Putri Huang Jiayu putri dari kekaisaran Du Huang yang berjuang untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah membunuh keluarganya dengan keji.
Dia harus melindungi adik laki-lakinya Putra Mahkota Huang Jing agar tetap hidup, kehidupan keras yang dia jalani bersama sang adik ketika dalam pelarian membuatnya menjadi wanita kuat yang tidak bisa dianggap remeh.
Bagaimana kelanjutan perjuangan putri Huang Jiayu untuk membalas dendam, yuk ikuti terus kisah lika-liku kehidupan Putri Huang Jiayu.
🌹Hai.. hai.. mami hadir lagi dengan karya baru.
ini bukan cerita sejarah, ini hanya cerita HALU
SEMOGA SUKA ALURNYA..
JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN DI SKIP.
JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR HUJATAN, KARENA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG BANYAK SALAH.
HAPPY READING...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKAL BULUS HUANG JIAYU
Huang Jiayu segera berlari menuju arena latihan, saat melihat dua orang yang dia cari sedang berlatih dia segera menghampirinya,
" Jiang'er!
Mei Yin!"
hosh...
hosh...
hosh...
Huang Jiayu masih mengatur nafasnya ketika sudah berada di hadapan Huang Jiang dan Han Mei Yin.
" Kenapa kau lari-lari seperti itu? seperti di kejar hantu saja" Ucap Han Mei Yin setengah mengejek,
" Jiang'er, Mei Yin, kita harus segera pergi dari sini, dan mencari tempat persembunyian sebelum kakek menemukan kita," ucap Huang Jiayu, kedua orang tersebut mengernyit bingung.
" Kakek sekarang sedang mengamuk di rumah, kalian tahu sendiri jika kakek ngamuk itu seperti apa?" Huang Jiayu kembali berucap sebelum kedua orang tersebut menyadari jika sedang dimanfaatkan.
" Memangnya ada apa?" Han Mei Yin masih tidak mau bergerak dari tempatnya berdiri saat Huang Jiayu menarik tangannya agar segera pergi.
" Sudah ayo cepat! nanti aku ceritakan di jalan saja, yang penting sekarang kita mencari tempat persembunyian," Huang Jiayu kembali menarik adiknya dan Han Mei Yin.
Melihat raut wajah Huang Jiayu yang serius mereka pun menuruti permintaan Huang Jiayu untuk mencari tempat persembunyian, ketiganya berjalan menuju hutan yang berada di lereng gunung Daoshan.
Saat dalam perjalanan Huang Jiayu sambil mengamati sekitar siapa tahu ada ginseng merah yang dia cari. Melihat Huang Jiayu seperti mencari sesuatu Han Mei Yin pun bertanya
" Kamu mencari apa?" Han Mei Yin ikut mengamati sekitar,
" Emm, mumpung kita berada di lereng gunung, bagaimana jika kita mencari tanaman herbal sekalian, jadi nanti saat kita pulang kakek pasti sangat senang melihat kita membawa banyak tanaman herbal untuknya" Ucap Hung Jiayu semangat.
" Jie-jie benar, ayo kita cari tanaman herbal yang banyak," Huang Jiang bersemangat setelah mendengar ucapan kakaknya.
" Oh iya, jika menemukan tanaman ginseng ambil yang banyak, karena biasanya tanaman itu sulit di dapatkan" Huang Jiayu secara tidak langsung meminta mereka mencari tanaman ginseng, namun kedua orang tersebut belum juga menyadari niat Huang Jiayu.
Beberapa saat mencari dan sudah menemukan tanaman herbal lumayan banyak, namun mereka hanya menemukan 1 ginseng, itupun bukan ginseng merah membuat Huang Jiayu frustasi.
"Ternyata sulit sekali mencari ginseng merah, pantas saja kakek Han semarah itu saat ginsengnya ku habiskan hufft"
" Ayo kita pulang, tanaman yang kita temukan lumayan banyak hari ini, pasti kakek akan senang," Han Mei Yin bersiap akan berdiri dan berjalan pulang, nun Huang Jiayu mencegahnya.
" Jangan!" Huang Jiayu menghadang jalan Han Mei Yin, membuat Han Mei Yin mengernyit bingung.
" Kenapa? kamu tidak mau pulang?" Han Mei Yin pun bertanya kepada Huang Jiayu karena merasa heran dengan sikapnya.
" Sebaiknya kita cari lebih banyak lagi, mumpung kita berada di hutan iya kan, dan cari ginseng merah sebanyak-banyaknya, karena tanaman itu sangat sulit dicari," Huang Jiayu mulai melancarkan aksinya, namun
" Tunggu!" Han Mei Yin mulai curiga dengan sikap Huang Jiayu yang ngotot ingin cari tanaman herbal,
" Cepat jujur padaku, apa yang sudah kamu lakukan hingga membuat kakek marah?" Han Mei Yin sadar bahwa dia telah dimanfaatkan oleh Huang Jiayu.
" Hehehe, kamu sudah sadar ya" Huang Jiayu menyengir karena ketahuan memanfaatkan adiknya dan Han Mei Yi.
" Yaaakk! jadi kau menyeretku kesini untuk meringankan hukumanmu? sialan!" Umpat Han Mei Yin kesal.
" Kan kita harus saling membantu Mei Yin, tolong bantu aku ya" Huang Jiayu memelas kepada Han Mei Yin.
" Baiklah aku akan membantumu, tapi kau harus membayarku kembali nanti" Ucap Han Mei Yin dengan ketus karena masih merasa sebal dengan Huang Jiayu karena telah menipunya.
" Iya, apapun permintaanmu akan aku turuti" Ucap Huang Jiayu menyakinkan.
" Apapun?" Han Mei Yin bertanya untuk menegaskan,
" Iya apapun" Huang Jiayu mengangguk pasti sebagai jawaban.
