Cahaya tidak memikirkan, Kalau ia akan terlambat di hari pertama kuliahnya, ia sudah terlatih di lingkungan keluarganya dan Karena rasa sosial yang ia miliki semenjak di latih sewaktu ia ikut anggota pramuka dan sosial bakti di SMA nya dulu.
Cahaya mendekati wanita yang seusia bunda nya itu yang mengalami kecelakaan berada di depan matanya. " Apakah Tante sendiri saja? " Tanyanya.
" Ya nak." Jawab wanita itu sambil meringis.
" Tante kenapa jadi begini...? " Tanya Cahaya merasa khawatir.
"Tadi Tante keserempet mobil, saat menyebrang ke Minimarket depan. Tapi orang nya sudah lari." Jawab wanita itu.
" Oh...! Kalau begitu, kita pesan Taxi ya Tan. Biar saya antar kerumah sakit." Ucap Cahaya.Dia pun menyetop sebuah Taxi yang kebetulan lewat.
" Ayok Tan saya bantu." Ucapnya sambil memapah wanita tersebut.
Itulah sedikit kisah seorang gadis lincah, cantik, supel, dan selalu suka menolong orang. Apakah kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Happy
Abiyan dan Cahaya kembali beraktivitas seperti semula. Masa honeymoon yang tiga hari tersebut mampu menambah keakraban mereka berdua.
Karena pernikahan Cahaya dan Abiyan sudah di rayakan. jadi orang yang memandang Cahaya rendah. sekarang malah sebaliknya.
mereka sengaja mendekati Cahaya agar mendapatkan nilai baik dari suaminya.Ghina mengejarnya saat gadis tersebut berjalan di lorong menuju kelas mereka.
"Ca.. tunggu aku oi.." Ucap Ghina ngos-ngosan.
"Lu. dikejar siapa. kok sampai ngos-ngosan gitu.?" Tanya Cahaya tak menyadari.
"Ngejar tuan putri yang pulang honeymoon. kan gue kepo .he.he." goda Ghina mengerling kan matanya.
Cahaya hanya geleng-geleng kepala, ia terus melangkah menuju kelas mereka. Tanpa peduli dengan ocehan Ghina yang terus ngomel-ngomel.
Pagi ini Abiyan masuk di kelas istrinya, wajahnya nampak berseri tidak seperti biasanya yang selalu jutek. hal membuat suasana pagi ini makin seru.
"Wah. sepertinya pak Abiyan sedang happy, terlihat sekali dengan raut wajahnya." Ucap seorang mahasiswa yang duduk di belakang Cahaya.
"Iya..he..he.." Sahut yang lainnya.
Abiyan bukannya marah, malah dia tersenyum melihat istrinya yang duduk santai tanpa memperdulikan kehebohan pagi ini.
("Awas nanti di rumah"). Kesal Cahaya pada suaminya yang buat ia malu.
Sedangkan Abiyan bukannya marah melihat kejutkan istrinya, malah ia mengirim pesan kalau istrinya nanti ke ruangannya kalau pas istirahat.
"Apa menurut kalian seperti itu.?" Tanya Abiyan ambigu. dan di sorak kan oleh semua orang.
"Kalau begitu terimakasih perhatian kalian. oh ya apa ada pertanyaan tentang materi kita hari ini.?Tanya Abiyan saat materi telah di bagikan. Seperti biasa buat materi, tapi kali ini bukan kelompok,melainkan sendiri- sendiri." Perintah Abiyan.
"Yah bapak. walau sedang happy, tugasnya tetap juga ya pak." Goda Gibran.
"Kan yang happy saya. kalau masalah tugas itu kewajiban kalian sebagai mahasiswa." Jawab Abiyan santai.
Akhirnya mereka pun melakukan tugas dengan serius, karena Abiyan tidak mau ada yang ngobrol saat belajar bersamanya. jika tidak ingin dapat nilai E.
Setelah jam pelajaran, Abiyan merapikan bukunya, ia biasanya langsung keluar ruangan. tapi kali ini ini ia malah mendekati istrinya.
"Kamu nggak lihat handphone.?" Tanah Abiyan saat sudah di depan Cahaya.
"Kan di larang oleh dosennya. jika memegang Handphone saat mata kuliah beliau jangan harap dapat nilai dia tas E. begitu kan Pak.?" Sindir Cahaya cuek.
Ghina yang duduk di sebelahnya melongo, ia tidak tahu apa masalahnya. yang ia tahu kalau Cahaya dan dosennya itu baru pulang bukan madu.
"Oh iya. sekarang sudah habis jam. yok ke ruangan Mas. tadi Mas sudah pesan makanan untuk kita." Bisiknya. Agar tidak terdengar Ghina yang sudah berdiri di depan pintu.
Cahaya mengehentikan aktifitas memasukan laptopnya ke Tas. Dan menatap suaminya yang berdiri di depannya
"Harus ya mas. aku kan juga kangen makan di kantin." Lirihnya.. Tak enak permasalahan Meraka berdua nanti di dengar orang lain.
"Oh. Ok. kita makan di kantin saja. biar mas batalkan." Bisiknya lagi.
Cahaya jadi makin bingung, kan belum semua nya tahu tentang hubungannya. hanya teman dekatnya saja yang dia undang waktu pesta kemarin serta dosen-dosen di kampusnya termasuk dekannya yang di undang langsung oleh Abiyan.
Mau tidak mau ia akhirnya mengikuti langkah suaminya yang jalan duluan, ia beriringan dengan Ghina.
"Kalau berdua nggak masalah kan?" Tanya gadis tersebut.
"Nggak. cuman masih canggung aja kalau jalan berdua di kampus." Jawab Cahaya yang benar apa adanya.
"Oh. kirain.. masak baru pulang bukan madu udah bertengkar.he..he.. nggak lucu kan.." Kekeh Ghina yang ditanggapi senyum Cahaya.
