NovelToon NovelToon
Godaan Tetangga Seksi

Godaan Tetangga Seksi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:822.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Misi Kepenulisan Noveltoon


Rumput tetangga lebih hijau, itu sudah biasa. Bagaimana kalau tetangga sebelah lebih seksi? Uh ... la ... la ... siapa yang tak tergoda?

Rumah tangga Inggit Katharina dan Fandi Haran terlihat baik-baik saja di luar. Banyak foto-foto romantis mereka di halaman majalah bisnis. Siapa sangka semua itu hanya akting semata?

Inggit yang kesepian mulai tergoda tetangga sebelah rumahnya, Dalvin Haris, pengusaha muda yang seksi dan menggoda. Bagaimana kalau Dalvin juga menyukai Inggit? Apakah hasrat liar mereka akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Bagian Hidupmu

"Git, aku dengar tadi Mama dan Dara datang ya?" tanya Fandi saat makan malam.

"Iya. Mama cerita kalau aku usir?" tanya balik Inggit sambil asyik menikmati makan malamnya.

"Boleh aku tahu, apa perkataan Mama yang membuat kamu marah? Mama meminta kamu test pack lagi?" tanya Fandi dengan sabar.

"Tidak, Mama tak memintaku melakukannya."

"Lantas? Kenapa?" Fandi menatap wajah Inggit yang terlihat kesal.

"Mama tak percaya kalau Papaku adalah salah seorang yang terkenal! Mama tak tahu saja siapa Papaku. Mama masih menganggap aku anak yang dibuang padahal mereka tak melakukannya! Papaku ... tidak membuangku!" Air mata Inggit menetes tanpa bisa ia tahan lagi.

Fandi berdiri dan menghampiri Inggit. Diusapnya air mata sang istri lalu memeluknya. "Maafkan Mamaku ya. Mama tak tahu. Nanti aku omeli Mama. Cup cup cup, jangan nangis ya. Biarkan waktu yang menjawab dan membuktikan semua kalau Papamu adalah orang terkenal."

"Papa dan Mamaku tak pernah membuangku. Mereka sangat menyayangiku," kata Inggit sambil berderai air mata.

"Iya, Papa dan Mamamu sangat sayang sama kamu. Kamu jangan nangis lagi ya. Ada aku yang sayang sama kamu, oke?" bujuk Fandi.

Inggit mengangguk dan menghapus air matanya. "Ada ingusnya," kata Inggit.

"Oalah, iya. Sebentar, aku ambil tisu dulu ya!" Fandi pergi ke ruang tamu dan mengambilkan kotak tisu untuk Inggit. "Jangan dicobain ya, pasti asin deh rasanya."

Inggit tersenyum mendengarnya. "Mas suka nyobain ya?"

Fandi tertawa lepas. "Dulu waktu kecil. Mas suka minta sesuatu sama Mama tapi tak dikasih. Mas nangis sambil mengancam akan makan ingusnya. Mama jijik dan mengomel habis-habisan. Akhirnya permintaan Mas dikabulin deh."

"Dasar manja!"

Fandi membereskan bekas makanan mereka namun Inggit tak membiarkannya. "Tak apa, Mas. Biar aku saja!"

"Aku yang cuci piring dan kamu yang merapikan meja makan, bagaimana? Setuju?" tanya Fandi.

"Setuju!"

Fandi mencuci bekas makan malam mereka sementara Inggit yang membereskan meja makan. Sambil mencuci piring, Fandi mengajak Inggit mengobrol, hal yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya.

"Kamu waktu kecil dulu, kalau ngambek gimana? Kayak Mas juga tidak?" tanya Fandi.

"Aku? Hmm ... aku ingat dulu ya. Maklum ingatanku tentang masa lalu masih suka samar. Kayaknya aku pernah ngambek deh. Waktu itu kami jalan-jalan di Mall. Pulang dari Mall kami ke pasar malam yang ada tak jauh dari Mall. Aku minta gulali warna-warni tak dikasih sama Mama. Aku ngambek dong. Mas tahu aku berbuat apa?" tanya Inggit yang terlihat ceria saat membicarakan tentang kedua orang tuanya.

