NovelToon NovelToon
Jika Esok Kita Menikah

Jika Esok Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Pertemuan pertama begitu berkesan, itu yang Mada rasakan saat bertemu Rindu. Gadis galak dan judes, tapi cantik dan menarik hati Mada. Rupanya takdir berpihak pada Mada karena kembali bertemu dengan gadis itu.

Rindu Anjani, berharap sang Ayah datang atau ada pria melamar dan mempersunting dirinya lalu membawa pergi dari situasi yang tidak menyenangkan. Bertemu dengan Mada Bimantara, tidak bisa berharap banyak karena perbedaan status sosial yang begitu kentara.

“Kita ‘tuh kayak langit dan bumi, nggak bisa bersatu. Sebaiknya kamu pergi dan terima kasih atas kebaikanmu,” ujar Rindu sambil terisak.

“Tidak masalah selama langit dan bumi masih di semesta yang sama. Jadi istriku, maukah?” Mada Bimantara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Ayah Rindu

“Mah, serius aku yang harus tinggal di sini?” tanya Mada mengekor langkah Sarah dan Rindu.

“Iya.”

Arya yang sudah berjalan lebih dulu menuju mobil hanya tersenyum mendengar perdebatan istri dan anaknya.

“Aku tinggal di rumah juga gak masalah dong, ‘kan banyak orang di rumah bukan Cuma ada aku sama Rindu.”

“Dulu merengek mau tinggal sendiri kayak Gilang, sudah diizinkan malah nggak mau. Pasti mau aneh-aneh ‘kan? Mama tahu deh isi otak para lelaki macam kamu.”

“Ish, nggak boleh gitu sama anak sendiri. Mama nggak kasihan sama aku?”

“Ya nggak lah, justru mama kasihan sama Rindu dipepet kamu terus. Bisa-bisa lecet sebelum waktunya."

“Mah ….”

“Ayo, masuk,” ujar Arya sudah membuka pintu mobil kabin tengah untuk Sarah dan Rindu. “Dan kamu Mada, cepat ke kantor. Ini sudah hampir telat.”

Mada berdecak, tidak bisa menolak permintaan pasangan itu. Sudah pasti untuk kebaikannya juga.

“Iya,” jawabnya. “Sayang, nanti aku telpon ya. Tenang aja, mama baik kok. Tapi aku lebih baik lagi.”

Brak.

Sarah menutup pintu mobil membuat Mada terkejut. Arya terkekeh lalu memutar untuk menuju pintu kemudi.

“Nasibmu Mada. Kalau begini boro-boro kencan, dekat juga terasa jauh.”

Bukan tanpa arti Sarah membawa Rindu pulang. Mendengar gadis itu hampir menjadi korban kejahatan keluarganya sendiri dan Mada sepertinya sangat menyukai Rindu, Sarah harus turun tangan bahkan ia berencana meminta Arya mencari di mana Ayah Rindu.

Menyelesaikan masalah yang ada lalu menyegerakan untuk membuat pasangan itu cepat halal. Sarah takut Mada akan macam-macam pada Rindu yang polos dan sedang kalut dengan masalahnya.

“Aku langsung jalan ya,” seru Arya saat mobil sudah berhenti tidak jauh dari beranda rumahnya.”

“Hm, hati-hati,” ujar Sarah lalu mencondongkan wajahnya dan Arya mendaratkan bibir di kening istrinya.

Mobil Arya perlahan menjauh dan Sarah mengajak Rindu masuk ke rumah. Memanggil asisten rumah tangga untuk menyiapkan kamar tamu. Rindu sempat terpukau dengan kondisi rumah itu, sangat besar dan mewah. Beda sekali dengan rumah Bude dan pakde serta kamar kosnya.

“Ah iya, siapkan sarapan bik,” seru Sarah lagi lalu mengajak Rindu ke sofa ruang keluarga tepat saat Gita datang.

“Dari mana sayang?”

