Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JESI JADI KORBAN AMARAH RAYA
Mata Raya membulat sempurna, ia menatap Andra dengan tatapan menuntut.
" Apa maksudmu ini Ndra? Kamu menceraikan aku?"
" Ya. Aku membebaskanmu dari pernikahan ini. Sekarang kita sudah resmi bercerai, kau bukan lagi istriku." Sahut Andra.
" Kenapa kamu bisa mendapatkan surat cerai ini tanpa tanda tangan dariku? Kau menceraikan aku karena kau sengaja mau membuangku setelah kau tahu mamaku masuk penjara, begitu? Memangnya siapa kamu? Setelah semua yang aku berikan kepadamu, kau malah membalasku dengan seperti ini? Jangan seperti kacang yang lupa kulitnya Ndra!" Ujar Raya tidak terima.
" Kalau semua uang yang kamu keluarkan untuk membantuku itu uangmu sendiri, aku tidak akan pernah melupakan jasa jasamu dan jasa papamu. Bahkan selama lima tahun ini, aku sudah mengabdikan hidupku hanya untukmu. Tapi sayangnya, uang yang kalian gunakan untuk membantuku itu bukan uang kalian melainkan kalian mencuri dari uang orang lain. Apakah aku masih pantas kalau aku harus tetap hidup bersamamu demi membalas budi kepada kalian berdua di atas penderitaan orang lain?"
" Padahal jelas jelas pemilik uang itu saat ini ada bersamaku." Imbuh Andra dalam hati. Ucapan Andra membuat Raya bungkam. Raya tidak bisa mengelak lagi atau pun mencari pembenaran karena Andra tahu yang terjadi sebenarnya.
" Bukan karena aku tidak mau balas budi atau aku kacang lupa kulitnya. Tapi kita bercerai karena memang kamu tidak menginginkan aku." Raya yang sebelumnya menatap ke sembarang arah langsung menoleh menatap Andra. " Kamu tidak pernah mencintai aku Raya. Kamu hanya menjadikan aku sebagai pelampiasan saja selama lima tahun ini. Sekarang kau harus bahagia, kejar lah orang yang kamu cintai. Aku akan belajar hidup dengan penuh cinta bersama Jesi." Sambung Andra.
" A.. Apa yang kau katakan Ndra? Siapa yang tidak mencintai kamu? Siapa yang mencintai orang lain? Kamu jangan menuduhku seperti ini Ndra. Selama ini aku udah baik padamu, aku bahkan mengijinkan kamu menikahi wanita lain."
" Itu karena kamu tidak mencintaiku Raya!!!!" Bentak Andra penuh emosi.
" Siapa yang bilang begitu?" Tanya Raya dengan nada tinggi.
" Aku mendengarnya sendiri. Saat kamu berkemas sebelum terbang ke negara A, kamu berbicara lewat telepon dengan sahabatmu. Aku mendengar semuanya Raya, aku tahu semuanya. Kamu ke luar negeri bukan untuk mengejar karirmu tapi mengejar pria lain. Aku tahu itu Raya!!!" Teriak Andra di akhir kalimatnya.
Tubuh Raya menegang, ia tidak menyangka jika Andra mendengar semuanya. Namun ia tidak peduli dengan semua itu. Yang ia pedulikan hanyalah dirinya saja.
" Bagus kalau kamu sudah tahu." Bukannya merasa bersalah, Raya justru seperti sedang menantang Andra.
" Kalau kamu sudah tahu semuanya, kenapa kamu tidak pergi? Sekarang kita sudah bercerai, itu artinya kamu harus meninggalkan rumah dan perusahaanku. Jadilah gembel seperti dulu saat pertama kali aku memungutmu." Ucap Raya tersenyum sinis. Andra tidak terkejut dengan sikap Raya yang seperti ini.
" Heh percaya diri sekali kamu Raya. Perusahaan itu hasil jerih payahku sendiri. Tanpa kerja kerasmu, perusahaan itu tidak akan pernah ada. Meskipun awalnya aku di bantu oleh papa kamu, tapi hasil yang sekarang aku miliki tidak ada hubungannya dengan papamu sama sekali. Bahkan di dalamnya, tidak ada uang keluargamu sepersen pun." Sahut Andra. Ia tidak pernah menyangka jika rupanya wanita yang ia nikahi adalah wanita yang haus harta.
" Aku tidak peduli, yang jelas seluruh harta yang kau punya itu atas namaku. Jadi baik rumah, perusahaan dan kekayaan lainnya itu milikku. Dan kau tidak punya hak apa apa atas apa yang telah menjadi milikku. Aku akan semakin kaya karena perusahaan Angelin juga akan menjadi milikku." Ucap Raya dengan bangga.