"Apa?" Fandi selesai mencuci piring. Inggit yang menaruhnya di lemari piring.

"Aku duduk di tanah dan kakiku nendang-nendang gitu. Aku enggak mau berdiri sebelum dibelikan."

"Lalu setelah ngambek, dibelikan tidak?" tanya Fandi sambil melihat ekspresi Inggit. Wajahnya terlihat berseri, sorot matanya berbinar dan bersemangat saat bercerita. Baru kali ini Fandi memperhatikannya. Selama ini Inggit jarang tersenyum, lebih banyak diam dan menuruti apa permintaannya. Ternyata baru kali ini Fandi melihat sisi lain seorang Inggit.

"Tidak, aku malah ditinggal sama Papa dan Mama. Aku batal ngambek deh daripada aku kehilangan mereka." Inggit tertawa lepas. Wajahnya terlihat makin cantik saat tertawa.

Fandi ikut tersenyum, bukan karena cerita Inggit tapi karena senang melihatnya tersenyum. "Yaudah, besok Mas belikan gulali deh buat kamu!"

"Serius? Yang besar ya, Mas!" pinta Inggit.

"Iya. Mau bentuk apa? Hello Kitty?"

"Memangnya ada?"

"Ada dong. Besok Mas belikan ya!"

"Asyik! Aku bisa makan gulali yang banyak, yey!"

Fandi terus tersenyum melihat Inggit yang begitu bahagia. Bukan karena diberi berlian mahal macam wanita di luar sana. Hanya karena diberi gulali sudah demikian bahagianya. Betapa membahagiakan Inggit murah namun kenapa selama ini Fandi begitu pelit melakukannya.

"Git, Mas belum mengantuk nih. Mas mau lihat lukisan kamu dong!" pinta Fandi.

"Tumben sekali Mas mau lihat lukisanku. Biasanya tak peduli," sindir Inggit.

"Mas bukan tak peduli tapi tidak mengerti. Ayo, sekarang kamu jelaskan maksud lukisan kamu!" Fandi menaruh dua tangannya di bahu Inggit lalu mendorong Inggit ke ruang melukisnya.

Fandi jarang masuk ke ruangan ini. Ternyata sudah banyak lukisan yang Inggit buat. "Wah, banyak ya? Pantas kamu di ruangan ini terus dan tak mau keluar. Banyak yang kamu kerjakan rupanya."

Fandi memegang sebuah lukisan yang sudah selesai dibuat oleh Inggit. Fandi menatap dan berpikir arti lukisan Inggit sampai keningnya berkerut. "Ini artinya apa? Kenapa tangan sebelah kanannya tak bisa menulis?"

"Kata siapa tangan sebelah kanan?" tanya balik Inggit.

"Itu, ini sebelah kanan bukan?" Fandi menunjuk tangan lukisan Inggit.

"Bukan, Mas. Coba deh Mas lihat gambar di belakangnya tulisannya terbalik bukan? Ini tuh ceritanya tokoh dalam lukisanku sedang bercermin. Yang memegang pena adalah tangan kiri dan memegang cangkir tangan kanan, karena itu tulisannya jelek."

"Oh begitu? Wah ada maksud tersembunyi di dalamnya? Keren!" puji Fandi sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Kalau ini apa?"

"Itu ... adalah lukisan abstrak. Kalau Mas bisa melihat dengan lebih teliti, ada gambar wajah di dalamnya."

Fandi terdiam dan meneliti, mencari apa yang Inggit sebutkan lalu menunjuk satu gambar kecil yang sangat samar bisa dilihat orang lain. "Ini?" tebak Fandi.

"Benar. Hebat kamu Mas bisa melihatnya. Tidak semua orang bisa melihatnya loh!" puji Inggit dengan tulus.

