Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?
Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ustadzah 33
Altheza mengepalkan tangannya saat mengingat kembali hasil dari lab rumah sakit.
Sebuah virus yang dapat melumpuhkan syaraf telah masuk kedalam tubuhnya,beruntung dirinya baru meminum sedikit saja.Tidak terbayang jika ia sampai menghabiskan kopi tersebut.Ia akan langsung merasakan lemas di sekujur badannya.Karena menurut dokter efek pertamanya yaitu mual,pusing,muntah dan perut yang teramat sakit kemudian setelah itu badan lemas hingga tak mampu menggerakan seluruh badannya.
Altheza bergerak cepat,ia memerintahkan Bimo untuk menangkap sekertaris yang baru saja berkerja di perusahaannya untuk menggantikan sekertarisnya yang dulu,yang sedang cuti melahirkan.
Namun bertapa murkanya Altheza saat mendapat kabar jika sekertaris itu hilang entah kemana.Dan sekarang anak buah Altheza sedang mencarinya.
"Mas,makan siang dulu yu.Fara sudah masakan makanan untuk mas "
Fara masuk kedalam kamar barunya,ia melihat sang suami sedang duduk di sofa sambil memangku laptop.
"Iya sebentar " Jawab Altheza kemudian tangannya langsung mematikan laptopnya.
Keduanya langsung turun ke lantai bawah.Keduanya berjalan beriringan menuju meja makan.
"Mas mau makan sama apa?" Tanya Fara setelah selesai mengisi piring Altheza dengan nasi.
"Sama udang dan capcay saja "
Fara mengangguk,kemudian meletakan beberapa sendok udang dan juga capcay.Sengaja ia memasak makanan kesukaan sang suami karena suaminya baru saja sembuh.
"Mas jadi masuk kantor?" Tanya Fara
Jujur saja Fara masih merasa khawatir dengan suaminya.Fara bukan wanita bodoh,ia mengerti saat suaminya memberi perintah Bimo untuk segera mengamankan kopi bekas dirinya dan juga meminta Bimo untuk membawanya ke lab.
Fara tau ada yang sengaja memberikan sesuatu pada kopi suaminya,namun Fara tidak tau siapa yang melakukannya dan juga tujuannya apa.Tapi yang jelas Fara sangat khawatir dengan keselamatan suaminya.
Fara tau resiko yang suaminya dapat atas usahanya yang sedang melejit.Menjadi pengusaha besar memanglah tidak mudah,ada banyak orang yang menyukainya dan juga sebaliknya.Menjadi pengusaha muda serta sukses memanglah sudah melekat pada diri Altheza makanya Fara tidak heran jika suaminya banyak musuh karena sang Buya pun seperti itu.
"Iya jadi,mas belum bisa memastikan pulang jam berapa.Tapi nanti pasti mas kabari kamu lagi "
Alisya mengangguk. "Mas jangan terlalu cape ya,mas baru saja sembuh loh "
"iya! Dan kamu juga ingat jangan keluar rumah tanpa izin saya Ok!"
Fara mengangguk,suaminya mulai bersikap posesif tapi Fara tidak keberatan toh itu juga untuk kebaikan dirinya juga.
"Iya mas " Jawabnya singkat dengan senyum menghiasi wajahnya.
Altheza pamit pada Fara,ia mencium kening Fara begitu lama seolah enggan jauh dari sang istri.Sedangkan Fara,ia diam mematung.Ia begitu malu dengan pada maid yang sejak tadi mencuri-curi pandang.
Tiba di kantor Altheza langsung di sambut Bimo.
"Tuan,ada kabar terbaru" Bisik Bimo
Altheza melihat asistennya sekilas dan memberi kode agar berbicara di ruangannya.
Tiba di ruangannya Altheza langsung menyuruh Bimo menyampaikannya.
"Wanita itu sudah di temukan Tuan "
Altheza mengangguk,akhirnya wanita itu di temukan dan ia akan segera mengetahui siapa dalang di balik semua ini.
"Tapi Tuan wanita itu di temukan sudah tidak bernyawa "
"APA?!"
Altheza menggebrak meja kerjanya,baru saja ia lega tapi ternyata justru malah semakin rumit.
"Saya yakin wanita itu sudah di bunuh duluan agar tidak bisa membocorkan siapa Tuannya."
"Br*ngsek! Rupanya orang itu benar-benar licik.Cari tau tentang wanita itu secara detail,saya yakin pasti ada sedikit petunjuk "
"Sudah saya cari tau Tuan,saat ini salah satu anak buah kita sedang menuju keluarga nya yang berada di perkampungan kecil "
"Bagus! Pokoknya jangan sampai melewatkan sekecil apapun kemungkinan-kemungkinan itu "
"Baik Tuan.Dan juga saya ingin menyampaikan data tentang semua maid di mansion anda Tuan "
Bimo menyerahkan sebuah map tentang data-data para maid nya di rumah.Sebelumnya ia sudah beberapa kali mengecek cctv di mansionnya tapi tidak ada hal yang mencurigakan tentang para maid maupun penjaga.Namun ia masih mencari tau siapa yang berani membocorkan informasi tentang rumah tangganya pada Tuan Ronald.
Altheza membaca satu-persatu nampak tidak ada yang mencurigakan namun saat di halaman terakhir,ia memperhatikan foto seorang maid yang berpenampilan berbeda.Ia merasa familiar dengan wajah wanita tersebut namun Altheza lupa pernah bertemu dimana.Altheza langsung menandainya.
"Perintahkan Tarmin dan Ida untuk mengawasi wanita ini.Laporkan langsung setiap gerak gerik nya "
Bimo mengangguk patuh,bukan hanya dirinya yang merasa curiga ternyata Tuannya pun merasakan hal yang sama.
Bisa jadi wanita ini merupakan informan Ronald,rekan bisnis dan juga sekaligus menjadi rivalnya.
...🌸🌸🌸...