di dunia ini tidak ada yang tercipta sempurna tapi pertemuan dengan mu adalah awal dari kesempurnaan......
karna kesempurnaan tidak sepenuh nya terletak padamu, tapi pada pandanganku yang melihatmu dengan cara yang seutuhnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saila Alka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
scene 33 sebuah rahasia
Jonathan mengajak Natha untuk pergi makan malam sebelum pergi ke tempat yang Kevin tunjukkan. Jonathan membawa Natha ke cafe rooftop untuk menikmati pemandangan kota dari atas sana. Mereka memesan pizza dan makanan ringan seperti kentang goreng.
"Natha!! " Panggil Jonathan.
"Hm.... "
"Pandangan nya indah bukan?! "
"Banget..... "
"Tha.... Kamu bicara jujur ya!! "
"Soal?! "
"Selama ini.... Apa aku pernah membuat mu tidak nyaman?! " Tanya Jonathan.
"Jonathan..... Aku nyaman sama kamu, aku senang karna kamu selalu nge treat aku kayak ratu!! "
"Kalau gitu.... Makasih ya!! "
Natha tersenyum menatap mata hitam Jonathan, begitu pun sebaliknya.
"Kamu kira.... Kenapa aku ngasih kamu gaun itu?! " Tanya Jonathan tiba-tiba.
"Karna.... Karna apa ya?! " Natha terlihat sedikit berpikir.
"Karna ini!! " Ucap Jonathan membuka sebuah kotak kecil merah berbentuk hati, di dalamnya terdapat sebuah cincin.
"Kamu mau kan nunggu aku?! " Tanya Jonathan serius.
"Serius?! Kamu lamar aku sekarang?! "
"Supaya kamu gak ngasih hati kamu ke orang lain!! "
"Kalau itu memang yang terbaik.... " Natha menghentikan kata kata nya, ia tersenyum lalu mengangguk pelan.
"Akhirnya..... " Ucap Jonathan senang.
Jonathan memasangkan cincin itu di jari manis Natha. Bagi Jonathan, tidak salah jika ingin memilih seseorang untuk di jadikan pendamping walaupun dari dini hari. Bahkan ini yang harusnya dilakukan, agar keduanya bisa saling memahami dan mendewasakan diri dari sekarang.
Jonathan bangkit dari duduknya, ia menghampiri Natha. Jonathan mendekatkan diri nya pada Natha, hingga mengikis jarak antara keduanya. Jonathan sedikit membungkukan badannya agar setara dengan Natha. Hembusan nafas Jonathan mulai terasa menerpa dahi Natha.
"Cup.... "
***
Jonathan sampai di tempat yang Kevin minta. Jantung Natha berdegup kencang, entah kenapa ia merasakan ada sesuatu hal yang akan terjadi. Keduanya masuk kedalam hotel, hingga mereka menemukan sosok Kevin dan juga Pandu yang sedang menunggunya.
"Akhirnya kalian datang juga!! " Ucap Kevin.
Jonathan dan Natha berjalan mendekati mereka.
"Jadi?! Buat apa kita kesini?! " Tanya Jonathan.
Kevin memberikan kacamata hitam dan juga masker, Kevin dan Pandu juga mengenakan nya.
"Duduk!! " Titah Pandu.
Jonathan dan Natha menurut, mereka langsung duduk.
"Selanjutnya?! " Tanya Jonathan.
"Kita tunggu saja!! " Ucap Kevin.
Mereka ber empat duduk menunggu disana. Jonathan dan Natha juga ikut menunggu, walaupun mereka belum tahu apa yang sebenarnya sedang ditunggu. Hingga akhirnya Jonathan menangkap sosok orang yang sangat ia kenal, yaitu Hendra ayahnya sendiri. Jonathan ingin bangkit untuk menghampiri Hendra, namun tangan Pandu menahan nya.
"Chill bro.... Kita ikuti dia!! " Ujar Kevin.
"Pandu, kamu sama Natha.... " Ucap Kevin lalu memberi kode pada Jonathan untuk mengikutinya.
Jonathan berjalan mengikuti Kevin, mereka berdua mengikuti Hendra dengan hati hati dan.
"Kevin.... Lo gak akan boongin gue kan?! Kenapa Natha malah sama Pandu?! " Bisik Jonathan tidak membuat mereka menghentikan langkah nya.
"Tenang Jonathan.... Pandu orang yang paling bisa dipercaya, selain itu..... Dia tidak akan berani merebut Natha, kecuali kalau aku yang bersamanya!! " Tutur Kevin membuat Jonathan merasa kesal.
"Kalau kamu berani sakiti Natha.... Dia pasti akan datang ke tangan orang yang tepat!! " Lanjut Kevin.
Jonathan tidak menggubris Kevin, ia sangat faham dengan apa yang dikatakan Kevin. Namun kali ini Jonathan memilih untuk diam, selama Natha bersamanya hal itu tidak akan terjadi. Lagipun, sekarang mereka ada hal yang lebih penting untuk dikerjakan.
Jonathan dan Kevin akhirnya berhenti saat melihat Hendra masuk ke satu ruangan.
"Sekarang..... Kita butuh Natha!! " Ujar Kevin.
***
Natha duduk diam, matanya ingin menangis saat ia mengingat kenangan bersama ayah kandungnya. Hotel ini adalah milik almarhum papa kandungnya, yang setau Natha sekarang sudah menjadi milik pamannya.
"Natha!! " Panggil Pandu membuat Natha langsung menoleh ke arahnya.
