NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Bukan Anak Kecil Lagi

Gara-gara Arumi tidak sengaja mendengar gibahan Sapta dan Bimo di pantri, gadis itu memutuskan untuk pergi ke tempat Roni tanpa memberitahu asistennya bahkan tidak peduli dengan jadwalnya di sisa hari ini.

Untung saja sampai di kantor Roni pria itu ada di tempat tapi Arumi minta pada resepsionis supaya tidak memberitahu soal kedatangannya.

Entah nasibnya sedang beruntung atau hanya kebetulan, tidak ada seorang pun di depan ruang kerja Roni hingga Arumi tidak perlu berbasa-basi menjelaskan maksud kedatangannya.

Dari dalam ruangan terdengar suara orang sedang berbincang diselingi tawa dan Arumi sudah hafal suara siapa yang menjadi lawan bicara Roni.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Arumi sengaja membuka pintu dengan sedikit menghentak.

“Roni kamu…..”

Mata Arumi membola saat melihat ada sosok ketiga duduk di sofa. Semua mata tertuju kepadanya dan tidak ada satu pun yang terkejut dengan kedatangan Arumi.

“Om Darma ?” Arumi benar-benar tidak menyangka akan bertemu ayah kandung Roni.

Mereka jarang bertemu karena 6 bulan sejak meninggalnya Rendi, Darma membawa Tiara, istrinya ke Australia sekaligus memberikan pengobatan mental Tiara yang terguncang begitu tahu kematian Rendi disebabkan bunuh diri.

Arumi sendiri melanjutkan sekolahnya di Singapura sampai tamat kuliah. Semuanya di atur oleh Edi yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

“Apa kabar Arumi ?” sapa Darma dengan senyum arifnya.

Bertemu kembali dengan Darma membuat Arumi teringat pada ayahnya yang merupakan adik kandung Darma.

Wajah mereka sangat mirip bahkan tinggi badan pun tidak berbeda jauh. Yang membedakan hanya potongan rambutnya.

Mendengar tawa Roni meski pelan, Arumi langsung cemberut. Saat ia melirik ke arah sepupunya itu, Roni malah mencibir padanya dengan wajah penuh kemenangan.

Roni benar-benar menyebalkan ! Aku masuk perangkapnya lagi. Bisa-bisanya dia membuat semua orang mendukung rencangnya, omel Arumi dalam hati.

Sementara pria yang satunya tidak berani tertawa, hanya tersenyum namun malah membuat Arumi makin kesal karena lagi-lagi Raka ikut terlibat.

“Ar, duduk sini. Sudah lama om nggak ketemu kamu. Biarkan saja Roni, dia memang paing senang jahilin kamu.”

Masih dengan perasaan kesal yang menggumpal di hatinya, Arumi menghampiri Darma, menyapa dengam peluk cium lalu duduk di samping pria itu.

“Tante nggak ikut pulang Om ?”

“Lusa baru sampai Jakarta. Kemarin om duluan karena mau membahas masalah Yongki sama Roni dan Raka.”

“Ada masalah apa lagi sama mereka ?” tanya Arumi sambil menautkan kedua alisnya.

“Mereka mengajukan banding tapi tidak usah khawatir biar kami bertiga yang memikirkan bagaimana menghadapinya,” nasehat Darma sambil mengusap kepala Arumi.

“Kamu ngapain mendadak kemari Ar ?” tanya Roni dengan nada meledek.

Arumi melirik sambil mencibir. “Nggak usah pura-pura nggak tahu !”

Roni tergelak, “Memangnya ada aturan aku nggak boleh mempekerjakan Raka di perusahaanku sendiri ?”

“Nggak ada aturan tapi tujuan akhirnya kemana, semua juga tahu,” ketus Arumi.

Akhirnya Darma ikut tertawa karena sudah lama tidak berada dalam situasi seperti ini. Sejak Arumi kecil, Roni memang senang menjahili sepupunya itu.

“Boleh katakan lebih jelas, biar nggak salah paham,” tantang Roni dengan alis terangkar sebelah.

Arumi tidak menjawab, hanya menghela nafas.

“Roni punya ide untuk menempatkan Raka kembali di perusahaannu dan Om setuju. Melihat kondisi badanmu yang semakin kurus dan kelihatan kurang sehat serta emosimu yang tidak stabil, mungkin sebaiknya kamu pertimbangkan pendapat kami.”

