"harusnya kamu gak usah lahir ke dunia! mama nyesel lahirin anak iblis kayak kamu,"
satu tamparan mendarat di pipi mulus celin, ia tak bisa berhenti menangis karena mamanya selalu mengeluarkan kata kata pedih dari mulutnya.
"aku kan gak minta di lahirin ma," celin menangis memeluk kaki mamanya.
"hidup kamu gak bakalan bener kamu sama aja kayak kakak kamu cuma bisa jadi pelacur!!!" sentak mama celin sebelum pergi meninggalkan celin di pinggir jalan.
celin hanya duduk dan menangis di bawah guyuran hujan melihat mobil mamanya yang perlahan menjauhi dirinya.
selengkapnya>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33
"kenapa?" tanya bima saat melihat celine yang terus tersenyum memandangi dirinya.
"gak papa,"
"heleh, ambil piring sana ini udah mateng," perintah bima.
"bim," panggil celine.
"apa?"
"cepetan di jawab,"
"apanya?" tanya bima bingung.
"ihhh yang tadi, congor lo bau rokok gak?" tanya celine malu malu.
Bima yang mendengarnya langsung mematikan kompor dan menarik tengkuk celine. Bima langsung menyesap bibir pink celin dengan mata tertutup.
Sedangkan celine tengah menahan salting karena perlakuan bima, ia rasanya ingin menjerit.
"bau rokok?" tanya bima melepas pautan mulutnya.
"apaan sih," ucap celine langsung lari masuk ke dalam kamar.
Sedangkan bima hanya tersenyum melihatnya, ia kembali fokus ke untuk menyiapkan makan.
"ce makan dulu," panggil bima namun tak ada sautan dari dalam.
"ce! Sayang makan dulu,"
Celine membuka pintu sedikit, "bilang apa barusan?"
"makan dulu,"
"sebelum itu," desak celine.
"sayang makan dulu," ulang bima dengan tatapan teduh.
"ihhh jadi baper deh," gurai celine.
"harus di panggil sayang dulu baru mau keluar?" tanya bima.
"gak sih, cepetan ayo makan,"
Mereka berdua duduk berhadapan di meja makan, tak banyak mengobrol karena takut gabriel terbangun karena suara mereka.
✉️ mama: bim kamu dimana? Lagi sama celine?
^^^Iya ma, kenapa? ✉️^^^
✉️ mama: kok obatnya gak di minum, kamu mau sakit lagi?
^^^astaga lupa ma bentar lagi bima pulang ✉️^^^
"kenapa bim?" tanya celine saat melihat bima yanng terlihat panik.
sialan gue lupa minum obat mana udah lewat 4 jam babi.
"ce gue balik dulu ya bentar aja mau mandi sama ganti baju,"
"tapi makannya belum habis kan?"
"iya sih tapi gue..."
"kenapa? Tadi itu cewek lo?" tanya celine kesal.
"bukan, mama gue. Gue harus nganter mama pergi sebentar nanti gue kesini lagi,"
ayolah bilang gak papa, kaki gue mulai sakit. Yakali gue mau ngesot lagi.
Celine tau jika bima sudah kesakitan karena ia sudah berkeringat, namun ia ingin bima mengaku padanya.
"lo bohong ya bim?"
"gue janji bakalan kesini lagi ce, tapi gue harus balik sekarang okey? Sorry,"
Bima langsung berlari keluar meninggalkan celine tanpa memperdulikan apa yang ingin celine katakan padanya.
"ternyata lo gak mau ngaku kalau sakit? Lo takut gue gak mau ketemu lo lagi ya? Bima gue bahkan pergi dari lo karena gue pengen lo sembuh. Gue tau lo takut operasi karena takut kalau lo ninggalin gue. Jadi gue pergi, dan lo udah sembuh jadi tolong jangan berpikir kalau gue bakalan jauhin lo," gumam celine.
...****************...
"mama tolongin bima," ucap bima terpuruk di lantai depan ruang tv.
"bisa bisanya lupa minum obat, kalau kamu sering lupa lupa yang ada kamu bisa cidera dan lumpuh selamanya. Ngerti?"
"iya ma maafin bima, sumpah tadi gak inget soalnya celine sakit. Jadi bima langsung pergi,"
"gimana keadaan dia?"
"dia udah jarang lupa sih tapi dia masih belum inget masalalunya. Dia juga belum kenal aku,"
"yaudah ini minum obatnya terus istirahat,"
"tapi bima udah janji mau temenin celine nanti malem,"
"ya istirahat dulu sekarang, alesan apa kek yang penting kamu gak kelamaan gunain kaki kamu,"
"iya deh ma,"
Bima masuk ke dalam kamar untuk beristirahat sejenak, ia memijat kakinya agar tak sakit.
