 
                            Hidup tak berkecukupan, memaksakan Alana mengubur impiannya untuk berkuliah. Dia akhirnya ikut bekerja dengan sang ibu, menjadi asisten rumah tangga di sebuah rumah cukup mewah dekat dari rumahnya. Namun masalah bertubi-tubi datang dan mengancam kehidupan dirinya dan sang ibu. Dengan terpaksa dirinya menerima tawaran yang mengubah kehidupannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran
"Sudah lama kita tak bisa bersama seperti ini."
"Tapi ini rumah sakit, rasanya tak etis jika kita melepas rindu di sini?"
"Aku tak peduli, harga permalam di sini bahkan lebih mahal daripada hotel. Hmm, mungkin di sini sekedar permulaan saja. Kita bisa lanjutkan itu di rumah kan?"
Brakk!
Pintu toilet terbuka saat mereka saling mengulum bibir. Pasangan yang baru saja di pergoki Aravind, seketika terbujur kaku karena affair yang selama ini disembunyikan akhirnya terbongkar.
"Wah, sepertinya aku sudah menghancurkan reuni kalian berdua. Maaf sekali, tapi silakan jika kalian ingin melanjutkan peraduan asmara yang terganggu. Nona Jeselyn dan juga daddy? Hmm, maksudku om Rudi. Silakan lanjutkan kebejatan kalian!"
Aravind segera pergi dari rumah sakit yang menjadi tempat dirinya menyaksikan perselingkuhan sang istri. Setelah mendapatkan bukti dari amplop coklat yang saat itu ada di mobil ibu mertuanya, Aravind juga ingin membuktikannya secara langsung agar rasa benci pada Jeselyn membuatnya tak ingin lagi melihat wajah istrinya.
Dia menepikan mobilnya di dekat taman umum, dan keluar dari mobilnya. Aravind duduk di kursi di temani tiang lampu sambil menyesap sebatang rokok yang dia nyalakan.
"Hah, ternyata selama ini aku di pecundangi oleh gadis nakal yang juga tidur dengan ayah tirinya? Apa mungkin alasan Jeselyn menggugurkan kandungannya dulu karena sempat hamil oleh Rudi?"
Dia mengacak rambutnya, menyayangkan rumah tangga yang nyaris sempurna di mata orang lain itu hancur karena kebohongan dan juga pengkhianatan. Tapi, ada rasa lega di hatinya karena mengetahui hal buruk ini di saat usia pernikahan mereka masih seumur jagung.
Sementara itu, Alana melihat ke arah luar kamar kontrakannya dan memperhatikan dua orang suruhan Aravind yang masih setia berjaga depan pintu. Seperti buronan, gadis itu harus mencari cara agar bisa keluar tanpa di lihat oleh mereka.
Alana mengemasi semua pakaian dan barang miliknya. Dia pun membuka jendela belakang yang mengarah ke sebuah jalan menuju masjid tempatnya pertama kali menginjakan kaki di kota ini.
Alana akhirnya berhasil keluar melalui jendela yang berukuran cukup kecil itu dengan susah payah. Dia berjalan cepat, karena tak kuasa untuk berlari demi menjaga kandungannya.
Sampailah dia depan masjid itu, namun banyak sekali orang yang sedang mengaji di dalamnya. Alana hanya diam di ujung pagar sambil berjongkok, karena tak mungkin dia masuk ke sana dan di lihat orang-orang.
Gadis itu menunggu sampai akhirnya terdengar suara riuh dari dalam. Beberapa langkah kaki orang-orang yang membuatnya yakin jika acara mengaji telah selesai.
Alana segera berdiri saat tak terdengar lagi suara langkah kaki. Dia segera menghampiri marbot masjid yang biasa dia lihat.
"A? A marbot, boleh saya tidur di sini dulu? Beberapa malam saja, saya janji kok akan bayar tiap malamnya. Saya juga bisa bantu pel, atau cuci mukena."
"Tapi masjid bukan tempat untuk tidur. Dan ini juga bukan kontrakan, memangnya kenapa kamu mau tidur di sini? Apa kamu di usir dari kontrakan?" Jawab sang marbot seolah menolak.
"Tolong, sekali ini saja. Dua malam, hanya dua malam ya," mohon Alana yang membuat pria itu sedikit iba.
