Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Keputusan Ethan
Baru saja Vero tersenyum, karena Elena terlihat sudah tidak semarah saat dia baru masuk ke dalam ruangan itu.
Pintu ruangan itu sudah ada yang mengetuk.
Tok tok tok
Vero segera berdiri dari sofa.
"Masuk" katanya.
Ceklek
Pintu ruangan Vero itu pun terbuka. Ternyata itu adalah Pak Andi. Salah satu sekertaris Ethan.
"Nona Elena, anda dan Vero di panggil ke ruangan Tuan Ethan. Sekarang!" katanya yang langsung berbalik dan meninggalkan ruangan itu tanpa menunggu jawaban dari Elena.
Melihat salah satu anak buah kakaknya yang sikapnya seperti itu. Elena berdecak kesal.
"Ck, orang-orang kakak ini lama-lama semakin menyebalkan. Lihat saja, kalau kakak sudah memberikan perusahaan ini padaku. Aku akan pecat mereka semua!" gumamnya.
Vero yang mendengar itu matanya berbinar. Dia berpikir, kalau Elena memimpin perusahaan ini. Pastinya dia akan jadi wakilnya. Jabatan yang sangat tinggi di perusahaan ini. Dia benar-benar tidak salah pilih tunangan.
"Iya sayang, orang-orang yang tidak patuh padamu, pecat saja" katanya.
Vero serang memproklamirkan kalau dia akan benar-benar mendukung Elena. Apapun yang akan dilakukan dan dikatakan wanita itu. Tanpa bantahan.
Elena tersenyum senang. Dia yang memang suka pada Vero langsung mengaitkan tangannya di lengan Vero.
"Oh ya, ngomong-ngomong kenapa kakakmu panggil kita ke ruangannya?" tanya Vero sambil berjalan di samping Elena.
Elena berpikir sejenak. Seingatnya, kakaknya tidak mengatakan apapun sebelumnya. Tapi, dia kan memang sudah minta pada kakaknya, untuk memberikan jabatannya sebagai direktur pemasaran pada Vero. Sedangkan Elena sendiri, juga sudah bilang pada kakaknya, supaya dia bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Supaya semua orang di perusahaan ini lebih hormat padanya.
Elena menaikkan alisnya. Dia pikir, pasti kakaknya akan membahas itu. Dan mengabulkan permintaannya itu. Selama ini, kakaknya memang selalu mengabulkan permintaannya. Dia mau pindah ke kota ini. Kakaknya mengabulkan, dia mau apapun kakaknya mengabulkan. Dia yakin, permintaannya yang satu ini. Kakaknya juga pasti akan mengabulkan.
Elena merangkul lengan Vero dengan penuh percaya diri. Dia sudah membayangkan bagaimana Vero nanti akan sangat berterimakasih padanya. Sangat menyayangi dan memanjakannya karena memang dia sudah berjasa pada Vero. Apalagi keluarganya. Ayah dan ibu Vero pasti juga akan lebih menyayangi Elena. Dan akan membela Elena daripada Kikan yang menurut Elena sekarang menjadi sangat menyebalkan itu.
Elena membuka pintu ruangan CEO. Dimana kakaknya, Lukas asisten pribadi kakaknya, dan juga Pak Andi sekertaris Ethan berada.
"Ini kantor Elena!" tegur Ethan.
Ethan menegur adiknya yang terlalu bersikap disiplinlees itu di kantor. Meski mereka sudah bertunangan. Tidak baik bersikap terlalu mesra seperti itu.
Meski Elena sama sekali tidak menarik tangannya dari Vero. Tapi Vero menepis tangan Elena dari lengannya. Bagi Vero, tentu saja perintah Ethan lebih tinggi dari perintah Elena.
"Maaf kak" kata Vero.
"Ini perusahaan! siapa yang menginginkanmu memanggilku seperti itu?" wajah Ethan jelas tidak senang.
Bukan hanya karena pria di samping adiknya itu sudah melanggar aturan perusahaan. Tapi, karena dia tahu, pria itu sudah menyakiti istrinya. Memanfaatkan Bella dan meninggalkannya karena merasa ada wanita yang lebih kaya dan berkuasa yang menyukainya. Itu sangat keterlaluan.
Wajah Vero langsung pucat. Elena yang merasa kakaknya terlalu kasar pada Vero segera menghampiri kakaknya.
"Kakak, kenapa kakak galak sekali pada Vero?" tanya Elena dengan wajah cemberut.
"Lalu aku harus apa? memujinya? lihat ini!" kata Ethan yang segera melemparkan beberapa dokumen ke lantai.
Brakk
Sikap Ethan itu sungguh membuat Elena terkejut. Elena melihat ke beberapa dokumen yang tercecer di lantai.
"Kamu minta aku menjadikannya direktur pemasaran? kamu mau perusahaanku hancur?" tanya Ethan dengan marah pada adiknya.
Elena melihat banyak sekali perbaikan dengan conteng merah di semua kertas yang tercecer di lantai itu.
"Kakak, mungkin ini..."
"Andi sudah mengatakan. Dokumen yang seharusnya selesai dalam 3 hari dia menyelesaikannya dalam waktu 1 minggu. Semuanya salah! orang seperti ini yang kamu rekomendasikan? bahkan aku bertanya-tanya, bagaimana dia bisa lolos seleksi ketika perusahaan mencari kepala divisi pemasaran?"
Ethan terlihat sangat serius. Dia benar-benar murka sepertinya.
Elena juga bingung menjelaskannya. Karena setahunya memang, saat itu kandidatnya hanya dua orang. Dan Bella mengundurkan diri. Makanya Vero terpilih.
"Andi, demosi dia ke staff marketing!"
"Kakak..."
"Kamu juga! mulai besok pulang saja ke rumah paman dan bibi. Tidak perlu datang ke perusahaan lagi. Kamu mengatakan pada bibi, kamu ingin belajar bekerja. Makanya kamu datang. Tapi dari apa yang aku periksa. Kerjamu di perusahaan ini hanya membuat onar, memaki karyawan lain. Dan tidak ada satu laporan pun yang kamu kerjakan dengan benar!"
Elena tidak bisa percaya. Kakaknya bicara seperti itu padanya.
"Kakak, aku akan bekerja dengan benar. Kakak, berikan kesempatan lagi pada Vero. Apa kakak tega, masa iya aku bertunangan dengan pria yang pekerjaannya hanya staff marketing?" tanya Elena.
"Siapa yang menyuruhmu bertunangan dengannya? sejak awal aku tidak setuju!" tegas Ethan.
"Tapi kak, aku adik kakak satu-satunya. Kakak tega seperti ini padaku? aku tidak mungkin kembali ke kota D. Bagaimana bisa aku jauh dari Vero?"
"Kalau begitu masukkan namamu di kartu keluarga Vero. Aku tidak keberatan mencoret namamu dari kartu keluarga Meyer!"
Elena bungkam. Kalimat tegas terakhir dari Ethan itu benar-benar membuat Elena bungkam. Dia tentu tidak ingin keluar dari keluarga Meyer. Dia tidak mau hidup susah.
***
Bersambung...
kalo butuh bantuan bikin KK ke pak RW nanti hubungi Lukas..😂
Thor kangen sama si bell bell thingker bell
semangat berkarya kak 💪💪💪
salah sendiri ga kasih tau kamu tuh siapa,ya nikmati saja di caci maki ma zeyenggg