"Oh ya? Wah berarti aku mulai ada kemajuan ya dalam bidang seni? Arti gambar kecil ini apa?"

"Wajah apa yang Mas lihat?" tanya balik Inggit.

"Wajah ... sedih?"

Inggit tersenyum namun sorot matanya sedih.

"Itu ... kamu?" tebak Fandi lagi.

"Mas sudah menemukan jawabannya."

Fandi mengusap kepala Inggit dengan lembut. "Aku janji akan merubah wajah sedih itu menjadi senyum. Aku memang bodoh selama ini tak pernah menyadari semua kebaikan kamu namun ... semakin mengenal kamu dan seiring berjalannya waktu aku semakin nyaman berada di sampingmu. Maaf karena aku selalu memberikanmu kesedihan yang mendalam."

Inggit kembali meneteskan air matanya. Perasaan yang semula hilang kini terasa menghangat. Perkataan Fandi adalah yang selama ini Inggit ingin dengar.

"Mas, aku mau minta ijin."

"Ijin apa?"

"Aku ... mau kembali ke rumah kedua orang tuaku."

"Untuk apa? Bukankah itu hanya menambah luka saja?" tanya Fandi dengan wajah khawatir.

"Aku mau mencari tahu penyebab kematian kedua orang tuaku, Mas. Ada Mas Dalvin yang menemani kok," bujuk Inggit.

Ada rasa tak terima yang Fandi rasakan saat Inggit mengatakan akan ditemani Dalvin. "Aku juga ikut. Selama ini aku hanya berada di tepi dan seakan orang luar dalam masa lalu kamu. Aku ini suamimu. Aku sudah bertekad kalau aku akan berubah demi mempertahankan kamu. Aku akan temani. Aku akan menjadi bagian dari masa lalu, masa kini dan masa depanmu mulai sekarang!"

****

1
Sri Wulan Hazariah
Luar biasa
Elsa Chan
mantap
Elsa Chan
padahal udah berharap banyak sama fandi
indira kusuma wardani
Luar biasa
bunda DF 💞
luar biasa,,, sat set bener ceritanyaaa
lucky gril
Asli ini tuh seru keripu dengan jalan ceritanya,mungkin pada ragu tumben k'mizzly bikin karya kok dikit😅

tapi ini bisa jadi recomended tuk nunggu up nya si seruni😍😍😍
lucky gril
novel terpendek karya k'mizly tapi di buat jungkir balik mak sama ceritanya,sempet takut bacanya kok cuma dikit takut novel gantung ternyata asli keren banget.
makasih k'mizzly tahan banting dengan komentar2 mak ini🙏🙏🙏
lucky gril
wong kamu yg jadi cium an pertama angel ,vin😁
lucky gril
telat om fandi sudah cerai in ,malu dong balik lagi🤣🤣🤣
lucky gril
y'ampun ternyata oh ternyata orang licik tetap licik mak teerkecoh kali ini😔
lucky gril
kaasih toleransi boleh😥
selama 3 tahun ,fandi begitu kan karna dia trauma juga dengan wanita,bukan selingkuh😔.
harusnya inggit eh angel mengerti itu sebagai istri🙏🙏🙏
lucky gril
awal part mak dukung penuh dalvin merebut inggit.

seandainya fandi berterus terang dr awal mungkin ...
lucky gril
mak bimbang milih yg mana😆
lucky gril
angel itu apa inggit y...


hilang ingatan....
trus ditolong siapa sampe bisa kerja jadi cs di kantor fandi....
lucky gril
disini mak mulai oleng🤪
lucky gril
baru deh merasa tersaingi😏
lucky gril
hayoooo 😆
lucky gril
ngga kuat bacanya nyesek banget🤧
untung baca udah the end ,bisa pelan2 baca nya ngga nunggu up😆
lucky gril
teka teki fandi blm bisa terjawab,akankah terkuak🙄
lucky gril
mak ngedukung kamu jadi pebinor mau vin🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!