Dunia yang indah itu hanya ilusi tak ada kebahagiaan antara hidup dan mati, yang ada hanya luka dari semua perjalanan.
Aku terjebak di dua tempat namun aku masi tak menemukan kebahagiaan.
Perjalanan mengubah dunia, namun terjebak di dunia mimpi
Nall01
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nall01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 22 Misteri pemberontak
tiba-tiba Amin yang keluar dari tempat nya langsung berjalan menuju Anton, disusul dengan naga itu yang mulai bersembunyi ketika melihat Sosok amin yang berjalan kedepan. "aku tak menyangka ada orang lain yang bisa memasuki tempat ini." ucap Amin sambil menarik rantai besar yang mengikat naga. sreeng... suara tarikan keras yang membuat naga tersebut berteriak kesakitan... "apa yang kau lakukan?" tanya Anton. sesekali melirik naga yang kesakitan. "naga ini sudah lama terantai besi, membuat badan nya terluka. Jika ada yang menarik rantai ini, dia akan kesakitan karna lukanya." jawab Amin yang mulai melepaskan rantai di tangannya. "bagai mana kamu bisa masuk disini. dan kenapa para prajurit ini mengikuti mu?" tanya Amin yang melihat Anton di keliling para prajurit yang siap menyerang kapan saja. "Aku raja disini." jawab Anton singkat sambil berjalan ke arah naga yang ketakutan di balik kegelapan.
"bagai mana naga ini bisa berada disini?" tanya Anton sambil memegang rantai besar yang mengikat naga itu. mendengar pertanyaan Anton Amin hanya tersenyum sinis sembari menceritakan, apa yang membuat naga itu terperangkap di tempat itu. "naga ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu, semua itu berawal dari 20 tahun yang lalu. naga ini datang ke kerajaan ini dengan menyerang istana. naga ini perna menghancurkan kerajaan ini dengan seorang pria yang Menunggangi nya." jawab Amin yang langsung menghentikan perkataan nya. ketika suara keras dari luar terdengar kuat ditelinga.
"apa yang terjadi di luar sana?" tanya Anton kepada para prajurit yang berdatangan. "ayo semua serang dia!" ucap salah satu prajurit sambil melayang kan pedangnya ke arah Anton, disusul dengan prajurit lainnya. Anton yang melihat para prajurit mulai memberontak kepadanya. langsung segera melarikan diri, disusul dengan Amin yang mengikuti Anton dari belakang. "apa yang sebenarnya terjadi mengapa mereka semua memberontak begitu cepat nya." gumam Anton sambil berlari dari kejaran para prajurit. "Ayo kesini, disini ada terowongan." ucap Amin yang berlari ke arah terowongan itu, Anton yang melihat itu langsung bergegas mengikuti Amin dari belakang nya. "tidak jauh dari sini, kita akan keluar dari terowongan ini." ucap Amin sambil berlari.
cahaya terang yang bersinar tepat, memerangi jalan keluar dari terowongan itu membuat Anton langsung bergegas keluar bersama Amin. "dimana kita berada?" tanya Anton sambil berlari dari kejaran para prajurit yang dari tadi masi mengejar dibelakang mereka dengan niat membunu. "aku juga tidak tau, kita sekarang berada dimana tapi setidaknya kita harus bisa selamat dulu, dari kejaran para prajurit itu." jawab Amin sambil mengeluarkan pisau yang ada di saku celana nya. "ambilah ini, gunakan untuk melawan mereka." ucap Amin yang tiba-tiba berhenti berlari, disusul dengan Anton yang berada di belakang nya. "kenapa kamu berhenti berlari?" tanya Anton, sambil mengambil Pisau yang di berikan Amin. "sampai kapan kita akan berlari seperti ini. bukan ka katamu kau itu seorang raja? bukan kan sangat konyol jika seorang raja berlari dari kejaran para prajurit." jawab Amin sambil tersenyum sinis! Anton yang mendengar itu langsung bersiap menghadapi para prajurit yang mulai berdatangan. "serang.... " ucap salah satu prajurit sambil berlari ke arah Anton.
CRING! tiba-tiba suara keras benturan pisau dengan tubuh membuat para prajurit yang datang menyerang langsung berhenti. "apa yang kau lakukan?" tanya Anton kepada Amin, sambil terduduk dengan darah yang berlimpangan. "terkadang kita akan selamat jika kita berhasil berteman dengan musuh." ucap Amin sambil berjalan ke arah para prajurit, semberi mengakat kedua tangannya.
"Aku berada di pihak kalian." ucap Amin sambil berjalan meninggal kan Anton yang terluka terkena tu sukan pisau darinya. "sebenarnya apa yang kau lakukan?" tanya Anton sekali lagi, sambil menahan sakit dari luka yang dia dapat. "bukan ka aku sudah katakan, terkadang kita bisa selamat jika kita berteman dengan musuh, dan untuk mencapai pertemanan harus ada pengorbanan dan kaula yang ku korbankan." jawab Amin sambil mendekati Anton. "maaf hanya ini yang bisa aku lakukan, terkadang kita harus membuat perangkap untuk menjebak tikus!" bisik Amin kepada Anton. "apa maksud dari perkataan mu?" tanya Anton yang penasaran. "nanti kau akan tau sendiri jawab Amin sambil menyerahkan Anton kepada para prajurit.
melihat Anton yang sudah tak berdaya para prajurit langsung menangkap nya.
"ayo serakan dia ke orang itu!" ucap salah satu prajurit. sambil membawa Anton kembali ke kerajaan. kamu sebaiknya ikut bersama kami ucap prajurit yang mengajak Amin ikut bersama mereka.
Setibanya di kerajaan terlihat la sosok seseorang yang menggunakan topeng. Yang berdiri tepat memimpin pasukan besar, seolah-olah ingin mengadakan perang besar. "aku tak menyangka kau benar benar bisa tertangkap." ucap pria bertopeng itu smbil tertawa terbahak-bahak.