Kembar Genius Milik Mantan Mafia

The Peninsula Tokyo. Reza menatap nama hotel yang tertata rapi di depan gedung yang tinggi dan megah itu. Tempatnya cantik dan juga bersih. Tiba-tiba Reza dan Rezi nampak menggigil dengan cuaca Tokyo yang begitu sejuk meskipun tubuh sudah dibaluti dengan mantel bulu yang tebal, tak bisa dipungkiri jika hawa dingin kota Tokyo mampu membuat bibir mereka membeku.

"Ayo, kita masuk!"ajak Lucas segera membawa anak dan istri masuk ke dalam lobi hotel. Lucas dengan bangga mengendong dua bocah yang berusia enam tahun itu sehingga membuat banyk mata kagum dengan pria perkasa itu.

Banyak wanita yang lalu lalang datang untuk merayakan tahun baru di kota Tokyo. Selain mereka masih ada warga negara Indonesia lain yang juga datang ke kota tersebut untuk merayakan tahun baru.

"Dad, bisa turunkan aku? Aku bukan anak kecil lagi,"seru Reza yang merengek untuk diturunkan. Tetapi, berbeda hal dengan Rezi yang begitu senang digendong oleh Lucas. Sedangkan, Aisyah mengikuti sang suami dari samping tanpa membawa barang apapun di tangannya. Kecuali, bag kecil yang biasa Aisyah bawa ke mana-mana.

"Tuan, ini mau langsung di antar ke kamar?"tanya seseorang yang sejak datang mengikuti mereka.

"Hantarkan ke kamar presidential suite, ini cardnya."Lucas memberikan card kamarnya kepada petugas yang membantu membawakan barang-barangnya. Pelayan hotel juga mengikuti petugas tersebut dan mengantarnya ke kamar. Sedangkan, Lucas meminta Aisyah dan kedua anaknya untuk makan malam lebih dulu baru akan kembali ke kamar. Karena, mereka tiba di malam hari di kota Tokyo.

Presidential suite adalah tipe kamar hotel yang terbaik dan paling mahal. Bahkan, tidak semua hotel memiliki presidential suite. Fasilitas yang ditawarkan pun tentu yang terbaik, mulai dari interior, pemandangan kamar dan masih banyak lainnya. Oleh sebab itu Lucas memilih kamar itu untuk mereka tempati. Setidaknya, Lucas ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan istrinya.

Aisyah telah meminta untuk tidur terpisah dari Reza dan Rezi. Tetapi, Lucas tak ingin egois dan ingin menikahi momen bersama di jepang. Untuk honeymoon mereka bisa memilih Bali setelah kembali dari kota Tokyo.

Tiba di in-room dining. Aisyah cukup kagum dengan ruangan tersebut yang begitu mewah dan juga sangat nyaman. Di dalamnya sudah banyak orang yang datang untuk makan malam tetapi tak satupun orang yang berbicara saat makan. Kecuali, berbicara dengan pelayan.

Lucas segera membawa anak dan istri menuju meja yang tertulis namanya. Karena, sebelum tiba di hotel ini Lucas lebih dulu meminta pelayan untuk menyediakan semua keperluan mereka termasuk makan malam yang mewah.

"Apa kalian suka?"Lucas mulai bertanya kepada anak dan istrinya. terlebih lagi kepada Reza.

"Suka,"jawab Reza dan Rezi kompak. Lucas juga ingin meminta pendapat Aisyah.

"Ini bagus, apa tidak terlalu mewah? Padahal, sederhana saja juga nggak apa-apa,"ujar Aisyah.

"Tidak mungkin aku memberikan yang sederhana jika aku mampu di atas itu,"Lucas berkata sembari memegang tangan Aisyah.

"Semua makanan yang ada di sini bebas dari udang. Daddy, sudah meminta pelayan untuk menyiapkan makanan tanpa udang. Bahkan, Daddy meminta mereka tak memberikan sushi udang tetapi ini sushi ikan salmon,"Lucas meletakkan sushi tersebut di atas piring Reza. Membuat Rezi melirik ke arah Reza. Terlihat jelas jika Lucas sedang memberi perhatian lebih sama Reza.

"Rezi juga harus coba,"sambung Aisyah yang meletakkan sushi ikan salmon di atas piring Rezi. Keduanya mengucapkan terima kasih kepada Lucas dan Aisyah.

______

Butiran salju terus berterbangan oleh semilir angin yang berhembus lembut menerpa setiap kapas salju yang ada di dahan pohon. Banyak pohon cemara tubuhnya telah tertutupi dengan salju dan bahkan hanya sedikit yang terlihat warna hijau dari pohon itu.

Aisyah, ingin sekali membuka jendela kamar ingin melihat kapas salju yang berterbangan diterpa oleh angin di waktu pagi hari. Tetapi, seseorang menghentikan tangannya yang akan membuka jendela tersebut. Aisyah, langsung menoleh dan melihat Lucas yang menghentikan tangannya. Pria ini memeluk mesra Aisyah, pelukan yang sudah lama dirindukannya. Akhirnya, Aisyah dapat merasakan itu kembali.

Aisyah memejamkan matanya sebentar, kala tangan kekar Lucas melingkar di pinggang ramping Aisyah.

"Jangan membuka jendela, nanti salju akan masuk ke dalam sini kapasnya. Kasian anak-anak yang masih tertidur,"ucap Lucas dengan posisi masih memeluk Aisyah dengan erat. Bahkan, Lucas kini telah menenggelamkan wajahnya di pundak sang istri.

Lucas, membalikkan tubuh Aisyah sehingga keduanya saling pandangan satu sama lain.

"Jika ingin sekali melihat salju dari dekat. Aku bisa membawamu ke balkon,"Lucas berkata sembari menggenggam erat tangan Aisyah dan membawa sang istri ke balkon yang sudah lengkap dengan mantel bulu di tubuhnya. Agar tak membuat wanita itu mati kedinginan.

Lucas tersenyum ketika melihat bibir Aisyah yang hampir membiru akibat terlalu dingin di waktu pagi hari. Aisyah ikut tersenyum yang mengetahui apa yang membuat suaminya tersenyum.

"Ke-kenapa di-dingin se-sekali?"tanya Aisyah dengan gagap. Keduanya tangannya telah menyatu dan menggosok satu sama lain, padahal Aisyah telah memakai sarung tangan serta topi di atas hijabnya.

"Sini!"Lucas merentangkan kedua tangannya. Aisyah lalu membawa tubuhnya dalam pelukan sang suami hingga merasakan hangat meskipun tak seberapa kuat dapat mengalahkan dingin pada pagi itu. setidaknya, dapat membawa keduanya kepada momen yang begitu mesra. Dari dalam kamar, Reza menatap orang tuanya yang kembali akrab. Hal itu membuat Reza tersenyum dan segera meraih ipad untuk memberitahu Galih bagaimana keadaan dan kondisi Jepang pada Galih.

"Jangan di sini! Nanti anak-anak bangun,"Aisyah meletakkan jari telunjuk di bibir Lucas melarang pria itu untuk menciumi sang istri. Lucas langsung memasang wajah cemberut dan memalingkan wajahnya dari Aisyah. Mengetahui Lucas yang ngambek Aisyah berinisiatif untuk segera mencium pipi Lucas saat itu juga yang membuat Lucas menoleh dan tersenyum bahagia. Lucas langsung menarik wajah Aisyah dan menghujani pipi Aisyah dengan ciuman gemasnya. Reza yang melihat itu langsung berpura-pura tidur kembali.