Kisah ini menceritakan seorang gadis manis bernama Azizah yang diperebutkan oleh beberapa laki-laki. Parasnya yang memang cantik dari lahir, membuat orang yang dekat demagnnya merasa suka dan nyaman. Apalagi Azizah memiliki sifat yang baik dan lemah lembut. membuat hati para laki-laki yang ada di dekatnya menjadi sebuah rasa sayang. Perjuangan para laki-laki masih terus bergulir hingga salah satu dari mereka mendapatkan cintanya Azizah. Ikuti terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lifalifo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Tok. Tok. Tok
"Mbak Andini, tolong buka pintunya. " Seseorang mengetuk pintu kamar Andini. Gadis manis nan cantik itupun segera membuka pintu. Ketukan pintu tersebut membuyarkan lamunannya.
"Mbak siapa?? " Tanya Andini pada dua orang yang ada di hadapannya. Dua orang tersebut adalah MUA yang sengaja didatangkan keluarga Andini untuk merias gadis cantik itu di hari spesialnya kali ini.
"Maaf mbak, kami yang akan merias mbak Andini. Boleh kita mulai mbak? Kata pihak keluarga acaranya nanti jam sepuluh. Dan sekarang sudah jam delapan mbak. Kami takut nggak ngatasi waktunya. " Ujar salah satu mbak MUA.
"Mmmmmm,,,, ini apa-apaan sih. Kok aku pakai dirias segala. " Batin Andini.
"Bagaimana mbak?? " Tanya salah seorang tukang rias itu. Mungkin mereka sudah gatal ingin segera merias wajah cantik Andini.
"Eh i-iya mbak. Silahkan masuk. Mbak bisa duduk dulu di sofa itu. Saya mau ke kamar mandi sebentar. " Kata Andini.
Kedua perias itu pun duduk. Mereka melihat sekeliling kamar Andini. Merasa takjub dengan kemewahan yang ada di kamar itu.
"Sudah cantik, kaya raya pula. Kamarnya bagus banget. Aku sudah tidak sabar ingin merias mbak Andini. Pasti tangan kita tidak perlu capek-capek memoles. Karena memang dasarnya sudah cantik. "
"Iya ya. Kok ada orang seberuntung ini. Cantik, manis, kaya raya pula. Kenapa nggak aku saja ya yang bernasib seperti ini. "
"Namanya juga rejeki orang siapa yang tahu. Semua sudah diatur sama yang maha Kuasa. Yang penting kita pandai-pandai bersyukur. "
Begitulah percakapan dua orang tukang rias yang sedang menunggu Andini dari kamar mandi. Tidak lama, Andini pun keluar dengan memakai jubah mandi. Sengaja ia memakai jubah itu karena setelah dirias, pasti ia akan disuruh memakai kebaya. Hal tersebut Andini lakukan untuk mempermudah dirinya nanti. Padahal fikirannnya masih pusing memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di rumahnya saat ini. Acara apa yang dimaksud oleh ayahnya.
"Maaf ya mbak-mbak jadi menunggu lama. Silahkan diminum dulu mbak. " Kata Andini mempersilahkan kedua orang tersebut minum. Di kamar Andini memang ada kulkas kecil yang menyediakan minuman-minuman ringan. Juga air mineral.
"Mbak Andini ini sudah cantik, baik lagi. Nanti kami akan minum mbak. Sekarang kita mulai rias dulu ya mbak. Biar nggak telat nanti. "
Andini pun mengangguk. Ia duduk di kursi yang ada di depan meja rias nya. Andini diam sambil memainkan HP nya.
[Kamu tahu Vin, di rumahku sekarang mau ada acara. Dan yang membuat aneh, masak acaranya ayah dengan rekan bisnis tapi aku di suruh pakai kebaya. Dah gitu sekarang aku sedang dirias. Aku bingung dengan apa yang terjadi Vin. Mau banyak tanya juga sepertinya ayah sibuk. Tante-tante ku juga banyak yang datang. Kamu datang ke sini bisa nggak Vin. Temani aku gitu. Kan kamu juga rekan bisnis ayah, pastinya ayah tidak keberatan dengan kedatanganmu ke sini]
Andini mengirim pesan tersebut kepada davin. Membuat Davin senyum-senyum sendiri di depan layar HP nya. Saat ini Davin sudah duduk manis di mobil. Sebentar lagi rombongan keluarganya akan segera berangkat ke rumah Andini. Sengaja berangkat awal, sebab jarak rumah orang tua Davin dan Andini sekitar dua jam lebih perjalanan.
[Kamu tenang saja, aku nanti pasti akan datang. Dandan yang cantik ya pokoknya. Aku mau lihat kamu menjadi perempuan tercantik di acara ayahmu itu. ]
Balas Davin yang membuat Andini mengerutkan keningnya.
"Ini Davin kenapa jadi ikut-ikutan jadi aneh sih. Hhmmmm,,, ya sudah deh lebih baik aku diam saja. " Batin Andini.
Akhirnya Andini menyerah, ia tidak lagi pusing dengan apa yang terjadi di rumahnya. Ia memilih diam dan mengikuti saja. Dalam hatinya ia berfikir bahwa akan ada Davin nanti yang datang. Setidaknya jika ia merasa tidak nyaman dengan acara sang ayah, maka ada Davin sebagai temannya berbicara.
Pukul setengah sepuluh Andini sudah selesai di make up dan juga sudah memakai kebaya. Rambut yang disanggul dengan gaya modern dan elegan menambah kecantikan yang terpancar dari wajah Andini. Begitu cantik.
"Ini sih bidadari kalah telak sama mbak Andini. Cantik banget sih mbak. " Ucap salah seorang tukang rias yang merias Andini. Mereka berdua memang belum keluar dari kamar Andini. Masih mengemasi alat-alat make up nya.
