Fenomena pernikahan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Pengkhianatan pasangan menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Dalam banyak kasus, perempuan sering menjadi pihak yang dirugikan. Namun, di tengah luka dan kekecewaan, tak sedikit perempuan yang mampu bangkit dan membuka hati terhadap masa depan, termasuk menerima pinangan dari seorang pria.
Pertemuan yang tak terduga namun justru membawa kebahagiaan dan penyembuhan emosional.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 2. TANDA MERAH DI LEHER ILHAM.
‘’ Astagfirullah kang.. akang kenapa? ‘’ Sofia langsung membantu ilham masuk kedalam rumah.
" Neng lina, harus joget lagi depan akang.. nanti akang kasih tips " Ucap ilham kepada wanita itu.
Lina langsung tersenyum manis kepada ilham " Tenang aja kang.. neng pasti puasin akang " Jawab Lina tanpa ada rasa malu.
Sofia kaget bukan main mendengar perkataan suami dan juga wanita ini.
Melihat kondisi ilham yang terlihat sedang mabuk parah membuat Sofia menahan emosinya. wanita berpakaian mini yang di panggil Lina itu, bahkan terlihat sempoyongan.
" Akang habis darimana, dan siapa wanita ini? " Tanya sofia.
‘’ Sudah jangan banyak Tanya, bawa aku ke kamar ‘’ Pinta ilham dengan suara yang begitu pelan.
Ketika sofia hendak membawa ilham kedalam kamar, wanita yang bersama ilham tadi pun hendak ikut namun di cegah oleh sofia. ‘’ Maaf mbak, lebih baik mbak pulang saja. Ini sudah larut malam dan terimakasih sudah mengantarkan kang ilham ‘’ Kata sofia " dan satu lagi. jangan ganggu suami orang, jika masih mengganggu maka aku tidak akan tinggal diam " Ucap dingin sofia kepada wanita itu.
Sofia membawa ilham kedalam kamar, baju ilham pun sudah sofia ganti. Ada hati yang terasa di tusuk duri ketika menggantikan pakaian ilham, tanda merah di dada dan juga leher membuat sofia memukul dada ilham.
Ilham yang sedang mabuk, hanya bisa tidur tanpa merasakan pukulan sofia.
Entah apa kekurangan sofia, cantik, baik, ramah dan juga pintar. Tapi entah apa yang di cari oleh ilham.
PAGI HARI.
Sofia baru saja menghangatkan masakan yang semalam tidak jadi di makan, dari pada mubazir lebih baik sofia hangatkan toh masih layak untuk di makan.
‘’ Kepalaku sakit banget, buatkan teh madu ‘’ Titah ilham, duduk di kursi meja makan tanpa ada rasa bersalah.
‘’ Semalam darimana kang dan siapa wanita itu? ‘’ Cecar sofia, setelah memberikan teh madu.
Ilham hampir saja tersedak oleh minumannya ‘’ Uhuk… apa yang kamu maksud! Wanita mana? Jangan ngaco kamu ‘’ Sanggah ilham dengan gugup.
‘’ Tidak perlu bohong kepadaku kang.. jika memang aku bukan istri yang baik buat akang, kenapa akang tidak pulangkan aku kepada keluargaku ‘’ Kata Sofia langsung.
‘’ Jawab jujur kang. Apa yang membuat akang tidak puas kepadaku? Dan apa yang akang cari dari wanita itu? ‘’ Lirih Sofia.
Ilham melirik sofia ‘’ Ok baik.. baik.. aku mengaku salah, semalam aku khilaf. Jadi aku minta kepadamu untuk tidak membicarakan soal perceraian kepadaku ‘’ Pinta ilham. Ilham meraih tangan sofia ‘’ Maafkan akang.. akang tidak bisa jauh dari kamu. Akang janji, akang akan berubah dan tidak akan menemui wanita itu lagi ‘’
Sebenarnya sofia juga tidak ingin ada perceraian, karena pernikahan bukanlah sebuah permainan. Sofia ingin menikah sekali seumur hidup.
Sofia menganggukkan kepalanya pelan ‘’ Jangan ulangi lagi kang.. kalo akang sampai ulangi lagi, maka siap-siap akang keluar dari rumah ini ‘’ Sofia, pergi meninggalkan ilham di meja makan.
Ilham melihat punggung sofia yang semakin jauh, senyum tipis terukir di bibir ilham.
Hari semakin siang, sofia memetik sayuran di kebun belakang. Tadi sebelum ilham pergi mencari kerja, ilham meminta sofia mengambil sayuran untuk mereka bawa kerumah ibu.
Dengan senang hati, sofia menuruti keingan suaminya. Bagaimana pun sofia ingin menjalin hubungan baik dengan ibu. Ya walaupun sofia juga tidak yakin apa mertuanya itu akan bersikap baik kepada dirinya.
‘’ Sayur bayam sudah, cabai, tomat, buncis, kacang panjang dan juga sawi pun sudah. Tinggal aku cuci ‘’ Ucap Sofia, membawa sayuran kedalam rumah dan segera membersihkannya.
Usai membersihkan sayuran, sofia pergi menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah itu, ia langsung bersiap menunggu kepulangan ilham.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