"susah banget kalau gini, mau pacaran aja banyak cobaannya,"
"kalau gak haid udah gue tidurin tu bocah, takut juga kalau ternyata dia sering godain daniel,"
"kalau seandainya mereka udah jauh gimana? Lo terima gak kira kira?" tanya bima pada dirinya sendiri.
Karena tak ada jaminan apapun, celine dan daniel sudah dekat selama 17 bulan. Bahkan daniel terlihat dekat dengan gabriel bahkan daniel bisa masuk ke apartemen celine tanpa menunggu celine membukanya.
"kalau iya gue...." bima tampak berfikir, karena ia tetap cemburu.
"kalau gue marah dan celine ikutan marah dan nyalahin gue karena gue lumpuh, gue kalah dong karena mereka sama sama orang dewasa. Daniel juga punya nafsu, orang celine aja cantik gak mungkin gak nafsu,"
"tapi gue tetep gak terima, gimana bisa terima? Dia calon istri gue,"
"arghhh pusing ah, kalau iya juga pikir belakangan. Kalau belum hadapin gak akan tau mau gimana,"
^^^ce, mau di bawain apa nanti? ✉️^^^
✉️ cece: terserah bim, mau kesini jam berapa?
^^^Kurang tau, kata mama musik di rumah lo kenceng✉️ banget, minta kecilin dikit^^^
✉️ cece: egonya?
^^^Musiknya ce ✉️^^^
✉️ cece: hehehe
"ada ada aja tingkahnya,"
Bima menutup ponselnya dan kembali merebahkan tubuhnya, ia merasa lelah dan mengantuk.
"tidur bentar deh ngantuk banget,"
...****************...
Pukul 11 malam bima baru terbangun, ia teringat janjinya pada celine.
"babi udah jam 11 pasti dia emosi,"
Bima melihat ponselnya yang penuh notifikasi cacian dari celine. Ia langsung berlari dan menekan bel di apartemen celine.
"ce maaf ce kecapekan jadi gue tidur,"
"celine! Sayang buka pintunya,"
Bima langsung menekan pin di pintu celine, ia berharap jika pin di pintu itu adalah tanggal tanggal yang ia tau.
"ulang tahun celine," gagal.
"ulang tahun gue apa ya?" kunci pintu terbuka, bima langsung masuk dan mencari keberadaan celine yang ternyata sedang duduk di sofa bersama daniel yang teler.
Baru ia bicarakan tadi sore, malam ini dirinya harus melihat sendiri dengan kedua bola matanya. Celine tertidur di pelukan daniel yang mabuk.
"bangsat!"
Mendengar umpatan bima, celine terbangun dan langsung kaget, ia mengejar bima namun bima sudah berlari keluar.
"bima, bima gue bisa jelasin bim. Bima bima tunggu gue," celine mengganjal pintu bima dengan kakinya agar tak tertutup.
"minggir!" kesal bima.
"gak bim gue harus jelasin dulu,"
"jelasin apa? Kalau lo lagi tidur sama dia? Udah lah, lo boleh masuk sana udah malem,"
"bima gue mohon, gue mohon bim,"
Celine berusaha mendorong pintu apartemen bima, kakinya sampai sakit karena berusaha menahan pintu.
"bima gue mohon dengerin gue dulu bim," ucap celine berlinang air mata.
Bima membuka pintu lebar lebar membiarkan celine memeluk dirinya.
"bawa gabriel kesini! Tidur disini kalau lo beneran minta maaf sama gue!"
"jangan tutup pintunya tapi,"
"enggak, gue tunggu disini," ucap bima dengan wajah kesal.
"janji ya jangan di tutup,"
"iya, 10 menit gue tungguin disini,"
Celine bergegas masuk kembali ke rumahnya sedangkan bima berdiri di ambang pintu.
2 menit.... 5 menit.... 10 menit.... Bahkan sudah 20 menit bima menunggu tapi ternyata celine belum juga muncul di hadapannya. Ia menunggu karena berpikir jika celine menyiapkan popok, susu dan baju untuk gabriel.
Namun saat bima melihat ternyata celine sedang memapah daniel masuk ke dalam kamar.
"GAK USAH CARIIN GUE LAGI!!" teriak bima sebelum akhirnya ia membanting pintu rumah celine dan masuk ke dalam apartemennya sendiri.