"Mbak-mbak ini bisa aja sih. Perempuan ya cantik mbak. Kalau laki-laki itu tampan. Hehehhee. " Jawab Andini.
Sementara di bawah rombongan Davin sudah datang. Mereka disambut antusias oleh keluarga Andini yang hari ini memang sengaja datang. Mereka kebanyakan dari luar kota. Bahkan yang di luar negri pun datang. Andini yang masih anteng di kamar sama sekali tidak berfikir bahwa ramai-ramai di bawah adalah keluarga Davin. Ia berfikir, bahwa itu adalah tamu-tamu ayahnya.
Pembawa acara pun mulai melaksanakan tugasnya dengan apik. Memandu jalannya acara lamaran tersebut.
"Dimohon untuk mbak Andini, di jemput untuk bergabung bersama dengan kita semua. " Ucap MC tersebut.
Tante Andini yang merupakan adik dari almarhum ibunya naik ke atas untuk menjemput keponakan tersayangnya. Tante Michel sengaja datang dari Singapura untuk menemani keponakannya di hari bahagia ini.
"Andini,,, buka pintunya sayang. " Ucap tante Michel di depan pintu.
Andini berjalan ke pintu lalu membukanya. Ia bahkan tidak tahu jika tantenya itu datang.
"Loh tante Michel. Kapan datang tan? Kok nggak ngabarin aku sih. " Andini memeluk tantenya.
"Yuk sayang kita turun. Tanya-tanya sama tante nanti saja. Di bawah sudah banyak yang nungguin kamu. " Kata tante Michel sambil mengurai pelukan Andini.
"Sebenarnya ada acara apa sih tan?? Aku kok bingung banget deh. " Kata Andini.
"Sudah pokoknya kamu manut saja sayang. Pokoknya kamu akan bahagia hari ini. Tante jamin. Yuk kita turun. "
Andini pun mengangguk. Sejuta pertanyaan ada di kepalanya. Andini dan tante Michel menuruni anak tangga dengan hati-hati. Mata Andini melihat ke bawah. Ia menatap sosok yang memang sejak tadi ia tunggu kedatangannya.
"Tante, ada teman aku. Kok sama orang tuanya sih. " Kata Andini berbisik kepada tante Michel. Ia juga melihat ada kedua orang tua Davin.
"Sudah pokoknya ini kejutan buat kamu sayang. Yuk ah, mereka semua sudah menunggumu. "
"Ya tante. " Jawab Andini singkat.
Sampai do bawah, pembaca acara langsung bercakap-cakap memandu acara hari ini. Andini merasa aneh. Namun, hatinya dag-dig-dug tidak karuan. Jantungnya merasa berdetak jauh lebih cepat dibandingkan biasanya. Andini duduk di kursi yang sudah disediakan. Sementara di seberang nampak Davin dengan keluarganya.
"Yah, ini ada apa sih? " Bisik Andini yang ada di samping ayahnya.
"Kamu dengar saja apa yang akan diucapkan Davin kepadamu. Tuh ia sudah pegang mik. " Kata ayah Davin.
Pembawa acara memang sudah memberikan mik kepada Davin. Kini saatnya pria tampan itu menyatakan maksud dan tujuannya datang ke rumah megah ini.
"Maaf jika membuat mu terkejut akan hal ini. Sengaja aku tidak memberitahu mu sebelumnya. Sebab aku memang sengaja ingin memberikan kejutan untukmu Din.
Aku memang bukan laki-laki romantis. Kamu sendiri pun tahu, kita sudah lama kenal. Dan detik ini juga aku ingin mengungkapkan perasaanku kepadamu. Aku mencintaimu Andini Prameswari. Dengan segenap cinta dan sayang yang aku bawa untkmu, aku melamar mu hari ini. Semoga kamu dan keluarga menerima niat baikku ini. Aku ingin menjadikanmu sebagai istriku. Supaya apa, supaya aku bisa halal mencubit pipimu. Selama ini, kamu selalu menampel tanganku apabila aku gemas ingin mencubit pipimu. Jika kita sudah halal, maka aku akan bebas untuk uyel-uyel pipi gemas mu itu "
"Hahahhaahhahahhhh,,,,,,,, "
Terdenagr rius suara tawa dari semua keluarga yang hadir. Mereka tertawa riang mendengar penuturan Davin yang menurut mereka lucu.
"Oh,,, jadi tujuan melamar cuma buat uyel-uyel pipi nih mas Davin?? " Canda pembawa acara.
"Enggak lah,,, saya memang mencintai gadis cantik itu. Anda lihat kan, ia begitu cantik. Bahkan menjadi wanita paling cantik di ruangan ini. "
"Hahahahahahaaa, anda sungguh romantis mas Davin. Beruntung sekali mbak Andini mendapatkan cinta anda. Tepuk tangan untuk mas Davin. "
Riuh suara tepuk tangan menggema di ruangan ini. Tawa riang dan senyum tersungging di semua bibir yang ada di ruangan ini.
"Sekarang, kita dengar apa kata mbak Andini. Apakah akan langsung menerima dan meminta ijab qabul, atau,,,,,,, hahahahaa. " Tawa renyah pemandu acara. Ia pun lantas memberikan mik kepada Andini. Dengan gugup dan tangan yang sedikit bergetar Andini menerima mik tersebut. Dan hal yang pertama diucapkan nya adalah,,,,,,,
"Vin,,,, kamu menyebalkan tahu nggak. "
**********
Jangan lupa sawerannya teman-teman. Selamat membaca semuanya😍🥰
jangan2 ntar azizah milih bang io malah/Angry//Angry//Angry//Angry/
lanjut thor makin seru
ndang gage/Angry/