahkan laju mobilnya ke arah kantor Kodam sambil terus berusaha menelpon Arya namun tidak diangkat.
Tiba ditujuan setelah beberapa menit dijalan raya, beruntung Devania bertemu dengan Rendy setelah melewati pintu khusus tamu dan melewati pemeriksaan sebelum masuk area kantor Kodam.
"Vania ???? Tumben berkunjung,,,,". Tanya Rendy terkejut
"Untung ketemu bang Rendy,,,,,dimana ruangan pak Arya,,,,,". Balik tanya Devania tanpa menjawab pertanyaan Rendy
"Lurus aja, ruangannya pintu paling besar,,,,". Jawab Rendy lalu melangkah entah kemana. Devania langsung menuju ruangan yang dimaksud oleh Rendy.
Baru saja Devania akan mengetuk pintu tersebut terdengar suara wanita dan pria tertawa dan karena pintu sedikit terbuka hingga memudahkan Devania mendorong pintu perlahan agar tak terdengar. Bukan bermaksud ingin menguping hanya saja Devania ingin melihat langsung dan tidak ingin menerka-nerka yang berakhir dengan kesalahpahaman.
Mata Devania membulat sempurna melihat pria dan wanita yang berpelukan, map yang berisi berkas terlepas dari tangannya dan secepat kilat memungutnya sambil meminta maaf.
"Maaf,,,,bukan bermaksud mengganggu kalian,,,,permisi,,,,". Ucap Devania dengan senyum dipaksakan dan berjalan setengah berlari meninggalkan ruangan tersebut
Arya tak menyangka akan kedatangan Devania dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan baginya. Arya hanya bermaksud menenangkan wanita masa lalunya yang sedang bersedih namun entah mengapa pelukan yang awalnya menenangkan berganti menjadi pelukan erat. Memang benar kata orang bahwa masa lalu hanya akan membuat masalah pada masa depan jika tidak menjaga jarak.
Entah apa yang akan terjadi selanjutnya mengingat Devania termasuk dalam golongan wanita tersulit untuk diyakinkan. Meskipun dapat bergaul dengan mudah dan memiliki pemikiran yang luas namun untuk masalah hati dan perasaan sangatlah rumit bagi Devania.
🎶🎶🎶🎶🎶🎶
Arya : thor,,,,gimana selanjutnya,,,,😥😥😥
Othor : biarkan othor berpikir,,,,
Arya : berpikir pala lu peyang ,,,, disini kebahagiaanku dipertaruhkan, thorrrrr 😡😡😡
Othor : sabarrrr bulan ramadhan, semua akan indah pada waktunya 🤔🤔🤔🤔
💫💫💫💫💫
Selesai up serasa melunasi utang 🤭🤭🤭 selamat menikmati semoga menjadi salah satu daftar novel favorit para readers,,,,
Selamat menunaikan ibadah puasa dan jangan lupa dukungannya supaya Othor semangat up_nya
Salam hangat dari dunia halu