“Belakang mah. Tadinya mau berenang, tapi aku malas pemanasan. Ini siapa?” tanya Gita menunjuk Rindu.

“Rindu kenalkan ini putri bungsu tante, namanya Gita.”

Rindu dan Gita berjabat tangan sambil menyebutkan nama mereka.

“Pacarnya Mada,” ujar Sarah lagi.

“Oh, calon iparku dong. Kayaknya pernah lihat deh, tapi di mana aku lupa.”

Rindu tersenyum, hatinya menghangat karena ia diterima dengan baik oleh keluarga Mada. tidak menduga keluarga itu begitu baik padahal jelas status sosial mereka berbeda.

“Resepsinya Gilang,” ucap Sarah lagi.

“Oh iya, kamu yang singer itu ya. Ya ampun ternyata Kak Mada serius ya.”

“Ya sudah kalian ngobrol deh, lagian kalian itu seumuran. Mama mau cek sarapan dulu.”

***

Sari ingin bertemu dengan Yanto, tapi ditolak oleh kepolisian. Mereka berada dalam sel berbeda selain karena aturan juga menghindari sekongkol dalam memberikan pernyataan.

“Pak, tolong, saya harus bertemu dengan suami saya. Dia sakit, saya harus pastikan sendiri kondisinya. Tentu saja itu hanya alasan, Sari ada rencana lain dan harus melibatkan Yanto.

“Tidak bisa. Hubungi saja pengacara kamu.”

“Sebentar saja pak, kalau perlu ditemani biar tahu apa yang kami bicarakan.”

Memang kondisi Yanto terlihat lemah, akhirnya mereka dipertemukan.

“Bu, kasih tahu resep obatku sama petugas. Aku butuh obat,” seru Yanto memukul dadanya yang sesak.

“Kontak Ayah Rindu, berikan padaku,” titah Sari lirih.

“Untuk apa? Kita jangan terlibat lagi dengan Rindu, sudah cukup bu. Kita ini salah dan ada di penjara kamu jangan berulah lagi.”

“Jangan banyak cakap, sebutkan nomornya atau aku tidak akan katakan pada petugas obat yang kamu butuhkan.”

Ancaman itu pengaruh pada Yanto, tidak mungkin dia abaikan karena membutuhkan obatnya. Mau tidak mau dia menyebutkan nomor ponsel Ayah Rindu. Sari langsung berdiri meninggalkan Yanto menemui petugas karena dia sudah selesai dengan urusannya.

“Bu, aku gimana bu?” teriak Yanto dan Sari mengabaikannya.

Sari mendapatkan kesempatan untuk menghubungi seseorang dan yang dilakukan adalah menghubungi Ayah Rindu. Sudah tersusun apa yang akan disampaikan agar mendapat dukungan dan bebas dari jerat hukum, nyatanya kontak yang dihubungi tidak aktif.

“Bangs4t,” teriak Sari setelah mencoba berkali kali, nyatanya rencana itu gagal.

Sedangkan di tempat berbeda, Mada dan pengacara keluarga juga Doni dan Arya sedang berdiskusi. Awalnya membicarakan masalah perusahaan, kemudian pengacara datang dan berlanjut membahas kasus Rindu.

“Jadi, mbak Rindu harus datang besok untuk memberikan keterangan.”

“Oke, aku akan temani,” seru Mada.

Pengacara keluarga Bimantara membawa paper bag dan menyerahkan pada Mada. “Ini tas yang ditemukan di TKP, milik Mbak Rindu. Tidak dijadikan barang bukti, pastikan besok ponselnya dibawa untuk membuktikan kalau mbak Rindu memang dihubungi untuk datang ke tempat itu.”

Mada langsung mengeluarkan tas dan ponsel memeriksa pesan dan panggilan yang ada, benar saja ada beberapa pesan dari nomor yang belum tersimpan yang isinya perintah untuk datang ke lokasi.