"Baik, tapi benar hanya dua malam kan?"
"Iya, saya janji," jawab Alana yang meyakinkan sang marbot.
•••
"Halo tuan, iya nona Alana masih ada di dalam kamar kontrakannya. Sepertinya nona kelelahan dan juga... "
"Sst, jangan bilang kita sempat bius dia. Urusannya bisa panjang."
"Nona Alana sepertinya sedang bersiap untuk menemui anda, Tuan."
Dua pria yang semalam tetap setia menjaga pintu kamar kontrakan Alana. Bagi mereka menuruti perintah Aravind begitu penting, karena takut kehilangan pekerjaan berupah besar.
Aravind akhirnya sampai di kota tempat di mana Alana menghilang darinya selama satu bulan. Dia pun masuk ke kontrakan di mana Alana menyewa kamar di sana.
Orang-orang di sekitar kontrakan yang penasaran terlihat berdiam diri di luar sambil melihat pria asing berjalan ke arah kamar Alana.
"Anda siapa? Tanpa permisi atau juga izin seenaknya tak bisa masuk ke sini," ucap Bu Ratna pemilik kontrakan yang sebenarnya memperhatikan gerak-gerik Aravind sedari awal.
"Saya ke sini mau bertemu dengan istri saya. Dan dari informasi yang saya dapat, dia menyewa kamar kontrakan di sini," jawab Aravind ramah sambil menunjukan foto Alana.
"Ini kan neng Alana," ucap Ratna yang membuat penghuni kontrakan lainnya terkejut. Tak menyangka jika gadis muda itu ternyata memiliki suami kaya dan juga tampan.
Aravind pun di berikan izin untuk masuk ke dalam kamar Alana. Namun beberapa kali ptia itu mengetuk pintu, tak ada respon dari dalam seolah tak ada siapapun di dalamnya.
"Apa benar Alana di kamar ini?" Tanya Aravind pada Ratna yang ragu karena tak ada jawaban apapun dalam kamar itu.
"Benar, neng Alana di kamar ini. Kan saya yang kasih dia kunci dan antar ke kamar ini."
Aravind meminta orang-orang suruhannya untuk mendobrak pintu, namun Ratna mencegahnya.
"Jangan di dobrak, nanti saya harus keluar uang buat benerin pintu!"
"Saya akan ganti, bahkan akan renovasi kontrakan ini jika benar istri saya ada di dalam!" Ucap Aravind yang angkuh. Namun Ratna yang tak pernah gampang percaya, meminta mereka jalan memutar menuju jendela belakang kamar.
"Coba lihat di jendela belakang saja, cukup jauh sih jalan ke sananya," saran Ratna yang akhirnya di setujui Aravind tanpa babibu.
Aravind segera pergi ke jendela belakang yang ternyata sudah terbuka lebar dan tak ada siapapun di dalam kamar kontrakan itu.
Namun, ada rasa penasaran yang membuatnya ingin masuk ke dalam, yang akhirnya membuat Aravind melompat ke dalam dari jendela.
Sementara, sosial media heboh dengan video skandal perselingkuhan influencer ternama. Jeselyn mengamuk karena dirinya kini tengah di sorot oleh orang dan netizen. Banyak hujatan dan juga cacian dari video yang entah siapa merekamnya, karena dari angle terlihat jika bukan Aravind yang merekamnya.
Revan yang tak sengaja menonton video tersebut, akhirnya tahu jika istri Aravind selama ini adalah anak dari gundik ayahnya. Dan yang membuatnya semakin hancur, jika ayahnya adalah pria bejat yang ternyata menjalin hubungan gelap dengan anak tirinya sendiri.
Marah, dendam, dan juga frustasi semuanya tercampur dalam hatinya. Namun, dia juga tersenyum lebar melihat orang-orang yang sudah membuat sang ibu menderita dan juga merenggut kebahagiaannya hancur seketika.
"Hukum alam ternyata masih berlaku dan memihak padaku," gumam Revan yang tersenyum dengan air mata berlinang.
"Ma, tanpa bersusah payah mengotori tanganku, mereka kini hancur. Terima kasih karena sudah menasehatiku untuk tak membalas dendam pada mereka!"
 
                     
                     
                    