NovelToon NovelToon
Istri Tidak Punya Rahim

Istri Tidak Punya Rahim

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

"kenapa kamu setujui mereka angkat rahim aku?" teriak Nindi pada Juna sang suami. Nindi telah menikah dengan idola tampan, yang merupakan aktor terkenal. Ia harus menghadapi kenyataan pahit saat rahimnya di angkat. "Punya rahim ataupun tidak. Kamu tetap istriku" kata Juna. Itu hanya kata-kata penenang yang akhirnya hilang bersamaan tuntutan cucu dari keluarga besarnya. Punya istri simpanan atau jujur menikah untuk yang kedua kalinya adalah pilihan yang harus Juna ambil. Tapi dari kedua pilihan tersebut sama sekali tidak ada yang menguntungkan untuk Nindi. Jadi apakah yang harus juna lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah Rumah

Jesica turun dari boncengan, Tama menatapnya dengan sedikit jengkel. Ia sudah seperti tukang ojek belakangan ini. Mengantar pulang perempuan di hadapannya ini.

"Makasih ya kak" kata Jesica.

"Hmmm lain kali gak usah datang ke rumah lagi" pinta Tama

"maaf"

"Aku rasa kamu tau apa yang sudah keluarga kamu lakukan pada keluarga kami" kata Tama

"Jangan karena mbak Nindi baik sama kamu, kamu pikir masalah keluarga kita selesai" lanjut Tama.

Jesica mulai menangis, kata-kata Tama memang benar adanya tapi sangat menyakiti hatinya. Jesica mengepalkan tangannya kuat, ingin rasanya balik memaki laki-laki itu tapi tak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Tama menghela nafasnya berat melihat perempuan itu menangis, ia sepertinya berbicara sedikit keras padanya. Tapi dia mengatakan yang sebenarnya, hubungan keluarga mereka bukan lah hubungan yang bisa di bilang baik.

Tangan Tama terulur mengusap air mata itu, ia menghapus jejak airmata itu. Meskipun masih saja Jesica sesegukan menahan tangisnya.

"Jangan menangis lagi" pinta Tama.

Jesica tak menggubrisnya, ia masih saja menangis. Sakit hati dan kecewa jadi satu saat mendengar kata-kata Tama tadi.

"Kamu masuk ke dalam, aku mau pulang " kata Tama.

"Kak" panggil Jesika dengan suara serak.

"....."

"Maaf" ucapnya

Mau tak mau Tama menarik nafasnya dalam, menurunkan sedikit egonya. Bagaimanapun juga ia tau kalau Jesica tak pernah secara langsung menyakiti Nindi.

Tama mendaratkan tangannya di kepala Jesika, membelai lembut kepala itu.

"Istirahat lah" kata Tama dan kemudian memasang helmnya.

..............

Tiara harus menitipkan anaknya di penitipan anak selama ia bekerja. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai hari-harinya beberapa saat belakangan ini. Apa lagi sikap Mama mertuanya yang sudah sangat keterlaluan.

Tiara sedang menggendong Sheila di kamarnya, putri kecilnya sudah tumbuh makin dewasa. Ia sudah bisa duduk sendiri sekarang, walaupun pasti masih dipegangkan.

Juna baru selesai mandi, aroma sabun mandi memasuki penciuman Tiara.

"mas" panggil Tiara

"Hmmm"

"Bagaimana kalau kita pindah kerumah kita yang dulu? Rumah itu kan selama ini disewakan" kata Tiara.

"Kenapa kalau disini emangnya?"

"Tiap hari ribut terus sama mama, aku capek mas" kata Tiara.

"...."

"Ada aja salah aku sama mama" lanjutnya.

"Nantilah, mas pikirkan dulu" kata Juna.

"Jesica aja gak mau tinggal disini dan memilih kos karena kita semua ribut terus"

"Iyah, mas pikirkan nanti ya" kata Juna

......................

"Pasti Tiara yang sudah menghasut kamu untuk pindah rumah kan" teriak Mama dengan nada tinggi.

"Aku yang memutuskan ini ma, aku memikirkan Tiara dan Sheila" kata Juna.