“Emosiku naik turun gara-gara Roni, Om,” protes Arumi. “Gara-gara Roni aku jadi suka kesal.”

“Yakin karena aku doang ?” canda Roni dengan tawa meledek.

“Bukan om meragukan kemampuanmu tapi menjalankan perusahaan seorang diri tidak mudah apalagi untuk gadis belia seusiamu.”

“Saya pikir-pikir dulu, Om.”

“YES !” Reaksi Roni langsung mendapat pelototan Darma.

“Tidak ada maksud lain, Dad,” ujar Roni dengan wajah yang dibuat seserius mungkin.

“Aku hanya senang kalau Arumi bisa menemukan partner bisnis yang cocok. Biar pun ada Sapta dan Bimo yang mumpuni sebagai asisten, tetap saja mereka tidak bisa jadi pengambil keputusan.”

“Nggak usah terlalu kepo memikirkan hidupku, kamu sendiri sampai detik ini belum bisa menemukan teman hidup yang tepat,” sindir Arumi dengan senyuman mengejek.

Darma kembali tertawa senang karena ada yang mewakilinya bertanya kapan Roni punya kekasih malah kalau perlu calon istri.

“Beeuuhh… anak kecil yang sudah merasakan nikah mulai sombong,” cibir Roni.

“Lebih baik sombong daripada minder,” balas Arumi dengan wajah pongah.

Merasa perdebatan Arumi dan Roni tidak akan ada habisnya, Darma pun beranjak.

“Daddy lapar Ron, bagaimana kalau kita lanjut ngobrol sambil makan siang ?”

Ketiganya ikut beranjak.

“Sorry Om, aku nggak ikut dulu, mau ke tempat lain. Mungkin lain waktu aku akan datang ke rumah sekalian ketemu tante.”

Darma tidak ingin memaksa namun mereka sama-sama turun ke lobi dimana masing-masing mobil sudah menunggu.

“Aku pamit dulu Om.”

Arumi hanya pamit pada Darma tanpa menoleh lagi pada Roni dan Raka.

****

Pukul sembilan malam Arumi baru keluar dari ruang kerjanya. Sapta sudah pulang sejak jam 7 atas perintah Arumi.

Hampir saja Arumi terjembap saat mendapati Raka sedang berdiri begitu ia membuka pintu ruang kerjanya.

“Ngapain kamu di sini ?”

“Membawakanmu makan malam. Sapta bilang dia belum melihatmu makan seharian.”

“Asisten lambe,” gerutu Arumi sambil membuang muka.

“Sudah malam, aku ….” Arumi diam khawatir perutnya melawan seperti wakru itu.

Raka tersenyum. “Pak Min sudah pulang jadi aku yang akan mengantarmu. Kalau mau, kamu bisa makan di mobil.”

Terlalu lelah untuk berdebat, Arumi tidak membantah bahkan ia menuruti Raka yang menyuruhnya duduk di depan.

Sebelum mobil melaju, Raka memberikan kotak makanan yang dibawanya untuk Arumi.

“Makanlah ! Tidak usah dihabiskan kalau kenyang.”

Sambil menghela nafas Arumi menerimanya dengan berat hati membuat Raka hanya tersenyum tipis.

“Aku tidak peduli apa yang kamu rencanakan dengan Roni tapi bagiku pernikahan kita sudah berakhir dan tidak pernah terlintas keinginan untuk mengulangnya lagi.”

“Maafkan kesalahanku yang lalu,” ucap Raka dengan sungguh-sungguh.

“Jangan pikirkan apa yang Roni dan om Darma katakan karena aku baik-baik saja. Tidak mudah menjalankan semuanya sendirian tapi aku tidak pernah mengharapkanmu kembali.”

“Aku bukan kembali tapi memulainya dari awal lagi karena selama menikah, hubungan kita seperti orang asing.”

Arumi tersenyum getir. “Kalau pun aku ingin menjalin hubungan dengan seorang pria, aku pastikan orang itu bukan kamu Raka.”

Mata Raka membola, terkejut mendengar pernytaan Arumi yang di luar dugaan. Seperti sebilah pedang menusuk hatinya rasanya sakit dan perih

“Aku bukan anak kecil yang 3 tahun lalu datang padamu dengan wajah memelas dan penuh harap. Berpikir ada keajaiban terjadi dalam 1001 malam bersamamu. Sekarang aku sadar, hidup bukanlah negeri dongeng dan aku harus belajar menjadi perempuan dewasa untuk menapaki jalan hidupku.”