" Kau harus pegang ucapanmu, awas jika kau berbohong!" Ancam Han Mei Yin berkata dengan menatap tajam.
" Iya-iya akan ku pegang teguh janjiku, sudah ayo segera cari ginseng merahnya supaya kita cepat pulang" Huang Jiayu menggiring keduanya untuk segera mencari ginseng merah.
Setelah lama mencari dan hanya menemukan satu ginseng lagi, ketiganya pun beristirahat karena hari mulai malam,
" Hari mulai malam, lebih baik kita pulang dulu, besok kita cari lagi" Huang Mei Yin beranjak pergi.
" Mei Yin," Huang Jiayu memanggil Han Mei Yin agar berhenti.
" Ada apa lagi?" Han Mei Yin menghela napas lelah.
" Emm itu, kata kakek, kita tidak boleh pulang jika tidak bisa mengganti semua ginseng merah yang sudah ku habiskan" Huang Jiayu berkata dengan menautkan jari-jarinya, dia melirik ke arah Han Mei Yin yang terlihat menahan amarah.
" Dasar Yu Jia Sialan!" Teriak Han Mei Yin yang merasa terjebak dengan situasi sulit.
Meski bisa pulang sendiri dan meninggalkan Huang Jiayu di hutan, dia memilih tidak melakukannya. Ini karena Huang Jiayu selalu setia menemaninya, bahkan sering ikut menerima hukuman meski tak bersalah, supaya dia tidak merasa sendirian.
" Hah, aku lapar, cepat cari apapun yang bisa dimakan! aku tidak akan bisa tidur jika perutku kosong" Han Mei Yin memerintahkan Huang Jiayu mencari makanan karena dia benar-benar merasa lapar, yah anggap saja itu hukuman buat Huang Jiayu karena telah menipunya.
" Baiklah, kau nyalakan apinya, aku dan Jiang'er akan mencari sesuatu yang bisa dimakan," Ucap Huang Jiayu menenangkan Han Mei Yin agar tidak marah lagi,
" Ayo Jiang'er kita mencari buah-buahan," Huang Jiayu mengajak adiknya untuk segera mencari buah-buahan.
" Ayo jie-jie," Huang Jiang hanya menurut saja dengan perintah Huang Jiayu.
Setelah beberapa saat mencari buah-buahan, Huang Jiang berhasil menangkap ikan di sungai dengan cara menombaknya, sejak tinggal di desa Shenzhen keahlian bela diri Huang Jiang meningkat berkat latihan keras yang di ajarkan olrh Gong Lu Yan, jadi untuk menombak ikan di sungai pun tidak terlalu sulit untuknya.
Saat dirasa sudah cukup, keduanya pun kembali ke tempat Han Mei Yin berada, Huang Jiang segera membakar ikan yang dia tangkap, dan sudah dia bersihkan.
Setelah selesai mengisi perut, ketiganya pun bersiap istirahat, karena besok mereka akan mencari ginseng merah kembali.
Tak terasa tiga hari mereka lalui di dalam hutan, setelah dirasa cukup banyak ginseng dan tanaman herbal yang mereka temukan, mereka pun memutuskan untuk pulang.
🍅🍅🍅
Setelah ketiganya sampai di depan rumah, nampak kakek dan Han Mei Yan sedang menjemur tanaman herbal di samping rumah mereka.
" Kakek," Teriak Han Mei Yin dari arah depan
" Hah, para pembuat masalah sudah kembali, hari-hari tenangku telah berakhir" kakek Han menghela nafas lelah, Han Mei Yan hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala mendengar keluhan kakeknya.
" Kakek, lihat apa yang kami bawa" Han Mei Yin memamerkan keranjang yang penuh dengan tanaman herbal dan ginseng, ada beberapa ginseng merah, dan juga ginseng putih.
" Memang apa yang kau bawa?" Kakek Han pura-pura penasaran.
Kemudian Han Mei Yin segera mengeluarkan apa saja yang ada di dalam keranjang, Kakek Han yang melihat itu dalam hatinya merasa senang karena dibawakan banyak tanaman herbal, namun dia tetap harus menjaga wibawanya.
" Sudah tidak usah di keluarkan semuanya, sana kalian segera bersih-bersih, bau kalian sudah persis seperti babi hutan saja," Perintah kakek Han kepada ketiga orang itu,
" Kakek kenapa tega sekali, cucu secantik ini disamakan dengan babi hutan," Han Mei Yin menghentak-hentakkan kakinya karena kesal,
Dia mengira kakeknya akan memujinya, namun dugaannya salah bukannya mendapat pujian namun malah dapat ejekan membuatnya tambah sebal.
Saat ketiganya berjalan menuju kamar mereka, Han Mei Yin menghentikan langkah Huang Jiayu,
" Yu Jiaaaaaa, kau tidak melupakan janjimu kan untuk menuruti apapun kemauanku" Han Mei Yin menaik turunkan alisnya,
" Ya, ya, apa yang kau minta, cepat katakan aku mau istirahat, badanku sangat lelah" Huang Jiayu mempunyai firasat tidak enak melihat tingkah Han Mei Yin.
" Permintaan pertamaku sangat gampang, aku ingin besok kau menjadi suamiku" Ucap Han Mei Yin dengan santai.
Mendengar hal itu Huang Jiayu membelalakkan matanya,
" Kau gilaaa!" Teriaknya menggelegar
.
.
.
🌹Hai... hai... sayangnya mami..
JANGAN LUPA KASIH LIKE DI SETIAP BAB, KOMEN & VOTE serta hadiah juga yaaaa
TERIMA KASIH SAYANGKU😘
tapi si perut buncit pemilik kuda curiga ....OMG !!