"Gue tahu rahasia tentang hotel ini!! " Ucapnya membuat Natha tersentak.
"Maksudnya?! " Tanya Natha penasaran.
"Kenalin.... Gue Pandu, adiknya kak Arga!! " Ucapnya membuat Natha langsung membelalakan mata.
"Jangan kaget!! Ya... Arga yang gue maksud, adalah Arga.... Papa lo!! "
"Jadi.... "
"Ya, hotel ini adalah hotel yang diwariskan kak Arga!! "
"Berarti lo paman gue?! " Tanya Natha tidak percaya.
"Iya.... Tapi, lo jangan dulu kasih tahu sama siapapun, bahkan tante Kirana!! "
"Masih banyak hal yang perlu lo tahu.... Tapi gue gak akan kasih tahu lo sekarang!! "
"Maksudnya apa?! " Tanya Natha semakin penasaran, ia ingin tahu semuanya.
"Lo beneran adiknya papa?! Kok lo seumuran sama gue sih?! "
"Emang gak boleh?! "
"Bukan..... Tapi lo gak boong kan?! "
"Lo bisa pegang kata-kata gue..... Gue akan kasih tahu lo semuanya.... Tapi setelah lo udah dewasa, dan kalau waktunya udah pas!! " Tutur Pandu.
"Ya udah deh!! " Ucap Natha, ia tahu walaupun ia memaksa sekeras apapun, Pandu tidak akan bicara. Lebih baik Natha mengikuti permainan nya Pandu, Natha ingin melihat apa yang akan terjadi seterusnya.
"Yang penting..... Sekarang lo tahu, kalau gue paman lo, gue akan jaga lo.... "
"Yang bener?! Gue punya paman?! Terus seumuran?! " Tanya Natha sangat senang.
"Iya..... Gue udah cari lo selama 3 tahun!! "
"Aaah..... Akhirnya gue bisa ketemu sama keluarga papa!! " Ucap Natha menangis bahagia.
"Kok nangis?! " Tanya Pandu.
"Iiih, ini air mata kebahagiaan tahu!! " Omel Natha.
"Hm.... Bagus kalau lo seneng!! " Pandu mengusap puncak kepala Natha.
"Janji ya.... Jangan sampai ada yang tahu!! "
"Iya... Janji!! "
"Natha..... Semoga lo bahagia selalu, suatu saat nanti pasti lo akan mengetahui semuanya... Sekarang, gue cuma ingin lihat lo bahagia. Sebelum kenyataan pahit datang!! " Batin Pandu.
"Pandu!! " Panggil Natha.
"Hm?!! " Pandu tersadar dari lamunan nya.
"HP lo bunyi ! "
Pandu melihat handphone nya, dan ia melihat nama Kevin di layar handphone nya.
"Halo, Kevin!! " Ucap Pandu setelah mengangkat panggilan dari Kevin.
"Kamar nomor 35, kalian datang sekarang!! "
Pandu menyimpan kembali ponsel nya, ia mendekat ke meja resepsionis lalu mengambil sebuah nampan yang berisikan obat obatan.
"Kita mau apa?! Obat apa ini?!" Tanya Natha bingung.
"Jangan takut!! Ada gue, Jonathan, sama Kevin!! " Ujar Pandu memberikan tatapan tenang pada Natha.
***
Jonathan masih berdiri di tempat, ia menuruti apa kata Kevin, kalau mereka harus menunggu Pandu dan Natha datang.
"Vin!! " Panggil Pandu yang baru saja datang bersama dengan Natha.
"Ayo....
Pandu memasangkan masker dan juga kacamata hitam pada Natha, dia juga meminta Natha untuk memakai topi.
" Ini kita sebenernya mau ngapain sih?! " Tanya Natha sangat bingung.
Jonathan hanya tersenyum menatap Natha, ia juga sebenarnya tidak tahu rencana Kevin dan juga Pandu.
"Kita ikutin aja dulu!! " Ucap Jonathan tenang.
"Natha.... Jadi, kamu bawa nampan ini terus masuk ke ruangan itu ya.... " Tutur Kevin.
"Lho.... "
"Lo nurut aja, kita ada di belakang lo kok!! " Timpal Pandu.
"Tapi ini aman kan?! " Tanya Natha.
"Aman.... Tenang aja!! "
"Sebenarnya.... Tidak akan ada yang diperbolehkan masuk, kecuali pelayan hotel.... " Tutur Pandu.
"Oke.... " Natha menghembuskan nafasnya pelan.
"Jangan takut.... Ada kita!! " Jonathan memegang kedua pundak Natha, dan Natha hanya mengangguk.
Natha berjalan ke ruangan itu, ia berjalan tenang dengan membawa nampan yang tadi di bawa Pandu.
Natha mengetuk pintu kamar tersebut, hingga terdengar suara dari dalam.
"Masuk aja!! " Suara itu membuat Natha sedikit terkejut.
Natha merasa sedikit ragu dan takut, namun ia percaya kalau mereka bisa menjaganya.
Natha membuka pintu kamar itu, lalu menutupnya kembali.
"Prang..... "
Nampan itu terjatuh, Natha terkejut, ia menutup mulut nya tidak percaya. Natha melihat seorang pria dengan wanita yang memakai selimut sampai menutupi bagian tubuhnya kecuali kepala.
"Hei.... Kenapa kamu malah berdiri disana? Bawa obatnya kesini !! " Ujar pria dengan suara berat itu.
"Nggak!! " Jawab Natha, ia mencoba membuka kembali pintu itu.
***