Mobil berhenti di depan gerbang rumah Arumi.

“Terima kasih untuk makanan dan sudah mengantarku. Bawa saja mobilnya, besok biar diambil di kantor Roni.”

Tidak ada lambaian tangan Arumi namun Raka tetap menunggu sampai gerbang ditutup kembali.

Melihat kotak makanan sengaja ditinggalkan Arumi, Raka hanya bisa tersenyum getir dan melajukan mobil.

1
Noey Aprilia
Naahhh.....gt doongggg.....
ga ush glau trs,kn raka srius mau bkin arumi bhgia....bntr lg ga bkln dpt status janda,plus ga perawan lg....🤭🤭🤭
Dwi Agustina
Heheeee ikutan seneng Ar😅ikutan malu juga🤭😂
Fera Susanti
nikah kah??
Noey Aprilia
Hayooo....
bru shri loh,tp udh khilangn kn????
mkanya,jgn gngsi lh arumi...mskpn msih ragu,ksih ksmptan raka buat mmbuktikan kl dia srius....
Noey Aprilia
Lgian,spa jg yg mnta bntuan situ...
sok2an mnta bls budi,pdhl mh cma modus aja krna mau dktin raka....
tnggu aja tunanganmu kluar pnjra,kn ccok pnjht sm siluman rubah....😝😝😝
Noey Aprilia
Gngsi stnggi gnung....pdhl blng aja cembokur...🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Slmt brjuang raka....
skrng bru spatu yg mlayang,lain kli mngkin kursi atw meja....🤣🤣🤣
Dwi Agustina
Nyebelin tp suka kaaaaaaan🤭ciye Arumiiii😉
Noey Aprilia
Efek kjedot cnta,jdinya beda sm yg dlu... 🤣🤣🤣
Fera Susanti
🤭
Noey Aprilia
Ttp smngt y raka.....ykin bgt kl arumi sbnrnya msh ada rsa,cma gngsi aja buat ngaku....tmbh lg dia pst msih skit hti krna skpmu d msa lalu.....
slmt brjuang......
Dwi Agustina
Hahahaaa Sapta-Bimo yg sabar y🤭👍💪💪
Dwi Agustina
Hadeeeh mainannya laki2 g bisa masuk di otak perempuan😅
Noey Aprilia
Ayo arumi.....ksih raka ksmptan biar dia tau gmna rsanya brjuang plus d acuhkn,sm ky dlu dia sm km....tnggu smp 3 thn,apakh km msih mau nrima dia atw ga.....
Dwi Agustina
Ahaaaa semesta mengabulkan pintamu Raka😀
Noey Aprilia
Roni ngpn jg pke nksir sm tu sluman rubah,udh tau kl dia msih tnangn sm yg onoh.....asl tau aja y,kl dia ga s'baik yg d kira....pling cma mau mnfaatin aja biar dia bs lpas....
Ir
Roni aku tau niat kamu baik, tapi melibatkan orang lain hanya untuk menguji Arumi itu salah Roni, belum aja Arumi meledak dan keluar semua apa dia simpan selama ini, cukup minta Raka berjuang lebih keras aja, ga perlu melibatkan eva
Noey Aprilia
Hhhmmm.....
pling jg bpknya eva pnya htang sm yg onoh,mkanya anknya ga bs lpas....scra kn kl btal msti gnti rugi kaleee......udh biasa jual anknya dmi hrta.....kira2 roni bwa eva kmn y???jgn smp dia bntuin,tp msih ttp ngusik arumi.....
Ir
aku tau kemarahan Arumi bukan lantaran sikap Raka tapi sikap mama Sofia, gini semenjak orang tua Arumi meninggal mama Sofia lah yg bisa menggantikan peran seorang ibu, jadi begitu tau mama Sofia bisa dekat dengan perempuan lain selain Arumi jadi perasaan yg selama ini di anggap anak sendiri tuh udah ga sepesial, apa lagi pas makan malam yg di ceritain Eva Eva Eva terus, kalo aku di posisi Arumi mah ogah lagi deket² sama mama Sofia jujur ae, cukup tau aja ntah apa yg di bilang Eva bener atau engga terserah tapi kalo untuk akrab lagi butuh waktu
Baretta: Terima kasih banyak ataa komentarnya kak Ir 😊😊🙏
total 1 replies
Ir
kak maaf banyak typo part ini
Ir: lebih ke salah sebut nama sih, duh lupa aku apa aja tadi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!