Andra terkekeh mendengar ucapan Raya, " Sebaiknya kau baca baik baik dokumen ini. Meskipun ini hanya salinan tapi semua isinya asli." Andra memberikan sebuah dokumen kepada Raya.
Karena penasaran, Raya pun membukanya.
Deg...
Lagi lagi jantung Raya terasa berhenti berdetak.
" Ba.. Bagaimana bisa?" Ia menatap Andra. " Bagaimana bisa semua aset atas namaku berpindah tangan kepadamu Andra? Kau mencuri semua asetku!!!" Teriak Raya tak percaya.
" Bukan mencuri, lebih tepatnya apa yang seharusnya menjadi milikku harus jatuh ke tanganku, bukan ke wanita licik seperti kamu. Aku tidak menyangka selain kau wanita jahat, kau juga wanita serakah dan haus akan harta. Kamu tidak bisa bersyukur atas apa yang telah kau miliki. Karena keegoisanmu, sekarang kau malah kehilangan semuanya, baik aku maupun cinta pertamamu." Ujar Andra.
" Surat ini tidak resmi. Kau memalsukan tanda tanganku, akan aku tuntut kau ke polisi." Ancam Raya.
Lagi lagi Andra terkekeh, " Apa kau yakin itu bukan tanda tanganmu? Cermati baik baik Raya!" Ujar Andra.
Raya mencermati tanda tangannya yang tertera di dokumen tersebut.
" Benar ini asli. Tapi kapan aku menandatangani dokumen ini?" Pikir Raya.
" Kau terlalu bersemangat untuk bertemu dengan pria pujaanmu jadi kau tidak bisa mengingat semuanya." Ujar Andra. " Baiklah aku bantu kau mengingatnya. Apa kau ingat saat kau mau pergi ke bandara? Aku memintamu untuk tanda tangan dua dokumen." Raya mencoba mengingatnya. Raya menganggukkan kepala.
" Dokumen satunya adalah dokumen perceraian, dan yang satunya dokumen pengalihan aset dari namamu menjadi namaku. Kau sendiri yang menandatangani kedua dokumen itu. Apa kau paham nona Raya?"
Deg...
" Sialan!!! Rupanya kau sudah merencanakan ini sejak lama. Aku tidak terima Andra. Kau telah berbuat curang padaku!!!" Raya memukuli badan Andra.
Melihat hal ini, Jesi yang sedari tadi menunggu di mobil segera menghampiri mereka.
" Jangan pukul mas Andra lagi!" Ucap Jesi.
Raya menghentikan aksinya, ia menatap Jesi.
" Kamu ada di sini? Untuk apa?" Tanya Raya.
" Tentu saja untuk melihat orang yang telah membunuh kedua orang tuaku di hukum." Ingin sekali Jesi menjawab seperti itu namun sebisa mungkin ia menahannya. Saat ini bukan waktu yang tepat membuka identitasnya di depan Raya.
" Oh aku tahu, sekarang kamu selalu mengikuti Andra kemana pun dia pergi kan? Selama aku tidak ada di rumah, apa kalian tinggal bersama?Andra menceraikan aku pasti karena hasutanmu kan Jesi? Kamu ingin menguasai Andra dan hartanya kan? Rupanya kamu licik Jesi, selama ini aku terlalu baik padamu." Raya mendekati Jesi dengan penuh emosi. Ia merasa Andra melakukan semua ini karena Jesi.
" Ti.. Tidak mbak, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku tidak tahu menahu soal ini. Aku tidak tahu kalau mas Andra menceraikanmu." Jesi mencoba tenang dan masih mau menjelaskan semuanya. Padahal di dalam hati, ia ingin segera melawan Raya dengan identitas aslinya.
" Kau bohong Jesi!!!!" Bentak Raya. " Aku pikir kamu wanita baik yang bisa menjaga hubungan dengan baik. Aku pikir kamu masih menghormatiku sebagai saudaramu. Apa kau lupa Jesi? Selama ini aku berbuat baik padamu. Tapi apa yang kau lakukan hah? Kau memanipulasi Andra dariku. Kau jahat, aku harus memberimu pelajaran." Ucap Raya penuh emosi. Tiba tiba Raya mendorong Jesi.
" Argh!!!" Teriak Jesi begitu tubuhnya terhuyung ke belakang, kakinya menabrak pembatas trotoar, ia tidak bisa mengimbangi tubuhnya sendiri hingga..
Brugh...
Pantat Jesi beradu dengan aspal jalan.
" Arghhhh!!"
" Jesi!!!!!"
TBC....
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.