“Ada beberapa hal yang perlu saya konfirmasi langsung dengan Mbak Rindu, mungkin besok pagi saja. Terkait hubungannya dengan Sari dan Yanto juga sikap pasangan itu selama ini.”

“Bantu kasus ini sampai selesai dan pastikan tidak menyeret nama Bimantara,” seru Arya.

“Siap pak, kita akan lakukan semaksimal mungkin.”

Mada meninggalkan ruangan Arya, selain masih ada urusan kerja lainnya ia ingin menghubungi Rindu tentu saja melalui Gita. Tadi pagi ia hubungi melalui ponsel Bu Sri dan juga telpon apartemen, tapi tidak dijawab. Belum bisa melepaskan kerinduan karena ada Sarah dan Arya.

“Mas Mada.”

Dalam hati Mada mengump4t mengenali suara yang memanggilnya.

“Hm.”

Arba langsung mensejajarkan langkahnya dengan Mada. “Nanti makan malam di rumah ya, undangan spesial dari kami. Papi baru pulang dari aussie, sekalian kita ngobrol serius,” ujar Arba dengan wajah tersenyum menyebalkan bahkan sambil mengerlingkan mata.

“Ngobrol serius? Apa yang harus diobrolkan dengan serius?” tanya Mada heran.

“Ya … masalah kita.”

“Kita ada masalah?” tanya Mada lagi.

“Maksudnya aku ingin kita temui papi dan --”

“Kenapa aku harus ikut? Maaf, aku sibuk. Sampaikan salamku pada Om Felix. Tidak ada alasan untuk menemui papi kamu.” Mada meninggalkan Arba begitu saja.

“Mas, Mas Mada.”

1
Felycia R. Fernandez
yang awal katanya ingin belajar ilmu bisnis,malah berubah jadi ilmu Pepet Mada...
😆😆😆😆
kamu gak masuk dalam hati Mada Arba,lebih baik sadar diri...
jauh jauh gih dari Mada
hiro_yoshi74
emang enakbdi cuekin
Purnama Pasedu
ngotot ya
tiara
sepertinya ayah Rindu orang kaya,cuma karena pamanya suka minta uang terus jadi ga peduli tuh sama kehidupan mereka
Esih Esih
apa mungkin rindu anak nya felix,kan dia org nya doyan selingkuh
Felycia R. Fernandez: wow...👍👍👍👍👍
aku gak kepikiran kesana kk...
keren kk nya
Esih Esih: ayo kak dtyas kita main tebak tebakan aja 🤣🤣
total 3 replies
Esih Esih
apakah ayah rindu orang kaya
Felycia R. Fernandez
judulnya Mada kebelet nikah kk Thor Dtyas 😆
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
tiara
ayo Mada cepat halalin Rindu biar biar bisa tinggal bareng
Felycia R. Fernandez
kasi pelajaran tuh buat pakde bude dan sepupunya...
babat habis sampai ke akarnya...
🤬🤬🤬🤬🤬
Esih Esih
aduh dikit amat cerita nya kak,kaya lg nyolek sambel tp blm sempet ke makan alias nanggung amat🤣🤣
aroem
bagus
Naja Naja nurdin
ya Ela model gombal nya yahut bingit bang
tiara
Rindu diselamatkan Mada dan anak buahnya tinggal keluarga pamannya nih menunggu pembalasan dari Mada
Sastri Dalila
👍👍👍👍
tiara
ayo Mada selamatkan Rindu,kamu pasti tau keberadaan Rindu lewat aplikasi kan
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹🌹👍
iyed
paling males klo baca novel tpi pemeran utama tolol jancok setan babi macam nie
dan author nya bikin nya terlalu polos
ku laporin ke pihak mangga toon mampus kau
hiro_yoshi74
sayang atu kalo di lempar besok ngk isa baca bab selanjutnya ......
Felycia R. Fernandez
cepetan Mada,keburu babak belur ayank mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!