"Trus mama gak kamu pikirkan, kamu takut mama jadi beban kamu kan"

"Bukan begitu ma, mama tuh kerjanya tiap hari marah aja. Gak ada hari tanpa marah-"

"Bukankah aku udah turutin semua kemauan mama, aku udah berpisah dari Nindi, menikah dengan perempuan pilihan mama. Mama udah punya cucu sekarang, terus apa lagi" tanya Juna.

"Kamu egois Jun"

"Mama yang egois, pernah mama pikirkan perasaan aku selama ini. Bagi aku yang penting mama bahagia. Udah, itu aja. Dan sekarang aku punya istri dan anak yang juga harus aku bahagiakan"

"Terserah kamu" kata mama akhirnya pergi meninggalkan Juna dari dapur.

Sebenarnya rumah yang dulu dekat denga tempat kerja dan juga penitipan anaknya, jadi Juna merasa lebih baik tingga disitu.

...........

"mas beneran mau pindah rumah?" Tanya Jesica melalui telpon.

"Iyah, aku akan sering pulang" jawab Jessica setelah mendengarkan penjelasan sang kakak.

Tama hanya melirik jesica yang sedang menerima telpon dalam diam. Sebenarnya ia tidak mengerti kenapa ia bisa dengan paruhnya datang ketempat ini tadi, ia saat ini keduanya sedang berada di perpustakaan. Jesica meminta Tama membantu mengerjakan beberapa laporannya.

Beberapa buku bertumpuk di hadapan mereka, jesica membolak balik halaman di beberapa buku. Kemudian menatap Tama yang sedang sibuk berada di depan layar laptop.

"Kak Tama lapar" tanya Jesica dengan suara pelan namun masih bisa di dengar oleh Tama

"kenapa? Kamu lapar?" Tama balik bertanya.

Jesica tersenyum nyengir.

"Ayo makan, bereskan bukunya" kata Tama akhirnya memutar bola matanya malas.

Tama mengikuti langkah kaki Jesica yang sudah duluan keluar menuju parkiran setelah mereka makan namun langkahnya terhenti saat seseorang menyapa jesica. Tama memutar arah tubuhnya kearah lain.

"Mama kok disini" tanya Jesica.

"kebetulan mama lewat habis kerumah teman mama, terus lihat mobil kamu" kata mamanya.

"Ohhh" jesica celingak-celinguk melihat kearah belakang, tak ada lagi Tama. Ia tak mau ada keributan antara ia dan Tama.

"Ting .."

"Aku pulang duluan" tulis Tama di pesan singkatnya.

"Kamu kenapa?" Tanya mama sedikit curiga

"Gak .gak kenapa-kenapa"

"Kamu makan sama cowok disini?"

"Gak lah ma" jesica membantah dengan cepat.

"Ayo balik kerumah" aja jesica kemudian.

"Ayo, banyak yang mau mama ceritakan ke kamu"

...****************...

1
Susi Ana
semangat
sabana: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
范妮
Hai kak, perkenalkan saya Pocipan pemilik Gc BCM ingin mengundang kakak untuk bergabung bersama kami untuk belajar bareng bersama mentor Ka Lily Blassom juga akan ada event ya seperti lomba puisi/pantun dll.
Jadi yu buruan gabung karena kapasitas kami terbatas
Caranya hanya cukup Follow akun saya, maka saya akan undang kalian masuk. Terima Kasih
shanum
apa tama dan jessica akan saling suka???
sabana
semangat
shanum
juna nih gak punya pendirian
shanum
Juna/Panic/
shanum
udah ke cium dari awal, tiara tuh busuk
mous
lanjut
sabana: terimakasih dukungannya/Smile/
total 1 replies
shanum
kok tiara pergi dadakan, apa ada hubungannya dengan Juna
shanum
hawa-hawa tak baik nih
shanum
Juna sayank tapiiii
shanum
bagus dan semoga gak sadar ending
shanum
feeling berpisah karena mertua nih
SOD Mesra
lanjut
SOD Mesra
up
sabana
aku gemes sendiri
RumahSakit Mesra
mertuanya ya/Panic/
sabana: mertuaku adalah maut
total 1 replies
shanum
mertua nya/Panic//Panic//Panic//Panic/
sabana: mertuanya kejam
total 1 replies
shanum
sabar ya nin
shanum
Nindi kasian/Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!